Jumat, 07 Februari 2014

Kakak beradik yang tak berdaya

Namaku Dani (23) aku tinggal sendiri di kota karena urusan pekerjaanku, sudah 1 tahun ini aku tinggal sendirian tanpa ada yang menemani. Tetapi hari-hariku bisa dibilang bahagia karena hadirnya kakak beradik yang selalu menemaniku. Selly (23) dia adalah tetanggaku, dia begitu cantik, tinggi, putih, sexy dan menggemaskan. Selly hanya tinggal berdua dengan adiknya yang bernama renada (20), tidak kalah dengan kakaknya, renada mempunyai tubuh yang sintal dan sexy seperti kakak’a dengan wajah yang manis dan gayanya yang sedikit menggoyahkan imanku, membuat’a menjadi objek khayalan kotorku.
Awal mula aku dekat dengannya sekitar 8 bulan yang lalu, saat rena (panggilanku kepada renada) meminta bantuanku untuk memperbaiki telepon rumahnya yang rusak. “tok tok tok..” pintu rumahku di ketuknya, lalu aku buka pintu rumahku dan ternyata rena yang mengetuk. “sore kak, maaf kak..bisa minta tolong gak?” tanya rena, “eh rena..tolong apa ren?” jawabku, “kakak kerja di telkom kan ya? Bisa tolong chek telepon rumahku gak kak? Soalnya udah 2 hari ini gak telepon rumahku mati” jelas rena, “ooo yaudah aku chek dulu deh teleponnya..” jawabku, lalu aku kerumahnya dan mengechek pesawat teleponnya yang mati itu. Lalu aku keluar dan bawa tangga untuk mengechek kotak “distribution point” di tiang telepon dekat rumahnya. Setelah yakin tidak ada masalah lalu aku chek juga “kotak pembagi” dan rosetnya. “gak ada masalah kok sama jaringannya..coba ganti pesawat teleponnya deh ren..” jawabku, “jadi Cuma pesawat teleponnya aja yang rusak kak? Coba ya aku ganti..” lalu rena pun mengambil pesawat telepon cadangan dan memasangnya. “eh iya nyala..yeeeiii makasih ya kak..soalnya mama kalo telepon suka ke telepon rumah aja kak..sekali lagi makasih ya kak..” sahut renada senang, “iya ren sama-sama, kalo ada masalah lagi panggil aku aja..hehehe..” jawabku. setelah kejadian itu aku pun menjadi dekat dengan rena, karena rena meminta bantuanku dalam pelajaran kuliahnya yng kebetulan jurusannya sama denganku.
Waktu pun terus berjalan dan aku pun dekat dengan selly, suatu hari selesai membantu tugas rena, aku pun berbincang dengan selly. “sel, malam ini ada acara gak? Jalan yuk..” ajakku, “emh kebetulan gk ada acara..yuk boleh tuh..jalan kemana dan?” tanya selly, “kita jalan-jalan aja keliling kota..hehehe..” jawabku, “emh oke deh..jemput aku ya nanti malam..” sahut selly, “oke deh..” jawabku. Malam harinya aku pun menjemput selly kerumahnya, aku ketuk pintu rumahnya “eh kak dani..mau jalan sama kak selly ya? Ciee yang mau nge-date..hahaha..” ledek rena, “ah kamu ren bisa aja, kita Cuma jalan-jalan aja kok..” jawabku, “ah jadian juga gak apa-apa kak..hahaha..” sahut rena dan aku pun hanya terdiam malu. “anak kecil udah ngomong pacaran aja ya..” selly pun muncul sambil jewer telinga rena, “aadduuhh apaan sih kak..emang bener kan kak selly sama kak dani itu saling suka?” sahut rena, “apa sih anak ini..yuk dan kita jalan aja..kamu jagain rumah ya..bye..” sahut selly, lalu selly pun naik ke motorku dan kami pun jalan berdua. Dalam perjalanan selly terus memeluk tubuhku dari belakang, dan tak berapa lama kemudian kami pun sampai di restoran dan kami pun makan malam berdua.
Selesai makan malam, selly pun mengeluarkan tabletnya iseng-iseng browsing. “lah kamu bawa tablet sel?” tanyaku, “hehehe..kemana-mana aku slalu bawa tablet dan..” jawab selly, “dan nitip dulu donk, aku mau ke toilet bentar”sahut selly, “oke deh..” iseng-iseng aku utak-atik tabletnya dan ternyata selly sedang buka facebook. Dan terkejutnya aku ketika aku lihat di album foto selly banyak gambar wanita diikat, bahkan beberapa diantaranya ada foto dirinya dan rena sedang diikat. “Apa mungkin selly dan rena penyuka bondage juga?” pikirku. Selly pun kembali dan aku pun memberikan tabletnya. Jam pun sedah menunjukan pukul 23.00 lalu aku pun mengajak selly pulang. Didalam perjalanan aku beranikan diri untuk membuka percakapan tentang bondage. “sel, kok tadi di facebook kamu ada foto kamu sama rena diiket sih?” tanyaku pura-pura polos, “kamu ngeliat ya dan?” tanya selly balik, “iya sel tadi aku liat..” jawabku, “hehehe..aku Cuma main-main aja kok dan sama rena..” jawab selly, “mau main sama aku gak sel?” tanyaku, “eemhh..eenngg..” selly pun ragu menjawabnya,  “tenang sel, aku gak akan nodai kamu kok..” jawabku, “kalo gitu..iya deh aku mau..” sahut selly, “asiikk..hehehe..main dimana nih sel?” tanyaku, “main dirumahku aja yuk dan..kebetulan jam segini rena udah tidur..jadi kita bisa bebas..” jawab selly sambil tersenyum. Setelah perc akapan itu, kami pun pulang dan bersiap untuk scene.
Sesampainya dirumah, aku masukan motorku ke garasi rumah selly, lalu aku pun ikut selly menuju kamarnya. Sesampainya dikamar, selly langsung mengeluarkan peralatan yang biasa ia gunakan bersama rena saat bermain bondage. Diantaranya gulungan tali, scarf, lakban dan juga dildo. Lalu selly pun membuka seluruh bajunya. “waaww ternyata tubuh selly lebih sexy dari dugaan aku..” sahutku dalam hati. “yuk dan kita mulai..” sahut selly. “oke deh..” lalu aku pun mulai mengikat tangan selly terlebih dahulu. Aku ikat tangan selly menyiku kebelakang, lalu aku ikat bagian lengan dan bagian atas dan bawah payudara selly. “wah ternyata kamu makin sexy aja sel kalo diiket gini..hehehe..” candaku dan selly pun hanya tersenyum. Lalu aku ikat bagian paha, lutut, betis, dan pergelangan pahamu agar kamu gak bisa bergerak lagi. “eemmhh..erat banget dan iketan kamu..eegghhh..” selly pun mencoba meronta mengetes ikatanku di tubuhnya. Lalu aku baringkan tubuh selly di atas ranjang, lalu dengan perlahan aku mulai elus-elus tubuh selly. “eemmhhh..eemmhhhh..” selly pun hanya bisa mengerang mencoba menikmati elusanku di tubuhnya. “eemmhhh..mmmhhhhh..” erang selly, lalu aku pun mulai melumat bibirnya sambil mengelus dan meremas payudaranya. “mmmuuuaacchh..eemmhhh..aaahhh..daaannn..mmmuuuaaacchhh” erang selly menikmati perlakuanku padanya. Aku mulai isep-isep payudara selly sambil meremas payudara yang satunya dan juga mengelus bagian vagina selly. “eeemmmhhh..aaahhhhh..eeeuummhhh..aaaahhhh ddaaaannn..” erang selly semakin keras terdengar, tapi tidak aku hiraukan. “apa-apaan ini!!” bentak rena ketika melihat kakaknya dan aku sedang bercumbu. “dedee..” sontak, aku dan selly pun terkejut melihat kehadiran rena dikamar selly yang lupa di kunci saat kami mulai scene. “dengar penjelasan kakak dulu dee..ini semua gak seperti yang kamu lihat dee..” sahut selly. “gak seperti yang aku lihat gimana kak? Jelas-jelas kakak sama kak dani lagi mesum..” tegas rena, “please de jangan laporin kita ke mama dan papa..” mohon selly, “eemmhh..oke..tapi kak selly dan kak dani harus kabulin permintaan aku..” jawab rena, “apa yang kamu mau de?” tanya selly, “iya ren kita akan ikutin semua mau kamu..” sahutku. “aku mau kak dani main juga sama aku..” jawaban rena membuatku terkejut. “hah? Kamu serius ren..” tanyaku, “klo kakak gak mau yaudah aku laporin mama sama papa..” ancam rena, “eee..iya iya iya..kakak turutin mau kamu” jawabku. Lalu rena pun langsung membuka bajunya sampai telanjang bulat. “ayo kak aku udah siap..” sahut rena, lalu aku pun menyumpal selly dengan cd lalu aku lakban mulutnya 6x. “mmmpphhh mmmppphhh mmpphh..” erang selly, lalu aku mulai mengikat perglangan tangan rena kebelakang lalu aku satukan dengan pinggangnya. Lalu aku ikat juga bagian lengan dan bagian atas dan bawah payudaranya. “eemmhhh..aawwhhh pelan-pelan kaakk..” erang rena kesakitan karena ikatanku yang erat. “sssttt..udah kamu tenang aja..” sahutku sambil mengikat tubuh rena. Lalu aku ikat paha, lutut, betis dan pergelangan kaki rena, lalu aku sumpal juga mulut rena dengan cd lalu aku lakban 6x seperti selly. “mmmpphhh mmpphhh mmmpphhh..” erang rena sambil meronta mencoba melepaskan diri dari ikatanku. Lalu aku bopong juga tubuh rena ke ranjang bersama selly. Lalu aku periksa isi lemari selly dan ku temukan handycam. Langsung saja aku nyalakan dan letakan handycam tersebut di sudut ruangan dengan menggunakan tripod. Aku sorot mereka berdua menggunakan handycam dan merekam semua gerak gerik yang mereka lakukan. Aku rekam semua adegan saat rena dan selly mencoba melepaskan diri namun tidak berhasil. Lalu aku ambil dildo dan aku telusupkan kedalam vagina selly dan rena lalu aku nyalakan dildonya agar bergetar. “mmmpphhh mmmppphhh mmppphhh..” erang mereka berdua saat dildo bergetar didalam vagina mereka. Selly dan rena pun menggeliat-geliat saat dildo bergetar di vaginanya. Lalu aku ambil gulungan tali dan aku ikat hogtied selly, ”mmmppphhh mmmppphhh mmmppphhh..” erang selly karena ikatan itu membuat dildo makin dalam bergetar di vaginanya. Aku ambil gulungan tali lagi, lalu aku iikat juga rena seperti kakaknya, “mmmmppphhh mmmpphhh mmpphhhh..” desah rena menikmati setiap getaran dildo di vaginanya. Lalu aku ambil scarf dan aku tutup mata mereka agar selly dan rena bisa lebih merasakan getaran dildo yang bergetar didalam vaginanya lalu aku ubah getaran dildo menjadi getaran tinggi, “mmmmmpppppphhhhh mmmmppphhhh mmmppphhhh mmmppphhh..” sontak selly dan rena pun terkejut dengan getaran dildo yang semakin dahsyat bergetar di vagina mereka. “mmmppphhh mmmpphhhh mmmppphhhh...” erang selly sambil meronta dahsyat merasakan getaran dildo di vaginanya dan remasan di payudaranya. “mmmpphh mmpphh mmmpphh mmpphhh..”  erangan selly pun berubah menjadi desahan kenikmatan. Sementara itu aku lihat rena tenang saja merasakan dildo yang bergetar di vaginanya. Setelah aku cek tubuh rena, vagina rena pun basah karena rena orgasme. Orgasme pertama rena membuatnya lemas sedangkan dildo di vaginanya masih terus bergetar. “mmmpphh mmpphh mmpphhh mmmmmppphhhhh..” selang berapa lama kemudian selly pun mendapatkan orgasme pertamanya. Aku buka penutup mata selly dan rena, aku lihat rena tertidur karena kelelahan lalu aku cabut dildo dari vagina rena dan membiarkannya tertidur sambil terikat dan tersumpal. “gimana sel rasanya? Enak kan? Hehehe..” kataku sambil membuka lakban di mulut selly. “fffuuaaahhh..aahhh..enak sih dan, tp pegel aku..” jawab selly, “yaudah deh aku buka iketan di kakimu dulu..” sambil buka iketannya. Setelah itu aku dudukan selly dan aku duduk dibelakangnya. Aku mulai mengelus payudara selly sambil meremasnya. “eemmhh daann, aku masih lemas..eemmhh..” sahut selly. “udah kamu nikmatin dulu aja ya..” kataku sambil mengelus dan meremas payudaranya sambil memainkan dildo di vagina selly. “eeeggghhh aaahhh aaahhh ddaaannn eeemmmhhh..” sahut selly, lalu aku lumat juga bibirnya. “eemmhhh mmuuuaaahhh mmmuuaahhh..” selly pun membalas dengan melumat bibirku lagi. “aalllmmmuuaacchh mmmuuuaaacchh aalllmmmhhhhuuaacchh..”, aku elus dan remas payudara selly sambil mainin dildo yang ada di vaginanya. “mmmuuaaahhh aaahhhh aahhh udaaahh daaannn..” desah selly minta berhenti dirangsang. Aku remas payudara selly sampai mengeras dan menegang, selly pun terus meronta karena dildonya terus aku kocok di vaginanya, “aahhh aaahhhh aaahhh daannn aaaahhhhhh..” “ssssrrrr..ssssrrrr…sssrrrrr” selly pun mendapatkan orgasmenya yang kedua kalinya. “eemmmhhh mmmhhh daaannn, lemeesss..” erang selly kelelahan karena orgasme berulang-ulang.
Setelah orgasme, selly pun lemas dan bersandar di tubuhku. “gimana sel rasanya?” tanyaku, “lemes daann..capek, mau tidur..” jawabnya, “yaudah kamu tidur ya sekarang..” aku elus2 rambut selly agar tertidur. Dan tak lama kemudian selly pun tertidur. Aku baringkan selly disamping rena yang juga sedang tertidur terikat dan tersumpal. Lalu aku sumpal mulut selly dan aku otm dengan scarf yang aku ambil dari lemarinya. Setelah itu, aku pun pindah di ruang tamu sambil menjaga “kakak beradik yang tidak berdaya” itu dari tidurnya malam ini. Sambil rebahan di sofa, aku lihat rekaman selly dan  rena saat aku ikat dan aku rangsang. Dalam rekaman itu, aku lihat reaksi rena yang tidak segan-segan mengumbar reaksinya yang sedang aku rangsang. Berbeda dengan selly yang terlihat kalem dan sangat menikmati setiap getaran dildo di vaginanya. Terlihat rena sangat terangsang hebat sampai-sampai dia teriak hebat karena terangsang. “mau gak ya kalo rena diajak gituan..hehehe..bisa kalee..” pikirku kotor karena melihat rekaman tadi. Tak terasa waktu sudah menunjukan jam 3 pagi, dan aku pun memutuskan untuk tidur di sofa saja.
Pagi harinya sekitar jam 9 pagi aku pun terbangun. Aku melihat sekitar sepi tidak ada siapa-siapa. oiya aku lupa, rena dan selly. Langsung saja aku bergegas ke kamar untuk menemui mereka. “mmmpphhh mmpphhh mmmpphhh..” kudengar erangan selly dan rena saat aku buka pintu kamarnya dan aku lihat mereka sedang meronta ingin dilepaskan. “selamat pagi semuanya, apa kabarnya pagi ini?” tanyaku iseng, “mmmpphhh mmmfftt mmmpphhhh..” erang selly dan rena. “hehehe..iya iya aku lepasin..” aku lepas sumpalan selly dan rena. “ffuuuaahhh uueeekkk..ah kak dani nih pake disumpel segala..tenggorokanku kering nih kak..” protes rena, “iya nih dan tenggorokan aku juga kering..” sahut selly. “hehehe..yaudah aku ambilin minum dulu ya..” lalu aku pun pergi mengambil minum. “eeerrgghhh eeggghhh kaakk, coba lepasin iketan aku..” sahut rena, “lepasin gimana? Tangan kakak aja belum dilepasin nih..eeeggghhh..” jawab selly. “nah ini minum dulu..”lalu aku berikan selly dan rena minuman memakai sedotan. “aahhh..segar..lepasin aku donk dan..pegel nih..” rengek selly, “iya deh, sini aku lepasin..” jawabku, “ehemm..mentang-mentang lagi PDKT aku dilupain..” sindir rena, “hehehe..apa sih ren, gak lupa kok aku..” jawabku. Setelah ikatan mereka berdua aku lepas mereka pun terbebas. “adduuhhh berbekas..mandi air hangat dulu ah biar ilang..” lalu rena pun bergegas ke kamar mandi dan berendam air hangat. Ku lihat selly sedang mengusap bilur-bilur bekas ikatan di pergelangan tangannya. “sini sel aku pijitin..” kataku sambil memijit lengan dan pergelangan tangan selly. “makasih ya dan..eemmhhh..enak juga pijitan kamu” jawabnya sambil tersenyum. “sekarang kamu telungkup aja sel..aku pijitin sekalian tubuhmu” kataku, lalu selly pun menurut dan aku pun mulai memijat tubuhnya. “udah dan cukup..” sahut selly lalu aku pun duduk di sisi tempat tidur dan selly pun balik badan sampai terlentang. “sel, ada sesuatu yang mau aku omongin sama kamu.” Sahutku mulai perbincangan, “Apa dan?” Tanya selly, “sebenernya aku udah lama suka sama kamu, tapi aku gak berani bilang..” kataku, lalu selly pun hanya tersenyum dan berkata, “aku juga suka kok sama kamu..” aku pun tersenyum, “jadii..” sahutku, “kita jalanin dulu aja dan..” jawab selly, lalu aku pun tersenyum dan mendekatkan wajahku ke wajahnya. “wwuuuaaaahhhh segernya habis berendam air hangat..” tiba-tiba rena keluar dari kamar mandi sambil berteriak yang membuat aku dan selly pun kaget. “naahhh ketauan kan..ayo mau ngapain tuh?” ledek rena, “ah kamu anak kecil diem aja..udah ah aku mau mandi dulu.” Lalu selly pun bergegas kekamar mandi. “gimana kak? Ngapain aja tadi sama kak selly? Hehehe..” ledek rena lagi, “ah kamu bisa aja, udah ah aku mau masak dulu buat kalian” sahutku, “aku ikut kak..” lalu aku pun pergi ke dapur untuk masak dengan dibantu renada.
Setelah masakan jadi, kami pun sarapan sekalian makan siang. “gimana masakannya?” tanyaku pada mereka berdua, “lumayan lah untuk masakan seorang lelaki..hehehe..” jawab selly, “ciee ciiee..hahaha..” ledek rena, “sssttt udah kamu makan dulu tuh..” protes selly, “hehehe iya-iya..” jawab rena. “lain kali kita main lagi yah kak..” sahut rena, “gampang nanti di bicarakan lagi..” jawab selly. Sejak scene itu perasaan aku dan selly akhirnya menemukan kejelasan. Ditambah lagi aku dan selly bisa sering-sering scene dengan atau tanpa rena.

TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar