Minggu, 06 Juli 2014

Scene Ekstrim Icha

Namaku dani (23) aku bekerja disalah satu perusahaan dijakarta. diusiaku yang masih muda ini, aku sudah mempunyai posisi yang enak diperusahaan aku bekerja. Suatu pagi saat liburan panjang, aku berniat untuk rekreasi dengan pujaan hatiku. Namanya icha (20) seorang mahasiswi jurusan design  disebuah kampus ternama dibandung. Orangnya cantik, putih, tinggi, pintar menggambar terutama manga, sexy dan yang paling aku sukai darinya adalah dia seorang penyuka bondage juga sama sepertiku. Awal aku kenal dengan icha pada saat di acara teman, aku dikenalkan dengannya dan saling bertukar nomor hp. Setelah beberapa lama sms dan telponan, kami pun ketemuan lagi sambil jalan-jalan mencari objek untuk gambar icha. Saat ia gambar, aku lihat gambar di buku gambar yang satu lagi dan dari situlah aku mengetahui kalau icha suka dengan bondage dan sering menggambar manga tentang bondage. Awalnya ia malu mengakuinya tetapi saat aku akui kalau aku juga suka, kami pun menjadi semakin dekat bahkan sekarang sudah bulan keenam kami berpacaran. Pekerjaan memaksa aku untuk menjalani hubungan ini dari jarak jauh (long distance relationship, kalo kata anak muda sekarang mah LDR-an) dan jarang bersama dengan icha. “krriinngg krriinnggg..” hp ku berdering, “halo..udah sampe mana yank?” Tanya icha dari seberang sana, “belom sampe mana-mana yank, aku baru mau beragkat..” jawabku, “yah masih lama donk nyampenya?” jawabnya, “mudah-mudahan sih gak macet, biar cepet sampe..” jawabku, “iyaudah deh kalo gitu.. kamu hati-hati dijalan, ada aku yang nunggu kamu nih..” sahutnya, “hehehe.. iya sayank.. love you..” jawabku, “love you too..” timpalnya lalu menutup telepon. Lalu aku pun tancap gas kerumanya. Selama perjalanan ternyata benar, karena banyaknya orang tamasya mencari udara sejuk, bandung pun macet. Bandung menjadi tujuan banyak orang pada saat liburan panjang. Selain udara yang sejuk dan pemandangan yang bagus, bandung juga menjadi kota mode di jawa barat karena banyaknya distro dan factory outlet disana. Karena aku berangkat pagi dan terjebak macet, alhasil aku pun sampai rumah icha sekitar jam 11an. “lama banget sih yank?” Tanya icha, “macet banget yank, ada buka tutup jalan..” jawabku, “oohh gitu, yaudah yuk masuk dulu..” ajaknya. Lalu aku pun masuk kedalam rumah icha dan bertemu orang tuanya. Aku pun meminta izin mengajak icha untuk mengajaknya jalan-jalan. Aku pun sudah mendapatkan izin dari orangtuanya dan icha pun sudah mempersiapkan semuanya dan berangkat.
Selama perjalanan, icha pun terus bertanya mau kemana kita. “sebenernya kita mau kemana sih yank?” tanyanya, “aku udah nyewa villa temenku yank, pemandangannya bagus.. cocok buat objek gambar kamu nanti..” jawabku, “beneran? Wah jadi gak sabar aku..” jawabnya antusias. Sekitar satu jam perjalanan, akhirnya sampai juga di villa. Villanya berada diatas bukit dengan pemandangan kebun the yang hijau dibagian belakang, “waaahh bagus banget pemandanganya yank..” sahutnya kagum, “hehehehe..sengaja aku sewa villa ini biar kamu bisa dapet objek gambar yang bagus..” jawabku, “makasih ya sayank, jadi makin sayang sama kamu..” jawabnya sambil memelukku, “sama-sama sayank..” jawabku sambil mencium bibirnya. Setelah itu, kami pun membawa barang bawaan kami kekamar dan aku pun mandi, sementara icha ganti baju dan langsung kebelakang untuk menggambar. Selesai mandi, aku hampiri icha yang lagi menggambar menggunakan kacamata berbingkai putih disebuah kursi menghadap kebun teh, melihat icha yang hanya mengenakan hotpants dan tanktop saja membumbuatnya semakin terlihat sexy. “sayaannkkk..” sapaku sambil mencium pipinya, “apa sayank? Aku lagi gambar nih..” jawabnya, “sexy banget sih kamu” sahutku, icha pun hanya tersenyum sambil menggambar. Aku ambil buku gambarnya dan aku letakan dimeja, “lho mau diapain yank?” Tanya icha, aku langsung cium bibirnya sambil aku peluk tubuhnya, “uuummmhhhhh mmmuuuaahhhh hhhmmmm” desahnya sambil aku cium bibirnya dan aku peluk erat tubuhnya. “main sekarang ya” sahutku sambil mengikat pergelangan tangannya menyiku kebelakang, “sekarang? Disini?” tanyanya, “iya lah, kenapa yank?” jawabku, “iihhh malu aku kalo ada yang liat..eeegghhh..” jawabnya sambil aku ikat lengan dan payudaranya. “gak aka nada yang liat yank.. sepi begini..” jawabku sambil aku ikat pergelangan kaki, lutut, dan pahanya. “eegghhhh aahhh yaannkk jangan kenceng-kenceng..” sahutnya, “udah gak apa-apa yank..” lalu aku pindahkan icha ke kursi malas. “uummmhhh mmuuuaahhh mmuaahhh..” aku lumat bibirnya dan icha pun membalasnya. Lalu aku masukan sapu tangan kedalam mulutnya dan aku tutup dengan lakban perak. “mmmppphhhhh mmmppphhhh..” erangnya, icha pun meronta berusaha melepaskan ikatan di tubuhnya, “mmmppphhhh mmmppphhhh mmppphhhh..” erangnya. Lalu aku foto tubuh icha yang terikat. Karena hari semakin siang dan matahari mulai terasa menyengat, aku bopong tubuh icha ke kamar lalu aku baringkan ia dikasur. “mmmppphhh mmmpppphhhh..” erangnya sambil menunjukan lakbannya, “kenapa sayank? Nanti aja ya dibukanya..hehehe..” jawabku, lalu aku lepas ikatan di paha, lutut dan pergelangan kakinya lalu aku buka celananya. Aku buat ikatan berbentuk g-string dengan simpul ditengah vaginanya agar vaginanya tergesek oleh bandul simpul yang aku buat, “mmmmppppphhhhhhhh..” desah icha saat bandul simpulnya menyentuh vaginanya. lalu ikat lagi dengan mengikat paha dan betisnya menyatu (frogtied).lalu aku ikat menyatu telapak kakinya. “mmmpphhh mmmppphhhh” desahnya, lalu aku ambil sapu tangan dan aku lipat segitiga, lalu aku tutup lakban dan hidungnya dengan sapu tangan itu (OTN gagged). “mmmppphhh mmmpphhh mmmpphhhh..” erangnya, lalu aku jilat-jilat pangkal pahanya sambil aku elus-elus vaginanya. “mmmmppphhhhh mmmpphhh mmmmmpppphhhhh” desahnya sambil menggelinjang saat aku jilat dan elus vagina dan selangkangannya.  “mmmppphhhh mmmmppphhhhhhh..” desah icha sambil mendongakkan kepalanya. Aku singkap tanktop icha lalu aku pilin-pilin puttingnya sambil aku pilin-pilin klitorisnya, “mmmmppphhhhhh mmmmpppphhhhhhhh mmmmmppppphhhhhh..” desah icha semakin keras saat aku pilin klitoris dan aku hisap-hisap payudaranya. “mmmmpppphhhh mmmpphhhhh..” desahnya sambil memejamkan mata dan menggelengkan kepalanya. Aku isep-isep payudaranya sambil meremasnya dan memilin klitorisnya. “mmmmmpppphhhhh mmmmmpppppphhhhhh..” desah icha saat klitorisnya aku pilin-pilin. Aku pindah kebawah dan aku jilat-jilat vaginanya sambil aku isep-isep juga, “mmmmppphhh mmmpphhh mmmmppphhhhh..” desahnya keras saat aku menjilati vaginanya sambil meremas payudaranya. Aku gigit lembut vaginanya dan aku isep-isep vagina dan selangkangannya. “mmmmppphhh mmmpphhhh mmmpphhhh..” desah icha dan tubuhnya pun menggelinjang karena hisapan mulutku divaginanya. “mmmmmppphhhh mmmmppphhhhh mmmpppppphhhhh..” desah icha dan tubuhnya pun mengejang dan menggelinjang, “mmmmmpppphhh mmmppphhhh mmmmppphhhh..” desahnya dibarengi dengan keluarnya cairan dari vagina icha. “waahhh keluar banyak sayank..hehehehe.. kita rehat dulu ya..” kataku sambil melepaskan ikatan dikaki icha dan aku buka CD dan aku robek tanktopnya, lalu aku ambil buku gambar icha yang satu lagi yang ada didalam tasnya dan aku lihat semua gambar icha. “waahhh gambarnya bagus juga yank, posisinya bagus..ekstrim” sambil menunjukan gambar icha, “mmmpppphhhhh..” icha pun hanya bisa mengerang untuk berkata terima kasih. “hhhmmmm..kita bikin model ikatan begini ya sayank? Hehehe..” sahutku, icha pun kaget mendengar perkataanku “mmmpppphhhh mmmpppphhhhh mmmpphhh..” erang icha sambil menggelengkan kepalanya. Lalu aku ikat lagi pergelangan kaki, lutut dan paha icha, lalu aku hogtied icha dengan ketat. “mmmmmpppphhhh mmmpppppphhhhhh..” icha pun hanya bisa mengerang sambil meronta tak berdaya, lalu aku bikin tiang penyangga dari balok kayu yang aku ambil dari luar. Setelah semuanya siap, aku ikat tali di lengan icha dengan tali yang lainnya, lalu aku ikat juga tubuh icha dengan tali yang lain dan terakhir aku ikat pergelangan kaki icha. Lalu aku pasang dildo di vagina icha, “mmmpppphhhh mmmmmpppphhhh..” erang icha kesakitan. Satu persatu aku ikat icha menyatu dengan balok kayu yang aku siapkan dan saat semuanya sudah terikat, aku angkat tubuh icha ke penyangga yang sudah aku siapkan. Rasa sakit yang tak tertahankan membuat icha meneteskan air matanya karena model ikatan yang ekstrim. (lihat gambar ilustrasi)

ilustrasi hogtied hanging ichailustrasi hogtied hanging icha

“mmmmppphhhhh mmmppphhhhh mmmmppphhhhhh..” erang icha sambil menahan rasa sakitnya, “sayank tahan ya, aku mau nyalain dildonya dulu..hehehe” sahutku, “mmmmmmpppphhhhhhhhhhh mmmmmmmppppppppphhhhhhhhhhhh..” erangnya kencang sambil menggelengkan kepalanya menolak dirangsang dengan dildo. “nikmatin ya sayank..” sahutku sambil menyalakan dildonya, sontak icha pun kaget dan tubuhnya mulai mengayun, “mmmmmmpppphhhh mmmmmmpppphhhh mmmpppphhhhh..” erangnya keras karena dildo di vaginanya bergetar. “sayank, kamu nikmatin dulu ya.. aku mau keluar dulu sebentar..” sahutku, mendengar itu icha pun membelalakan matanya dan mengerang semakin keras, “mmmmmpppppppppphhhhhhhhhh mmmmmmmpppppphhhhhh..” erangny. Karena getaran dildo divaginanya membuat icha tidak bisa berhenti bergerak, dan tubuhnya pun terus berayun. “mmmmppphhhh mmmppphhhh mmmppphhh..” desah icha sambil menahan rasa sakit di tubuhnya karena hanya ditopang dengan tali yang mengikat ditubuhnya. “mmmmpppphhhh mmmppphhhhh mmmpppphhh..” desahan dan getaran dildo di vaginanya membuatnya terus berayun. “mmmppphhhh mmmppphhhh mmmppphhhh..” desah icha karena ia mulai horny lagi karena dildo di vaginanya. “mmmppphhhh mmmpppphhhhh mmmppphhhh..” desah icha sambil memejamkan matanya karena sakit diikat seperti itu. Sekitar 10 menit kemudian aku pun kembali, “halo sayank gimana kabarnya? Hehehe” sahutku, karena dildo terus bergetar, icha pun mendapatkan orgasmenya yang kedua saat diikat menggantung, “wwaahhh keluar lagi ya? Ehehehe..” ledekku, “mmmmmmpppppppppppphhhhhhhhhhhhh..” erangnya kencang minta segera dilepaskan, “hehehe.. iya iya aku lepasin” aku turunkan icha lalu aku lepas semua ikatan dan sumpalanya. “aaaawwwhhhhh aadduuuhhhh..” erang icha sambil mengusap-usap bekas ikatan di tangannya, “gimana rasanya sayank? Hehehe..” sahutku, “jahat jahat jahat..” jawabnya sambil memukul-mukul tubuhku, “jahat kenapa sayank?” tanyaku, “tega kamu ikat aku kayak gitu, sakit tau..” ketusnya, “hehehehe..habisnya kamu gambar kayak gitu, aku pikir kamu suka diikat begitu..” jawabku, “kan aku udah bilang gak mau..” jawabnya, “kapan kamu bilangnya yank? Hehehe..” tanyaku, “itu tadi mmmmpphhhh gitu..” jawabnya masih marah, “suara kamu gak jelas yank, habis jawabnya gitu sih..hehehe” candaku, “iiihhh nyebelin..” icha pun mengambek karena aku ledekin terus, “hehehehe.. maafin aku ya sayank..” sahutku, “gak, aku gak mau maafin kamu..” jawabnya,”lho kok gitu? Maafin aku ya sayank..mmmuuaahhh” kataku sambil mencium bibirnya, “mmmuuuaahhh..jangan diulangi lagi ya..” sahutnya, “gak akan kalo kamu gak nyuruh..” jawabku.
Tak terasa, hari sudah semakin sore dan aku menyuruh icha untuk mandi dan berendam air hangat. Setelah itu, aku pijit tubuh icha karena kelelahan aku ikat se-ekstrim itu. Malamnya icha pun bangun dan aku ajak ia makan malam diluar.

BERSAMBUNG   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar