Sejak yunita aku culik dan aku ikat seperti di dalam video’a, kami berdua pun semakin dekat. bahkan kami berdua sering menonton video yang yunita punya dan tak jarang bertukar video milik kami berdua. Aku pun mempelajari jenis ikatan-ikatan yang yunita suka untuk scene bondage kedua dengan yunita nanti. “dan, pulang nanti mampir dulu ya kerumahku, benerin komputerku dirumah.” Sahut yunita, “lho, emang’a kenapa komputer kamu yun?” tanyaku, “kayak’a rusak gak mau nyala gitu dan..” jawab yunita, “ooo yaudah ntar aku liat dulu apa’a yang rusak..” jawabku, “oke deh..kamu baik deh..” sambil cubit pipiku, “adeeddeehh sakit yun..awas lho ntar aku bales..hehehe..” jawabku sambil bercanda, “gak takut aku..weee..” jawab yunita sambil meledekku. Lalu yunita pun balik lagi ke meja kerja’a dankembali bekerja.
Sore hari’a selepas bubaran kantor, aku menghampiri ke meja kerja yunita. “ayo yun jadi gak?” tanyaku, “jadi donk..yuk ah dan capcus..” ajak yunita. Lalu kami berdua pergi ke parkiran menuju mobilku. Didalam perjalanan, “emang’a komputer kamu udah rusak lama gitu yun?” tanyaku memulai percakapan, “emh..udah sekitar semingguan yang lalu sih dan..kenapa dan?” jawab’a sambil bertanya, “gak kenapa-kenapa sih yun..ada data yang penting ya?” tanyaku, “ya bisa dibilang begitu dan..hehehe..” jawab’a sambil tersenyum. Sesampai’a dirumah yunita hari sudah gelap dan waktu sudah menunjukan pukul 7 malam, lalu aku masukan mobilku ke garasi dan kami pun masuk kerumah yunita. “kamu ngontrak sendirian yun?” tanyaku, “iya dan, aku ngontrak sendirian..” jawab’a, “oooh..dimana yun komputer kamu?” tanyaku, “oiya..disini dan, dikamarku..” lalu yunita menunjukan komputer’a yang berada di kamar’a. “coba deh dan kamu cek dulu apa’a yang rusak..aku mandi dulu ya..” sahut yunita, “oke deh..gak mau ditemenin mandi’a?” hehehehe..” candaku, “gak mau..gantian aja kalo mau mandi..” jawab yunita. Lalu aku mulai mengutak atik dan colokin kabel-kabel’a dan aku mulai nyalakan. “gak bisa ya..coba gk usah pake stabilizer..” lalu aku nyalakan lagi dan “nah bisa nih..Cuma stabilizer’a aja yg rusak ternyata..”. setelah nyala, aku buka-buka file yang ada di komputer yunita, dan saat aku buka file video ternyata banyak film dan video’a, bahkan tidak sedikit ada video bondage juga. Sekitar 30 menit yunita mandi, akhir’a yunita pun keluar. “asiik udah bisa nyala lagi..kamu apain dan komputer aku?” Tanya yunita, “ooo..ini Cuma staaa..” ucapanku terhenti saat menoleh kearah yunita dan melihat’a hanya berbusana handuk saja. “dani..kok diem sih? Kaget ya..hehehe..” tanya’a, “eh gak apa-apa kok yun..hehehe..” elak ku. “BTW video banyak nih yun..hehehe..” tanyaku dengan sedikit bercanda, “hehehe..itu dia dan file penting’a..” jawab yunita sambil tersenyum. Lalu yunita pun mengutak atik komputer’a didekatku. Dengan sekejap terciumlah wangi tubuh yunita yang habis mandi. Melihat yunita hanya berbusana handuk dan tubuh’a yang wangi, aku pun menjadi horny. “eemmhhh..yuunn..” sapa ku sambil menghhirup wangi tubuh’a, “kenapa dan?” sahut yunita sambil mengutak atik komputer’a, “scene lagi yuk yun..” ajakku sambil mengelus rambut’a yang masih basah. “boleh..tapi nanti ya dan..” jawab yunita sambil beranjak kedepan lemari, “kenapa gak sekarang aja yun?” kataku sambil memeluk tubuh’a dari belakang dan menghisap wangi tubuh’a pada leher’a, “eemmmhhhh..nanti aja daan..” jawab yunita seraya memegang tanganku berusaha melepaskan’a dari tubuh’a, “tapi kenapa yun?” tanyaku lagi sambil terus memeluk’a, “kamu kan belum mandi dan..bau’a udah nyebar nih..hehehe..” lalu aku lepaskan pelukanku ditubuh’a. “mandi dulu sana dan..sementara kamu mandi, aku siapin semua alat-alat’a buat kita main..” bujuk yunita, “eemhh iya deh..” lalu aku pun pergi kekamar mandi dan mandi. Sementara aku mandi, yunita pun menyiapkan 12 gulungan tali dan lakban medis yang lebar. 10 menit kemudian aku pun selesai mandi dan keluar dengan hanya mengenakan boxer dan kaos. “udah siap yun? Hehehe..” tanyaku sambil menghampiri’a, “udah kok..tuh alat’a..” jawab’a sambil tersenyum dan menunjukan alat-alat’a yang tergeletak diatas kasur. “waduh..tali’a banyak banget yun..” tanyaku, “sengaja dan, aku mau nanti kamu ikat aku sampai benar-benar gak berdaya pake tali-tali itu..” pinta yunita, “oke deh kalo itu mau kamu..hehehe..” jawabku sambil memeluk’a dari belakang dan isep-isep leher’a, “eeeemmmhhhh..” erang yunita sambil aku lepas handuk yang membungkus tubuh’a. lalu aku ambil satu gulung tali dan tarik tangan yunita kebelakang tubuh’a dan aku ikat pergelangan tangan’a. lalu aku ambil tiga gulung tali lalu aku ikat lengan dan bagian atas dan bawah payudara’a. “aaawwwhhh..” leguh yunita, “eh maaf yun..aku kendurin aja ya sedikit?” tanyaku, “jangan dan, biarin aja..eeemmhhh..” sahut yunita, “kamu yakin?” tanyaku, “iya dan gak apa-apa kok..lanjutin lagi..” jawab yunita, Lalu aku lanjutin lagi mengikat tubuh’a, lalu aku ikat juga perut dan pergelangan tangan yunita menyatu dengan tubuh’a. selesai mengikat tubuh yunita, lalu aku dudukan yunita di kasur, lalu aku ambil 4 gulung tali dan aku ikat paha yunita, “eemmhh terus dan..kurang kenceng nih..” sahut yunita, lalu aku kencangkan ikatan di paha’a. setelah ikatan dipaha kencang, aku ikat di bagian atas dan bawah lutut’a, dan juga pergelangan kaki’a. tidak cukup dengan itu, aku ambil tali sepatu yang ada di tasku, lalu aku ikat juga jempol kaki yunita. Lalu aku barigkan tubuh yunita di ranjang. “gimana yun rasa’a? hehehe” tanyaku, “eeegghhh eeegghhh..gak bisa aku dan..” jawab yunita sambil meronta kecil mengetes ikatan ku di tubuh’a. “ada permintaan yang lain yun?” tanyaku sambil mengambil lakban medis yang lebar, “eemmhh..nggak ada dan..lakukan seperti biasa’a aja..” jawab yunita sambil tersenyum, “oke deh..mmmuuaaacchh..” jawabku sambil mencium bibir’a lalu aku tempelkan lakban medis di bibir’a yunita. “mmmpphh mmmpphh..” erang yunita mengetes teriakan’a yang tertahan dengan lakban medis. Lalu aku mulai mengelus payudara’a yang sudah mencuat itu, “eeemmppphh eemmpppphhh eemmmppphh..” erang yunita saat aku elus-elus payudara’a. lalu aku elus-elus vagina’a sambil aku jilat-jilat payudara dan puting’a, “mmmpphh mmpphh mmmpphhh..” erang yunita sambil meronta-ronta. Lalu aku gigit-gigit lembut putting’a, “oommmpphhh aammmpphhh mmmpphhhh..” erang yunita sambil meronta-ronta dan menggoyangkan payudara’a berusaha melepaskan putting’a yang aku gigit-gigit. “kamu kenapa yun? Hehehe..” tanyaku sambil tersenyum, “mmpphh mmpphh mmmpphhh..” erang yunita sambil menggelengkan kepala dan payudara’a. “gak boleh aku gigit-gigit gitu yun?” tanyaku, “hhmm’mmmpphhh..” jawab’a mengerang sambil mengangguk, “hehehe..iya deh..maaf ya..” kataku sambil mengelus-elus payudara dan vagina yunita. Terasa payudara yunita sudah mengeras dan vagina’a pun sudah agak basah. Lalu aku ambil dildo berbentuk telur lalu aku telusupkan di vagina’a, lalu aku telungkupkan tubuh yunita agar dildo’a tidak bisa keluar. Lalu aku ikat tali yang ada di selah-selah pergelangan kaki’a lalu aku ikatkan lagi dengan tali yang ada di selah-selah lengan’a. lalu aku tarik tali itu sampai tangan dan kaki yunita menyatu. Tidak cukup dengan itu, aku ikat juga paha dan betis’a menyatu agar yunita semakin tidak berdaya. Terakhir aku tutup mata yunita dengan sapu tangan yang aku ambil dari lemari’a lalu aku nyalakan dildo yang ada di vagina yunita. Sontak yunita pun tersentak dan meronta-ronta karena kaget dengan getaran dildo di vagina yunita yang mulai bergetar. “tahan ya yun..aku mau keluar dulu beli makan malam..hhehe..” sahutku sambil mengelus rambut’a, “mmmmmppphhhhh..” erang yunita sambil mengangguk. Lalu aku pun pergi keluar lalu aku kunci kamar dan rumah’a lalu aku pergi mencari tukang nasi goreng di depan gang rumah’a. sementara itu yunita yang aku tinggal dirumah sedang menikmati getaran demi getaran dildo di vagina’a dalam keadaan tubuh’a terikat erat tak berdaya. “mmmmpphhh mmmpphhh mmmpphhh..” erang yunita saat dildo di vagina’a terus bergetar, “mmmpphh mmpphh mmmpphh..” yunita pun meronta semakin kencang karena udah tidak tahan lagi dengan getaran di vagina’a. “mmmppphhh mmmmmppphhh mmmmpphhh..” erang yunita sampai nafas’a tersengal-sengal, “mmmppphhhh mmmppphhh mmmmmmppppppphhhhhhh..” yunita pun orgasme karena dildo yang ada di vagina’a. walaupun yunita sudah orgame, tetapi dildo di vagina’a terus bergetar dan mulai merangsang yunita kembali. “mmpphh mmmpphhh mmmpphhh..” erang yunita karena kembali terangsang. Vagina’a sudah sangat basah dan yunita pun mencoba menggesek-gesekan vagina’a ke kasur berharap dildo’a bisa terlepas dari vagina’a. tetapi dengan posisi hogtied dengan sangat erat, sangat mustahil bagi yunita mengeluarkan dildo’a dari vagina’a. berharap dildo’a terlepas dengan cara menggeekkan vagina’a kekasur, hal itu malah membuat semakin terangsang karena dildo yang bergetar dan goyangan vagina’a membuat’a semakin horny. “mmmmpphh mmmpphhh mmmpphhh..” erang yunita sambil menggoyangkan vagina’a, “mmmpphh mmmpphh mmmmpphhhhh..” yunita pun mendapatkan orgasme’a yang kedua kali’a. yunita pun melemas tapi dildo masih saja terus bergetar di vagina’a. karena tidak bisa berbuat apa-apa, yunita pun pasrah. Diam-diam aku pun masuk kekamar dan langsung mematikan dildo’a, dildo berhenti bergetar, “hhhmmmmpphh hhhmmpphhh hhhhmmpphhh..” yunita pun menarik nafas dalam-dalam menenangkan diri’a saat dildo berhenti bergetar. “gimana yun rasa’a? hehehe..” tanyaku sambil meledek’a, lalu aku lepas penutup mata dan lakban yang menempel dibibir’a. “aaawwwhhhh eeemmmmhhh..aduuuhh aku lemes banget daann..” sahut yunita sesudah lakban’a dilepas. “hehehe..emang’a kamu sampai puncak berapa kali yun? Hehehe..” tanyaku, “eemhh kayak’a sih 2 kali deh..lepasin dulu donk dan hogtied’a..pegel nih..” pinta yunita lalu aku lepas ikatan yang mnyatukan betis dan paha’a dan juga ikatan yang menyatukan pergelangan tangan dan kaki’a. “nah udah yun..bangun dulu yuk..” aku dudukan yunita diranjang lalu aku keluarkan dildo dari dalam vagina yunita. “eeegghh aaawwwhhhh..” lalu aku bersihkan vagina yunita dari cairan vagina’a menggunakan sapu tangan yang menutup mata’a.”eemmhhh udaaahhh daaannn..jangan dirangsang lagiii..” erang yunita lemas. “sekarang kita makan malam dulu ya yun..” lalu aku ambil nasi goring yang aku beli tadi untuk yunita, “buka mulutmu..” sahutku, “aaaa..” lalu aku suapkan yunita dengan nasi goreng yang aku beli.
Selesai makan aku ambil minum untuk yunita, “ini minum dulu yun..” sahutku seraya memberikan minum pada yunita. “aahh udah dann..makasih ya..” jawab yunita, “iya sama-sama yun” aku taruh gelas’a sambil aku elus-elus rambut’a dan leher’a. perlahan aku dekatkan wajahku dan wajah’a, lalu aku cium bibir’a dan aku lumat lidah’a. “mmmuuaacchh mmuuuaacchh mmuuaaaccchh..” yunita pun membalas lumatanku dan aku lumat terus bibir’a sambil aku elus-elus dan remas-remas payudara’a. “eemmuuaacchh eemmmuuaaacchh..” aku terus lumat bibir’a sambil aku elus dan remas-remas payudara’a. aku hentikan lumatanku, lalu aku naikan kaki yunita dan aku tekuk kaki yunita sampai paha’a menempel dengan tubuh’a. lalu aku ikat kaki yunita menyatu dengan tubuh’a (balltied), lalu aku ikat juga pergellangan kaki dan tubuh baian bawah’a. “aadduuhhh gak bisa gerak nih dan aku..” sahut yunita, “hehhe..tahan ya yun..” lalu aku ambil sapu tangan dan aku sumpalkan ke mulut’a lalu aku tutup lagi dengan lakban medis memutar sebanyak 5x. “mmmppphh mmmpphhh mmmpphhh..” erang yunita yang tertahan oleh sumpalan. “kita nonton film aja ya yun..” kataku sambil nyalain tv dan duduk dibelakang yunita. Aku elus-elus rambut yunita sambil menonton film. Aku mulai elus payudara’a ambil mendekap tubuh’a dari belakang. Aku remas-remas payudara’a sampai mengeras, “mmmpphhh mmmpphh mmmpphhh..” erang yunita karena merasa terangsang. “eemmpphh mmpphh mmmpphh..” yunita pun menoleh kearahku dan menggelengkn kepala’a tanda tidak ingin dirangsang. “oke deh..aku ngerti kok..” lalu aku hentikan remasanku dan mendekap’a dari belakang.
Hari sudah semakin malam, jam dinding pun menunjukan pukul 12 malam dan film pun sudah selesai. “eemmpphh mmmpphhh..” erang yunita kepadaku, “ada apa yun?” tanyaku, “eemmpphh mmmpphhh..” erang’a sambil menunjukan ikatan balltied’a dengan isyarat kepala’a. “mau dilepasin iketan’a?” tanyaku, “mmmpphh mmmpphhh..” jawab’a sambil mengangguk, “emhh besok aja ya yun lepasin’a..hehehe..” candaku. “mmmppphhh mmmpphhh mmmpphhh..” tolak yunita dengan menggelengkan kepala’a. walaupun tidak mengerti yang diucapkan’a, tapi aku cukup mengerti kalau tidur dengan keadaan seperti itu sangatlah tidak nyaman. Lalu aku lepas ikatan balltied’a dan membiarkan ikatan yang lain’a tidak aku lepaskan. “nah udah..iketan yang lain’a besok aja ya yun lepasin’a..” kataku sambil mengelus rambut’a, “heee’eeemmhhh..” jawab’a sambil mengangguk. Lalu aku baringkan tubuh yunita di ranjang lalu aku peluk yunita sambil aku elus-elus rambut’a agar ia terlelap.
Esok pagi’a sekitar jam 6 pagi aku bangun, aku lihat yunita masih tertidur lelap. Aku bangun dan pergi mandi. Selesai mandi dan berpakaian, aku hampiri yunita dan aku lepas semua tali yang mengikat tubuh’a dengan perlahan dan lakban dan sapu tangan yang menyumpal mulut’a. elesai melepas ikatan di tubuh yunita, aku selimuti tubuh’a lalu aku tinggal yunita dikamar dan aku pergi memasak di dapur. Selagi aku memasak didapur, yunita pun terbangun. “eemmhh..lho dani kemana? Daaaannn..daaannn..” yunita pun bangun dari tempat tidur dan keluar kamar untuk mencariku. “daaann..daaanniii..” sahut yunita memamnggilku namaku, “iya yun, aku disini..” sahutku dari dapur. “kamu dimana sih daann?” Tanya yunita, “aku didapur nih lagi masak..” jawabku, lalu yunita pun menghampiriku hanya dengan mengenakan selimut. “heeemm kaya’a enak nih..hehehe..” sahut yunita sambil berjalan kearahku. “hehehe..harus donk..biar kamu lahap makan’a..” jawabku. Lalu aku sajikan makanan’a dan kami pun sarapan bersama. “gimana yun rasa’a semalam? Suka gak aku ikat begitu? Hehehe..” tanyaku sambil bercanda, “suka sih dan..tapi badanku pegel-pegel nih jadi’a..” jawab’a, “hehehe..tenang yun..nanti aku pijitin kamu deh..” jawabku, “bener ya? Aku tunggu janjimu hehehe..” jawab yunita, “kamu pegang perkataan aku yun..hehehe..” lalu kami pun melanjutkan sarapan kami dan siang hari’a sesudah memijit tubuh yunita aku pun pamit pulang kerumah. Dan menunggu kesempatan berikut’a untuk bermain bersama yunita lagi.
apik ,udah bikin aq tegang
BalasHapus