Sabtu, 08 Maret 2014

Petaka Mahasiswi Berjilbab oleh Nafsu Teman dan Dosennya

Pada ospek kali ini, akan diadakan disebuah hutan lindung milik negara. Dan aku di percaya oleh ketua senat sebagai ketua seksi keamanan disekitar lokasi ospek. Namaku surya (20) aku kuliah disebuah universitas negeri dikota besar. Rencananya kampusku akan mengadakan ospek untuk mahasiswa baru dikampusku, dan tempat yang dituju untuk kegiatan ospek tersebut adalah sebuah hutan lindung milik Negara. Saat hari H, aku sibuk menyiapkan segala perlengkapan yang akan dibawa. “perlengkapan medis ini taruh dimobil panitia aja sur” sahut suara wanita, lalu aku pun menoleh kearah suara tersebut. Ternyata ia adalah welia (20) teman sekelasku yang sudah lama aku kagumi, “eh lia, kamu jadi panitia juga?” tanyaku, “iya nih sur aku jadi medis..hehehe..” jawabnya, “hehehe..gak apa-apa lah, itung-itung membantu..hehehe..” jawabku, lalu kami pun bersama membawa perlengkapan medis itu ke mobil panitia. Setelah semuanya beres, kami pun berangkat kelokasi ospek. Sesampainya disana, aku dan temanku mendapatkan bagian mengamankan lokasi  ospek. Aku lihat welia sedang berjaga-jaga takut ada peserta yang kurangs sehat atau cedera. Welia dalam keseharian selalu memakai jilbab, tetapi tidak memakai baju kurung/gamis. jadi walaupun ia berjilbab, masih terlihat sexy, terutama bentuk tubuhnya yang membuatku selalu horny jika memandangnya.
Malampun tiba, dan kegiatan ospek terus berlangsung. Seperti biasa, aku berpatroli disekitar perimeter lokasi untuk memastikan semuanya aman terkendali. Ketika aku sedang melewati tenda paramedic, tidak sengaja aku melihat welia sedang ganti baju, aku lihat welia tanpa jilbab dan tanpa baju dan dalemannya (topless), gara-gara melihat tubuh welia yang sexy dan halus itu aku pun mulai horny dan terlintaslah pikiran jahatku. Aku berlari ke tendaku untuk mengambil chloroform dan sapu tangan yang selalu aku bawa kemana saja karena gangguan tidurku, lalu aku lumuri sapu tangan itu dengan chloroform, lalu aku lepas juga almamaterku agar tidak diketahui. Beruntung para peserta sedang melakukan jurit malam, jadi lokasi sepi. Aku dekati tenda welia dan aku lihat ia sedang membereskan barang-barang ditenda. Aku kenakan topeng ski agar tidak dikenali, lalu aku bekap mulut dan hidung welia dengan sapu tangan tadi, “mmmmppphhhhh mmmmpppphhhh mmmppphhhh..” erang welia sambil meronta dan mencoba melepaskan tanganku yang membekap mulutnya. “uuummppphhh mmmpphhhh mmmppphhhh..” erang welia. Perlahan tapi pasti, welia pun mulai melemas dan akhirnya tidak sadarkan diri. Setelah welia pingsan, lalu aku ikat pergelangan tangan welia kebelakang, lalu aku ikat juga bagian atas dan bawah payudaranya, lalu aku ikat pergelangan kaki dan betisnya. Lalu aku ambil bandana yang ada ditas didalam tenda dan aku pakai untuk menutup mulut welia sebagai tindakan pencegahan. Perasaanku semakin tidak menentu, lalu aku buka kancing baju welia dan aku keluarkan payudaranya dari cup bra-nya. Aku elus-elus payudara welia sambil aku pilin-pilin putingnya. “eemmhhhh sexy sekali tubuhmu..” batinku, lalu aku jilat-jilat dan aku isep-isep putingnya sambil aku remas-remas payudaranya. Aku isepin payudara welia sambil aku remas-remas terus payudaranya. “eemmmhhhhh..” erang welia, ternyata ia hanya mengerang kegelian bukan karena ingin tersadar. Lalu aku teruskan meremas dan mengisap-isap payudara welia sambil aku tarik-tarik putingnya dengan bibirku. “uuummmhhh uuummmhhhh..” desahku saat menciumi payudara welia. “eeemmmhhhhh mmmmmhhhh..” desah welia dan raut wajahnya pun mulai gelisah. “regu satu berkumpul disisi kanan..” teriak para panitia ospek dari pengeras suara, “sial, mereka datang..terpaksa harus aku akhiri dulu..” lalu aku pun keluar dan mengendap-endap balik ke tendaku. Lalu aku simpan sapu tangan dan chloroform di tasku dan aku kenakan lagi almamaterku, setelah itu aku pun pura-pura berkeliling kawasan pura-pura patrol dikawasan ospek. Sekitar sepuluh menit kemudian, “mmmmmmpppppphhhhhhh!!” jerit welia dari dalam tenda, sontak semua panitia perempuan bergegas ke dalam tenda, “ya ampun lia!” seorang panitia perempuan kaget melihat keadaan welia yang terikat setengah telanjang. “kamu kenapa lia? Siapa yang ngelakuin ini?” Tanya yeni, “aku gak tau, tiba-tiba aku udah begini..” jawab welia sambil menangis. “ada apa?” tanyaku pada yeni, “welia hampir diperkosa” bisik yeni padaku, “hah..yang bener kamu?” tanyaku pura-pura kaget, “oke semua panitia seksi keamanan, kita menyebar cari orang yang gelagatnya mencurigakan dalam perimeter 500 meter ini..ayo semuanya menyebar!!” perintahku, lalu aku dan seksi keamanan pun menyebar dan mencari orang yang dimaksud. Setelah satu jam mencari, kami pun tidak mendapatinya. “gimana, ada yang nemuin gerak gerik mencurigakan?” tanyaku pada sksi keamanan lain, “gak ada bang, gak ada siapa-siapa disana, rumah penduduk pun gak ada..” jawab seorang keamanan. “oke gini aja, semua seksi keamanan jangan tidur sampe pagi, kita buat perimeter biar kita gak kecolongan lagi..oke?” tegasku, “oke bang..” jawab mereka serempak. Lalu setelah kejadian itu acara jurit malam dihentikan dan semua seksi keamanan berjaga-jaga sampai pagi. Pagi pun menyambut dan keadaan kembali kondusif. Berhubung acara ospek selesai, kami pun berkemas dan bersiap pulang. “Sial, padahal aku belum sempat menggarapnya lebih dalam, lain kesempatan mungkin..” batinku, lalu aku pun membantu teman-teman yang lain dan pergi pulang.
Satu minggu kemudian, welia pun sudah kembali ceria dan melupakan kejadian ditenda saat ospek itu. Welia mengaku tenang karena keperawanannya tidak terenggut dan ia tidak mau membahas tentang kejadian itu lagi. Welia pun kembali ceria, tapi bahaya masih mengintainya karena aku akan berniat mengulangi kejadian saat ospek kemarin. Setiap kegiatan welia aku intai setiap hari untuk menentukan lokasi dan waktu yang tepat untuk menjalankan aksiku. Setelah 2 minggu ini aku intai welia, akhirnya aku temukan waktu dan tempat yang cocok. Welia didaulat sebagai asdos mata kuliah, dan hari ini ada praktek didalam laboratorium. Lalu aku siapkan semua peralatannya, sapu tangan, chloroform, tali dan juga bandana untuk menyumpal mulutnya. Aku tunggu sampai jam perakteknya berakhir dan sekitar jam 5 sore pun gelombang terakhir selesai praktek. Aku intip kedalam dan welia pun sedang merapikan alat-alat praktek tadi. Lalu aku kenakan topeng ski untuk menutupi wajahku dan aku siapkan sapu tangan yang sudah aku lumuri chloroform lalu aku masuk mengendap-endap kebelakangnya. “mmmppphhhh mmmpphhhh mmmpphhhh..” erang welia sambil meronta dan mencoba melepaskan bekapanku dari mulut dan hidungnya. “mmmppphhhh mmmppppphhhhh..” erang welia sambil meronta kuat, “mmmmppphhhhh mmmmmmppphhhhh..” welia pun mulai lemas karena efek dari chloroform itu dan tak lama kemudian welia pun tak sadarkan dulu. Setelah welia tak sadarkan diri, aku dudukan ia dikursi lalu aku buka kancing bajunya satu persatu. “hei siapa kamu!” sahut suara perempuan dari belakang, lalu aku menoleh kebelakang. Ternyata ia adalah dosenku, miss ika (27) dosen muda di kampusku, tubuhnya pun sama seperti welia, tinggi, putih, bersih dan proporsional. Miss ika juga berjilbab seperti welia. walaupun mereka berjilbab, tetapi dandanan mereka sangat mengikuti trend hijab saat ini. Miss ika pun mendekatiku dan melepas topeng ski dikepalaku, “surya! Apa yang kamu lakukan? Apa yang kamu lakukan terhadap welia” tegas miss ika, “aaa..anu miss..aa” jawabku panic, “ngapain kamu buka-buka kancing baju welia! Jangan-jangan kamu yang mau memperkosa welia saat ospek kemarin” bentak miss ika, dan aku pun hanya bisa tertunduk. “lebih baik kamu keluar, atau miss panggil satpam..cepat!” bentak miss ika, lalu aku pun menurutinya. Saat aku keluar aku bersembunyi dan melihat apa yang dilakukan miss ika terhadap welia, tak diduga ternyata miss ika tidak menolong welia. Tetapi ia malah mengikat tubuh welia dikursi dan yang membuat aku semakin terkejut miss ika mulai menjilati dan meraba-raba payudara welia. Aku pun kaget melihatnya, tapi aku tidak mau melewatkan kesempatan ini. Aku kembali masuk mengendap-endap dan menghampiri miss ika dari belakang sambil membawa sapu tanganku yang tadi aku pakai untuk membius welia. Lalu aku tarik tubuh miss ika dan aku rangkul dari belakang lalu aku bekap mulut dan hidung miss ika. “mmmmmppphhh mmmppphhh mmmppphhhhh..” erang miss ika sambil meronta-ronta. Aku terus bekap mulut dan hidungnya, “mmmppphhh mmpphhh mmmpppphhhh…” erang miss ika sambil meronta kuat. Lalu perlahan rontaan miss ika pun tak bertenaga dan akhirnya ia pun pingsan. Lalu aku dudukan miss ika bersebelahan dengan welia yang sudah diikat terlebih dahulu oleh miss ika. Lalu aku ikat pergelangan tangan miss ika kebelakang sandaran kursi, lalu aku ikat bagian atas dan bawah payudara miss ika dengan tali yang aku bawa tadi, aku ikat pergelangan kaki miss ika menyatu dengan kaki-kaki kursi. Lalu, untuk mencegah teriakan, aku ikatkan bandana diantara bibir miss ika lalu aku tutup lagi menutup mulutnya. Tidak lupa, aku buka juga kancing baju miss ika dan aku keluarkan payudara miss ika dari baju dan branya.  Setelah mengamankan miss ika, aku pun mengikat kaki welia sama seperti miss ika. Lalu aku kencangkan ikatan dipergelangan tangannya dan aku ikat juga welia menyatu dengan sandaran kursi. Lalu aku cleave gag dan otm gag juga mulut welia, setelah itu aku pun mengambil beberapa gambar mereka berdua. Lalu aku pakai lagi topeng yang tadi dibuka miss ika dan mulai menggarap tubuh welia dan miss ika bersamaan. “eeemmmhhhhhh..” erang welia, aku pun meneruskan rangsanganku pada payudaranya. Lalu aku singkap jilbabnya sampai lehernya terlihat dan aku isep-isep leher welia sambil aku mainin payudara dan putingnya. “eemmmhhhhh mmmmhhhhh..” aku remas-remas payudara welia sambil aku isep-isep lehernya semakin kencang. “eeeemmmmhhhhh eeeemmmmmhhhhhh..” dan seketika itu pula welia tersadar dari pingsannya, ia pun terkejut karena melihat payudaranya sudah tidak tertutup lagi dan ada tangan yang sedang meremasnya, ketika ia menoleh ia pun menjerit karena ada seorang yang tak dikenal sedang menjamahnya. “eeeeeeeeemmmmmmmmppphhhhhhhhhhh..” jerit welia yangtertahan oleh bandana dimulutnya. Welia pun panic dan mencoba melepaskan diri dari cengkraman nafsuku. “sssstttt..kamu gak akan aku apa-apain kok, sekarang kamu nikmatin aja..” kataku sambil menjilat pipi dan lehernya dan meremas kedua payudaranya. Welia pun terus meronta sambil menggelengkan kepalanya menghindari ciumanku dilehernya. Saat ia menoleh kekiri, ia melihat miss ika dalam kondisi yang tak jauh berbeda dengan dirinya dalam keadaan tak sadarkan diri. “eeeemmppppphhhh eeeemmmmppphhhh..” jerit welia mencoba membangunkan miss ika, lalu aku bekap mulut welia yang disumpal, “ssstttt.. kalo kamu gak mau diem, aku bius lagi kamu terus aku perkosa kamu..mau?” sahutku, mendengar itu welia pun terdiam sambil menangis dan pasrah dengan perlakuanku. “jangan nangis, kamu nikmatin aja ini..hehehe..” kataku sambil mengelus dan meremas payudaranya sambil aku isep-isep lehernya, “eeemmmmppphhhh mmmpppphhhhh..” erang welia sambil menangis karena perlakuanku. “eeeemmmhhhhhh eeeemmmmmhhh..” erang miss ika yang mulai tersadar. Lalu aku pun meneruskan perlakuanku sambil merekam dengan handphoneku. Aku terus sorot wajah dan payudara welia, sontak welia pun membuang wajah dari hadapan kamera dan memejamkan matanya. Aku terus remas-remas payudara welia sambil aku isep-isep lehernya. “eeemmmppphhhhh mmmppphhhhhh..” erang miss ika yang melihat welia sedang digarap, lalu aku sorot juga kameraku ke miss ika, “mmmmpppphhhh mmmpppphhhh..” erangnya, “kamu tunggu dulu ya..aku ada urusan dengan dosenmu..” kataku sambil menempelkan vibrator dipayudara welia dengan lakban. “eeemmmmmpppphhhhh mmmmmppppphhhhhh..” erang welia saat aku nyalakan vibratornya.  Lalu aku hampiri miss ika, ia pun meronta-ronta mencoba melepaskan ikatannya. “mmmmppphhhh mmmppphhhhhh..” erang miss ika saat aku elus-elus payudaranya yang mencuat dari baju dan bra nya. “hehehehe..ternyata dibalik jilbab yang miss kenakan, terdapat hawa nafsu yang besar..hehehe..” sahutku, sambil mengelus-elus payudaranya. “gak apa-apa miss, keluarin aja rasa nafsu miss sekarang, selagi kita masih bersama..hehehe..” sahutku sambil aku singkap jilbabnya lalu aku isep-isep lehernya sambil aku remas-remas payudaranya, “mmmmmppphhhhh mmmmmhhhhhh..” erang miss ika, aku rangsang bagian belakang leher dan telinganya sambil aku remas-remas dan elus-elus payudaranya. Aku mainin putingnya, aku pilin-pilin dan aku tarik-tarik perlahan. “mmmmpphhhhh mmmmppphhhh mmmppphhhh” desah miss ika sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Sementara itu disisi lain, welia sedang meronta-ronta mencoba melepaskan vibrator yang bergetar dikedua payudaranya yang membuatnya terangsang dan semakin horny, “mmmmppphhh mmmmppphhhh mmmmmppppphhhhhh” desah welia, aku ambil 2 vibrator lagi dari tasku dan aku tempelin satu vibrator diselah-selah payudara miss ika dan satu lagi aku selipkan diantara vagina dan CDnya, “nikmatin ya miss..hehehehe..” sahutku sambil menyalakan vibratornya. “mmmmmmmpppphhhhhhh mmmmmmpppphhhhhh..” erang miss ika saat vibratornya mulai aku nyalakan. Lalu aku hampiri welia dan aku pindahkan vibratornya ke sela-sela payudaranya dan yang satu lagi aku selipkan diantara vagina dan CDnya, sama seperti miss ika. “mmmmmpphhhhh mmmppphhh mmmmppphhhh..” desah welia, karena welia lebih dulu dirangsang dengan vibrator, mungkin ia sudah tidak tahan lagi dengan getarannya yang sudah membuatnya horny. Lalu aku pu menjauh dan mulai lagi merekam mereka berdua. Aku letakan kameraku di meja dan menyorot mereka berdua, lalu aku hampiri welia dan aku elus-elus vaginanya sambil aku tekan-tekan vibrator divaginanya, “mmmmppphhh mmmppphhh mmmppphhhh..” desah welia sambil menggelengkan kepalanya tanda menolak untuk dirangsang dibagian vaginanya. welia terlihat sudah letih dan keringat pun mengucur dari tubuhnya, lalu aku dekatkan kursi miss ika ke dekat kursi welia agar aku bisa rangsang mereka berdua sekaligus. Lalu aku mulai elus-elus payudara mereka sambil aku pilin-pilin putting mereka, “mmmmppphhhhh mmmppphhh mmmppphhhh..” erang mereka karena tak than dengan rangsangan di payudara dan vagina mereka. Aku tekan-tekan vibrator divagina mereka semakin kedalam, “mmmpppppphhhh mmmpppphhhhh mmmppphhhh..” desah welia kencang karena menahan orgasmenya, lalu aku tekan lagi makin dalam sambil aku besarkan getarannya, “mmmmmmpppphhhhhhhhh..mmmhhhhh mmmmhhhhhhh” desah welia saat ia mengalami orgasme. Aku matikan vibrator di payudara dan vagina welia dan aku pusatkan rangsanganku di miss ika, “mmmmppphhhh mmmhhhhhhh mmmppphhh..” desah miss ika karena getaran vibrator yang aku tekan semakin masuk kedalam vaginanya, “mmmmhhhh hhhhmmmmmm mmmmppphhhh..” desahnya, lalu aku elus-elus dan aku remas-remas payudara miss ika. “waahhh ternyata miss ini kuat juga..” kataku, lalu aku berdiri dibelakang miss ika, dan aku isep-isep leher miss ika sambil aku elus dan remas payudaranya. Aku mainin dan pilin-pilin putting miss ika yang sudah mengeras, “mmmmhhhh mmmpppphhhh mmmmhhhhh..” desahan miss ika sudah tak beraturan. “sepertinya sebentar lagi..hehehe..” sahutku, lalu aku isep-isep leher miss ika semakin cepat sambil aku remas-remas payudaranya semakin kencang, “mmmmhhhh mmmhhh mmmmmppphhhhh..” desah miss ika saat ia mengalami orgasme, lalu aku matikan vibrator di payudara dan vaginanya. “hehehehe..terima kasih untuk waktunya hari ini, jika ada kesepatan lain boleh lah kita mengulanginya lagi? Hehehehe” kataku, “hhhhmmmmmpppphhhhh mmmmppphhhhhhh mmmppphhhhh..” erang welia dan miss ika, “ssstttt..jangan teriak donk, gawat kalau mereka pada mendengar..hehehe..oiya satu lagi, terima kasih untuk video dan foto kalian..jika kalian tidak keberatan, file ini akan jadi koleksi pribadiku, tapi kalau kalian lapor polisi atau orang lain, kalian bisa temuin ini semua di dunia maya..hehehe” ancamku, lalu mereka berdua pun terdiam. “kalian boleh teriak kalau aku sudah pergi jauh..kalau kurang dalam sepuluh menit ini  aku dengar teriakan kalian, aku akan sebar video dan foto-foto ini..hehehehe..” lalu aku pun mencium bibir mereka yang disumpal lalu pergi meninggalkan jejak sebagai penyusup dan kembali menjadi mahasiswa biasa. Sekitar 10 menit kemudian, welia dan miss ika pun menjerit keras sampai para mahasiswa mendengar teriakannya dan menolong mereka dari ikatan di tubuh dan kaki mereka dan disaat itu pula, aku pulang kerumah dan menikmati hasil rekaman video dan foto yang baru aku dapatkan.

TAMAT

1 komentar: