Minggu, 06 Juli 2014

Scene dengan Teman Facebookku

Namaku dani (23) seorang pengusaha muda dibidang jasa, diusiaku yang terbilang masih muda aku dan temanku sudah memiliki perusahaan bersama. Hari ini aku berada disebuah café, bukan untuk bertemu dengan client tetapi untuk bertemu dengan seorang wanita yang aku kenal dari facebook. Metha (21) namanya, ia bekerja disalah satu perusahaan dijakarta. Menurut foto yang ada di facebooknya, metha orangnya cantik dengan kulit putih dan bersihnya, rambut panjang yang lurus dan belahan dadanya yang sedikit terlihat mamberikan kesan seksi pada orang yang melihatnya. Terlebih ia juga memiliki hobi yang sama sepertiku, yaitu softbondage. Kesukaan metha adalah diikat dengan menggunakan jarik atau kain batik. Hari ini semuanya akan jelas karena aku akan ketemuan dengan metha. Aku lihat-lihat sekitar, dan aku lihat ada seorang wanita yang sedang menunggu diluar café. Terlihat seperti metha tetapi lebih cantik, ia memakai rok span hitam 20cm diatas lutut dengan blouse warna biru dan high heels hitam 12cm. akhirnya aku beranjak dan coba bertanya padanya. “maaf, kamu metha bukan?” tanyaku sedikit ragu, “kak dani ya?” jawabnya, “iya aku dani..apa kabar?” tanyaku sambil menjabat tangannya, “baik kak..kakak gimana kabarnya?” Tanya balik, “baik juga kok, kita kedalam aja yuk ngobrol-ngobrol..” ajakku, lalu metha pun mengikutiku. “astaga..ternyata ia lebih cantik dari di foto” batinku. Lalu kami pun mengobrol tentang kegiatan kami masing-masing, karena metha orangnya asik diajak berteman, jadi kami pun langsung akrab dan merasa nyaman. Pada suatu kesempatan aku pun bertanya tentang softbondage yang kami sukai, “terus gimana minat kamu tentang bondage?” tanyaku, “mmhhh aku sih suka yang soft aja, diiketnya juga lebih suka pake jarik..” jawabnya, “oohh gitu.. pernah coba scene atau selfbondage?” tanyaku lagi, “kalo scene sama partner belum pernah kalo selfbound pernah, tapi ya gitu lebih asik lagi kalo ada partnernya.. kenapa kak?” sahutnya, “ooohh gitu.. kalo gitu kita scene yuk, mumpung lagi ketemuan..hehehe..” ajakku, “mmmhhh..mau sih” jawabnya, “tapi?” tanyaku, “jangan apa-apain aku ya..hehehe..” jawabnya, “hehehe..tenang aja, aku gak akan perkosa kamu kok..” jawabku, “kalo gitu oke deh aku mau..” jawab metha, “yaudah yuk sekarang kita kerumah aku aja, aku ada jariknya dirumah..hehehehe..” lalu kami pun berangkat kerumahku.
Sesampainya dirumahku, aku parkir mobilku digarasi dan aku ajak metha kedalam, “ayo masuk, anggap aja rumah sendiri..” sahutku, “iya makasih kak, yang lain kemana kak?” Tanya metha, “gak ada siapa-siapa disini, aku tinggal sendirian..” jawabku, “ooohh gitu..” jawabnya, “rehat dulu aja ya..kamu mau minum apa?” tanyaku, “apa aja deh kak..” jawabnya, “oke deh” lalu aku ambil minuman didapur, “ini minum dulu” sahutku sambil memberikan minuman pada metha, “iya kak.. makasih” lalu metha pun meminumnya, lalu aku ambil sekantung plastic penuh. “apa itu kak?” Tanya metha, “jarik.. nih..” jawabku sambil memperlihatkan jariknya, “waahh banyak banget kak..” sahut metha, “hehehe.. iya sengaja aku beli ini kemarin..kita mulai?” sahutku, “terserah kakak aja..” jawabnya, “oke deh yuk kita mulai. Lalu aku ambil sebuah jarik dan aku lipat menjadi panjang, lalu aku ikat pergelangan tangan metha, “mmmhhhhhh pelan-pelan aja kak” erang metha, “udah gak apa-apa kok, kan gak sakit..hehehe” jawabku, lalu aku ambil 3 jarik dan aku lipat lagi menjadi panjang agar mudah diikat. Aku ikat lengan metha dengan jarik, lalu aku ikat dengan bagian bawah payudara metha dengan jarik yang lainnya, dan yang terakhir aku ikat bagian atas payudara metha. “uuuggghhhhh eeegghhhhh erat banget kaakk..” sahutnya, “hehehe.. biar kerasa sensasinya..” jawabku. Lalu aku lipat 4 jarik lagi seperti yang tadi, lalu aku ikat paha, lutut, betis dan pergelangan kakinya. “eeeggghhhh eeeegggghhhhh adduuh kaakk gak bisa gerak aku” jawab metha, “hehehehe..yaudah sementara ini kamu gak bisa gerak dulu.” Jawabku sambil melipat sebuah scarf dan membuat simpul ditengahnya, “ayo buka mulutnya” sahutku, “aaaaa..aaammnngghhhhh mmmmfffhhhhh..” erang metha, lalu aku tutup lagi mulut metha dengan menggunakan scarf yang lain dan aku ikatkan kebelakang tengkuknya. “mmmmppphhhhh mmmmpppphhh..” erang metha, setelah aku ikat metha aku rekam ia yang sedang meronta berusaha melepaskan ikatan ditubuhnya. Metha terikat masih menggunakan pakaian dan rok mininya dan makin terlihat sexy dengan high heelsnya yang masih dipakainya, “mmmppphhhh mmmpppphhhh..” erangnya sambil meronta-ronta. Lalu aku ambil sebuah vibrator dan aku pasang diselah-selah vagina dan CD metha agar tidak bisa keluar, lalu aku temple remote controlnya dipaha metha. “siap ya..hehehe..” lalu aku nyalakan vibrator divagina metha, sontak metha pun kaget dan menggelinjang dibuatnya. “mmmmppphhhh mmmppphhhh mmmpppphhhhh” erang metha saat vibrator divaginanya mulai bergetar, lalu aku rekam metha yang meronta-ronta kegelian karena vibrator divaginanya, “mmmmppppphhh mmmppphhhhh mmmppphhhhhh..” desah metha, aku besarkan getaran vibrator divagina metha,”mmmmmmmmppppppppppphhhhhhhhhh..” desah metha sambil meronta keras dan memejamkan matanya. “nikmatin ya ta..hehehehe” sahutku sambil terus merekam dirinya terikat erat tak berdaya, “mmmmppphhhh mmmppphhhh mmmppphhhh..” desah metha seakan melemas, ternyata ia sudah orgasme. “udah keluar ya?” tanyaku, “mmmpppphhhhhhh..” desah metha lemas sambil mengangguk. “hehehehe..gimana rasanya?” kataku sambil membuka sumpalannya, “enak kak..adduuhh lemeess..” erang metha, “hehehehe.. yasudah sini aku lepasin dulu..” lalu aku lepas semua ikatan di tubuh metha. “kekamar yuk, aku pijitin kamu dulu..” ajakku, “iya kak..” jawab metha lemas. Lalu aku bawa metha kekamarku dan aku baringkan ia diatas kasur. Aku lepas high heels metha dan aku pijit-pijit lengan dan pergelangan tangan metha yang tadi diikat. “nanti main lagi ya..” sahutku, “hhmm’mmhhhh..” jawab metha sambil mengangguk. Aku pijitin semua tubuh metha sehabis diikat, setengah jam kemudian “kita mulai lagi yuk..” sahutku, lalu metha pun mengangguk. “sekarang buka donk baju kamu..hehehehe..” sahutku, “lho kenapa harus buka baju kak?” jawabnya curiga, “biar lebih sexy aja..hehehe..” jawabku, “nggak ah kak, aku takut” jawab metha, “takut aku perkosa? Tenang aja metha, aku bisa pegang janji aku kok..” rayuku, “mmmmhhhhhh..” pikirnya ragu, “yaudah deh aku mau, tapi janji ya kak gak apa-apain aku?” Tanya metha, “iya aku janji kok gak akan perkosa kamu” jawabku sambil mengangkat kedua jariku, “iya deh..” lalu metha pun mulai membuka pakaiannya satu persatu. Awalnya ia buka blousenya dan nampaklah kedua payudaranya yang besar dan padat itu. “oohhh tuhaaann.. kuatkan diriku..” batinku. Kemudian metha pun membuka rok span hitamnya. “aaadduuuhhh makin gak karuan aja rasanya..” batinku, setelah itu metha pun membuka CD dan BH yang dikenakannya. Terlihatlah putting metha yang berwarna pink dan vaginanya yang gundul tanpa bulu dan tampak sangat bersih karena perawatannya. “udah kak aku udah siap..” sahutnya, lalu aku pun langsung mengikat pergelangan tangan metha menyiku kebelakang dengan jarik yang tadi. “mmmhhhhh eeggghhh..” erang metha sambil meronta mengetes ikatanku. Lalu aku ikat bagian atas payudara metha dengan erat, “aaahhh kaakk jangan kenceng-kenceng..” sahut metha, “nggak kok, agak longgar ini” jawabku. Lalu aku ikat lagi bagian bawah payudara metha dengan erat sehingga payudaranya mencuat, “aaaahhhh pelan-pelan kaakk..eeegghhhh” desah metha, “hehehehe..iya-iya..” jawabku sumringah. Lalu aku ikat jarik yang ada diselah-selah payudaranyaaku tarik kebawah melewati selangkangannya kemudian aku aku tarik lagi keatas dan aku ikat ke pergelangan tangannya. Selesai mengikat tangan dan tubuhnya, lalu aku ambil lagi jarik dan aku ikat paha, lutut, betis dan pergelangan kakinya dengan jarik yang tadi. “uuuggghhhh erat banget ini kak..eeeegghhhh..” erangnya. “hehehe..belum kok, masih bisa gerak kan? Hehehehe” jawabku sambil membuat simpul ikatannya. “lho, emangnya aku mau diapain lagi kak?” Tanya metha bingung, “ada deh, pokoknya aku bikin kamu gak bisa berdaya..hehehehe..” jawabku sambil menyelipkan 1 vibrator divaginanya dan 1 lagi diselah-selah payudaranya. Lalu aku rentangkan sebuah jarik yang panjang dan lebar dilantai, kemudian aku bopong tubuh metha keatas jarik itu. Lalu aku bungkus tubuh metha dengan jarik yang tadi aku siapkan. “ah kayaknya kurang nih, lagi ah..hehehhee” sahutku, “hah masih kurang kak? Adduuhhh udah gak bisa gerak nih..eeegghhh eegghhhh..” erang metha sambil meronta didalam jarik. Lalu aku rentangkan lagi 2 lembar jarik dan aku bungkus lagi tubuh metha, aku ambil dan lipat 6 jarik yang baru lalu aku ikatkan di bagian atas dan bawah payudara, pinggang dan pahanya, lalu betis dan pergelangan kakinya. “kaakk udah doonnkkk, gak bisa ngapa-ngapain nih aku..” sahutnya. “hehehehe iya-iya, udah sekarang kamu diem dulu ya..” sahutku sambil membuat simpul di tengah-tengah scarf, lalu aku pakaikan scarf yang bersimpul itu kemulut metha, “mmmmfffhhhhhh mmmfffhhhhhh..” erangnya mencoba bicara. Lalu aku tutup scarf tadi dengan shall menutupi bibirnya, terakhir aku tutup mata metha dengan scarf lagi. “mmmmfffhhhhh mmmmffffffhhhhhh..” erang metha. “aku janji kan gak apa-apain kamu? Hehehehe.. sekarang nikmatin ya..” sahutku sambil menyalakan vibrator yang ada diselah-selah payudara dan vaginanya. “mmmmmffffhhhhhhhhhhh mmmmmmmfffffffhhhhhhhhhhhh..” jerit metha tertahan oleh sumpalannya, karena geli ia pun menggelinjang dan meronta-ronta mencoba melepaskan ikatannya. “mmmmmmppppppppppphhhhhhhhhh mmmmpppppppphhhhhhhhh..” erang metha keras sambil menggelengkan matanya berharap penutup matanya lepas. Aku tekan vibrator yang ada di vaginanya untuk penetrasi getaran agar semakn terasa, “mmmmmfffhhhhhhh mmmmhhhhhhhh mmmmhhhhhhh..” desah metha saat aku tekan vibrator di vaginanya. aku besarkan lagi getaran vibrator di selah-selah vagina dan payudaranya, “mmmmmmmmffffffffhhhhhhhhhhhh mmmmmmhhhhh mmmmmhhhhhh..” desah metha sambil menggelengkan kepalanya dan meronta-ronta. Aku lepas jarik penahan bungkusan yang dibagian atas dan bawah payudaranya lalu aku gulung jariknya agar payudaranya terlihat. Kemudian aku mulai pilin-pilin putingnya, “mmmfffhhhhh mmmffhhhhh mmmmfffhhhh..” desah metha saat aku pilin-pilin putingya yang berwarna pink itu. Aku remas-remas payudaranya lalu aku mulai menjilati payudaranya dan aku isep-isep putingnya. “mmmmmfffhhhhhh mmmmhhhhhh mmmffffhhhhhh..” desahnya saat aku isep-isep putingnya.  Aku mulai elus-elus payuradanya yang satunya lagi dan payudara metha pun mulai mengeras karena elusan dan isapan bibirku di payudaranya.  “mmmmmffffhhhh mmmfffhhhh mmmfffhhhhh..” desah metha, payudara metha pun mulai mengeras, aku pilin-pilin terus putingnya dan aku tarik putingnya dengan bibirku. “mmmmfffhhh mmmfffhhhh mmmfffhhhh..” desahnya saat aku isep-isep putingnya dan akutekan vibrator diselah vaginanya. metha pun meronta-ronta karena tidak tahan, tubuhnya pun mengejang dan menggelinjang. “mmmmfffhhh mmfffhhhhh mmmmmmffffffffhhhhhhhh..” desah metha panjang karena sudah orgasme, metha pun menghela nafasnya dan mendesah lemas. “udah keluar ya?” tanyaku, lalu metha pun mengangguk lemas. Kemudian aku buka jarik yang membungkus tubuhnya lalu aku lepas sumpalan dan penutup matanya, “waaahhh banyak juga keluarnya, aku bersihin ya..hehehehe..” sahutku dan metha pun hanya mengangguk. Aku lepas jarik di kakinya lalu aku pun mulai membersihkan vagina metha dengan menggunakan lidhku, “aaaahhhhhh mmmmhhhhhhh uuuuhhhhh..” desahnya saat aku mulai menjilati vaginanya, “aaaahhhh jangaann kaaakkk, katanya mau dibersihiinnnn?” ucapnya sambil mendesah, “ini juga lagi aku bersihin tapi pake lidah aku..hehehe..” jawabku, “jangaann kaaakk aku bisa keluar lagi kalo giniii..uuuuhhhhhhh..” sahutnya sambil mendesah, mendengar itu aku pun mulai isepin vagina metha yang sudah basah itu, “mmmmhhhhhh aaahhhhhhh aaaahhhhhh..” desahnya saat aku isep-isep vagina metha, “uuddaaahhh kaakkk jangaaannnn..aammppuuunnnn aku udah gak kuat laggiiiii…mmmmhhhhhhh..” desahnya, aku jilat-jilat klitorisnya dan aku isep-isep vaginanya, “aaaaaahhhhhh oouuuhhhhh kaaaaakkkkk aku hamper dapettt kaaakkkk mmmmmhhhhh..” desahnya keenakan, “aaahhhh uddaahhh kkaaaakkk aaaaaaahhhhhhh aaaahhhhhh..” desahnya saat aku mulai menghisap vaginanya dengan kencang, “aaaahhhhh kkaaaaakkk aaaaahhhh kakaaaakkk hhhhhhhh aaaaaaaaaaaaahhhhhhh..” nafas metha pun mulai tidak teratur dan akhirnya ia mendapatkan orgasmenya yang ketiga. “yaaahhh udah bersih-bersih malah keluar lagi..aku bersihin lagi ya? Hehehhe..” candaku, “udah kak cukup, jahat ah kakak bikin aku lemes begini..” sahut metha, “hehehehe..tapi suka kaann?” candaku, “uummmhhhh uuummmmhhhhh mmmuuaahhh..” aku cium bibir metha dan ia pun membalasnya “uuummmmhhhhh uuuummmhhhhh mmmuuaahh..” desahnya.
Selesai scene, metha pun lemas karena tiga kali orgasme dan tubuhnya pun penuh dengan peluh. Lalu aku bersihkan vagina metha dengan handuk yang sudah aku rendam dengan air hangat, selesai itu aku lepas jarik ditubuh metha dan ku pijit bagian tubuhnya yang  terikat tadi. Aku siapkan air hangat untuknya berendam agar peredaran darahnya kembali lancar dan relaks. Setelah itu metha pun berpakaian dan aku ajak ia makan diluar. Setelah scene pertama tadi, aku dan metha pun menjadi dekat dan kami berdua ingin mengulanginya lagi

TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar