Minggu, 06 Juli 2014

Wanita Penggoda

Namaku Nathan (23) aku bekerja disalah satu perusahaan bonafit dijakarta. Setiap harinya aku bekerja 8-12jam sehari, karena tuntutan pekerjaan sebagai planning crew. “hei kok malah tidur than? Udah selesai kerjaannya?” sahut citra (25) temanku. Citra adalah teman satu divisi denganku, umurnya 2 tahun lebih tua dariku dan ia termasuk seniorku di kantor. Citra orangnya cantik, menarik, putih, mulus, sexy and naughty. Kehidupan citra bisa dibilang cukup rumit dalam masalah percintaan, karena ia sudah beberapa kali gagal dalam menjalin cinta. Mungkin karena kehidupan malamnya yang sering clubbing dan bergaul dengan lelaki lain. “eh citra, bentar lagi kelar kok cit..” jawabku, “oohhh..oiya nanti aku numpang ya pulangnya..” sahut citra, “lho emang kamu gak dijemput sama cowo kamu?” tanyaku, “nggak than..udah lah jangan omongin dia..males aku..” jawabnya, “oohhh yaudah deh, nanti kalo udah kelar aku kasih tau..” jawabku, ”oke deh..makasih ya than..” jawab citra sambil senyum menggoda. Lalu citra pun kembali ke mejanya, “putus lagi nih anak kayaknya” batinku bicara. Walaupun putus dengan cowoknya, aku yakin dalam dekat ini pasti ia akan mendapatkan cowok baru. Citra memang termasuk wanita penggoda, cowok macam apapun pasti bisa terperangkap dalam rayuannya.
Hari pun menjelang malam, aku pun selesai menyelesaikan pekerjaanku. “ayo cit pulang..” ajakku, “oke deh..” sahut citra, lalu kami pun menuju parkiran motorku. Citra pun melipat segitiga sebuah slayer berwarna hitam dan ia gunakan untuk menutup hidung dan mulutnya sebagai masker. Saat aku melihat citra mengenakan masker, ada suatu rasa yang menimbulkan syahwatku. Aku memang sangat suka dengan wanita yang disumpal atai memakai masker saat berkendara motor. “yuk than berangkat..” citra pun berpegangan padaku dengan memelukku dari belakang. Karena motorku motor gede dan joknya nungging, otomatis dua gunung kembar citra pun terhimpit diantara punggungku. “oiya cit, kamu putus lagi ya sama cowo kamu?” tanyaku, “iya than, pusing aku.. padahal semua kemauannya udah aku turutin, tapi dia malah begini sama aku..” jawab citra, “emang kamu udah ngasih apa aja?” tanyaku lagi, “semuanya aku kasih sama dia dan..” jawabnya, “maksudnya semuanya cit?” tanyaku penasaran, “udah ah than jangan ngomongin dia lagi.. pusing aku, kamu temenin aku ya..aku mau curhat..” sahut citra. Lalu aku pun geber motorku menuju rumah citra. Sampai dirumah citra, “motornya masukin aja than kegarasi..” lalu aku pun menuruti kata citra. “kamu tunggu aja ya, aku mau ganti baju dulu..” sahut citra, citra pun ganti baju dikamar dan aku menunggu diruangan tamu. Rumah citra tidak terlalu besar, hanya terdapat ruang tamu, 2 kamar tidur, kamar mandi dan dapur. Tak berapa lama kemudian, citra pun keluar kamar dengan hanya menggunakan lingrie saja sambil menenteng sebotol chivas regal dan 2 gelas kecil. “kamu mau mabuk cit?” tanyaku, “aku kalo pusing suka mabuk than, biar lupa semuanya” jawabnya, “temenin aku minum ya?” sahutnya, “beberapa gelas aja gak masalah..” jawabku.
Citra pun mulai menceritakan masalah yang terjadi dalam percintaanya sambil meneguk chivas regal seloki demi seloki. Setelah meneguk sekitar 5-6 loki chivas regal, citra pun mabuk tapi ia hanya merasakan pusing dikepalanya saja, tidak sampai mabuk berat. “nathaannn temanin aku malem ini” sahut citra sambil merangkulku, “hei kamu mabuk berat cit, istirahatlah..” jawabku sambil mengusap rambutnya, “ayolah thaann, lagi pengen nih..” sahut citra. Citra pun mencium bibirku dan aku pun membalasnya, “uuummmmhhhh mmmmhhhhhh mmmhhhhhh..” desah citra, lalu aku baringkan citra disofa, “thaannn, dikamar aja yuk mainnya..” sahutnya, lalu aku bopong tubuhnya dan aku baringkan diranjang, aku mulai lumat lagi bibirnya dan citra pun membalas dengan penuh gairah sambil melingkarkan tanganya di leherku. Aku telusupkan tanganku kebawah lingrienya dan aku mulai elus payudaranya, “mmmhhhhh uummmhhhhh uuummhhhhh..” desah citra, “buka aja cit lingerinya..” sahutku, lalu citra pun membuka lingrienya kemudian menyambar celanaku dan langsung membuka resleting dan kancing celanaku. Aku buka bajuku dan citra melorotkan boxer yang aku pakai. Terlihatlah penisku yang sudah menegang karena citra. Citra pun bangun dan menyandarkan tubuhku di sandaran ranjang, “kamu diem dulu ya than..” sahut citra sambil memegang dan mengocok penisku, “aaahhhh pelan-pelan cit” sahutku, baru aku bilang begitu citra langsung telungkup dan mengulum penisku dengan penuh nafsu, “uuullmmmhhh uulllmmhhhh ssllluuurrrpphhhh sslluuurrppphhhh..” desah citra saat mengulum penisku sambil mengocoknya, “ooohhhhh enak ciitt teruussiinnn cciittrraaa..” desahku sambil mengelus rambutnya. Citra pun terus mengulum penis dan buah zakarku sambil mengocoknya, “ssllluuurrrppppphhh sslluuurrrppphhhh eellmmmhhhhh eelllmmmhhhhh..” desah citra saat mengulum penisku, “sebentar cit stop dulu” aku cabut penisku dari mulutnya, “ada apa thaann? Lagi assiikk nniihhh..” sahut citra. Lalu aku ambil 4 buah slayer citra yang berada di kursi kamarnya, lalu aku lipat slayer warna putih dan aku ikat pergelangan tangan citra kebelakang. “eehhh kok aku diiket sih than?” Tanya citra bingung, “gak apa-apa cit, biar tambah seru aja mainnya” sambil mengikat pergelangan kakinya dengan slayer warna putih, lalu aku ikat menyatu pergelangan kaki dan tangan citra dengan menggunakan slayer warna merah.
Lalu aku arahkan lagi penisku ke mulut citra. Citra pun langsung mengulum lagi penis dan buah zakarku, “eelllmmmhhhh uulllmmmmhhhh ssllluuurrppphhh ssllluuurrrpphhh..” desah citra, “aaahhhhh oohhhh enak ciitt..” desahku sambil membelai rambutnya, “uuummmmhhhh eelllmmmmhhhhh ssllluuurrrppphhh ssllluurrrppphhhh..” desah citra. Lalu citra pun menjilati penis dan buah zakarku sampai ke pangkal pahaku, aku belai-belai rambut citra lalu citra pun mengulum penisku lagi. “aaaahhhhhh oouuuhhhh terruuss cciiittt..” desahku sambil memilin putingnya. “eelllmmmmhhhhh eellmmmhhhh uummmhhhhh uuummmhhhhhh..” desah citra sambil mengulum penisku, “cukup cit, sekarang gentian kamu aku puasin” jawabku, lalu aku lepas ikatan hogtied dan pergelangan kaki citra. “ayooo doonkkk thaann, udah gak tahaannn nniiiihhhh..” desah citra. “sabar dong cit..hehehe” lalu aku lipat slayer warna pink, lalu aku buat simpul ditengahnya kemudian aku sumpalkan ke mulutnya. “eeeuummmffhhhh mmmffhhhhhh..” erang citra, “tenang citra, aku sengaja sumpal mulut kamu biar kamu gak menjerit pas aku puasin..bahaya kalo tetangga denger..hehehehe..” sahutku dan citra pun hanya mengangguk. Lalu aku ikat paha dan betis citra menyatu (frogtied), perlahan aku mulai masukan  penisku ke vagina citra. “eeemmmmffhhhhhhhh uuummmmmfffhhhh..” desah citra, lalu aku cabut lagi penisku dan aku masukan lagi. Aku mulai goyangkan penisku divagina citra sambil aku pilin-pilin putingnya, “eemmmfffhhhh mmmfffhhhh mmmfffhhhhh” desah citra, lalu aku percepat goyanganku dan aku peluk tubuh citra sambil aku jilat-jilat leher dan telinga citra. Aku kocok-kocok penisku divagina citra semakin cepat sambil aku isep-isep lehernya, “mmmffffhhhhh mmmmhhhhhhh mmmmfffhhhhhh” desah citra sambil memejamkan matanya. Aku terus genjot penisku divaginanya semakin lama semakin cepat dan kasar, “mmmmmfffffffhhhhhhhh mmmmmmmmmmffffffhhhhhhhhhhh..” jerit citra tertahan sumpalannya, citra pun meneteskan air matanya karena menahan rasa sakit akibat penetrasi divagnanya dan tubuhnya pun basah dengan peluhnya, “eeemmmmfffhhhhh eemmmmmmfffhhhhh mmmmfffhhhhhh..” desah citra sambil menggoyangkan pinggulnya seirama dengan genjotan penisku. “aahhhhh mmmmhhhhh aku hamper dapet ciiitt..” sahutku, lalu aku lepas sumpalan di mulut citra. “thaannnn pelan-pelaannn..saakkiittttt aaaaaahhhhhhh..” desah citra sambil meneteskan air matanya karena menahan sakit divaginanya. “tahan cciiittt, mau keluar niihhh..” jawabku sambil terus menggenjot penisku divaginanya. “keluarin diluaarrrrrr..aku masih ssuubbhhuurrrr mmmhhhh mmmhhhhh..” desahnya. Aku terus genjot vaginanya dengan cepat dan kasar sambil aku remas-remas payudara citra dengan keras, “aaaaaahhhhhhhh nathaaaaaaaaaannnnn saakkiitttttttt..aaaaahhhhhhhh” jerit citra. Karena jeritan citra sangat keras, langsung aku pasang lagi slayer yang tadi lalu aku tambah dengan menutup seluruh bibir citra agar suara desahannya memendam. “mmmmmpppppppphhhhh mmmmpppphhhhh mmmmpppphhhhhhh..” tubuh citra pun mulai menegang, aku terus genjot penisku divaginanya yang sudah licin. “mmmmppphhhhh mmmppphhhhh mmmmmpppphhhhhhh” citra pun mendesah dengan dibarengi hangatnya penisku karena cairan vaginanya. penisku pun terasa cenut-cenut, langsung aku lepas sumpalan dimulutnya citra lalu aku cabut penisku dan aku arahkan ke mulut citra. Citra pun membuka mulutnya dan “ccrrrooootttt cccrroooootttt cccrrrrooooottttt..” spermaku pun muncrat di mulut dan wajahnya. “aaahhhhh enak thaaannnn..” desah citra sambil aku oleskan spermaku ke sekujur wajahnya, “kamu hebat cit bisa bikin aku keluar banyak banget..hehehehe..” kataku sambil mengarahkan tanganku ke mulut citra. Citra pun langsung menjilati dan mengulum jariku yang belepotan spermaku, “eelllmmmhhhhh uuulllmmmhhhh ssllluuurrpphhhh” desahnya. “kamu jahat than  bikin aku nangis kesakitan sampe lemes begini..” sahut citra, “hehehehe..habis kamu nantangin..” jawabku, “Cuma kamu yang bisa bikin aku sampe nangis gini..mantan-mantanku gak ada yang bikin aku nangis keenakan sampe lemes begini..” sahut citra, “hehehe aku gitu..” jawabku, “lepasin aku donk than, lemes nih aku mau tidur..” sahutnya, “lho kok tidur? Gak mau ronde kedua? Hehehehe” candaku, “besok-besok aja ah, kalo sekarang aku gak berani..lemes banget aku..” jawabnya, “hehehe..yaudah aku lepasin..” lalu aku lepas ikatan di pergelangan dan kaki citra dan citra pun tidur. Aku bersihkan vagina dan wajah citra dari spermaku dan spermanya lalu aku peluk citra saat tertidur. “ternyata tipe cewek penggoda kayak citra bisa kelabakan juga diranjang..hehehehe..” batinku, lalu aku pun memejamkan mataku untuk mengumpulkan stamina untuk esok hari.

TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar