Minggu, 06 Juli 2014

Bondage Photosession (part 2)

Hari ini aku dani sedang menunggu tiara pulang kuliah, aku sengaja jemput tya (panggilanku pada tiara) dengan cara menculiknya untuk langsung aku bawa ke rumahku dan melakukan pemotretan lagi disana. Kenapa harus menculiknya untuk pemotretan lagi? Karena awalnya tya menolak pemotretan hari ini, maka dari itu aku pun berencana untuk menculiknya. Karena tya ada kuliah sore ini, kemungkinan besar ia selesai kuliah malam. Jadi aku pun menunggunya sampai malam agar tidak ada saksi yang melihatku menculik tya. Sekitar jam 8 malam, aku lihat tya keluar kampus. Hari ini Ia mengenakan blouse berwarna putih gading dengan perpaduan coklat, lalu rok pendek selutut berwarna hitam dan ditambah dengan high heels 10cm.


aku lihat tya menuju kearahku (parkiran) sambil mencari kunci mobilnya didalam tasnya. Lalu aku segera tuangkan chloroform ke sapu tangan dan mengendap-endap dibelakangnya. Tya pun terus mencari kunci mobilnya didalam tas tangannya tanpa menyadariku dibelakangnya. Lalu aku bekapkan sapu tangan bius tadi ke mulut dan hidung tiara, “mmmmmppppphhhhhh mmmmmpppphhhhh mmmpppphhhhh!!” erang tya sambil meronta-ronta mencoba melepaskan bekapan sapu tanganku yang membekap hidung dan mulutnya. “mmmppphhh mmmmmpppppphhhh!!” jerit tya dalam bekapan, aku terus bekap mulut dan hidungnya. Tak berapa lama kemudian tya pun mulai lemas karena bau chloroform melemahkan syaraf-syarafnya dan membuatnya pingsan. Setelah tya pingsan, aku bopong tubuhnya kemobilku. Didalam mobil aku ikat pergelangan tangan tya dengan lakban perak, lalu aku lakban juga bagian atas dan bawah payudaranya dengan lakban. Lalu aku lilit juga pergelangan kaki dan lutunya dengan menggunakan lakban yang sama. Terakhir sebagai pencegahan, aku tutup mulut dan matanya dengan lakban perak. Selesai mengikat tya, aku pun tancap gas kerumahku. Didalam perjalanan, tya sudah mulai sadar. “mmmmppphhhhhh mmmppphhhhh..” erangnya, “waduh udah sadar, mesti cepet-cepet sampe rumah nih..” lalu aku pun mulai memacu mobilku lebih cepat. Sadar tya tidak bisa menggerakan tubuhnya, ia pun meronta tak karuan didalam mobilku. “mmmpppphhhh mmmppphhhhh mmmpppphhhhh!!”  jeritnya. Tak berapa lama kemudian, aku pun sampai dirumah. Langsung aku masukan mobilku digarasi, dan aku tutup rapat pintu garasi sebelum aku bawa tiara keluar mobil. Setelah memastikan keadaan aman, aku bopong tiara ke kamar yang sudah aku siapkan. “Untung tya belum pernah aku ajak kekamar ini..” batinku sambil mendudukannya dikursi dalam kamarku. “mmmmpppphhhh mmmppphhhhh mmmpppphhhhhh!!” erang tya, lalu aku kenakan topeng ski untuk menutupi wajahku. Aku lepas lakban dimatanya.


“mmmpppphhhh mmmppphhhh mmmppphhhhh!!” erangnya kencang saat lakban dimatanya aku lepas. “apa kamu? Mau ngomong? Hahaha” sahutku, “mmmpppppphhh mmmppphhhhh!!” erangnya, lalu aku lepas lakban dimulutnya. “aaawwwhhhhh eeeggghhhh siapa kamu? Dimana aku sekarang!” bentak tya, “sssstttt jangan teriak-teraik gitu donk cantik, kamu aman disini..hehehehe” jawabku, “gak.. aku gak mau disini! Lepasin aku..Toolloooooonnnggggg..” teriak tiara, lalu dengan sigap aku temple lagi mulutnya denga lakban lagi. “mmmmppppphhhh mmmppphhhh mmmpppphhhh..” erang tya, lalu aku siapkan kameraku dan aku bidik kearah tiara untuk menjadi target foto. Ekspresi rontaan yang natural, alasanku menculik tya tanpa diketahuinya. Dengan begitu, aura ketakutan dan rontaannya akan menambah kesan tidak dibuat-buat. “mmmmppphhhhhh mmmmppppphhhhh..” tya pun mencoba melepaskan ikatannya di tangan dan tubuhnya. Lalu aku baringkan tya di atas ranjang, lalu aku lepas kancing blousenya yang belum terbuka. Tiara pun panic dan ketakutan saat aku lepas kancing blousenya, “mmmmpppphhhh mmmppphhhhh mmmmpppppphhh!!” erangnya sambil meronta-ronta, aku rekam tya yang sedang meronta diranjang. Aku dekati tya dan aku lepas blousenya, “mmmmppphhhh mmmppphhhh mmmmppphhhh!!” erang tya sambil meronta dan menendangiku, “hei jaga sikap kamu!” bentakku. tanpa rasa takut tya pun memelototiku dan menendangi lagi tubuhku. “okeh kalo itu yang kamu mau” lalu aku ambil suntikan dari laci meja yang berisi obat penenang. “karena kamu nakal, kamu harus dijinakan dulu sedikit..” sahutku lalu aku suntikan obat penenang ke lengan tiara, “mmmmmmmmmmmpppppphhhhhhh mmmmppphhhhhh” erang tya saat jarum menusuk lengannya. Sesaat kemudian tiara pun mulai tenang karena efek obatnya, “mmmmppphhhh mmmpppphhhhh” erang tya melemas. Lalu aku singkap blouse yang dipakainya dan aku elus-elus payudaranya, “nah kalo gini kan enak..hehehe..” sahutku sambil mengelus payudaranya. Aku elus-elus payudaranya dan aku keluarkan payudara tiara dari cup branya dan terlihatlah payudaranya yang sintal dan besar itu. “mmmmmppppphhhhh mmmmppphhhhhh” desah tya saat aku pilin-pilin putting payudaranya sambil aku remas-remas payudaranya. “mmmmppphhhh mmmpppphhhhh mmmppphhhhh” desah tya, lalu aku isep-isep putting tya sambil aku elus-elus payudaranya yang satu lagi. Aku lepas lakban yang mengikat pergelangan kaki dan betisnya, lalu aku plorotkan cdnya dan aku singkap rok yang dikenakannya. “mmmmppphhhh mmmppphhhhhh” desah tya saat aku lepas cdnya. Lalu aku elus-elus vagina tya dan aku jilat-jilat vaginanya sambil aku pilin-pilin payudaranya. “mmmmpppppphhhhh mmmpppphhhhhh mmmpppppphhhhh” desah tya saat vaginanya aku jilat dan aku elus-elus. Aku buka boxerku dan terlihatlah penisku yang sudah tegang karena tya. Lalu perlahan aku dorong penisku masuk kedalam vagina tya, “mmmmmpppppphhhhhhh mmmmppphhhhh” desahnya saat penisku masuk kedalam vaginanya, lalu aku mulai genjot penisku pelan-pelan “mmmmpppphhhh mmmppphhhh mmmppphhhh..” desah tya saat aku genjot-genjot vaginanya. lalu aku isep-isep payudara tya yang sintal itu sambil terus menggenjot penisku di vaginanya. “mmmmppphhhh mmmppppphhhhh mmmppppphhhhh..” desahnya. Aku genjot lebih cepat penisku, “mmmmpppphhhh mmmppphhhh mmmppphhhh” desah tya keenakan. Aku cium-cium leher tya untuk menambah rangsangan sambil aku remas payudaranya dan aku genjot vaginanya. “mmmppphhhh mmmppphhh mmmppphhhh..” desahnya sambil memejamkan matanya, lalu aku rubah posisi tya menjadi diatasku lalu aku genjot vagina tya dari bawah. “mmmmpppphhh mmmppphhhhh mmmmppphhhhh” desahnya saat aku genjot vaginanya dengan keras, “mmmmpppphhhh mmmppppphhhh mmmpppphhhhh” desah tya sambil menggoyangkan pinggulnya. Aku peluk erat tubuhnya sambil aku isep-isep payudaranya dan aku genjot-genjot vaginanya dari bawah, “mmmmppphhhh mmmppphhhh mmmppphhhh..” desah tya sambil aku genjot penisku makin cepat. Terasa vagina tya mulai basah dan genjotan divaginanya terasa licin, “mmmmppphhh mmmppphhh mmmppphhhh” desahnya, kurasakan vaginanya semakin mencengkram penisku dan aku pun menggenjotnya semakin cepat. “mmmppphhhh mmmpphhhh mmmppphhhh..” desah tya sambil memejamkan matanya. “aaahhhhh uuuuhhhhhh aaaooouuhhhh..” desahku sambil menggenjot vaginanya makin cepat. Lalu aku berguling dan tya pun jatuh kesampingku, lalu aku angkat kaki tya keatas dan aku genjot-genjot vaginanya. “mmmmpppphhhh mmmppphhhh mmmpphhh..” desahnya. Aku dorong dalam-dalam penisku sampai mentok ke rahimnya. Lalu aku baringkan lagi tubuhnya dan aku terus genjot vaginanya dengan kencang. “mmmmmmmmpppphhhhh mmmmppphhhhh mmmmmmppppphhhhhhh” tubuh tya pun mengejang dan menggelinjang dan penisku pun terasa hangat, tya pun mendapatkan orgasmenya. Aku kocok terus penisku divaginanya yang sangat licin karena tya sudah orgasme, dan tak berapa lama kemudian aku pun orgasme didalam vaginanya. “kamu hebat..hehehehe..” sahutku sambil melepaskan topeng ski. Tiara pun terkejut “mmmmpppppphhhhhh” erang tya, lalu aku lepas lakban dimulutnya. “kenapa tya kok kaget gitu? Hehehehe” tanyaku, “iiihhh mas dani nih, suka banget bikin aku gak berdaya..hhuuuffttt” gerutunya, “tapi suka kan? Hehehehe” tanyaku sambil tertawa, “iiihhhh jahat jahat jahat..tega ih buat aku lemes begini..” jawab tya lemas, “hehehehe..maaf ya tya sayank, habis kamu gak mau sih pemotretan hari ini, ya jadi aku culik aja..hehehehe..” jawabku, lalu aku lumat bibir dan lidah tya, “uuuummmmhhhhh mmmmmmhhhhh..” desah tya saat aku lumat bibir dan lidahnya. “maass lepasin donk, pegel nih..” erang tya, “ah nggak ah, aku masih mau “pake” kamu..hehehe..” jawabku, “aadduuuhhh ayolah mas lepasin..janji deh nanti ML lagi” mohon tya agar dilepaskan, “iya deh aku lepasin, tapi kamu tidur dulu ya..” jawabku, “tidur gimammmmppppphhhh mmmppppphhhhhhh” belum sempat tya bicara, aku bekap lagi ia dengan sapu tangan bius, “mmmmpppppphhhhh mmmpppphhhhh mmmpppppphhhhh..” desah tya, “ayo sayank hisap terus..hehehehe..” sahutku sambil terus membekap mulut dan hidungnya, “mmmppphhh mmmppphhhh mmmpppphhhh” tak berapa lama kemudian tiara pun pingsan.

BERSAMBUNG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar