Namaku dani (22) aku adalah seorang mahasiswa disalah satu perguruan dijakarta, siang itu aku dan teman-temanku sedang nongkrong dekat kantin untuk menunggu jam kuliah selanjutnya. selama nongkrong aku dan temanku selalu bertukar fikiran atau hanya sekedar sharing tentang pembicaraan laki-laki. Seperti kebanyakan laki-laki normal lainnya, pembicaraannya tidak jauh dari bola, otomotif, wanita dan lain-lainnya. “sayank, ayo masuk..udah masuk nih..” sahut nona (21) yang tidak lain tidak bukan adalah pacarku. Nona terbilang gadis yang cantik, putih, tinggi, sexy, dan tubuhnya pun proporsional. “iya nanti aku masuk, kamu duluan aja..” jawabku, “bener ya? Awas lho kalo bolos lagi” sahut nona, “iya sayaaannkkk..” jawabku, lalu nona pun pergi dan masuk kelas sedangkan aku masih asik saja kongkow bersama teman-temanku. Karena keasikan kongkow, aku pun jadi bablas untuk masuk kelas, “hhmmmm bagus ya bolos lagi..nongkrong aja terus!” sahut nona sambil menjewer telingaku, “aaa..adedeh..sakit yank..” jawabku sambil dijewer, “dibilangin jangan bolos juga, malah masih bolos..hhuuufftt..” sahutnya, “iya ampun yank, gak lagi-lagi aku bolos..” kataku, “gak ada ampun-ampunan, ikut aku pokoknya..” jawabnya sambil menjewer telingaku, aku pun menjadi tertawaan teman-temanku karena hal itu. Nona pun melepaskan jewerannya ditanganku, “pokoknya kamu harus ngerti pelajaran tadi..” sahut nona, “ya tapi gimana caranya sayank?” tanyaku, “kita kerumah kamu sekarang, aku yang ajarin kamu..” jawabnya, lalu aku pun pulang kerumah bersama nona karena ada pelajaran tambahan yang akan diberikannya. Seampainya dirumahku, aku ajak masuk nona. Rumahku sedang sepi karena orang tua ku berada diluar kota karena urusan keluarga, jadilah aku dan nona berdua saja. “kamu tunggu dulu aja disini, aku mau bikin minum sama nambil cemilan dulu” kataku, lalu nona pun menurut saja. Aku pun kembali dengan membawa minuman dan cemilan, “nah ayo kita mulai pelajarannya” sahut nona, lalu ia pun mengajariku pelajaran tadi. Cukup lama nona mengajariku pelajaran kuliah tadi sampai tak terasa jam sudah menunjukan jam 3 sore. “akhirnya selesai juga..” kataku sambil berbaring dilantai, “nah sekarang bebas dah, terserah kamu mau ngapain” sahut nona sambil merapikan catatan dibindernya, “bener nih bebas ngapain aja?” tanyaku, “he’eemmhh..” jawabnya, “kalo gitu giliran aku ngajarin sesuatu ke kamu..hehehehe..” jawabku sambil berlari kekamarku mengambil sebuah tas, “ngajarin apa? Kamu mau kemana?” Tanya nona. Lalu aku pun kembali dengan membawa tas punggung, “apa itu yank?” Tanya nona, “sekarang giliran aku ngajarin kamu sesuatu..hehehehe” jawabku, “iya tapi apa?” jawab nona penasaran, “udah sekarang kamu nurut aja..coba tangan kamu taruh kebelakang..” sahutku, lalu nona pun mengikutinya. Setelah itu, aku ikat pergelangan tangan nona menyiku kebelakang, “aawwwhhhh kok tangan aku diiket gini sih yank?” Tanya nona, “gak apa-apa sayank, kamu nikmatin aja dulu..hehehe..” jawabku sambil mengikat bagian atas dan bawah payudaranya, “eeemmmmhhhhhh..aaahhhhhh..jangan kenceng-kenceng..” sahut nona, “iya ini juga gak kenceng kok..” jawabku, “yank, ini mainan apa sih? Kok aku diiket-iket gini?” Tanya nona, “ini namanya bondage sayank, tapi yang soft. Aku suka banget ngeliat foto cewek diiket kayak kamu gini sayank” jawabku sambil mengikat pergelangan kakinya, “oooh gitu..tapi jangan apa-apain aku lho? Mentang-mentang aku diiket gini kamu bisa bebas apa-apain aku” sahutnya, “ya enggak lah sayank, aku tuh sayang banget sama kamu..kamu sayang juga kan sama aku?” Tanyaku sambil aku ikat bagian betis dan lututnya, “iya aku juga sayang sama kamu” jawabnya sambil tersenyum, lalu aku cium bibirnya yang merah itu,”uuummmhhhhh mmmuuaaahhhh..”
Setelah aku ikat tubuh nona, lalu aku pun memutar film. Nona pun mencoba melepaskan ikatan ditubuhnya dengan cara meronta, “yaannkkk, lepasin dulu doonkk..pegel nih..” sahut nona sambil meronta dan bersandar didadaku, “kenapa sih sayank? Itu lihat filmnya..” jawabku, “tapi pegel yaannkkk..ayolah bukain sebentar..” sahutnya, “ah kamu bawel banget sih yank..” lalu aku pun beranjak dan mengambil sapu tangan dan bandana, “buat apa itu yang? Lepasin aku dulu” sahutnya, “ssstttttt udah sekarang kamu diem dulu ya..hehehhe” jawabku, “yaannkkk jaaammmppphhhhhh mmmmppphhhh..” belum sempat nona bicara, sebuah sapu tangan aku sumpalkan ke mulutnya dan aku tutup lagi dengan bandana agar sapu tangan dimulutnya tidak bisa dikeluarkan. “mmmmppphhhh mmmmppphhhh..” erang nona sambil meronta, lalu aku rangkul tubuuh nona agar tidak banyak bergerak. Nona pun mulai tenang dalam rangkulanku dan ia pun mulai menikmati filmnya. Perlahan tanganku pun mulai menelusup kedalam kemeja dan bra yang ia gunakan, “mmmmpppphhhhh mmmmmmhhhhh..” desah nona sambil terus menyaksikan film. Aku elus-elus payudaranya sambil aku pilin-piin putingnya. “mmmhhhhhh mmmmmpppphhhhh mmmmhhhhhhh..” desah nona saat payudara dan putingnya aku pilin-pilin. Aku mulai isep-isep lehernya sambil aku pilin payudaranya, “mmmmppphhhhh mmmmhhhhhh mmmmhhhh..” desahnya, aku terus meremas payudaranya sambil aku pilin putingnya dan aku isep-isep lehernya yang mulus itu. “mmmmhhhhhhhhh mmmmmmmmhhhhh..” nona terus memberikan respon yang cukup membuatku horny. Lalu aku mulai telusupkan tanganku kedalam celananya, “mmmpphhh mmmppphhh..” tiba-tiba nona menjauh dariku dan menunjukan mulutnya yang disumpal, “kenapa sayank?” tanyaku, “ffuuaahhh..jangan kesitu dulu, aku belum dapet feelnya..” jawabnya. “oooh oke deh..” lalu aku lanjut dengan mencium bibirnya, “uuummhhhhh uuummmhhh..” aku lumat bibir nona, “uuummmhhhh mmuuaaahhhh..” nona pun membalas lumatanku. Lalu aku lumat lidahnya sambil aku elus-elus payudaranya, “uuuuummmmhhhh aaahh aaahhh..” desahnya. Aku terus elus-elus dan remas-remas payudranya, “eemmmhhhh mmmmhhhhhhh..” desah nona sambil memejamkan matanya, lalu aku pilin-pilin putting nona sambil sedikit menekan, “aaaaaaahhhhhhhhh!” jerit nona, langsung saja aku bekap mulutnya, “ngapain sih jerit-jerit segala?” tanyaku sambil melepaskan bekapan tanganku, “maaf yank kelepasan..hehehe..” jawabnya, “waahh bahaya nih kalo kedengeran tetangga..” sahutku, lalu aku ambil sapu tangan dan aku otm nona agar tidak menjerit lagi. “mmmmppphhhhhh mmmpphhhhhh..” erangnya, “nah kalo gini kan aman” jawabku sambil mengelus-elus payudaranya. Aku buka kancing kemejanya lalu aku keluarkan payudaranya dari cup bra-nya dan itu membuat payudara nona mencuat dan semakin besar, aku elus-elus payudaranya sambil aku jilat-jilat putingnya. “mmmmmmpppppphhhhhhhhh!!” jerit nona sekali lagi, aku pun terus isep-isep putingnya sambil aku pilin-pilin putting yang satu lagi. “mmmmppphhhh mmmmppphhhh mmmmppphhhh” desah nona sambil memjamkan matanya, lalu aku buka celananya dan aku elus-elus vaginanya. “mmmpphhh mmmpphhh mmpphhh..” desah nona keenakan. Aku isep-isep putting nona sambil aku elus-elus payudaranya, lalu aku baringkan nona di sofa dengan dan aku tutup matanya dengan bandana,lalu aku jilat-jilat vagina nona. “mmmmppphhh mmmpphhh mmmpphhhh..” desah nona sambil menggelinjang. Lalu aku buka celanaku dan aku elus-elus vagina nona dengan penisku dan pelan-pelan aku masukan penisku ke vagina nona. “mmmmmppphhhhh mmmppphhhhhh..” desah nona, lalu aku mulai genjot-genjot vagina nona perlahan. “mmmppphhh mmpphhh..” desah nona, aku isep-isep payudara dan leher nona sambil terus genjot vaginanya. aku lepas sumpalan di mulutnya lalu aku lumat bibirnya, “uuummmhhhh mmuuuaahhh aahhh sayaannkk aahhh..” desah nona tidak beraturan saat aku genjot vaginanya sambil melumat bibirnya. “aaahhh sayannkkk uuuhhhh aahhh mmmhhhh..” desahnya, “kenapa sayank? Enak kan? Hehehe..” tanyaku, “aaahhhh oouuhhhh aaahhhh aahhhh aaahhhh..” desah nona keenakan, “aaawwwhhhh sayaaannkkk aaaahhhh saakkiiittt!!” jerit nona saat aku menggenjotnya dengan kasar, “ssstttt diem donk sayaaank..” sahutku, “aaaahhhh aaaahhhh yaaannnkkkk aaammmppphhh..” desah nona saat aku sumpal lagi mulutnya karena takut didengar tetangga. “mmmpphhh mmpphh mmppphhh..” terasa vagina nona pun semakin menjepit penisku dan putingnya mengeras. Kelihatanya nona sudah sangat horny, maka aku percepat genjotan di vaginanya. “mmmpphhh mmmpphhh mmmpphhhh mmmppphhhh..” desah nona sambil menggelengkan kepalanya saat aku genjot vaginanya sambil aku pilin dan isep-isep putingnya, “mmmppphhhhhh mmmmpppphhhhh..” erangnya karena sudah tidak tahan lagi menahan orgasmenya, “keluarin barengan ya sayang..” sahutku dan nona pun terus mendesah dan menggelinjang, “mmmppphhhh mmmppphhh mmmpphhhh..” desahnya, “aaahhh sayaannkk aku mau keluar nih..” sahutku. Tak lama kemudian kami pun orgasme bersamaan, “mmmmmppphhhh mmmpphhhh..” desah nona lemas. Aku lepas dulu sumpalan dimulutnya, “kamu hebat sayank, makin cinta deh sama kamu..” kataku sambil mencium bibirnya, “uuummmhhh emmhhh aaammmhhhh..” nona pun membalas ciumanku, ku lumat bibir dan lidahnya dan ia pun membalasnya. “kamu disini dulu ya, aku mau masak dulu buat kita..” sahutku, “lepasin aku yaankk, pegel nih..” jawabnya, “hehehe..nanti ya sayank, tapi kalo kamu bisa lepasin aja sendiri..hehehe..” kataku sambil menyumpal lagi mulutnya, “tapi yank eeuummppphhh mmmpphhhh..” belum sempat nona bicara, aku sumpal lagi mulutnya dengan saputangan lalu aku otm dan otn lagi dengan bandana. “aku masak dulu ya sayank..” kataku sambil mencium keningnya. Lalu nona pun mulai meronta-ronta melepaskan ikatannya sementara itu aku didapur memasak untuk kami berdua.Selesai masak aku pun kembali dan melihat nona masih keadaan terikat karena tidak bisa melepaskan diri dari ikatanku, “lho belum lepas juga sayank? Hehehe” ledekku, “mmmppphhhhhh..” jawab nona, lalu aku lepaskan ikatannya dan aku bersihkan tubuhnya dari sisa-sisa spermaku.
Setelah kami berdua rapih, kami pun menyantap masakan yang aku buat. Setelah kejadian itu hubungan kami pun semakin menarikdan penuh warna. Setiap minggu kami selalu bermain dengan atau tanpa berhubungan badan (ML), dan aku berjanji gak akan pernah buat nona kecewa.
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar