Sejak kejadian penculikan itu, aku dan rika sekarang semakin dekat dan menjadikanku sahabatnya. Walaupun awalnya ia sangat keberatan dengan tindakanku, tapi aku berhasil meyakininya karena aku sayang dengannya dan tak mau jauh dari dirinya. Banyak yang menyangka kalau aku dan rika berpacaran, dan kami pun menanggapinya secara santai. Sebetulnya aku sangat mengharapkan ia sebagai pacarku, mungkin ia belum bisa membuka pintu hatinya untukku. “hey dan lagi ngapain kamu? Bengong aja..” sapa rika dari belakang, “eh gak apa-apa kok ka, lagi mikirin sesuatu aja” jawabku, “heemmm pasti mikirin yang jorok-jorok..hehehe..” celetuk rika, “waduh ya nggak lah..aku kan anak baik-baik..hehehe..” candaku, “yakin anak baik-baik? Aku aja pernah kamu kerjain dulu” sahutnya, “yaah kok dibahas lagi sih? Kan kita udah sepakat gak akan bahas itu lagi” jawabku, “hihihi..habisnya aku suka sih..hihihi..” jawabnya, “hah? Maksudnya suka apa ka ?” tanyaku, “hehehe..nggak kok, gak jadi..” jawabnya sambil tersenyum. “jalan aja yuk dan, lagi males pulang cepet?” ajak rika, “emang kenapa males pulang? Waahh bisa diculik lagi nih..hehehe” candaku, “hhuuuu maunya kamu itu mah..yaudah yuk berangkat..” ajaknya, “oke deh..” lalu aku ajak rika ke mobilku lalu kami pun berangkat. “mau kemana bu?” tanyaku, “gak tau pak, tapi lagi males pulang” jawab rika, “ke kawah putih aja yuk” ajakku, “boleh deh..” jawabnya. Lalu kami pun menuju kawah putih. Sesampainya disana, kami pun menikmati pemandangan indah kawah putih sambil berfoto-foto dengan objek pemandangan atau rika sebagai modelnya. Sekian lama foto-foto, tak terasa hari sudah sore “balik yuk ka..” ajakku, “yaahh aku sendirian dan dirumah..” jawabnya, “aku boleh gak nginep dirumah kamu?” tanyaku, “boleh-boleh aja sih, tapi nanti kamu tidurnya diruang tamu..hehehe..” sahutnya, “ya gak apa-apa, kalo disuruh tidur sekamar juga siap..hehehe..” candaku, “huuu maunya kamu itu..” sahut rika sambil menjambak rambutku, “hehehe..yaudah yuk balik..” ajakku sambil menuntun tangannya. Setelah itu, kami pun pulang kerumah rika.
Sesampainya dirumah rika, aku pun disuruhnya duduk disofa sedangkan rika kedapur mengambil minuman dan camilan didapur. “nih dan minum dulu” sahutnya, “iya, makasih ya” jawabku, lalu rika pun ikut duduk bersamaku sambil menyalakan tv. “oiya, aku mandi dulu ya dan kamu disini aja nonton tv sambil ngemil tuh..” sahut rika, “oke deh..” jawabku. Saat rika mandi aku pun menonton tv, tapi acaranya gak ada yang seru. Sekitar 15 menit kemudian rika pun kembali dengan hanya menggunakan tanktop dan hotpant saja, “kamu nonton apa sih dari tadi gonta ganti channel terus?” sahut rika dari belakang, “bête ka.. gak ada film yang seru..” jawabku, lalu rika pun duduk disofa didepanku. Aku pandang tubuh rika yang sexy itu hanya menggunakan hotpant dan tanktop saja, “hhmmm nakal ya matanya..” sahut rika sambil membaca majalah, ternyata ia menyadarinya. “hehehe.. kamu sexy banget ka..” rayuku, “terus kalo aku sexy kenapa dan?” jawabnya sambil membaca majalah, “kita main kayak kemarin lagi yuk ka? Hehehe..” sahutku sambil menghampirinya, “emang kita kemarin main apa dan?” jawab rika sambil membaca majalah tetapi pandangannya tidak focus. Aku ambil majalah yang dibaca rika, “aku tau kok sebenernya kamu suka pas aku ikat kemarin, tapi kamu gak puas merasakan rangsangannya” kataku sambil mengelus rambutnya, seketika itu juga gelagat rika menjadi gerogi dan salah tingkah. “aahh bercanda kamu dan..” elaknya, lalu aku pegang dagunya dan aku hadapkan ajahku ke wajahnya, “tatapan mata kamu yang bilang itu semua” jawabku sambil mendekatkan wajahku, lalu aku cium bibirnya. “mmmuuaaahhhh uummmhhh uummmhhh..” aku cium bibirnya. “mau ya ka?” rayuku, “tapi jangan perkosa aku ya, aku masih virgin dan” jawabnya, “aku sayang sama kamu, aku janji gak akan perkosa kamu” jawabku sambil cium keningnya. “kamu punya tali gak?” tanyaku, “ada kok, bentar ya aku ambilin dulu” jawab rika. Lalu rika pun pergi mencari tali, “dan segini cukup gak?” rika pun kembali dengan membawa sekantung plastic berisi gulungan tali yang banyak. “cukup kok, aku buat kamu sampe gak berdaya..hehehe..” sahutku, “ayo buka tanktop sama hotpantmu, aku mau iket kamu pake daleman aja” sahutku, “ngadep sana kamunya” jawab rika, “yaelah nanti juga ngeliat terus..hehehehe..” jawabku dan rika pun tertawa. “aku siap” sahut rika sambil menaruh kedua tangannya dibelakang. Lalu aku ambil tali yang panjang, lalu aku ikat pergelangan tangan rika terlebih dahulu dan aku ikat menyatu dengan tubuhnya, “aadduuhhh dan, erat banget sih ngiketnya..eegghhhh..” sahutnya sambil mencoba menggerakan tangannya, “udah kamu tenang aja, percaya deh sama aku..” jawabku sambil mengambil tali lagi dan mengikat sikunya menyatu. “aaauuwwhh..sakit dan..” sahutnya. Lalu aku ikat bagian atas dan bawah payudara rika, payudaranya pun menjadi semakin besar dan mencuat mau keluar dari cup BHnya. “aadduuhhh daaann..” erangnya karena ikatan di payudaranya terlalu ketat, “aku kendorin sedikit ya” sahutku, “hee’eemmhh..” jawabnya sambil menganggukan kepalanya. “dan mainnya dikamar aja yuk, malu kalo nanti ada orang lain yang lihat..” ajak rika, “iya juga sih, yaudah yuk kita main dikamar aja..” jawabku sambil menggendong tubuh rika, “aaahhh..pake digendong segala dan? Hehehehe..” Tanya rika, “gak apa-apa ka, selama kamu diiket aku siap ngelakuin apa aja..hehehe..” jawabku, “beneran ya? Assiikkk..” jawab rika senang. Sesampainya dikamar, aku baringkan rika di atas ranjang. “nah sekarang aku iket kaki kamu ya” kataku sambil mengambil tali untuk mengikat kakinya. “eh bentar dulu dan jangan diiket dulu..” sahut rika, “ada apa ka?” tanyaku, “pijitin donk..hehehe..” jawabnya, “oohh oke deh..” erus aku pijitin kaki rika. “gimana enak gak pijitannya?” tanyaku, “enak dan, ada bakat kamu jadi tukang pijit..hahaha..” ledek rika, “hhuuuuu enak aja kamu” jawabku sambil memijit kakinya. “nah udah, sekarang aku iket..” sahutku, “dan aku mau minum donk..” pinta rika, “yaudah bentar ya..” jawabku, lalu aku ambil segelas air putih untuk rika, “iihhh aku maunya jus jeruk..” pinta rika manja, “air putih aja lebih sehat..” jawabku, “enggak ah dan, ayo donk ambilin demi aku..hehehe..” jawabnya, “hadeehh iya iya aku ambilin”. Lalu aku kembali dengan membawa jus jeruk, “mmhh air putih aja deh dan yang lebih sehat..hiihihi..” jawabnya sambil cekikikan. “ooo ngerjain ya..awas nanti..” lalu aku ambil air putih yang tadi, “nih minum” sahutku sambil memberikan segelas air minum. “aahhh seger dan..” jawabnya. Lalu aku ikat pergelangan kaki rika, “iihhh kok diiket sih?” sahut rika, “permainan dimulai..hehehe..” jawabku, “iihhh nanti dulu daann..eegghhh eegghhhh..” erangnya sambil aku ikat betis dan pahanya, lalu aku ikat jempol kakinya dengan tali sepatu yang ada dikamarnya. “iiiihhhh erat banget sih.. gak bisa gerak nih aku..” sahutnya, “iya lah biar kamu gak banyak gerak..hehehe.. ayo sekarang buka mulutnya..” sahutku sambil memegang ballgag, “jangan lama-laaooommpphhh ooonngghhhhh..” erangnya saat aku sumbat mulutnya menggunakan ballgag, “oogghhhhhh nnnggghhhhh..” serang rika saat aku sumbat mulutnya, “sssttt udah jangan banyak teriak, nanti pegel lho rahangnya..hehehe..” sahutku. Lalu aku ambil sebuah vibrator dan aku selipkan diantara vagina dan CDnya. “nnggghhhhhh mmmggghhhhh..” erang rika, lalu aku telungkupkan tubuh rika, dan aku ikat tali di pergelangan kakinya. Lalu aku ikat lagi menyatu dengan tali dipergelangan tangannya dengan erat sampai telapak tangan rika menyentuh kakinya. “mmmmnngghhhh mmnngghhhhh..” erangnya. “sekarang kamu nikmatin ya ka..” sahutku sambil menyalakan vibrator divaginanya. “nngghhhhhh mmmnngghhhhh mmnnggghhhhh..” rika pun mulai mendesah saat vibrator divaginanya bergetar. Aku ambil handycam yang ada dikamar rika, lalu aku rekam rika dalam keadaan terikat erat hanya menggunakan BH dan CD sambil meronta mencoba melepaskan ikatan ditubuhnya. “mmnnggghhhhh mmnnnggghhhhh..” desah rika sambil berguling-guling mencoba melepaskan vibrator diantara vagina dan CDnya. “ayo ka tengok sini donk..hehehe..” sahutku sambil menyorot kamera kearah wajahnya, “nnnggghhhhhh mmmnnngghhhhhh..” erangnya sambil memalingkan wajahnya dari hadapan kamera. “hehehe pake malu-malu segala..” sahutku sambil membesarkan getaran vibrator divaginanya. “mmmmmnnggggggghhhhhhhhhh..mmnnnggghhhhhh..” desahnya semakin menjadi saat getaran vibrator divaginanya semakin galak bergetar divaginanya. Aku taruh handycam rika dimeja samping tempat tidur, lalu aku hampiri rika dan aku mulai elus-elus payudara rika sambil aku telusupkan tanganku diantara payudara dan BHnya dengan posisiku berada diatas rika (tapi gak nindih) yang sedang telungkup karena ikatan hogtienya. “eeeggghhhhh aaaaggghhhhh..” desah rika dan air liur rika pun menetes dari mulutnya, “waahhh udah mulai dapet nih rasanya.. hehehe..” ledekku sambil mengelus payudara rika yang tertindih tubuhnya. Aku terus remas-remas dan elus-elus payudara rika, “mmmmnnggghhhhh aaaanngghhhhh aanngghhhh..” desah rika dan air liurnya pun menetes karena mulutnya yang tidak bisa menetes karena terhalang oleh ballgag. Aku gulingkan tubuh rika dan aku keluarkan payudaranya dari cup BHnya. Lalu aku pilin-pilin putingnya sambil aku elus-elus payudaranya, “eeenngghhhh aaagghhhhhh mmmmhhhhhh..” desahnya, lalu aku kulum-kulum putingnya yang berwarna pink itu sambil aku jilat-jilat payudaranya. “eeeeemmmmmhhhhh aaaaggghhhhhhhhh aaaaaannggghhhhhh..” desah rika keras sambil mememjamkan matanya. Aku kulum-kulum putingnya sambil aku tekan-tekan vibrator divaginanya yang terus bergetar. Aku lepas ikatan hogtiednya agar posisinya tidak merumitkannya. Aku terlentangkan tubuh rika sambil aku kulum-kulum lagi payudaranya. “aaannggghhhh mmmnngghhhhh aaaaaahhhhhh..” desah rika sambil mendongakkan kepalanya. Aku jilat-jilat selangkangan rika sambil aku mainin vibrator divaginanya, “mmmmmhhhhhh aaaaannghhhhh aaaaaaahhhhhhhh..” desahnya semakin keras saat aku jila-jilat dan hisap-hisap selangkangannya sambil aku remas-remas payudaranya. “nnnggghhh aaaanggghhh aaaaaaaaahhhhhh..” desahnya saat aku hisap-hisap vaginanya, rika pun memejamkan matanya sambil mendongakkan kepalanya keatas. Tubuh rika pun menegang dan mengejang, tak lama kemudian rika pun orgasme. “nnnnngggggaaaahhhhhhhh aaaaaaahhhhhh..” desahnya, “waahhh keluar banyak ka..hehehehe..” sahutku, rika pun hanya bisa terbaring lemas karena orgasme sambil aku elus-elus rambutnya. Aku lepas ballgag dari mulutnya, “gimana rasanya? Hehehe.” Tanyaku, “lega dan..” jawab rika sambil tersenyum. Lalu aku cium bibirnya, “mmmhhhh uummmhhh uummhhhh..” rika pun membalas dengan mengulum lidahku, “aammhhhh uuummmhhh uummmhhhh..”. aku cium bibirnya sambil aku elus-elus payudaranya dan aku pilin-pilin putingnya. “mmmmhhhh aaaammmmmhhhhh aaaaahhhhhhmmmmm..” desah rika sambil mencium bibirku. “aaaaahhmmmm udah daannn..” desahnya, lalu aku hentikan ciumanku. Aku lepasin ikatan dipaha, betis, pergelangan kaki, dan jempol kakinya. “uuuggghhhhh aaahhhhh..” erangnya sambil menggerak-gerakan kakinya. Lalu aku ambil handuk kecil yang sudah aku rendam air hangat, lalu aku usap vagina rika dengan handuk itu untuk membersihkan cairan divaginanya. “mmmmhhhhh mmmhhhhh..” desahnya saat aku membersihkan vaginanya. “nah udah bersih..sini aku lepasin ikatan ditangan kamu..” lalu aku lepas semua ikatan di lengan, payudara dan pergelangan tangan yang menyatu dengan tubuhnya, “eeemmmmmhhh lega daann..” jawab rika sambil ngulet, meregangkan otot dan peredaran darahnya. “gimana ka? Puas gak? Hehehehe..” tanyaku, “aku suka dan..” jawab rika malu-malu, “hehehehe.. kapan-kapan lagi ya..” tanyaku sambil merangkul rika, “tapi jangan kelewatan ya dan..” jawab rika sambil memeluk tubuhku, “iya princess..hehehe” jawabku. “mmhhhhh aku mau mandi dan, gak enak nih badan lengket semua..” jawabnya, “yaudah kita mandi bareng yuk..hehehe..” candaku, “mmmmhhhhh..” jawab rika sambil berfikir, “boleh ya boleh ya..hehehe..” rayuku, “mmmm.nnggak..hihihi..” jawabnya sambil tertawa kecil, “yaahh gagal deh..hehehe..” jawabku, “yaudah aku mandi dulu ya dan..” sahutnya, “oke deh..aku mau masak dulu buat kita makan malam nanti..” lalu aku pun ke dapur untuk memasak sedangkan rika mandi.
selesai mandi rika pun berpakaian, setelah itu ia pun menghampiriku. “udah jadi dan masakannya?” tanyanya, “udah nih..ayo makan” jawabku, lalu rika pun ikut duduk bersamaku. “gimana rasanya?” tanyaku, “enak dan.. baru tau aku kamu bisa masak..hehehe..” jawabnya, “iya donk..hehehe..dihabisin ya..” sahutku. Hari pun menjadi malam dan seperti perjanjian semula, aku pun menginap dirumah rika menemaninya dirumah.
BERSAMBUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar