Senin, 24 Februari 2014

Penculikan Mahasiswi Cantik oleh Pengagum Rahasianya

Namaku dani (22) aku kuliah disalah satu perguruan tinggi negeri dibandung. Selama kuliah di perguruan tinggi itu, dari awal masuk kuliah aku terpesona oleh seorang gadis di kampusku, namanya rika (21) pertama kali aku bertemu dia saat kami satu kelompok ospek dengannya. Orangnya cantik, putih, tinggi, sexy, baik, murah senyum juga. Hal itulah yang membuatku sangat mengaguminya. Aku dan rika tidak terlalu dekat, malah tidak pernah berbincang secara langsung. Mungkin karena aku sendiri adalah seorang yang kuper a.k.a kurang pergaulan. Rasa kagumku aku sampaikan padanya hanya dari surat yang aku berikan secara diam-diam dimobil atau loker rika. Rika pun kebingungan saat ia menerima surat dariku sebagai pengagum rahasianya, tetapi karena rika sering menerima surat tanpa nama pengirim, hal itu membuatnya takut dan menyangka dirinya sedang diteror. Suatu hari, aku menaruh suratku di wiper mobilnya. Memang lagi sial, rika pun melihatnya dan langsung melabrakku. “ooohh jadi kamu yang selama ini terror aku!” labrak rika, “bbuu..bbukan..bukan itu..” sahutku panic, “apa bukan-bukan..pllaaakkkk..” tamparan rika pun mendarat dipipiku, “jangan pernah ganggu aku lagi!!” tegas rika dan ia pun masuk kemobilnya. Karena kejadian itu diparkiran, maka banyaklah orang yang melihat hal itu.
Keesokan harinya dikampus, kejadian kemarin pun menjadi perbincangan yang hangat. Semua orang terutama mahasiswi jadi memandangku sebagai peneror, bahkan ada yang menganggapku gila. Sepanjang hari aku memikirkannya sampai-sampai tidak masuk kuliah beberapa hari. “aku gak akan biarin ini terus menerus..aku balas kamu!” sumpahku, aku pun merencanakan pembalasan untuk rika yang sudah membuatku begini. Aku ikutin rika sepulang kuliah dengan mobilku, dan ketika ia tiba didepan kostannya dan keadaan sekitar sepi, langsunglah aku keluar mobil dan mendekatinya yang sedang membuka gerbang kostnya. “ngapain kamu kesini?” Tanya rika heran dan rasa kesal masih menampak di raut muka nya. Langsung aku todongkan pisau ke lehernya, “diam kamu..ayo ikut aku..” kataku, rika pun menurutinya dan aku bawa rika ke mobilku. “apa-apaan sih kamu..mau apa kamu!”  bentak rika, “diam jangan banyak tanya!” lalu aku ikat pergelangan tangan rika kebelakang dengan tali, “iiihhh lepasin aku..atau aku teriak!!” ancam rika, “ooohh mau teriak..ayo teriak, biar aku bisa ukir luka diwajahmu dangan pisau ini..hahahaha..” jawabku menakutinya, “jangan macam-macam kamu..kamu mau apa dari aku?” sahut rika dengan nada ketakutan, “nanti juga kamu akan tau..” kataku sambil mengikat saputangan diantara bibirnya (cleave gag) “emmfffhhh eemmmffhhh..” erang rika, lalu aku ikat pergelangan kakinya. Sebagai tindak pencegahan, aku masukan rika kedalam karung agar tidak ada orang yang melihatnya dari luar, “mmmmffhhhhhh mmmmmfffffhhhhhh..” erang rika sambil meronta-ronta. Setelah aku karungi rika, aku pun tancap gas kerumahku.
Sesampainya dirumahku, aku parkir mobilku digarasi lalu aku bopong  tubuh rika didalam karung kekamarku. Aku keluarkan rika dari dalam karung, “eemmmffffhhhhh mmmmfffhhhhh..” erang rika, lalu aku lepas cleave gagnya, “dimana aku? Kamu bawa aku kemana” Tanya rika, “udah tenang aja, Cuma kita berdua disini..hehehe..” jawabku, “nggak aku gak mau..aku mau pulang..please lepasin aku..” mohon rika dan matanya pun mulai berkaca-kaca, “udah kamu tenang aja..hehehehe..mmmuuuaahhh..” jawabku sambil  mencium bibirnya, “uuummmhhhh eeeggghhh jangan please..aku mau pulaangg..” sahutnya sambil menangis. “kamu tenang dulu ya..” kataku sambil memegang ballgag, “apa itu? Please jangan apa-apain aku..aampphhhh eemmmppphhh..” erang rika saat ballgag terpasang dimulutnya. “kamu disini dulu ya, aku mau mandi dulu..” aku tinggal rika dengan keadaan pergelangan tangan dan kakinya terikat dan mulut disumpal ballgag. Selama aku mandi, rika pun mulai meronta melepaskan ikatan dari tangan dan kakinya. Setelah terus berusaha akhirnya rika pun berhasil melepaskan ikatan dipergelangan tangannya, lalu ia pun melepaskan pergelangan kakinya dan melepaskan ballgagnya. Setelah semuanya terlepas, rika pun berjalan mengendap ke pintu. Tetapi kunci pintunya aku pegang, lalu rika mengendap ke jendela dan berusaha memanjat jendela dan kabur. “eeiittzz mau kemana kamu haa..hehehehe..” kataku sambil menangkapnya dari belakang, “aaahhhh jangaannn..aammppuuunnn lepasin aku..aku mau pulaanngg..” jerit rika sambil meronta, “kamu gak boleh kemana-mana!” kataku sambil mendorongnya ke ranjang, lalu aku tindih rika dan aku lepas bajunya, “aahhh jangaann..please jangaannn..” protesnya sambil menangis. Lalu aku telungkupkan tubuh rika dan aku ikat pergelangan tangan rika menyiku kebelakang, “jangaaannn..pleeaassee lepasiinn akuu..” erang rika sambil menangis, “kan aku udah bilang kamu tenang aja..karena kamu gak nurut, jadi tanggung akibatnya..” jawabku sambil aku ikat lengan dan bagian atas dan bawah payudaranya. “eeegghhhh eeggghhhh..lepasin akuu..” erang rika sambil menangis. Lalu aku lepas celana jeans rika dan terlihatlah g-string rika, “waahh ternyata kamu sexy banget kalo pake g-string..hehehhe..” kataku, “aammppuuunnn jangan perkosa akuu..” mohonnya sambil menangis, “tenang aja, aku gak akan perkosa kamu kok..hehehehe” kataku sambil menjilati leher dan telinga rika. “aammppuunnn jangaannn..” erang rika sambil menangis, “sssstttt kamu diem dulu ya..” lalu aku ballgag mulut rika, “aaammmppphhhh mmmmppphhhh..” erang rika, lalu aku telungkupkan tubuh rika dan aku ikat paha, lutut, betis, pergelangan kaki dan jempol kaki rika hingga ia tidak bisa melepaskan ikatanku lagi. “mmmmpppphhhh nnnggghhhhhhh..” erang rika sambil meronta-ronta. Belum cukup ikatannya, aku ikat lagi rika dengan ikatan hogtied agar a semakin tidak berdaya. Aku miringkan tubuh rika lalu aku masukan sebuah vibrator kevagina rika dan ditahan dengan g-stringnya, “nnnggghhhhhh mmmmppphhhhhh..” erang rika sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, “nggak apa-apa kok rika, enak rasanya..heheheh..kamu nikmatin ya” bisikku ditelinganya, lalu aku nyalakan vibratornya dengan getaran rendah. Sontak rika pun menggelinjang dibuatnya, “mmmmfffhhhh hhhmmmmmpppphhhhh..” erang rika saat vibrator divaginanya bergetar. Rika pun mronta-ronta mencoba melepaskan ikatan ditubuhnya, namun apa daya ikatannya terlalu sulit dan ketat untuk dilepaskan. Rika pun terus meronta-ronta agar efek getaran vibrator divaginanya hilang, “nnnnnggggggghhhhhhhh hhhhmmmmmppphhhhhhh..” erang rika karena tidak tahan dengan getaran vibrator, mulut rika pun mulai meneteskan air liur karena ballgag yang aku pasang. “waahhh udah mulai horny nih keliatannya..” kataku sambil aku tekan vibrator divaginanya, “hhhhhhmmmmmfffffhhhhhhh..” erang rika sambil memejamkan matanya dan berhenti  meronta karena vibratornya aku tekan makin dalam kevaginanya. “hhhmmmffffhhhh hhhmmmmffffhhh..” erang rika sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. “kenapa ka? Kurang kenceng getarannya..hehehehe..” sahutku, dan rika pun menggelengkan kepalanya sambil menangis. “aku gedein aja ya..” lalu aku besarkan getarannya, “hhhhhmmmmffffffhhhhhhhhh hhhhhffffmmmmhhhhh..” erang rika, aku tekan-tekan vibrator divaginanya. Perlahan erangan dan tangisan rika berubah menjadi desahan, “hhhmmmffffhhhh hhhmmmfffhhh hhmmmfffhhh..” desah rika sambil memejmkan matanya, “enak kan rasanya..hehehehe..” bisikku, tapi rika hanya diam saja sambil memejamkan matanya dan terus mendesah. Air liur rika pun menetes semaki  banyak sampai membasahi dadaya dan kasurku. Aku telusupkan tanganku dan aku elus-elus payudaranya, “hhhmmmfffffhhhh hhhmmmmffffhhhhh hhhmmmmffffhhhhh..”  desah rika sambil memejamkan matanya mencoba menikmati rangsangan di vagina dan payudaranya. Aku besarkan lagi getarannya agar rika orgasme. ”hhhhmmmmffffhhhhh hhhmmfffhhh hhhmmmffffhhh hhmmmfffhhhmmm..” desah rika sampai nafasnya terengah-engah. “kalo kamu gak kuat keluarin aja..hehehe..” bisikku sambil membalikan tubuhnya sampai terlentang dan isep-isep lehernya, “mmmfffhhh mmfffhhhh mmmffhhhhh..” desah rika, aku pun terus mengelus payudaranya sambil isep-isep dan jilat-jilat leher rika. Aku jilat-jilat juga bagian belakang telinga rika sambil aku elus-elus vaginanya. aku pelorotkan g-stringnya sambil aku elus-elus vaginanya dan isep-isep lehernya sampai berbekas merah. rika pun terdiam tidak mendesah sambil memejamkan matanya, tiba-tiba “mmmmmmfffffffhhhhhhhhhhhh..” bersamaan dengan desahan panjangnya, rika pun squirting karena sudah tidak tahan lagi. “wwaaahhhh apa tuh sampe muncrat gitu? Horny banget ya? Hehehehe..” ledekku, rika pun hanya bisa terdiam karena lemas. Lalu aku keluarkan vibrator dari vaginanya sambil aku lepas semua ikatan dikakinya. Lalu aku lepas juga ikatan ditangan dan melepas ballgag yang menyumpal mulutnya. “aaaagghhhh hhhmmmmmhhh..” erang rika, “kenapa sih kamu tega ngelakuin ini?” Tanya rika, “aku ngelakuin ini karena aku sayang sama kamu..” jawabku sambil aku pijitin tangannya, “tapi bukan begini caranya dan..kenapa sih gak terus terang aja?” sahut rika, “karena aku tau kalo aku jujur kamu pasti nolak aku..iya kan?” jawabku, dan rika pun hanya terdiam. Lalu aku plorotkan g-string dan bra rika. “kamu mau apa dan? Ampun dan jangan perkosa aku” sahut rika lemas sambil memegang tanganku, “udah kamu tenang aja, aku gak akan perkosa kamu kok..” jawabku, lalu aku ambil air hangat dan handuk kecil. Aku bersihkan vagina rika dari spermanya dan aku bersihkan juga payudara rika dari air liur yang menetes ke payudaranya. “nah udah..sekarang kamu telungkup, aku mau pijitin kamu..” sahutku, rika pun menurut dan aku pun mulai memijiti tubuh dan tanganya agar rika merasa rileks. “mmmhhhhhh hhhhmmmmm..” desah rika saat aku mulai pijiti pundaknya. Sekitar 30 menit kemudian, rika pun tertidur lelap. Aku selimuti tubuh telanjang rika dan aku pun tidur diruangan lain.
Pagi harinya, aku pun memasak sarapan untuk aku dan rika didapur dan rika pun terbangun dan menghampiriku dengan hanya menggunakan bra dan g-stringnya yang dibalut dengan selimut. “lagi apa kamu dan?” Tanya rika, “lagi masak lah..” jawabku, “emang bisa masak kamu?” tanyanya sambil tertawa kecil, “ya bisa lah, kamu cicip aja nanti..hehehe..” jawabku, lalu rika pun tersenyum. “kamu mandi dulu aja, pakai baju trus nanti kita sarapan..” sahutku, “oke deh..” jawab rika, lalu ia pun kembali kekamar dan mandi. Setelah mandi dan berpakaian, rika pun kembali dan kami pun sarapan bersama-sama. Setelah itu, kami pun pergi kekampus sama-sama dan para mahasiswa/I pun heran melihatku jalan dengan rika begitu dekat, padahal beberapa hari yang lalu rika marah besar padaku. Sejak saat itulah aku dan rika mulai dekat sebagai teman.

TAMAT  

Scene antara Aku, Sahabat dan Pacarku

Namaku putri (17) aku adalah mahasiswi semester 2 disebuah universtas negeri di bandung. Hari ini pada mata kuliah pertamaku, dosenku memberikan quiz yang bisa dibilang sangat susah karena kita harus berfikir keras untuk mengerjakannya, kita? Ya benar, karena aku tidak sendirian mengerjakannya. Ada 2 orang sahabatku dari SMA, poppy (17) dan yuyun (16) serta teman sekelasku. Setelah berfikir lama dan mencari cara untuk menyelesaikan soal quiz tersebut, akhirnya kami bisa menyelesaikannya. “hadduuhhh gila tuh dosen, ngasih soal susah banget..” gerutu yuyun karena soal yang terlalu rumit, “iya bener tuh, baru 2 kali pertemuan udah ngasih quiz aja..siapa sih namanya? Lupa aku” sahut poppy, “namanya pak onto, nama lengkapnya sih sukonto legowo..bacanya jangan digabung ya..hehehe..” jawabku, “kalo bacanya digabung berarti..” sahut poppy sambil berfikir, “hahahahahahaha..” kami bertiga pun tertawa terbahak karena memikirkan nama dosen kami yang kalau di gabung akan mirip seperti kelamin cowok. Selesai quiz itu kami pun pergi kekantin untuk sekedar ngemil dan berbincang. “eh ada kabar nih katanya mata kuliah ekonomi hari ini gak ada, soalnya dosennya sakit..” sahut yuyun, “wah syukurlah, mumet banget kepala aku gara-gara quiz tadi..” jawab poppy, “eeemmhhhh kalo gitu kita scene yuk, kangen nih mau main sama kalian” sahutku, “boleh juga, kebetulan lagi pingin..hihihihi..” sahut poppy, “hhuuuu kamu ini..hihihihi..” jawabku, “gimana yun? Kamu ikut kan?” sahut poppy, “boleh deh..itung-itung refreshing..” jawab yuyun, “yaudah yuk kita ke kost..” ajakku. Lalu kami pun beranjak kekostan kami.
Sesampainya disana, kami semua membuka baju kami dan hanya menyisakan bra dan CD saja. “ayo siapa yang mau diikat duluan?” sahut yuyun sambil memegang tas berisi peralatan ikat-mengikat kami, aku dan poppy pun melihat sama lain dan, “ya kamu lah..” lalu aku dan poppy pun langsung menyergap yuyun, yuyun memang yang paling muda diantara kita dan teman kelas lainnya. “lho kok aku dulu sih?” sahut yuyun sambil aku ikat menyiku pergelangan tangannya lalu aku ikat lengan dan bagian payudaranya, sementara poppy sibuk mengikat bagian paha, lutut, betis dan pegrelangan kakinya. “uuuggghhhh uuugggghhhhh..” erang yuyun sambil meronta mencoba melepaskan ikatannya. Selesai aku ikat yuyun, lalu kami baringkan yuyun di ranjang, setelah itu giliran poppy yang aku ikat. “ayo sekarang giliran kamu dulu..” kataku, lalu aku ambil beberapa gulung tali dan aku mulai ikat pergelangan tangan poppy menyiku kebelakang dan aku ikat lengan dan bagian payudaranya sama seperti yuyun. Lalu aku ikat juga paha, lutut, betis dan pergelangan kaki poppy dengan erat, “aawwhhh jangan kenceng-kenceng donk put.” Sahut putri, “udah kamu tenang aja..aman kok..” jawabku meyakinkan poppy. Selesai aku ikat poppy, aku baringkan poppy disebelah yuyun yang sudah terikat lebih dahulu.
“put..putrii..tok..tok..tok..sayank buka donk pintunya” tiba-tiba pintu kamar kostku di ketuk oleh rival (19) kekasihku, “iihhh itu bang rival ngapain kesini..bahaya nih kalo dia lihat kita..” sahut yuyun dan poppy, “udah kalian tenang aja..jangan banyak bersuara ya” lalu aku tutupi tubuh poppy dan yuyun dengan selimut. “iya sebentar” lalu aku pakai handuk untuk menutupi tubuhku dan aku buka pintu kamar kostku, “kamu ngapain kesini yank? Gak kuliah kamu?” tanyaku, rival adalah kekasihku yang sekaligus kakak kelasku dikampus. “nggak, dosennya gak ada..aku numpang tidur dulu ya disini..ngantuk banget aku..” sahut rival sambil menuju kasur, “duuhh jangan deh, aku kan Cuma sendirian disini..nanti penghuni lain pada nyangka kita ngapa-ngapain lagi..” sahutku, “udah kamu tenang aja, lagi juga aku gak ngapa-ngapain kok..” jawab rival sambil duduk di ranjang, “aaawwwhhhhh..” teriak poppy karena kedudukan rival. Sontak rival pun kaget dan langsung membuka selimut tersebut.  Betapa kagetnya rival dan malunya poppy dan yuyun yang kedapatan terikat di ranjang hanya dengan mengenakan pakaian dalam. “ooo pantesan aku gak boleh tidur disini, lagi main iket-iketan..” sahut rival, rival juga suka dengan bondage, makanya ia tidak kaget melihat poppy dan yuyun terikat. Malah tak jarang rival ikut bermain bersama. “siang bang, tutupin tubuh kita donk bang..” sahut yuyun, “kamu kok gak ngajak-ngajak sih sayank kalo main beginian?” sahut rival sambil memegang tali dan mendekatiku, “ini kan khusus cewek yank, iihhh kamu ngapain siihh..eeegghhhh..” eragku saat pergelangan tanganku diikat menyiku seperti poppy dan yuyun, lalu rival pun mengikat lengan dan bagian payudaraku yang tertutup handuk, “eeegghhhh..pelan-pelan yank..eeegghhhh..” erangku saat tali yang mengikatku terlalu ketat. “ayo kamu duduk di kursi itu..” lalu aku pun mengikuti perintah rival dan tubuhku pun diikat menyatu dengan sandaran kursi. “ini hukuman buat kamu karena gak mau ajak-ajak aku..” sahut rival sambil mengikat paha, lutut, betis dan pergelangan kakiku. “iihhh ini kan khusus cewek, makanya aku gak ajak kamu..” sahutku, “udah kamu diem aja..ayo buka mulutmu..” sahut rival dan aku pun menurutinya membuka mulut, lalu rival pun menyumpal mulutku dengan 2 sapu tangan lalu menutupnya dengan sebuah bandana berwarna merah. “mmmmppphhhh mmmpppphhhh..” erangku, “nah kamu meronta-ronta aja dulu deh..hehehehe..” sahut rival padaku, lalu aku pun meronta mencoba melepaskan ikatan di tubuhku. Sementara itu rival mendekati poppy dan yuyun sambil membawa beberapa sapu tangan dan bandana. “ngapain bang rival ke kita? Kita baik-baik aja kok bang..ya kan yun?” sahut poppy, “iya bang kita gak apa-apa kok..” sahut yuyun, “halaaaahhh pura-pura aja kalian..kalian kan bawel jadi aku harus tutup mulut kalian..hehehehe..” lalu aku sumpal mulut poppy dengan sapu tangan dan aku tutup mulutnya dengan bandana berwarna hitam, “mmmmmpppphhhh mmmppphhhhhh..” erang poppy, “nah sekarang giliran kamu yun..hehehe..” sahut rival, “jangan lah bang..jangan disummmmpppphhhh mmmpphhhh..” belum selesai yuyun bicara, sapu tangan sudah berada didalam mulutnya dan bandana berwarna hijau menutup mulutnya. “ada yang kurang nih..” lalu rival pun membuka lemari kami dan mengeluarka 3 shall yang sering kamu gunakan saat jalan-jalan keluar, lalu rival pun menutup mulut poppy yang disumpal dari hidung sampai dagunya, “mmmmppphhhh mmmppphhhh..” erang poppy, lalu dilanjutkan dengan yuyun, “mmmmpppphhhhh..” dan terakhir, aku pun tak luput dari OTN gagnya. “mmmmmppphhhhh..”  selesainya aku diikat, rival pun langsung mengambil 3 buah vibrator lalu memasangkannya didalam vagina poppy dan yuyun, “mmmmppppphhhhh..” desah poppy saat vaginanya dimasuki vibrator dan ditahan dengan cd yang masih dipakai oleh poppy, “mmmmpppphhhh..” desah yuyun sambil menggelengkan kepalanya, yuyun sangat tidak tahan dengan getaran vibrator divaginanya. “kamu juga gabung sama mereka ya sayank..hehehehe..” sahut rival padaku. Lalu aku dilepaskan dari ikatan dikursi dan aku pun dibopongnya ke tempat tidur dan dijejerkan bersama poppy dan yuyun, tak lupa rival pun menyelipkan vibrator diantara vagina dan cd yang masih aku pakai dalam balutan handuk yang aku kenakan. “hhhhmmm..ada yang kurang..” lalu rival pun mengambil 3 gulungan tali dari tas, kemudian tubuhku pun di telungkupkannya lalu aku pun diikat hogtied. “mmmmppphhhh mmmppphhhh..” erangku karena vibrator divaginaku makin tertekan masuk kedalam karena kaki yang tertekuk ke punggungku. “nah sekarang kalian juga harus sama..hehehe..” lalu rival mengikat hogtied yuyun dan hal itu membuatnya semakin tersiksa dengan vibrator di vaginanya, “mmmmmmpppphhhh mmmmpppphhh mmmmppphhhh..” erang yuyunkarena tidak tahan dengan vibrator, “mmmmppphhhh mmmmpppphhhhh..” poppy pun mendesah saat kakinya tertekuk dan diikat hogtied yang membuat vibrator divaginanya semakin menusuk kedalam dan membuatnya semakin horny. “nah sekarang kalian nikmati ya..hehehe..” sahut rival, dan ia pun mulai menyalakan vibrator divagina kami bertiga, “mmmppphhhh mmmmppphhhh..” erang kami bertiga sambil menggelinjang kegelian. Diantara kami bertiga yuyun lah yang paling agresif rontaannya, karena ia memang tidak tahan dengan vibrator divaginanya. “mmmpppphhhh mmmmppphhh..” aku pun terus meronta-ronta mencoba melepaskan ikatan di tubuhku dan getaran vibrator divaginaku semakin membuatku semakin merasa tersiksa karena tidak bisa berbuat apa-apa. Lalu aku menoleh kea rah poppy, “mmmmpppphhhhh mmmmppphhhhh mmmppppphhhhh..” poppy memejamkan matanya mencoba untuk merasakan getaran vibrator di vaginanya. sepertinya poppy sangat menimkati getaran-getaran vibrator di vaginanya, terlihat dari pinggulnya yang naik turun menggenjot vibrator agar semakin menusuk kedalam. “mmmppphhhh mmppphhhh mmmmppphhhh..” desahku karena vibratornya terus menerus bergetar divaginaku, “mmmppphhhh mmmpphhhh..” aku panggil rival agar ia mau mematikan vibrator divagina kami, “kenapa sayank? Kurang? Oke aku tambah..” rival pun menambah getarannya, dan sontak kami bertiga pun menggelinjang hebat. “hehehehe..nikmatin aja..” sahut rival sambil merekam kami bertiga meronta kegelian akibat vibrator, “mmmmmpppphhhh mmmmppphhh mmmmppphhhh..” erang yuyun semakin keras karena tidak bisa menahan lagi, ia pun orgasme “waahh udah keluar..hehehe” sahut rival, dan ia pun langsung mematikan vibrator di vaginanya dan membiarkan yuyun terkulai lemas karena orgasme. “mmmmppphhhh mmmppphhhh mmmmmpppphhh..” erangku mencoba mengeluarkan vibrator itu dari vaginaku. Sesekali aku menoleh kearah poppy, “mmppphhh mmmpphhhh mmmpphhh..” kulihat goyangan pinggul poppy semakin cepat. “oke next level..” sahut rival sambil menaikan getaran vibratorku dan poppy. “ mmmmmmmmmpppppppphhhhhhhh mmmppphhhhh..” erang kami berdua, “mmmppphhh mmppphhh mmmppphhhh..” aku gesek-gesekan vaginaku di kasur brharap vibratornya bisa terlepas dari vaginaku tapi hal itu malah membuatku smakin horny, “mmmppphhhh mmmppphhh..” erangku karena sudah tidak kuat, tubuhku pun menegang dan menggelinjang hebat “mmmmppppphhhhhhhhhh..” akhirnya aku pun mendapatkan orgasmeku, aku pun tidak bisa bergerak lagi karena lemas. “waahhh kmu udah keluar sayank? Hehehe..” sahutnya sambil mencium keningku dan mematikan vibrator di vaginaku, “mmmmppphhhh mmmpphhh mmmpphhh.,” aku menoleh ke arah poppy, desahanya terbata-bata dan goyangan pinggulnya menjadi tak beraturan. “mmmppphhhh mmmmmmpppppphhhhh mmmmmmmpppppphhhhhhhhh..” poppy pun menapatkan orgasmenya. “hehehehe..waahhh banjir nih kasurnya..” ledek rival sambil mematikan vibrator divagina poppy. Lalu rival pun melepaskan sumpalan dimulut kami bertiga, “ffuuuaahhh..eeegghhh tega banget sih bang ngelakuin ini..abang kan tau kalo aku gak tahan sama vibrator..” cetus yuyun, “hehehehe..maaf deh..kan Cuma bercanda..” jawab rival, “udah lah yun kan Cuma mainan aja..” sahut poppy, “ah kamu sih enak pop emang maunya kamu itu..” gerutu yuyun. selagi mereka ribut, rival pun mencium bibirku dan aku pun membalasnya dengan lembut, “uuummmmhhhh uummmmhhhhh..” . setelah itu rival pun melepaskan kami bertiga.
Tak terasa hari sudah senja, kami pun mandi membersihkan tubuh kami yang berkeringat dan membersihkan sisa-sisa orgasme tadi. selesai mandi kami berempat pun makan malam bersama dan jam 8 malam, rival pun pulang kerumahnya. Hari itu pun diakhiri dengan rasa lelah dan pegal. Walaupun begitu, kami bertiga sangat menyukainya.

TAMAT

Bondage Photosession

Namaku dani aditiya (23), aku seorang fotographer yang bisa disebut professional karena hasil karyaku yang terbilang bagus dikalangan tertentu. Saat ini aku sedang bekerja sama dengan sebuah majalah dewasa untuk pemotretan modelnya, yang nantinya akan aku kirim  fotonya untuk bahan dimajalah tersebut. “kkrriinnngg krriiinnnggg..” hapeku berdering, “halo..” jawabku, “halo mas ini aku tya (tiara, 20) aku masih dikampus nih mas masih ada kuliah..” sahutnya dari hape, “lho kamu gimana sih? Kan sekarang ada jadwal pemotretan” jawabku, “iya mas maaf ya, mendadak banget soalnya kuliahnya..” jawabnya, “yaudah gak apa-apa..pulang kuliah langsung ke studio ya..” kataku, “iya mas..oiya, tema kali ini apa mas?” Tanya tya, “nanti aja kalo kamu udah disini aku kasih tau temanya” jawabku, “oohh yaudah deh..” sahutnya. Lalu aku pun bersantai sejenak sambil menunggunya datang. Sekitar  1 jam kemudian, tya pun datang. “maaf mas aku telat..” sahutnya, “yaudah gak apa-apa..kamu udah siap?” tanyaku, “siap donk mas..” jawabnya, “yaudah kamu ganti baju dulu gih sana..” suruhku, “oke mas.” Jawabnya, dan tya pun bergegas kebelakang untuk ganti baju sementara aku menyiapkan kamera dan lampu untuk pencahayaan di studio.  “udah mas..” sahut tya, aku pun menoleh kearahnya dan waahhh dengan memakai blous putih dengan 3 kancing dibuka, membuat belahanh payudaranya terlihat jelas. Ditambah dengan rok mini 20cm diatas lutut yang dipadukan dengan stoking berwarna hitam yang membalut kakinya yang jenjang, serta memakai high heels model tali warna putih dengan tinggi heels 12cm, membuat tya menjadi semakin sexy. “mass..kenapa? kok bengong?” tanyanya heran, “eh nggak kok..cantik, sexy..” jawabku, “ah mas dani bisa aja nih..” jawabnya dengan sedikit malu, “yaudah yuk kita mulai..” kataku. Selama pemotretan, perasaanku tidak tenang karena melihat pose tiara yang memamerkan pose sexynya. Pikiranku semakin tidak menentu karena melihat rok tiara yang 20cm diatas lutut, membuat penisku mulai menegang dan mengencang dibalik celanaku. Tak tahan aku dibuatnya, “coba kamu pose kayak gini..” kesempatanku untuk menyentuhnya dengan cara pura-pura memberikan arahan posenya, “iihhh mas dani genit pake elus-elus pipiku segala..” gerutunya, “hehehe..biar sempurna posenya..” jawabku, “halaahh alas an..” jawabnya, lalu pun kembali memotretnya. “Kita break dulu ya” sahutku, lalu tya pun duduk di sofa, “bentar ya aku ambil minum dulu..” sahutku, “makasih yam as..” jawabnya. Lalu aku ambil orange jus untukku dan tiara, aku campur orange jus tiara dengan obat tidur dengan dosis tinggi agar ia cepat pingsan dan aku bisa bebas garap tubuhnya. “hei ini minum dulu..” kataku sambil memberinya segelas minuman, “makasih mas..” lalu tiara pun meminum minumannya, “minum lagi tya..habisin..” sahutku, lalu tya pun meminum orange jusnya sampai habis. “aahhh..udah mas, ayo mas mulai lagi..” katanya, “oke deh..” kataku sambil mengambil kameraku, “aadduuhhh kepalaku..” sahut tiara, “kamu kenapa? Sakit?” tanyaku, “gak tau nih mas, tiba-tiba kepalaku pusing..” jawabnya, “yaudah yuk kamu istirahat aja dulu” kataku sambil memapah tubuh tya ke kamar disebelah studio. Aku baringkan tubuh tiara diranjang, lalu aku buka heels model talinya, saat aku menoleh ke wajahnya ternyata tiara sudah tertidur. “sudah saatnya..hehehe..” kataku sambil mengambil beberapa gulungan tali dilaci. Lalu aku telungkupkan tubuh tiara lalu aku ikat pergalangan tangannya menyiku kebelakang, lalu aku ikat bagian atas dan bawah payudaranya dan aku ikatkan lagi ke lengannya.  Payudara tiara semakin mencuat saat aku ikat bagian payudaranya, lalu aku buka semua kancing bajunya lalu aku keluarkan payudara tiara dari cup bra-nya sambil aku elus-elus dan terlihatlah payudara tiara yang besar. Lalu aku ikat paha, lutut, betis dan pergelangan kakinya . Aku ambil kameraku, dan aku potret tubuh tiara yang sudah terikat tak berdaya  diatas ranjang. Lalu ku elus-elus tubuh tiara, aku elus-elus payudaranya yang menyembul itu dan aku pilin-pilin putingnya, “eeemmmhhhh..” erang tiara saat aku elus-elus payudaranya. Aku elus-elus payudaranya sambil aku isep-isep lehernya. “eeemmmhhhh hhhhmmmmm..” erang tiara sambil meronta karena aku isep-isep lehernya, tiara pun mulai tersadar dan aku hentikan dulu perlakuanku. “eh kamu udah sadar?” sahutku, “eeegghh maass..adduhh kepalaku sakiiitt..” erangnya, “yaudah kamu istirahat aja ya” kataku sambil mengelus payudaranya, “eeeemmhhhh..” tiara pun melihat tanganku berada di payudaranya dan sontak tiara pun berteriak, “aaaaaaarrrggggghhhhhhhh hhmmmmpphhhh..!!!” jerit tiara yang aku sambut dengan membekap mulutnya, “sssstttt jangan teriak donk sayank..hehehehe..” kataku sambil membekap mulutnya dan aku elus-elus payudaranya, “mmmmpphhh mmppphhh mmmpphhh!!” protes tiara, “aku akan lepasin bekapanku tapi kamu janji gak akan teriak?” tanyaku dan tya pun mengangguk. “eeuummhhh..kenapa mas lakuin ini ke aku? Jahat!” bentaknya sambil menangis, “udah lah jangan nangis, kamu pasti bakalan suka kok..hehehe..” kataku sambil meremas payudaranya yang mencuat itu, “jangaann maasss..jangaaann..” mohon tya sambil menangis, lalu aku pun mulai mencium bibrnya sambil aku remas-remas payudaranya, “jaammhhngaann maaassshhhhmmm..” tya pun menolaknya dengan menggelengkan kepalanya tetapi aku terus melumat bibirnya. “uummmhh uummhhhh..” aku lumat terus bibir tya sambil terus rangsang bagian payudaranya. Aku pindah isep-isep leher tya sambil remas-remas payudaranya. “aaahhh jangaann maasss..mmmhhhhhh..” erag tya berubah jadi desahan, aku terus remas-remas payudaranya sambil isep-isep lehernya. Lalu aku lepas ikatan dipaha, lutut, dan betisnya. Lalu aku mulai elus-elus vaginanya, “aaahhh jangaann maasss..” erang tya sambil menggelengkan kepalanya.  “udah kamu nikmatin aja ya..” lalu aku elus-elus vaginanya dengan penisku, dan aku masukan penisku pelan-pelan ke vaginanya. “eeeggghhhhh aaaahhhh jangaann masss..” erang tya, lalu aku mulai maju mundurkan penisku didalam vaginanya. “eeegghhh aaahhh aammppuunn maasss..” erangnya, lalu aku percepat gerakanku dan tya pun memejamkan matanya sambil menggelengkan kepalanya ke kiri dan kekanan, “aahhhh uudaahhh maaassshhh aaahhh..” protes tya berubah menjadi desahan. “aahhh aaahhhh maaasshhh..” desah tiara, “hhhmmm..kamu nikmatin ya..” kataku, “eeemmmhhh mmmhhhh aaaaahhhhh..” desah tya sambil menggigit bibrnya. Aku genjot penisku divagina tya, “aaahhh maaassshh aku dah gak kuuaatttt..” desahnya, “tahan tya bentar lagii..” sahutku sambil terus menggenjot penisku semakin cepat. “mmaasss aku udah gakk kuuaattt..aaahhhh aaaaahhhh aaaaahhhhhh” tubuh tya pun menegang dan penisku terasa hangat karena cairan tiara yang keluar berbarengan dengan spermaku didalam vaginanya. tya pun melemas dan tebaring  tak berdaya diatas ranjang. Aku cabut penisku dari vaginanya dan spermaku pun meluber ke bibir vagina tya. “tadi mas keluarin dimana?” Tanya tya, “aku keluarin didalam tadi..hehehe..” jawabku, “apaa!! Iihhh mas kok tega sih? Kenapa dikeluarin didalam..aku gak mau hamil mas..” protes tya keras karena takut hamil. “udah kamu tenang aja gak usah panic gitu..” jawabku sambil membaluri sapu tangan dengan chloroform, “gimana aku gak tenang, aku bisa hammmppphhhh mmpppphhhh..” belum selesai tya bicara, langsung aku bekap mulut dan hidungnya dengan saputangan yang sudah aku baluri dengan chloroform. “mmmmppppphhh mmmpppphhh mmmpphhh..” tya pun meronta mencoba melepaskan bekapanku dari mulut dan hidungnya. Namun sekuat apapun tya meronta, kekuatannya tidak sebanding dengan tenagaku yang lebih besar. “mmmppphhhh mmppphhhh mmmppphhhh..” tya pun mulai melemas dan tak lama kemudian tya pun tidak sadarkan diri. Saat tya pingsan, aku bersihkan vaginanya dari spermaku, lalu aku rapikan lagi pakaian yang dipakainya.
Setelah pakaiannya rapi, aku sumpal mulut tya dengan saputangan yang lain, lalu aku lakban mulut tya dengan lakban perak 6x. lalu aku ikat lagi paha, lutut, betis, pergelangan kaki, dan jempol kaki tiara. Lalu aku ikat lagi tali dipergelangan kaki tiara dan aku tekuk kaki tiara dan aku hubungkan tali tadi ke siku tiara sampai menempel tumit tiara dengan sikunya. Setelah aku ikat hogtied, aku kembali potret tiara dengan keadaan terikat ketat.  Satu jam kemudian, “eeeemmmpphhhh..” erang tiara, aku terus potret pose tiara. Aku ambil handycamku dan aku letakan seting agar menyoroti tubuhnya dengan sempurna. “eeeemmmmpphhhh..mmmppphhhhhh..” erang tiara mulai tersadar. “eh kamu udah sadar..gimana keadaan kamu? Hehehe..” ledekku, “eemmpphhhh mmmmppphhhhh..” erang tiara sambil menggerakkan badannya, “bagus..ayo terus buat gerakan..” kataku sambil aku potret tya yang meronta-ronta, “eeemmmpphhhh mmmppphhh..” erang tya sambil terus meronta-ronta dan aku pun terus memotretnya. “mmmmpppphhhhh mmmpppphhhh!!” tya pun meronta dan memelototiku. “iihhh serem matanya..aku tutup aja ya..hehehe..” kataku sambil menutup matanya dengan scarf, “mmmmpppphhhh mmmpppphhh mmmppphhhh..” erang tya sambil meronta semakin hebat mencoba melepaskan ikatan dan penututp matanya, “mmmmppphhh mmppphhhh mmmppphhh..” erang tya sambil terus meronta-ronta semakin hebat. Melihat itu aku pun terus memotretnya, rontaan tiara terus aku abadikan dengan kameraku. Pose-pose tiara terus abadikan dengan kameraku. “eemmmppphhh mmmppphhh..” tiara pun mulai capek meronta tiada hasil. “udah kamu istirahat dulu aja ya..” kataku, “mmmpphhhh mmmppphhh..” erang tya sambil menunjukan mulutnya yang dilakban. “iya aku ngerti kok..hehehe..” sahutku, tapi tanpa diketahuinya aku bekap lagi hidung dan mulut tya dengan sapu tangan yang sudah aku lumuri chloroform, “mmmmppppphhhhh mmmmmppppphhhhhh..” erang tya karena terkejut aku bius lagi, “mmmmmpppphhhhh mmmpppphhhhh..” erangnya, “ayo hisap terus tya..rileks aja..” kataku sambil mengelus-elus rambutnya. “mmmmpppppphhhhhh mmmmppphhhhh..” erang tiara mulai melemas dan akhirnya tiara pun pingsan. Selama pingsan, aku lepas ikatan hogtiednya dan aku biarkan ia tertidur lelap. Aku miringkan tubuhnya agar tangannya yang terikat tidak tertindih lalu aku tinggal sejenak agar tya bisa beristirahat. Aku potret lagi tubuh tiara yang sedang tertidur.
Tak terasa, hari sudah semakin larut malam jadi kuputuskan untuk mengakhiri sesi photo kali ini. Aku biarkan tiara tidur dengan posisi terikat dan akan aku lepas esok hari. Lalu aku pun tidur satu ranjang dengannya sambil aku peluk ia dari belakang. Keesokan harinya, aku bangun jam 6 pagi dan aku lihat tya masih tertidur lelap. Lalu aku pun bangun dan cuci muka, selesai itu aku pergi keluar untuk mencari makanan. Saat aku kembali, aku dengar suara erangan tiara, “mmmmppphhhhh mmmmpppphhhh..” lalu aku dekati dan aku buka penutup matanya.  “pagi tya..gimana tidurnya? Nyenyak? Hehehe..” ledekku, “mmmmppppphhhhhh..” jawab tya sambil menunjukan lakban dimulutnya, lalu aku buka lakban dimulutnya. “eeemmmmhhhh..ffuuuaahhh..mas lepasin donk, pegel nih..” sahutnya, “iya aku bukain” jawabku lalu aku buka semua ikatan di tubuhnya. “mmmhhhh leegaaa..” sahut tya, “hehehehe..sini aku pijitin dulu biar peredaran darahnya lancar..” aku pun pijitin tiara agar merasa relaks. Selesai itu, aku ajak tiara sarapan, “habis ini pemotretan lagi ya..” sahutku, “tapi jangan diiket-iket lagi yam as..masih capek aku..” jawabnya, “ iya kamu tenang aja..udah kamu habisin dulu sarapannya” timpalku, lalu kami pun sarapan dan setelah itu, sesi pemotretan lagi.

BERSAMBUNG

Sebuah Permintaan Kecil

Sudah tiga tahun ini aku, dani (20) menjalin kasih dengan seorang perempuan cantik, tinggi, putih, proporsional  yang sudah aku dapatkan hatinya semenjak kami duduk dibangku SMA. Dia adalah Ratna ayu (19), gadis yang sudah aku luluhkan hatinya untuk mengisi ruang hatiku. Sudah tiga tahun ini kami jalani semuanya suka maupun duka, orang tua ratna pun sudah mengenalku dengan baik. Tiga tahun ini aku menjalaninya dengan bersama-sama tanpa ada yang terlwatkan. Tapi aku masih merasakan ada yang kurang, aku ingin hubungan ini melangkah ke langkah berikutnya, seperti yang dilakukan orang-orang lain saat berpacaran. “sayang, jalan yuk..” ajakku, “jalan kemana yang?” Tanya ratna, “kemana aja nyari angin..” jawabku, “yaudah yuk kita jalan”. Lalu kami pun jalan-jalan kesebuah taman dan duduk disebuah kursi di dekat danau sambil memandangi pemandangan sekitar. Aku rangkul ratna, “sayaanng banget sama kamu” kataku sambil merangkulnya, “aku juga sayang sama kamu..hhhmmmm..” jawabnya sambil menyandarkan kepalanya di bahuku dan tangannya melingkari pinggangku. “sayang, aku mau nanya deh” sahutku, “apa sayang?” jawabnya, “kamu ngerasa ada yang kurang gak sih dalam hubungan kita?” sahutku, “hhhmmm..nggak ada kok yang..emang kenapa?” jawab ratna, “gak apa apa sih..aku ngerasa ada yang kurang aja..” jawabku, “emang apa sih yang kurang? Oohhh jangan-jangan kamu mau kita..” piker ratna dan aku pun hanya bisa diam saja. “aku gak mau..aku gak setuju kalo kita ngelakuin free sex..” jawab ratna, “bukan ML kok sayang” jawabku, “terus apa?” jawabnya, “kamu tau bondage?” tanyaku, “bondage? Apa itu? Baru denger sekarang juga aku..” jawabnya. Lalu aku pun memberikan sebuah video bondage di hapeku, “kayak gini yang..” kataku sambil menunjukan foto dan video tentang bondage. “diiket-iket gitu? Emang apa enaknya?” tanyanya heran, “ya nanti juga kamu tau rasanya..hehehe..” jawabku, “mmhhhhh..” ratna pun terus memandangi foto dan video dari hapeku. “mau ya sayang?” tanyaku, “tapi jangan macem-macem..” jawabnya, “iya janji gak akan macem-macem..” jawabku, “yaudah nanti aku kabarin lagi kalo mau..” jawab ratna, dan aku pun berfikir sejenak. “krriinngg krriinnggg..” hape ratna berdering lalu ia pun berbicara. “sayang, kita pulang yuk..mama sama papa mau pergi ke rumah nenek 2 hari ini..katanya ada urusan” sahut ratna, “yaudah yuk kita pulang..” ajakku, lalu kami pun pulang.
Sesampainya dirumah, ortu ratna sudah bersiap-siap berangkat dan merekapun menitipkan ratna padaku. Setelah ortu ratna berangkat kerumah neneknya, aku pun hanya berduaan saja dengan ratna. “kamu berani kalo sendirian dirumah?” tanyaku, “emang kamu mau kemana?”  Tanya ratna, “ya pulanglah..” jawabku, “iihh kok tega sih ninggalin aku sendirian? Katanya mau nyoba bondage?” jawabnya, “emang kamu mau main begituan?” tanyaku, “kalo kamu gak macem-macem, aku mau..” jawab ratna, “aku gak akan macem-macem kok..hehehe..” kataku sambil memeluknya dan cium keningnya, ratna pun tersenyum. “siapin alat-alatnya yang..” sahutku, “apa aja emangnya?” tanyanya, “tali, saputangan, sama lakban aja” jawabku, “oke deh..kita main dikamar aja yuk yang” jawabnya, “ayo deh boleh” jawabku, “yaudah kamu duluan aja kekamar, aku mau ngambilin alat-alatnya dulu..” sahut ratna. lalu ratna pun pergi mengambil peralatannya. “ini yang alat-alatnya..” jawabnya. Lalu aku ambil tali dan aku mulai ikat pergelangan tangan ratna kebelakang, lalu aku ikat juga lengan dan bagian atas dan bawah payudaranya. “aadduuhhh yaanngg jangan kenceng-kenceng donk..sakit tau..” erangnya, “tahan donk sayang..ini jg gak kenceng kok..” jawabku. Lalu aku ikat pergelangan kaki, lutut, paha dan jempol kakinya, “iiihhhh kok diiketnya semua sih? Gak bisa gerak yaanngg..” erang ratna sambil meronta-ronta. Aku gumpalkan saputangan yang ratna ambil, lalu aku sumpalkan ke mulutnya, lalu aku aku lakban mulut ratna 3x kemudian aku ambil lagi saputangan dan aku lipat persegi panjang dan aku pasangkan menutupi hidung dan mulutnya sampai dagu. “mmmpphhhh mmmppphhhh..”  erang ratna dalam sumpalan, “nah sekarang proses akhir..hehehe..” aku telungkupkan ratna dikasur, lalu aku ikat tali dipergelangan kaki ratna, lalu aku satukan dengan ikatan di pergelangan tangan ratna sampai kaki dan tangan ratna bersentuhan. “mmmppphhhh mmmppphhhh..” erang ratna karena diikat hogtied. “mmmmppphhh mmmmpppphhhh mmmmmpphhhh..” erang ratna, “ayo sayang coba lepasin iketannya..hehehehe” ledekku, “eeemmmpphhh mmmpphhh..” erang ratna mencoba melepaskan dirinya dari ikatanku. “kamu meronta-ronta dulu ya, aku mau bikin kopi dulu..” kataku sambil mencium bibirnya yang aku sumpal berlapis. “eemmmppphh mmppphhh..” erang ratna. Lalu aku pun pergi ke dapur bikin kopi dan jus untuk ratna, sementara itu ratna terus meronta berusaha melepaskan ikatan ditubuhnya. “hai sayang gimana ikatannya? Hehehehe..” ledekku sambil masuk kamar dan membawa minuman, “eeeeemmmpppphhhhh..” erang ratna yang sudah lemas karena lelah berusaha melepaskan ikatan ditubuhnya, lalu aku lepas sapu tangan dan lakban yang menutup mulutnya, “fffuuuaahhhh..iihhh sayang, kok aku diiket gini sih? Lepasiinn doonnkk yaanngg, pegel nihh..” rengeknya, “nanti donk sayang, kalo mau lepasnya sekarang, ya lepasin sendiri donk..hehehehe” jawabku sambil membantunya duduk diranjang, “iihhh kok gitu sih, kamu udah gak sayang lagi ya sama aku? Eerrrgghhh..” sahut ratna, “ya sayang lah..kok gitu sih ngomongnya?” jawabku, “ya habisnya kamu gak mau lepasin aku..” jawabnya, “aku sayang kok sama kamu..mmuuuaahhhh..” jawabku sambil mencium bibirnya dan ratna pun membalasnya. “yaudah nih minum dulu..” kataku sambil memberikan minum pakai sedotan, “udah yang..sayaaang lepasin dulu donk, kaki aku keram nih..” sahut ratna, lalu aku lepas ikatan hogtied dan ikatan di kaki ratna. “nnggghhhhh legaa..” sahutnya, lalu aku pijit-pijit kaki ratna agar peredaran darahnya kembali mengalir. “habis ini kita lanjut lagi ya? Hehehe” sahutku, “lagi sayang? Adduuhh aku masih capek nih..” jawabnya, “ya kamu istirahat dulu sayang..mmuuaahhh..” aku cium bibirnya, “uuummmhhh..iya..” jawab ratna. Aku terus pijit-pijit kakinya sampai merasa pegalnya hilang. “udah sayang, udah enakan” sahutnya, “oke deh..kita lanjut lagi ya..” kataku sambil ambil tali dan ikat pergelangan kaki, lutut dan pahanya lagi. Lalu tali yang di lutut aku ikat lagi dengan tali pendek dan aku ikatkan lagi ke tali yang ada di atas dan bawah payudaranya, jadilah ratna aku ikat terduduk diranjang dengan dengan lutut yang menyentuh payudaranya, “ayo sayang buka mulutnya lagi..aku mau sumpal kamu lagi..hehehe..” sahutku, lalu ratna pun menurut dan membuka mulutnya. Lalu aku aku sumpal mulut ratna dengan saputangan yang baru, “mmmmpppphhhh..”  lalu aku tutup mulutnya dengan saputangan yang lainnya, “mmmmpphh mmmpphhhh..” erang ratna, dan ratna pun mulai meronta-ronta mencoba melepaskan ikatannya. Aku rangkul tubuh ratna sambil menonton tv dan ratna pun terus berusaha melepaskan ikatan ditubuhnya. “mmppphhh mmmppphhh mmmppphhh..” ratna pun sibuk berusaha melepaskan ikatanh ditubuhnya. “mmmmppphhh mmmppphhh mmmppphhhh..” leguh ratna karena kesal tidak bisa melepaskan ikatannya. “kamu kenapa sayang? Kaya marah-marah gitu? Hehehehe..” tanyaku, “mmmppphhhhh mmmppphhhh..” jawab ratna dengan mengerang, “kamu ngomong apa sih sayang? Yang jelas donk ngomongnya..hehehe” ledekku, “mmmppphhhh mmmppppphhh..” erang ratna sambil menunjukan mulutnya yang tersumpal, “apa sayang? Yang jelas donk..” jawabku usil, “mmmmmmppphhhh..” ratna pun mengambek dengan membuang muka, “hehehehe..jangan ngambek donk sayang..bercanda doank..” jawabku sambil melepaskan sumpalannya. “ffuuaahhh..kamu ini masih sempet aja usilin aku..hhuuuuuhhhh..” ratna pun cemberut ngambek, “hehehehe..jangan cemberut gitu donk sayang..” kataku sambil memeluk  tubuhnya. “aadduuhhh sayaangg saakkitt badanku..” jawabnya karena ikatan ditubuhnya makin erat karena aku peluk tubuhnya, “eh maaf ya sayang..hehehe..” jawabku sambil aku kecup keningnya. “sayaang lepasin donk..tangan aku keram nih..” sahutnya, lalu aku lepas ikatan di pergelangan tangan dan lengannya. “sini aku pijitin lagi..” kataku, lalu aku pijit-pijit tangan dan lengan ratna lalu aku ikat lagi pergelangan tangannya kedepan lalu aku ikat lagi menyatu dengan pergelangan kakinya, “lho sayang, kenapa diiket lagi? Iiiiggghhhhh..” protesnya, “hehehe..gak apa-apa sayang, kan diiketnya kedepan” jawabku, “kalo kamu bisa lepasin semua ikatannya, aku kasih hadiah deh..hehehe..” tambahku, “bener ya? Oke aku coba..eegghhhh iiiggghhhhh..” erang ratna mencoba melepaskan ikatan dipergelangan tangannya. “aahh udah longgar nih..siapin hadiahnya ya..” sahutnya, “iya lepasin dulu aja ikatannya..hehehehe..” jawabku, lalu ratna pun terus mencoba membuka ikatan di pergelangan kakinya. “yeeehh udah lepas dari kaki..sedikit lagi..eeggghhh eegghhhh..” sahut ratna sambil mencoba melepaskan ikatan di pergelangan tangannya, “yyeee berhasil..tinggal lepas semua deh ikatannya” lalu ratna pun melepaskan tali yang menyatukan lutut dan dadanya, lalu ia lepas semua ikatan yang ada di paha, lutut, dan pergelangan kakinya. “yeee berhasil..hayooo mana hadiahnya?” tagih ratna, “iyaa nanti kita ke mall beli yang kamu mau..” jawabku, “beneran? Makasih ya sayang..” jawab ratna sambil memelukku.
Setelah permainan itu, kami pun pergi ke mall untuk membeli hadiah untuk ratna. Dan semenjak hari itu, ratna pun menjadi terbiasa dengan bondage. Malahan, tak jarang ratna sendiri yang minta untuk diikat.

TAMAT

Penculikan Gadis Berjilbab

sore hari aku  dani (24) sedang duduk santai diteras, duduk sambil ngopi dan melihat keadaan sekitar memang mantap dilakukan, aku lihat orang-orang wara-wiri berjalan didepan rumahku. Tapi pandanganku tertuju saat lewatnya seorang gadis berjilbab. Wajahnya begitu damai kulihat, bersih bercahaya, dan aku menyukainya. Namanya ayu septia (22) tapi aku panggil dia septi. seorang mahasiswi tingkat akhir dan juga tetanggaku. Ayu tinggal sendirian karena ia merantau Aku selalu membayangkan  bisa bersama dan menikmati tubuhnya yang sudah pasti masih suci dari sentuhan lelaki. Saat aku beli sesuatu diwarung, ayu pun berbelanja di warung yang sama, “beli roti bu, sama mesis dan menteganya sekalian..” katanya, kata-katanya begitu lembut dan santun, tak sadar mataku terus tertuju padanya. “mas dani kenapa? Kok ngeliatnya begitu?” Tanya septi heran, “ah nggak kok..lagi ngeliat itu aja bungkus kopi..hehehe..” jawabku dan septi pun hanya bisa tertawa mendengar jawabanku. “septi, malam minggu nanti ada acara gak?” tanyaku, “emang kenapa mas?” jawabnya, “kita jalan yuk..nonton bioskop..” jawabku, “maaf mas bukannya septi gak mau, tapi septi pasti gak diijinin sama ibu dan bapak..maaf ya mas..” jawab septi, “ooo yaudah deh gak apa-apa..” jawabku sedikit kecewa, “aku duluan ya mas..” sahutnya, dan septi pun pergi pulang.
Dirumah aku pun masih memikirkan hal tadi, “seandainya aku bisa miliki septi..” batinku berkata. Lalu aku pun nonton film, dan di film tersebut ada sebuah adegan penculikan, dimana si perempuan diikat dan digarap sampai diperkosa. Sempat muncul pikiran itu untuk melakukannya terhadap septi, tapi aku masih ragu untuk melakukannya. Setelah memikirkan caranya, akhirnya aku pun mantap untuk melakukannya terhadap septi. Aku perhatikan setiap hari jam pulang septi dari kampus, dan setelah seminggu mengintai, akhirnya aku tau jadwal kuliah septi yang membuatnya pulang hampir larut.
Malam itu sekitar pukul 10 malam, septi pun lewat depan rumahku. Aku pun bersiap dengan sapu tangan yang sudah aku lumuri dengan chloroform dan aku pun bersembunyi dibalik pagar. Dan ketika septi melewatiku, langsung aku aku bekap mulut septi dengan saputangan bius yang aku siapkan tadi, “mmmppphhh mmmppphhhhh..” septi pun meronta sambil mencoba melepaskan tanganku yang membekap mulutnya. “mmmpphhh mmpphhhh mmpphhh..” septi pun meronta dan lama kelamaan rontaannya pun melemas dan akhirnya septi pun pingsan. Setelah septi pingsan, aku bopong tubuhnya ke rumahku dan aku baringkan di kamarku. Lalu aku ambil tali dan aku ikat pergelangan tangan septi menyiku, lalu aku ikat juga bagian payudara dan lengannya. Lalu sebagai tindak pencagahan saat ia tersadar, aku pakai topeng untuk menyamarkan wajahku agar tidak dikenalinya. Lalu aku ikat pergelangan kaki, betis dan lututnya. Lalu aku gumpalkan saputangan dan aku sumpalkan kemulutnya lalu aku tutup mulutnya dengan sapu tangan lainnya yang aku lipat persegi panjang dan menutupi mulutnya lalu aku tutup lagi mulut dan hidungnya dengan jilbab yang dipakainya. “mmmpppphhh mmmppphhhh..” septi pun tersadar. Aku elus-elus payudaranya, “mmmpphhh mmmppphhh..” septi pun meronta panik  karena tubuhnya sedang digerayangi olehku, septi pun hanya bisa meronta karena tubuhnya aku ikat dan teriak pun sudah tidak bisa karena mulutnya sudah penuh dengan sumpalan. “mmmppppphhhh mmmppphhh mmmppphhhh..” erang septi panic. “hhhmmmm..kamu tenang aja ya..kamu bakal aku kasih kenikmatan yang berbeda buat kamu..hehehehe..” kataku sambil berbisik ditelinganya dan aku cium pipinya, “mmmmmppppphhhh mmmmpppphhhhh..” septi pun menangis mendengarnya. Aku terus elus-elus payudaranya sambil aku jilat-jilat leher septi, “mmmmppphhhh mmppphhh mmmppphhhh..” erang septi. Aku jilat-jilat dan isep-isep leher dan telinga septi agar ia terangsang, “mmmpphhh mmpphhh mmpphhh..” erangnya. “kamu nikmatin ya..hehehe..” lalu aku buka kancing bajunya dari atas kebawah, lalu aku singkap bra septi keatas lalu aku jilat-jilat putting dan payudara septi, “mmmmmmppphhhhh mmmmppphhhh..” erang septi terkejut saat bibirku mulai mencium dan menjilati payudaranya. Aku tutup mata septi agar ia bisa merasakan kenikmatan rangsanganku. Lalu aku buka kancing celana septi, lalu aku plorotin celana dan CD septi, aku elus-elus vagina septi sambil aku jilat-jilat payudaranya, “eemmmhhhh mmmmppphhhh..” erang septi. Terasa payudaranya mulai mengeras karena rangsanganku, aku teruskan menggarap tubuhnya. “eeemmmppphhh mmmppphhh..” erangan septi berubah menjadi desahan kenikmatan, aku isep-isep putting payudaranya sambil aku elus-elus terus vaginanya. septi pun hanya bisa meronta menggeliat karena kegelian didaerah vitalnya sambil memejamkan matanya. “mmmppphhhh mmmpppphhh..” erang septi. Aku percepat elusan divaginanya sambil aku isep-isep terus payudaranya yang semakin mengeras, “mmmmmpphhh mmmpphhh mmmmpppphhhhh..” tanganku pun tiba-tiba terasa hangat dan seketika tubuh septi pun mengejang. Septi pun orgasme, dan septi pun hanya bisa merintih karena lemas. “mmmmpphh mmpphh mmmpphhh..” erang septi lemas, “enak kan rasanya sayang? Hehehehe..” ledekku, septi pun marah dan langsung memelototiku sambil meronta-ronta dan berteriak dibalik sumpalannya,  “mmmpppphhhh mmmmppphhhh mmmppphhhhh!!” protes septi dari balik sumpalannya, “kenapa? Kurang ya? Oke deh aku tambahin lagi..hehehehe..” lalu aku mulai elus-elus lagi vaginanya dan mulai aku jilati vaginanya yang basah karena orgasme, “mmmmpphhh mmmmppphhhhh!!” jerit septi karena menolak perlakuanku. “mmmmmppphhhh mmmppphhhh!!” protesnya tidak aku gubris, aku pun melanjutkan menjilati vaginanya dari sisa-sisa spermanya. Aku jilati vagina dan selangkangannya yang membuatnya menggelinjang kegelian dan semakin keras meronta. “mmpphhh mmmppphh mmpphhh..” erangan septi yang diikuti dengan tangisannya. Aku terus jilati dan isepin vaginanya biar bersih. Aku terus isep-isep vaginanya sambil elus-elus paha dan selangkangannya. “mmmpphhh mmppphhh..” erang septi sambil meronta dan menggelengkan kepalanya menolak perlakuanku. Aku remas-remas lagi payudaranya sambil terus aku jilat dn isep-isep vaginanya. aku tarik-tarik dan pilin-pilin putting payudranya yang masih merah dan tidak pernah tersentuh cowok. Aku mainin terus putingnya sambil aku jilat-jilat vaginanya. septi pun meronta semakin menjadi karena rangsanganku, “mmmpphhh mmmpphh mmpphhh..” septi pun mengerang saat aku pilin-pilin putting dan jilat-jilat vaginanya. aku isep-isep vaginanya dengan keras dan septi pun menggelinjang. “mmmmpppphhhh mmmmppppphhhh mmmppppphhhhh..” erang septi sambil meronta dan geleng-geleng kepalanya. Payudara septi pun kembali menegang tanda ia ingin orgasme lagi, “mmmmmpppphhhh mmmpphhhh mmmmppphhhhhh..” dan tak lama kemudian septi pun orgasme untuk yang kedua kalinya. Aku elus-elus rambutnya dan aku cium keningnya. “mmmppphhh mmmpphhh..” erang septi lemas karena 2 kali dibuat orgasme olehku. Lalu aku ambil air hangat di baskom dan handuk kecil. Lalu aku bersihkan vagina septi dengan handuk kecil yang aku rendam dengan air hangat. Setelah bersih, aku pakaikan lagi CD dan celananya, lalu aku betulkan lagi bra dan aku kancingkan lagi dan aku rapikan bajunya. Lalu aku lepas sumpalan di mulutnya, karena merasa terlalu lemas, septi pun tidak berteriak saat aku lepas sumpalannya. Aku pakaikan lagi jilbabnya lalu aku cium keningnya. Ku lihat jam sudah menunjukn jam 2 malam. “kamu siapa? lepassiinn akuu..akku mau puulaaanngg..” rengeknya, “iya kamu pasti aku lepasin kok, tapi gak sekarang soalnya masih malam..” jawabku, “gak mau aku mau pulang sekarang aja..lepaassiinn akuu..eeegghhhh..” jawab septi sambil meronta mencoba melepaskan ikatan ditubuhnya. Lalu aku ambil sapu tangan dan aku lumuri lagi dengan chloroform. “udah kamu tidur dulu aja disini..” kataku sambil membekap mulut dan hidungnya, “mmppphhhh mmpphhh mmpphhh..” erang septi, karena tidak adanya perlawanan dari septi dan ditambah kondisinya yang sudah lemas, akhirnya tak lama kemudian septi pun pingsan. Aku lepas ikatan di tangan, lengan dan payudaranya, lalu aku lepas juga ikatan di kakinya. Aku biarkan dulu septi tidur, dan sekitar jam 4 pagi, aku bopong tubuhnya dan aku antar pulang kerumahnya. Aku dudukan ia dikursi di teras rumahnya, lalu aku pun pulang.
Pagi harinya, rumah septi pun heboh karena ia tidak pulang semalaman dan tidur diluar. Mudah-mudahan saja ia tidak menceritakan kejadian semalam, tapi kalaupun ia cerita ia gak tau siapa pelakunya.

TAMAT

Kisah Cinta si Cewek Tomboy

Seperti biasa, setiap malam minggu aku pun pergi nongkrong bersama temen-teman klub motorku. Kami nongkrong disekitar alun-alun kota yang memang setiap malam minggu tempat itu ramai oleh para pemuda-pemudi yang asik berpacaran atau hanya sekedar nongkrong saja. Aku dan teman-temanku nongkrong sembari menunggu tengah malam untuk menyaksikan balapan liar yang diikuti oleh teman satu klub motorku. Oiya, namaku tyas (23), disaat menunggu seperti ini aku dan teman-temanku biasa ngobrol masalah motor dan mesin sampai akhirnya temanku datang dengan 3 botol anggur merah. memang banyak orang yang memandang negative anak motor karena sering mabuk-mabukan, tetapi selama tidak meresahkan dan merugikan orang lain itu semua akan baik-baik saja. “wiiihhh datang juga nih lelaki palingcantik di klub kita..hehehehe..” sahut salah satu temanku, dan aku pun menoleh. Dan tak lain orang yang dimaksud adalah Rika (22) seorang perempuan cantik, tinggi, putih dan tomboy. Dan dia adalah mantan kekasihku, yg sampai saat ini masih berhubungan baik dengannya walau sudah putus. “tumben non datang malam ini..” Tanya seorang temanku, “iya nih, bĂȘte gue lg berantem sama cowo gue..” gerutunya, “hahahaha..yaudah nih udah tersedia semua..habisin dah tuh..” sahut temanku, lalu rika pun mulai menenggak seloki anggur merah yang dibawa temanku. “kirain udah berenti minum..hehehe” sahutku, “hehehehe..kalo lagi bĂȘte aja minumnya..ayo donk kamu juga minum..” ajaknya, “ayo siapa takut..” aku pun menuruti ajakannya. Walaupun dia anaknya tomboy, tapi kecantikan dan ke sexyannya gak bisa ditutupin, hal itu yang membuatku jatuh cinta dan sempat menjalin kasih dengannya. “masih kuat minum?” sahutku, “mmmhhhh udah..gak kuat..” jawabnya sambil memegang kepalanya karena pusing terlalu banyak minum. “kepala gue pusing banget, gue pulang aja deh ya..” sahutnya, “yaudah yuk gue anterin pulang..” jawabku, “okey..” lalu aku tuntun rika ke motorku dan ia pun aku bonceng. Rika pun memeluk erat tubuhku dari belakang, berpegangan agar tidak jatuh, payudara di punggungku mengganggu konsentrasiku yang akhirnya mendatangkan pikiran dan rencana jahat. Aku bawa rika kerumahku yang kebetulan sedang tidak ada orang tua ku karena sedang pergi ke luar kota. Selama perjalanan, nampaknya rika tertidur sehingga tidak mengetahui jalan pulang.
Sesampainya dirumahku, aku masukan motorku ke garasi lalu aku papah rika ke kamarku. “tyas, ini kan bukan rumah gue..” sahutnya dengan suara parau, “udah gak apa-apa, lagi juga lo kan tinggal sendiri..jadi malam ini gue yang jagain lo” jawabku, “makasih ya, lo emang cowo baik..nyesel gue putus sama lo..” sahutnya, entah pernyataannya disadari atau tidak, yang jelas itu membuatku bahagia. Lalu aku buka jaketnya dan aku rebahkan dia di ranjang. Lalu aku elus-elus rambutnya, “lo mau ngapain?” sahutnya, “lo cantik banget sih..” jawabku sambil mulai mengelus pipi yang menjulur ke dadanya. “iiihhh apaan sih lo..” bentaknya sambil menjauhkan tanganku, “udah lah lo nikmatin aja..” jawabku, “iihhh nggak..gak mau..” lalu rika pun melawan dengan memukul-mukul tubuhku. “ayolah sayang..” kataku, rika pun terus melawan dengan memukul-mukul tubuhku. Lalu aku ambil tali di laci meja samping tempat tidur lalu aku balikkan tubuhnya dan aku ikat pergelangan tangannya menyiku kebelakang. “aauuuwwwhhh..yaass jangan yaasss..” rika pun mencoba berontak, lalu aku singkap kaos yang dipakainya lalu aku ikat payudaranya dengan erat agar lebih mencuat keluar. “aauuwwhh jangan yaasss..” katanya sambil meronta-ronta, lalu aku ambil lakban “nah sekarang lo diem aja ya, dan nikmati permainannya..hehehe..” lalu aku tempelkan lakban di mulutnya, “yaasss jaaanggmmmppppphhh mmmppphhhh..” erang rika, lalu aku pun mulai mengelus-elus payudaranya sambil aku jilat-jilat dan isep-isep lehernya. “uuummpphhh mmmppphhhh..” erang rika sambil terus meronta dan memejamkan matanya, aku remas-remas payudara rika sambil mainin putingnya dan jilat-jilat belakang telinganya. “mmmmppphhhh mmmppphhhh mmmppphhhhh..” erangan rika menjadi desahan nikmat saat daerah sensitivenya terkena seranganku. “mmmpphhhh mmmppphhhh mmmppphhhh..” desah rika saat aku mulai isep-isep putingnya sambil jilat-jilatin pinggiran payudaranya, “eeemmmmppphhh mmmppphhhh mmmmpppphhhhh..” jilatanku dipinggiran payudara rika membuat rika kelojotan dibuatnya. “hehehe..enak kan sayang?” tanyaku sambil mengelus payudaranya, dan rika pun hanya memejamkan matanya mencoba menikmati permainanku. Aku buka kancing celananya, lalu aku buka celana jeans yang dipakainya, lalu aku lepas juga CD yang dipakainya. Vaginanya begitu bersih karena bulu halusnya dicukur sampai gundul . Aku mulai elus-elus vaginanya sambil aku jilat-jilat pinggiran payudaranya sambil meremas payudara yang satu’a lagi. “mmmmppphhhh mmmmppphhhh..” rika pun menggelengkan kepalanya dan ternyata vagina rika sudah basah, “waaahhh minta dimasukin ya? Hehehehe..kamu tahan yaa..” lalu aku ikat frogtied kaki rika agar mengangkan dan bisa leluasa kerjain. Lalu aku mulai jilat-jilat vagina rika, dan spontan rika pun menggelinjang hebat. “mmmmpppphhh mmppphhhhh mmmppphhhh..” desah rika saat vaginanya aku jilat-jilat. Aku isep-isep vagina rika, “mmmmmmppppppphhhhh..” rika pun mendongakkan kepalanya keatas merasakan kenikmatan divaginanya yang semakin basah. Lalu aku buka celana dan boxer ku dan perlahan-lahan mulai gesek-gesekan penisku di vaginanya yang sudah basah. Aku mulai masukan penisku ke dalam vaginanya, “uuuummmmmmpppphhhhh mmmpppphhhhh..”  desah rika saat penisku melesak ke vaginanya. aku mulai genjot penisku perlahan didalam vagina rika, “mmmppphhhh mmmppphhh mmmpppphhhh..” desah rika keenakan saat penisku mulai bergerak maju-mundur divaginanya. “mmmppphhh mmmppphhh mmmppphhh..” rika pun menggelinjang dan menoleh ke kanan dan kiri mencoba mendapatkan sensasinya. Aku mulai menggenjot penisku lebih cepat, dan tanpa sadar pinggul rika pun mulai bergoyang mengikuti irama genjotanku. “ooouuuhhh enak kan sayaanngg..hehehehe” sahutku, lalu aku percepat genjotan di vaginanya, “ssllleeepppp ssllleeeppp ssllleepppp..” begitulah kira-kira suara yang dihasilkan saat aku mempercepat genjotan divagina rika yang sudah basah, “mmmmpppphhh mmmpphhhh mmmppphhhh..” rika pun memejamkan matanya merasakan genjotanku divaginanya. Vagina rika pun mencengkram penisku sangat kuat, dan rika pun terus menggeliat-geliat. “mmmppphhh mmmpppphhhh mmmmpppphhhhhhhh..” rika pun mendongakkan kepalanya dan orgasme. Terasa penisku hangat karena spermanya, dan tak berapa lama kemudian  aku pun orgasme. “cccrrroooottt ccrrooottt ccrrrooottt..” spermaku pun muncrat didalam vaginanya. “kamu hebat sayang..” kataku sambil mengelus-elus rambutnya, “mmmmmppphhhhh mmmmpppphhhhh..” rika pun lemaas karena orgasme tadi. “kamu capek?” tanyaku, “mmmm’mmmppphhhh..” rika pun mengangguk, lalu aku cabut penisku dari vagina rika, “mmmmpppphhhh..” sperma pun meluber divagina rika sesaat setelah aku cabut penisku dari vaginanya. lalu aku bersihkan penisku dan aku pakai celana dan pergi mengambilkan minum untuk rika. Rika pun meronta melepaskan ikatannya, karena sulit dan lemas rika pun memiringkan posisinya agar tubuhnya tidak menindih tangannya yang terikat. Lalu aku pun kembali dengan membawa minum untuk rika. Lalu aku dudukkan rika diranjang dalam keadaan bersila karena ikatan frogtied dikakinya belum aku lepas. Lalu aku lepas lakban di mulutnya, “eeemmmhhhhh aaauuwwhhh..” erang rika, lalu aku berika ia minum dengan menggunakan sedotan, “mau lagi minumnya?” tanyaku, “mm’mmhh..udah cukup..” jawabnya sambil menggelengkan kepalanya. Lalu aku taruh gelasnya di meja. “kamu kok tega sih perkosa aku..kita kan udah gak ada hubungan apa-apa lagi.. “ sahutnya memulai percakapan, nampaknya hatinya mulai melunak, terlihat dari gaya bahasa dia seperti  kita masih awal-awal jadian.  “aku masih cinta sama kamu..aku mau kita kaya dulu lagi..” jawabku,  “tapi itu gak mungkin yas, aku udah punya cowok..” jawabnya, “tapi kamu gak cinta kan sama dia?” tanyaku, dan rika pun hanya menunduk tidak menjawabnya. “sebenernya aku juga masih sayang sama kamu” kata itu pun keluar dari mulut rika, lalu aku peluk tubuh rika yang masih dalam keadaan terikat. “kita balikan lagi yuk?” sahutku, “tapi status aku masih punya orang..” jawabnya, “aku akan nunggu kamu sampai putus dari dia” jawabku, lalu ku cium bibir rika,”uuummmhh uummmhhh uuummmhhh..” dan rika pun membalasnya dengan membalas ciuman bibirku dan melumat lidahku. “uudaaahh..lepasin aku dulu..pegel nih..” erangnya, lalu aku lepas ikatan di tubuh rika dan dia pun pergi ke kamar mandi untuk membersihkan vaginanya yang penuh dengan sisa-sisa sperma.
Malam sekitar jam 2 aku pun nyalakan tv diruang tengah rumahku untuk menonton pertandingan sepak bola dan kebetulan rika juga suka dengan sepak bola, lalu kami pun nonton bola bareng. “aku kebelakang bentar ya mau ngambil camilan.” Kataku, aku ambil camilan dan minumnya sekalian aku ambil beberapa gulung tali juga. “nih camilannya..” kataku sambil meletakan camilannya di meja, “itu tali buat apa? Mau dimakan emang?” jawabnya, “kalo tali ya buat iket kamu lah..hehehe” jawabku sambil tarik tangannya kebelakang dan ikat pergelangan tangannya, “iiihhh apa-apaan sih? Demen banget ngiket aku..” protesnya sambil meronta menolak diiket, “udah kamu diem aja..biar lebih romantic aja..” kataku sambil mengikat lengan, payudara dan pinggangnya dengan pergelangan tangannya. “gak perlu gini juga kali kalo mau romantis-romantisan..eeeggghhhh kenceng banget sihh..” jengkelnya. Lalu aku ambil lagi gulungan tali dan aku ikat paha, lutut, betis dan pergelangan kakinya, “iiihhhh udah kek, lagi juga gak akan kemana-mana..eeegggghhhh..” rontanya, “sssstttt diem gak, apa mau dilakban aja nih mulutnya?” ancamku, “iyaa iyaa aku diem..” jawabnya, lalu aku peluk rika sambil nonton bola sambil aku suapi camilan. Aku pun terus memeluk tubuhnya selama pertandingan bola itu berlangsung, sambil iseng-iseng aku elus-elus dan remas-remas payudaranya. “iihh nakal deh nih tangan..” gerutunya, “hehehe..” lalu aku langsung cium bibirnya, “uuummmhhh uuummmhhh..” lalu ciumanku pun dibalasnya. Tanpa banyak buang waktu, aku lepas ikatan dikakinya dan melepas celana dan CDnya dan mulai foreplay lagi sebelum memulai permainan yang sebenarnya. Aku dudukan rika dipangkuanku lalu aku mulai remas-remas payudara rika dari belakang sambil terus mencium bibirnya. “uuummmhhh uummhhh uuummmhhh..” desah rika, aku buka lagi boxerku lalu perlahan aku pandu rika untuk memasukan penisku kedalam vaginanya dalam keadaan duduk. “aaaaahhhhhhh oouuuhhhhh..” erangnya saat penisku melesak kedalam vaginanya. lalu aku peluk tubuh rika sampai sedikit terbaring lalu aku genjot-genjot penisku di vaginanya. “aaaahhhhh aaaaaahhhhh aaaahhhhh..” erangnya saat aku genjot penisku divaginanya sambil aku isep-isep lehernya. “aaahhh aahhh yaaaasssss ooouuuhhhh eeeemmmhhhhh..” erangnya keenakan saat aku isep-isep lehernya sambil terus genjot vaginanya. “yaaassss aaaaaahhh yyaaaaassssss..” rika pun mendapatkan orgasmenya dan terasa hangat di penisku. Vaginanya pun menjadi sangat licin karena spermnya, dan saat itu juga aku percepat genjotanku. “ooouuuhhh yaaaasss udaaaahhhh aaaaaahhhh..” aku terus gnjot  penisku di vaginanya, “udaaahh yaaaassss aakkuu gaaakk kkuuaattt laaggiiii uuuhhhhh aaaaahhh..” jawabnya sambil mendesah karena terus aku genjot. “tahan sayaangg sbentar laagiii..” aku terus genjot vagina rika dari bawah, “aaaahhhh ooouuuhhh ooouuhhhh..” rika pun geleng-geleng kepala dan aku pun orgasme didalam vagina rika. “aaahhh leegaaa sayaanngg..” jawabku sambil mengelus-elus rambut rika. Tak disadari rika pun tertidur karena sangking lemas dan lelahnya. Lalu aku bopong tubuh rika ke kamarku lalu aku pakaikan lagi CDnya dan aku biarkan rika tidur.
Keesokan harinya sekitar jam 9 aku pun terbangun oleh rika yang sedang susah payah mencoba melepaskan ikatannya. “yyaaasss bukain doonk..pegel tauu..eeeerrrgghhh..” erang rika, “iya iya..” lalu aku buka iketan di tubuh rika. “uuuhhhh pegel semua nih badan aku..” gerutunya, “yaudah sini aku pijitin lagi..hehehe..” jawabku bercanda, “gak! Enak di lo gk enak di gue..digarap terus smaleman!” gerutu’a , “hehehehe..yaudah mandi dulu sana..nanti aku anterin pulang..” lalu rika pun mandi.
Selesai mandi aku antar rika pulang, tapi aku ajak makan diluar dulu sebelumnya. Karena kejadian itu aku pun bisa balikan lagi sama rika setelah ia putuskan pacarnya.

TAMAT

Gadis Desa

Namaku johan (23), sebagai eksekutif muda kegiatanku sehari-hari bias dibilang membosankan. Pagi berangkat kerja dan terkadang pulang sampai larut malam. Kegiatan ini sangat membuatku jenuh akan pekerjaanku yang ditambah dengan keadaan kota yang sudah sangat penat dan sumpek untuk ditinggali, membuatku ingin refreshing kesuatu tempat yang sejuk, jauh dari keramaian dan nyaman untuk disinggahi.  Lalu aku pun berencana liburan di puncak, di villa milik keluargaku. Dalam perjalanan, macet pun menghadang. “haaddeeehhh macet terus..” gerutuku. Dikota besar seperti Jakarta, macet adalah makan setiap hari, walaupun jalanan dilebarin selebar apapun, macet pasti akan terus ada, kecuali jika mobilnya pada bias terbang..hehehe.. sambil menunggu macet, aku putar lagu-lagu di DVD mobilku. Alunan lagu membuatku sedikit merasa nyaman didalam mobil yang terjebak macet. Terlepas dari macet, aku pun masuk tol dan langsung tancap gas dengan mobilku. Sekitar 2 jam kemudian aku pun sampai di villa milik keluargaku. Hari sudah sore dan aku pun langsung parkir mobilku digarasi, “sore den..mari mamang bawain tasnya..” sahut mang udin, penjaga villa keluargaku. “ooh iya mang..langsung bawain kekamar aja ya..” jawabku, “baik den..” sahutnya. Lalu mataku tertuju dengan seorang gadis desa yang berjalan lewat depan villaku, “maaf den, tasnya sudah saya taruh kamar..saya mau pamit pulang dulu den..permisi..” sahut mang udin, “eehh mang..mang..itu siapa mang?” tanyaku, “ooohh dia namanya nursanah (18) den, orang kampung sini sih sering manggil dia enah atau nana” jawab mang udin, “hah? Gak salah mang namanya?” sahutku sambil sedikit tertawa, “ya bener atuh den, maklumlah namanya juga orang kampung..hehehe..” jawab mang udin sambil tertawa, “hehehe..yaudah atuh..nih mang buat mamang..” sahutku sambil member tip padanya, “waahhmakasih banyak yah den..mamang pamit dulu, kalo ada apa-apa kontek mamang aja..” sahutnya, “iya mang..makasih ya mang..” jawabku., lalu aku pun masuk kedalam villa.
Keesokan harinya sekitar jam 8 pagi, aku keliling desa untuk mencari udara segar pegunungan. Ku lihat sekeliling terhamparlah kebun teh yang luas dan udara disana sangat sejuk debandingkan dengan udara yang ada di kota. Ada sebuah sungai yang airnya jernih dan aku pun turun ke sungai tersebut. Airnya yang dingin membuatku menggigil. “kaanngg..tolong..” terdengar suara teriakan perempuan, “tolong ambiln selendang yang hanyut itu kang..” teriak gadis itu, lalu aku pungut selendangya yang hanyut. Gadis itu pun berjalan kearahku, dan ternyata gadis itu adalah nurhasanah, gadis yang ku lihat kemarin. “makasih ya akang udah ngambilin selendangnya..” sahutnya, “iii..iya sama-sama..” jawabku gagap.  Lalu nur pun pergi, “eehhh tunggu dulu..nama kamu siapa?” pura-pura belum tau namanya, “aku nurhasana..terserah akang mau panggil apa..” jawabnya sembari tersenyum. “kamu sering cuci baju disini?” tanyaku sambil berjalan dengannya, “iya kang..warga desa sini sering cuci baju disungai..” jawab nur, pada saat itu lah aku mulai mengobrol dan akrab bersamanya. 2 minggu sudah aku tinggal di villa keluargaku dan nur pun sudah menganggapku sebagai kakaknya sendiri begitu juga dengan keluarganya yang sudah percaya padaku, tapi sayangnya hatiku ingin memiliki nur sepenuhnya.  Dan saat kami berada kebun teh belakang villaku, ku utarakan semuanya. “nur, sebenernya aku tuh sayang sama kamu..” kataku, nur pun hanya diam sambil sedikit tersenyum, “iya nur juga sayang sama akang, tapi sebagai kakak..” jawabnya, “tapi aku ingin lebih dari sekedar kaka knur..” sahutku, “gak bisa kang, hati aku gak bias nerima akang..” jawabnya. Aku pun kecewa dengan jawabannya dan memikirkan cara untuk memilikinya. “kalo gitu kita ke villa aku dulu yuk..aku punya sesuatu buat kamu..” tanpa perasaa curiga, nur pun ikut denganku ke villa. Sesampainya di villa, “kamu duduk dulu aja, aku mau ambil hadiahnya..” lalu nur pun duduk dan melihat-lihat sekitar. Selagi nur melihat-lihat sekitar, aku ambil sapu tangan dan aku lumuri dengan chloroform. Aku mendekatinya dengan mengendap-endap dan langsung aku bekap mulut dan hidungnya. “mmmpphh mmpphh mmmppphhh..” nur pun meronta hebat mencoba melepaskan bekapanku di mulut dan hidungnya, tetapi kalah dengan kekuatanku yang lebih besar. “mmmpppphhh mmmpphh mmmppphhhhhh..” tak lama kemudian, obat biuspun bereaksi dan nur pun lemas dan akhirnya pingsan. Saat pingsan, aku bopong tubuh nur kekamarku dan aku baringkan diatas ranjang. Lalu aku lepas semua pakaiannya sampai bugil, setelah itu aku ikat pergelangan tangannya menyiku kebelakang, lalu aku ikat juga bagian lengan dan atas bawah payudaranya dengan erat sampai menyembul. Lalu aku ikat paha, lutut, betis dan pergelangan kakinya. Setelah selesai aku elus-elus rambut dan aku cium keningnya. “eeeggghhhh..eeeeggghhhh..” erang nur, “eh kamu udah bangun..” kataku sambil mengelus rambutnya. “eeeggghhhh..aku dimana kang?” Tanya nur sambil menggerakkan tubuhnya namun tidak bisa. “kamu ada di villa kok..udah tenang aja..” jawabku sambil mengelus rambutnya, “aku mau pulang kang..kok aku gak bisa bergerak kang? aaaaaaaarrrrrrrggggghhhhhhhhhhhhhh” nur pun berteriak keras saat mengetahui tubuhnya terikat tanpa busana, “mmmmmppphhhh mmmmmppphhhhh..” erang nur karena  aku bekap mulutnya. “aku buka bekepannya tapi kamu janji gak akan teriak?”  kataku, “apa-apan sih akang! Kenapa aku diiket gini!” protes nur tidak terima diperlakukan seperti itu. “aku mau kmu jadi milikku sekarang..hehehe..” jawabku, “nggak..aku gak mau..ttoolllooooonnggg..” teriak nur, lalu aku ambil saputangan dari saku celanaku, lalu aku otm mulut nur agar tidak bisa teriak. “mmmmppphhh mmmppphhh mmmppphhh!!” nur pun tidak terima dan terus meronta-ronta minta dilepaskan. Aku mulai elus-elus payudara nur sambil menciumi pipi, leher dan menjilati belakang telinganya. Sesaat, nur memejamkan matanya saat aku elus payudaranya sambil aku jilat belakang telinganya. “eemmmppphhh mmmppphhh mmmpphhh!” erang nur sambil meronta-ronta menolak perlakuanku. Aku mulai remas-remas payudaranya sambil terus jilatin belakang telinganya dan elus-elus vaginanya. “mmmppphh mmmpphhh mmmppphhh..” erang nur sambil meronta, “sssttt tenang donk sayang..” aku lanjutkan remas-remas payudara nur sambil  elus-elus vaginanya. Aku buka ikatan dikakinya lalu aku ikat frogtied kaki nur agar mengangkang. Lalu aku mulai jilat-jilat vaginanya, “mmmmpppphhhh mmmmppphhhh mmmmpppphhh..” erang nur sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Aku jilat-jilat terus vaginanya  sambil aku elus-elus vaginanya, aku isep-isep terus vaginanya sambil aku remas-remas payudaranya, “mmmpphhhh mmmppphhhh mmmpphhhh..” desah nur, “sekarang kamu nikmatin ya..hehehehe…” lalu aku buka celanaku dan mulai elus-elus penisku divaginanya. “eemmppphhh mmmpphhh mmmpphhh..” erang nur sambil geleng-geleng tak mau diperkosa. Lalu aku telusupkan penisku pelan-pelan ke vaginanya. “mmmmmmmmppppphhhhhhhhhhhh…” nur pun mejerit kesakitan dan saat itu juga darah segar mengalir dari vaginanya, “waahh ternyata nur masih perawan..” pikirku dalam hati, “mmmmpppphhhhh..” jerit nur sambil menahan sakitnya, lalu aku mulai genjot-genjot penisku divaginanya pelan-pelan. “mmmppphhh mmmpphhh mmpphhhh..” erang nur menahan sakitnya, “tahan ya sayang” aku lanjutkan genjotanku divaginanya semakin lama semakin cepat, “mmmppphhh mmmpppphhhh mmmpppphhhh..” erangan nur berubah menjadi desahan dan vaginanya pun terasa mencengkram penisku yang terus menggenjot vaginanya. “ooouuhhh aaahhhh sebentar lagi sayang..” aku terus genjot penisku divaginanya makin cepat. “mmmppphhh mmppphh mmppphhhh..”  desah nur sambil memejamkan  matanya. Aku genjot makin cepat penisku dan vagina nur pun makin sempit mencengkram penisku yang sudah berdenyut. “mmmmppphhhh mmmppphhhh mmmmpppppphhhhhhhh…” nur pun mendapatkan orgasmenya berbarengan denganku yang memuncratkan spermaku didalam vaginanya. “aaahhhh bagus nur..kamu hebat..hehehe..” lalu aku cium keningnya. Nur pun hanya bisa menangis melihat keadaannya dan ditambah lagi dia akan hamil karena perbuatanku. ”kamu kenapa nangis?” tanyaku sambil melepas saputangan yang menutup mulutnya, “kamu jahat..kenapa kamu lakuin ini semua sama nur?” jawabnya sambil menangis, “aku kan udah pernah bilang kalo aku gak mau kehilangan kamu..” jawabku sambil elus rambutnya dan cium keningnya. “tapi bukan seperti ini caranya kang, ini akan jadi aib untuk aku dan keluarga aku..” jawabnya, “sayang, kamu tenang aja..aku pasti tanggung jawab kok, dan secepatnya aku akan lamar kamu dan nikahi kamu..aku sayang sama kamu..” jawabku sambil mencium bibirnya dan nur pun hanya diam saja. Aku lepas ikatan di tubuhnya lalu aku bersihkan sisa spermaku dan darah yang berceceran dipaha nur. “aadduuhhh V ku sakit kang..” erang nur saat mencoba berjalan, “udah gak apa-apa kok nanti juga ilang..kita mandi dulu ya..” sahutku sambil menuntunnya kekamar mandi, “akang mau ngapain ikut kesini?” tanyanya,”karena kamu masih lemas jadi kamu aku mandiin aja..hehehe..” jawabku, “jangan kang aku aja sendiri..”jawab nur, “udah kamu tenang aja..” lalu aku langsung isi bathtube dengan air hangat agar tubuh nur kembali segar. “ayo masuk ke sini..” perintahku, lalu nur pun menuruti perintahku. Aku mulai banjur tubuhnya dengan air hangat sambil aku gosok-gosok tubuhnya. “eegghhhh hhhmmmmm…” erang nur, lalu aku gosok-gosok payudara nur, “aahhh jangan kang biar aku aja sendiri..” sahutnya, “udah kamu tenang aja..” jawabku sambil mengambil tali handuk dan aku ikat pergelangan tangan nur melewati kepalanya dan aku ikat lagi di keran air, “eeeehhhhh jangaann kaaannggg..nnnggggghhhhh..” erang nur, tidak aku hiraukan erangannya dan tetap aku elus-elus payudaranya sambil aku sabuni biar bersih dan licin, “aaaahhhh aamppuunnn kaaannggg jaangaann laagiiii..” erang nur saat aku mulai menyabuni dan membersihkan vaginanya dari sisa sperma dan darah keperawanannya. “aaahhhh jangaaann kaaanngg aaahhhhh…” nur pun menggelinjang dan  mulai terangsang lagi dengan elusan-elusan tanganku di tubuhnya. “aaahhh oouuuhhh kaaannggg jaangaaannn..” aku elus-elus payudara dan vaginanya untuk membersihkan peluhnya. “aaahhh kaanngg..aaahhh aaahhhh aaaaahhhh..” nur pun mendapatkan orgasmenya yang kedua kali. “laahh kok keluar lagi? Hehehe..” candaku, “gak tahan aku kaanngg..udah donk jangan lagii..” jawabnya, “hhehehe..iya iya gak lagi-lagi deh..” lalu aku ganti airnya dan aku bersihkan lagi tubuh nur.
Setelah kejadian itu, 2 minggu kemudian aku pun datang kerumah nur untuk bertemu kedua orang tua nur untuk membicarakan kelanjutan hubungan aku dan nur ke hubungan yang lebih serius. Dan orang tua nur pun menyerahkan semuanya kepada nur sebagai pemberi keputusan. Setelah semuanya sepakat bulan depan pun akhirnya aku menikahi nur agar hasil perbuatan yang kami lakukan tidak diketahui oleh keluarga dan orang lain.

TAMAT 

Rabu, 12 Februari 2014

Tiara, Sang Model

Sabtu malam pukul 23.00,“kkrrriiiiinnnnggg…kkrrriiiinnnngggg…” suara hpku bordering. “bro, dimana lo?”Tanya temanku dari telepon, “dirumah bray, kenapa?” jawabku, “bĂȘte nih malemminggu dirumah aja..cabut yuk..” ajaknya, “cabut kemana? Kayak punya duit ajalo..hahahha” ledekku, “aahh ngehe lo..ayo lah kita ke club..hehehe..” ajaknya,“wiiiddiiihhh laga lo gembel maenannya club..hahahaha..” ledekku lagi, “yeee lomau ikut kaga?” tanyanya, “yaudah gue ikut..” selesai menelpon, kami punberangkat ke club. Aku dani (22) mendatangi sebuah club dengan temanku, sesampainyadisana kami pun langsung masuk. Didalamnya pun persis dengan bayanganku, banyakwanita berpakaian minim, live music dan Dj, minuman keras dimana-mana. “weh,mau ngapain lagi disini?” tanyaku pada temanku, “terserah lo mau ngapain, asaljangan nyari ribut aja..” jawabnya, “bingung gue bray..” jawabku, “alaahhh udahjangan bingung, nikmatin aja..” jawabnya, “ah gue duduk aja lah..” lalu aku punduduk di bar sambil memperhatikan keadaan sekitar. Aku lihat ada seorang wanitasexy dengan mengenakan blouse dan bawahan rok mini jeans 15cm diatas lutut dankakinya yang jenjang di selimuti oleh stoking warna hitam sedang sendirian, dantak jarang kami pun saling memandang. “mantap juga tuh cewe..” sahut temanku,“hehehe..kenalan donk..” jawabku, “udah lo embat aja, udah pandang-pandangansama lo, berarti dia minta di temenin..udah lo samperin sana..” dan temanku punmendorongku, lalu aku pun mendekati wanita tersebut. “hei, sendirian aja nih?”sahutku, “iya nih lagi gak ada temennya..” jawabnya sambil tersenyum, “bolehaku temenin? Hehehe” sahutku, “boleh donk..” jawabnya, “aku dani..kamu?”sahutku sambil menjulurkan tangan, “aku tiara..panggil aja tya..” jawabnyasambil tersenyum. “kamu baru kesini ya?” tanyanya, “iya, aku baru sekarangkesini..hehehe..” jawabku, “pantes aku belum pernah lihat kamu sebelumnya..”jawabnya, “hehehe..kerja dimana?” tanyaku, “kerja kalo ada jadwal pemotretanaja..” jawabnya, “waahh berarti kamu model donk? Bisa kali kapan-kapan kamujadi model aku? Hehehe..” gurauku, “boleh juga..hehehe..” jawabnya. Lalu akupun mengajaknya turun ke dance floor, tak lama kemudian kami pun hanyut dalamirama music yang menghentak. “aku pesan minum dulu ya..” sahutku dan tya punmungangguk sambil bergoyang mengikuti music. Aku pun pergi ke bar untuk memesanminuman, dan ku lihat tiara masih asyik bergoyang. Lalu aku masukan obat tidurke minuman tiara, tak berapa lama kemudian tya pun menghampiriku, “wwuuhh..capekaku..” sahutnya, “hehehe..ini minum dulu..” lalu aku berikan minuman pada tiaradan ia pun meminumnya. “lanjut lagi yuk..” sahutnya, “boleh yuk..” lalu kamipun turun. Tiba-tiba saja tya memegang kepalanya, “kamu kenapa?” tanyaku, “adduhhgak tau nih..tiba-tiba aja kepalaku sakit..” jawabnya, “mungki  terlalu banyak minum..aku antar kamu pulangaja ya..” sahutku, “dirumahku gak ada orang..aku takut sendirian..” jawabnya, “yaudahkerumahku aja ya..” sahutku, dan tya pun mengangguk. Lalu aku papah tya ke mobilkudan aku bawa kerumahku.
Sesampainya di rumahku, aku bawa tya kekamar tidurku. Mungkinkarena obat tidur yang aku berikan sedikit, jadinya tya pun tidak pingsan danhanya lemas saja. “kamu istirahat disini dulu ya..hehehe..” kataku, dan tya punhanya mengangguk. Lalu aku elus-elus rambutnya dan aku buka satu persatukancing blousenya. “kamu ngapain dan? Jangaann..” sahut tya sambil menepistanganku, “udah kamu tenang aja..” lalu aku lepas semua kancing blousenya, “dani..janganmacem-macem” tya pun mulai meronta, lalu aku tindih tubuh tya sambil aku pegangkedua tangannya dan aku mulai cium-cium lehernya, “aahhh janganndan..toollooonnngggg..” teriak tya karena panic ingin diperkosa. Lalu aku bekapmulutnya, “sssttttt jangan macem-macem..aku bisa kasar sama kamu..” lalu akubalikkan tubuh tya dan aku ikat pergelangan tangan, lengan dan payudaranya. “aaaggghhhjangaaannn daaannn..toolloonnggg..” ronta tya sedikit lemas karena efek dariobat tidur tadi. Lalu aku ikat frogtied kainya yang dibalut dengan stokinghitam. Lalu aku ambil lakban perak dan aku lakban mulut tya agar tidak teriak. “mmmppphhhmmmpphhh mmmppphhhh..” erang tya sambil meronta. Lalu aku cium-cium lehernyadan aku jilat-jilat belakang telinganya. Tya pun menangis pasrah dengantindakanku, “mmmpphhh mmppphhh mmmppphhh..” erang tya sambil menangis. Lalu akuremas-remas payudaranya sambil terus cium dan jilat lehernya, “udah gak usahnangis..biar jadi kenang-kenangan, aku potret juga nih..hehehe..” lalu aku punmemotret tya saat aku gerayangi. Hasratku pun mulai memuncak, lalu aku singkaprok jeans tya dan aku plorotin juga CDnya. Aku mulai elus-elus vagina tya sambil aku remas-remas payudaranya. Aku pilin-pilin klitorisnya sambil aku pilin-pilin putingnya. Aku isep-isep putting tya sambil aku elus vaginanya yang sudah basah. Lalu aku buka celana dan boxerku, lalu perlahan-lahan akuelus-elus vagina tya dengan penisku. “mmmpphhh mmmmpphhh..” erang tya sambilmenggeleng-gelengkan kepalanya, dan perlahan aku mulai masukkan penisku kevagina tya. “mmmmmpppphhhhhh mmmmpppphhhhhh..” erang tya, “kamu nikmatinya..hehehe..” lalu aku mulai genjot-genjot penisku di dalam vaginanya. “mmmpppphhhmmmppphhh mmmppphhh..” erang tya sambil meronta dan memejamkan matanya, “mmmpphhhmmpphhh mmmppphhh..” aku gejot terus penisku makin lama makin cepat. Dan tanpadisadari tya pun mulai menggoyangkan pinggulnya mengikuti irama genjotanku. Terasa vagina tya menjepit penisku dan tya pun mulai menikmatinya. “mmmpphhh mmmpphhhmmmpphhhh..” erang tya semaki kencang, dan tak lama kemudian kami pun orgasmebersamaan. Tya pun terbaring lemas, “hehehe..enak kan rasanya..” sahutku sambil membuka lakban dimulutnya, “jahat kamu..kenapa kamu tega perkosa aku?”sahutnya, “hehehe..habisnya kamu cantik dan sexy sih..bikin aku jadi pengenaja..hehehe..” jawabku, “dasar brengsek..kamu jahat..lepasin aku..” bentak tya,“tapi kamu suka kan? Hehehe” tanyaku, tya pun hanya terdiam lalu berteriak. “ttooolloooonngggg..ttoollloooonngggg..”teriak tya kencang, lalu aku ambil chloroform dan sapu tangan di laci meja,lalu aku bekapkan ke mulut dan hidung tya. “mmmppphhhh mmmpphhh mmmpphhhh..”tya pun mengerang dan meronta, “ayo hirup baunya..” sahutku sambil terusmembekapnya. “mmmppphhhh mmmmmppphhhhh mmmmpppphhhh..” tya pun mulai merasalemas dan akhirnya pingsan. Pada saat tya pingsan, aku pun memperkosanya lagi untuk yang kedua kalinya.Setelah puas aku perkosa, aku biarkan dulu tya istirahat.
Keesokan harinya, jam 7 pagi, aku pun menonton tv disebelahtya sambil merangkulnya. “eeegghhhh eemmmhhh..” tya pun siuman dari pingsannya.“aadduuhhhh v ku sakiitt..” sahutnya, “udah nanti juga gak akan terasa lagi koksakitnya..hehehe..” jawabku, “jahat kamu, kenapa kamu perkosa aku?” tanyanya, “kanaku pernah bilang kalo aku mau potret kamu..ini hasilnya..” sambil menunjukan hasil jepretan gambar tya saat aku perkosa. “tapi aku kan gak tau kalo mau dipotret kaya gitu..tau gitu aku juga gak akan mau..” jawabnya, “udahlah semuanya juga udah kejadian..hehehe..” jawabku, lalu tya pun cemberut saja. “ayo donkbergaya..aku mau potret kamu nih..hehehe..” sahutku, “gak mau..males aku jadi model kamu..” tya pun ngambek, “ayolah..profesional donk sayang” rayuku, “gak mau..” tegasnya, “oo yaudah..berarti kamu lebih milih video kamu lagi diperkosa tersebar diinternet, terutama disitus dewasa..” ancamku, “iiihhh jangan..”sahutnya, “kalo gitu pose donk..hehehe..” jawabku, lalu tya pun berpose dalam ikatan. Aku ganti ikatannya dengan ikatan hogtied dan mulutnya aku sumpal dengan ballgag, aku ambil gambar pose tya yang terikat hogtied dan dari mulutnya menetes air liur yang membuatnya semakin sexy. Selesai pemotretan, aku ambil handycam dan aku letakan di sudut kamar, lalu aku lepas ikatan hogtiednya lalu aku ikat pergelangan kakinya ke sudut-sudut tempat tidur. Dan aku pun mulai menggerayangi tubuh tya. Kali ini tya pun tidak meronta menolak perlakuanku, mungkin karena posisinya yang tidak berdaya sehingga ia pasrah saja. Aku mulai remas-remas payudara yang kiri dan aku isep-isep payudaranya yang sebelah kanan. “mmmppphhhhhhh..” erang tya mencoba menikmati isepan demi isepanku di payudaranya. Aku elus-elus vaginanya dan tya pun memejamkan matanya. Aku lepas ballgag yang menyumpal mulutnya, lalu aku lumat bibirnya. “mmmuuaaahhh mmuuuaahhh mmuuuaahhh..” tya pun membalasnya “mmuuaahhhh mmmuuuaaahhh mmmuuuaahhh..” lalu perlahan, aku naik ke atas tya sambil terus melumat bibirnya dan meremas payudaranya. Lalu aku masukan penisku kedalam vaginannya. “aaaahhhhh uuummmhhhh mmmmhhhhh..” erang tya saat penisku melesak ke vaginanya. Lalu akugenjot penisku divaginanya, “aaaahhhh uuummmhhhh eeeghhhhh..”  erang tya, aku genjot vaginanya makin lama semakin kencang. “aaahhhh ooouuhhhh uuuhhhhh uuuhhhh..” erang tya. “mmmmhhhhmmmhhhh aaahhhhhh..” tya pun memejamkan matanya merasakan genjotanku, “uuuuhhhhaaahhhhh aaahhhhhh aaahhhhh..” pinggul tya pun mulai ikut bergoyang “uuuummmhhhaahhhh aaahhhh aaahhhh…” erangnya, aku percepat genjotanku sampai terasa vagina tya menegang dan akhirnya orgasme. “aaahhhhhhh mmmmmhhhhh..” genjotanku terasamakin licin karena tya telah orgasme. Aku genjot vaginannya yang semakin licin dan akhirnya aku pun mencapai puncaknya dan muncrat didalam. “makasih ya buat semuanya..” bisikku ditelinga tya, tya pun hanya diam saja karena masih terlalu lemas. “lepasin aku daann..pegel nihh..” pinta tya, “ayo daann lepasinaammpphhhh mmmmppphhh..” belum selesai tya bicara, langsung aku bekap lagi tya dengan sapu tangan yang sudah aku beri chloroform dan tak berapa lama tya pun pingsan.
Saat tya pingsan, aku lepas semua ikatan di tubuh tya danaku bersihkan vaginanya dari sisa-sisa spermaku. Sejak kejadian itu, tya pun bersedia menjadi modelku untuk objek pemotretan bondage dan kami pun terus mengulanginya selama pemotretan berlangsung

TAMAT

Antara Aku dan Teman Kecilku (part 2)

Setelah kejadian dipuncak setahun lalu kala itu, aku (dani  23) dan selly (23) melanjutkan hubungan kita yang tadinya hanya teman sedari kecil, berubah ke hubungan yang lebih serius. sekarang selly sudah menjadi kekasihku. Selama setahun ini juga,aku dan selly menjalaninya dengan suka hati. Pagi ini, aku dan selly berencana ingin jogging bersama. Selly pun datang kerumahku, “pagi om-tante..dani-nya adagak?” Tanya selly pada orang tuaku, “eeh pagi sayang..ada tuh dia belum bangun..kamu masuk aja sel bangunin dia” jawab ibuku, “ooo gitu ya tan..iya dehaku bangunin dani..om sama tante mau kemana pagi-pagi gini udah rapih?” Tanyaselly, “ini om sama tante mau kerumah nenek dani, dapet kabar neneknya danisakit..” jawab ibuku lagi, “ooo gitu..” jawabnya, “yaudah kamu bangunin dani gih..om sama tante berangkat dulu ya sel..” sahut ibuku, “iya om-tante..hati-hati dijalan..” sahut selly, lalu selly pun masuk kerumah danmenuju kekamarku. “sayaanngg, bangun udah pagi..katanya mau jogging..” sahut selly, “Zzzz..Zzzz..Zzz.. “ masih teridur lelap, “waadduuhh..ini orang tidur udah kayak mayat..saayyaaannggg..baanngguuuunnnn..” sahut selly lagi,“Zzz..Zzz..Zzz..” masih terlelap. “iiihh ni anak..kerjain juga nih..” lalu tiup-tiup belakang telingaku, “bbbrrrr…hhhhhssssss..” merinding, lalu selly pun menjilat-jilat telingaku, “ssssshhhh..hhhmmmmm..” mataku pun terbuka sedikit,“hhhmmmmm..” langsung aku rangkul dan peluk tubuh selly, “eehh..eehh..apaan sih?” protes selly karena terkejut, “saayyaaanngg..mmmhhh..mmmhhh..” aku peluk selly dan aku cium bibirnya. “mmmhhhh...mmmhhhh..apaan siihh” ronta selly  menolak ciumanku. Aku peluk erat tubuh selly,“hhhmmm..nakal ya ganggu tidur aku..” sahutku, “katanya mau ikut jogging..makanya aku bangunin kamu..ayo bangun..” ajak selly, “nanti aja, masih gelap sayang..”kataku sambil pejamkan mata. “yeee yaiyalah masih gelap, kamunya aja merem lagi..ayo bangun..” sahut selly, “iya-iya aku bangun..” lalu aku bangun dan ambil tali dilaci meja disamping ranjang, lalu aku iket pergelangan tangan selly kebelakang, “lho..lho..lho..kok malah ngiket aku sih? Lepasin yaanng..masih pagi..” protes selly , “udah gak apa-apa..gak usah jogging dulu..hehehe..” lalu aku ajak selly ke ruang tengah, dan kami pun menonton tv.“yaanng..lepasin donk..pegel nih..” pintanya, “iya nanti aku bukain..” jawabku sambil nonton tv, “saayaanngg..sayang..” bujuk selly dengan manja, tapi tidak aku hiraukan. “fffuuuhhhhh..ffuuhhhh..” selly pun mulai iseng dengan meniup-niup telingaku, “bbbrrrrrr..hhhhhhh..” merinding aku dibuatnya, lalu selly pun terus menerus mencari perhatianku dengan cara begitu. “nakal nih mulutnya..” lalu aku ambil sapu tangan handuk yang kecil lalu aku gumpal-gumpalkan, “buka mulutnya sayang..” sahutku, “eeh mau ngapain? Jangan aahhmmmpphhh nnggghhhhh..” langsung saja sapu tangan handuk itu aku sumpalkan ke mulut selly, lalu aku ambl sebuah scarf dan aku ikatkan ke mulut selly unuk menahan sapu tangan handuk tersebut keluar. “mmmfffhhh mmmfffhhhh mmmffffhhhh..” erang selly, lalu aku peluk tubuh selly dari belakang. Aku elus-elus rambutnya dan aku cium pipinya. Perlahan selly pun mulai pasrah dengan keadaannya. Aku telusupkan tanganku kedalam tanktopnya sambil aku elus-elus payudaranya, “uuummmfffffhhh mmmffhhhhmmmfffhhh..” erang selly, aku pilin-pilin putingnya dan selly pun mulai menggelinjang. “mmmffhhh mmmffhhh mmffhhh..” erang selly sambil meronta-ronta,aku elus dan remas-remas payudara selly sambil aku isep-isep lehernya,“mmmmfffhhhh mmmffhhh mmmfffhhhh..” selly pun mengerang sambil memjamkan mataya mencoba merasakan rangsangan ditubuhnya. “mmmfffhhh mmfffhhh mmfffhhhh..” erang selly saat tanganku mulai masuk ke hotpansnya. Aku elus-elus vagina selly yang ternyata sudah basah. Aku terus rangsang semua bagian vitalnya dan akhirnya selly pun lemas karena orgasme. “kita rehat dulu ya sayang..” lalu aku pun kedapur bikin jus jeruk untuk selly, “nih minum dulu yang..” sahutku, “mmmmmffffhhhhhh..” erangnya, “ooiya lupa..belum di buka..hehehehe..maaf ya..”lalu aku buka sumpalannya, “ffuuaahhh..gimana sih kamu? Tangan juga donk..”protesnya, “ah udah gak usah pake tangan..nih minum aja..” aku kasih minum pakai sedotan. “lagi sayang?” tawarku, “udah sayang..makasih..” jawab selly,“sama-sama sayang..mmuuuaahhh mmuuaahhh..” lalu aku lumat bibir selly,“mmuuuaahhh mmuuuaahhh mmuuuaahhh..” selly pun membalasnya dengan melumat bibir dan lidahku. “kita lanjut dikamar ya..” sahutku, “okey..” selly pun mengangguk. Lalu aku bopong tubuh selly kekamarku, lalu aku lepas ikatan di pergelangan tangannya. Lalu aku lepas baju selly satu persatu sampai ia bugil, “waahh kamu makin sexy aja yang..hehehe..”sahutku, “iya donk..kan harus jaga penampilan buat kamu..” jawab selly sambil tersenyum. “hehehe..ayo sini..” lalu aku ikat pergelangan tangan selly menyiku kebelakang, lalu aku ikat juga lengan dan payudara selly sampai mencuat, “aawwhhh pelan-pelan yaangg..” erang selly. Lalu aku ikat pergelangan kaki,lutut dan paha selly, “eeegghhh eegghhh kenceng banget yang..” erang selly,“udah kamu tenang aja sayang” terus aku baringkan selly di ranjang, “sementara ini kamu gelap-gelapan dulu ya..hehehe..” lalu aku tutup mata selly dengan scarf agar lebih merasakan sensasinya. “aahhh kok di tutup yang matanya?” sahut selly, “gak apa-apa sayang, biar lebih berasa aja..hehehehe..” jawabku sambil elus-elus payudaranya. “mmmmhhhhh aaaahhhhhh..” erang selly. “aku mulaielus-elus payudaranya sambil pilin-pilin putingnya. “eemmmhhhh aawwhhhaaahhhh..pelan-pelan yaanngg..aaahhhh” erangnya, aku terusin dengan jilat-jilat belakang telinganya dan lehernya, “aaahhhh hhhhmmmmmm ssshhhhh..” erang selly,lalu aku remas-remas juga payudaranya dan aku isep-isep putingnya, “aaahhhhhoouuuuhhhh mmmmmhhhh..” aku isep-isep dengan kencang putingnya. Aku elus-elus vagnianya sambil aku pilin-pilin klitorisnya, “aaahhhh aaahhhhh aaahhhh..”erangnya, lalu aku jilat-jilat dan gigit-gigit lembut vagina selly,“uuuuggghhhh aawwwhhh ngiluu yyaaaannnggg..” erang selly dengan kencang.“sssttttttt..jangan berisik donk sayang..nanti ada tetangga yang denger..”sahutku, “nngggiiilllluuu saaayyyannnnggg..aaaahhhhh..” lalu aku hentikan sejenak dan lepas scarf yang menutup mata selly, “kamu diem dulu ya sayang..”aku sumpal mulutnya dan aku tutup dengan memakai scarf tadi menutupi bibir dan sumpalannya. Lalu aku buka boxerku dan aku mulai elus-elus vagina selly dengan penisku, “mmmmppphhhh mmmppphhh mmmpphhh..” selly pun mulai menggeliat kegelian saat aku gesek-gesekan penisku di vaginannya. “tahan ya sayang..” lalu akumulai masukan penisku perlahan kedalam vagina selly, “mmmmmmppphhhh..” erangselly sambil memejamkan matanya. Lalu aku telusupkan penisku kedalam vaginannya makin dalam, “mmmmppphhh mmmpppphhh..” erang selly, “tahan ya sayang..kamu nikmatin aja..hehehehe..” lalu aku pun mulai menggenjot penisku didalam vaginannya. “mmmpphhh mmmpphhh mmmpphhh..” erang selly menikmati genjotanku.Lalu aku genjot makin cepat vaginannya, “mmmpphhh mmppphhh mmppphhh..”selly pun memejamkan matanya mencoba merasakan genjotanku padanya. Tanpa disadari selly pun mulai menggoyangkan pinggulnya mengikuti genjotanku, “mmmpphhh mmmpphhhmmmpphhh..” aku terus genjot-genjot vagina selly sambil aku remas-remas payudaranya, “mmmmmmpppphhhhhh..” erang selly semakin kencang, aku terus genjot-genjot dan remas-remas payudara selly. Lalu aku peluk tubuhnya sambil terus menggenjot vaginannya dan sambil cium-cium dan isep-isep lehernya. terasa vagina selly mulai menjepit penisku yang membuatnya semakin sempit. “wwaahhh udah mau keluar ya sayang? Hehehe..” ledekku dan selly pun hanya bisa mengerang keenakan sambil menggoyangkan pinggulnya, “mmmpphhh mmmppphhh mmmpphhh..” selly pun mengerang sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, mungkin karena hendakorgasme dan tak berapa lama kemudian selly pun orgasme. Selly pun melemas danaku pun terus menggenjot vaginannya yang semakin licin karena cairannya. Dantak berapa lama kemudian, aku pun orgasme didalam vagina selly. “ccrrrtttttcccrrrttt ccrrrrttttt.”. aku pun lemas sambil memeluk erat tubuhnya. “mmmmpphhhmmmpphhh..” erang selly minta dilepas sumpalannya, “iya bentar..” lalu aku lepas sumpalannya, “aku ngerasain hangat-hangat divaginaku..kamu keluarin dimana yang?” Tanya selly panic, “hehehe..aku keluarin didalem yang..hehehe..”jawabku, “haaahhh..tega kamu..aku gak mau hamil sayang..kita belum nikah..”jawab selly, “udah kamu tenang aja sayang..” jawabku santai, “gimana aku bisa tenang..nanti kalo aku hamil gimana?” jawab selly kesal, “kamu selesai haid udah berapa hari?” tanyaku, “3 hari yang lalu aku baru selesai haid..”jawabnya, “gak apa-apa sayang..kamu gak bakalan hamil kok, soalnya kamu lagi dimasa tidak subur..” jawabku, selly pun hanya diam. “seandainya kamu hamil,aku siap kok tanggung jawab..karena aku sayang sama kamu..” jawabku sambil cium keningnya, lalu selly pun mulai tersenyum. Lalu aku cium bibirnya dan aku lumat lidahnya, “uuummmhhhh mmmmhhhh mmmhhhh..udah dulu yang, aku capek” sahut selly,“kamu mau minum? Aku ambilin ya..” lalu aku ambil minum, “ini kamu minum dulu..”aku bantu selly duduk dan aku berikan minum. “lepasin donk yang..pegel nih ..”pinta selly, “iya deh, tp nanti main lagi ya..” jawabku, “iya..aku mau rehat dulu..” jawab selly. Lalu aku lepas semua ikatan ditubuh selly terus aku pijit-pijit bagian tubuh selly yang aku ikat. “eeemmhhh enak yaanngg..” sellypun merasakan pijatanku, dan tak lama kemudian selly pun tertidur. Selagi selly tertidur, aku pun membeli makanan dulu keluar untuk makan siang kami berdua.Saat aku kembali, aku lihat selly masih tertidur lelap. Karena tidak ingin mengganggu tidurnya, aku pun keruang tengah dan menonton tv. Sesekali aku mengintip selly dikamar, memastikan ia sudah bangun atau belum. Karena selly belum juga bangun akhirnya main PS saja. “mungkin dia terlalu lelah..karena pagi ini aja udah 2x orgasme..hehehe..” pikirku.
Sekitar jam 11 siang selly pun terbangun, setelah terbangun selly pun memakai lagi tanktop dan hotpantsnya. Lalu selly pun keluar kamar dan duduk disebelahku sambil bersandar padaku. “eh kamu udah bangun..” sapaku,“hhhoooaaammmm..udah siang gini kenapa aku gak dibangunin?” tanyanya, “nggak ah..aku lihat kamu tidurnya nyenyak banget, aku gk tega banguninnya..” jawabku,lalu selly pun memelukku sambil duduk disebelahku. “kamu lapar gak? Makan dulu yuk, aku udah beli makanan tadi..” sahutku, “yuk deh kebetulan aku lagi lapar..” lalu aku ajak selly ke ruang makan dan kami pun makan siang sebelum melanjutkan aktifitas. Setelah makan siang, aku pun membersihkan bekas makan siang tadi, “eehh kamu mau ngapain? Udah aku aja” sahutku, “gak apa-apa sayang,udah aku aja..” jawabnya, “udah aku aja..kamu nonton tv aja sana..” sahutku,“gak apa-apa sayang, kamu aja yang nonton tv..” jawabnya, “yee nakal ya..” lalu aku ambil tali di laci dapur, lalu aku ikat pergelangan tangan selly, “iiihhh kok aku diikat lagi sih..” protesnya, “nakal sih kamu..hehehe..” lalu aku ambil lakban perak dan aku tempelkan ke bibir selly. “mmmppphh mmmppphhhh..”protesnya, lalu aku giring selly ke ruang tv, “naahh kamu duduk manis aja ya disini..” selly pun duduk sambil menonton tv sementara aku membersihkan bekas makan tadi. Selesai mebersihkan bekas makan, aku pun menghampiri selly.“mmmpphh mmmppphhh..” erang selly sambil nunjukin lakban dimulutnya. Lalu akulepas lakban dimulutnya, “eemmhhh..sayang, lepasin aku donk..aku mau mandidulu, badanku udah lengket nih” sahutnya, “iya aku lepasin, tapi mandi bareng ya? Hehehe..” jawabku, “nggak ah aku mandi sendiri aja..” jawabnya, “lho kenapa emangnya? Lagi juga kan kita dah pernah mandi bareng..kalo mau mandi sendiri yaudah lepasin aja sendiri” jawabku, “iihhh kok gitu sih? Iya deh kita mandi bareng..” jawab selly, “aasssiiikkkk..hehehe..” lalu aku lepas ikatan dipergelangan tangan selly, “aaaaahhh sabar doonkk..” lalu aku bopong tubuh selly ke kamar mandi. Lalu selly pun membuka pakaiannya, begitu pun aku. Lalu aku masuk kedalam bath tube, “ayo sini masuk sayang..” lalu selly pun masuk kedalam bath tube dan duduk dipangkuanku sambil bersandar di tubuhku, lalu aku ikat lagi pergelangan tangan dan lengannya lagi lalu aku mulai basuh tubuhnya dengan air lalu aku sabuni tubuhnya sambil aku elus-elus seluruh tubuhnya. “hhmmmm kesempatan deh..hehehe..” ledek selly. Sambil tersenyum aku sabuni seluruh tubuh selly sambil aku elus-elus bagian vitalnya. Perlahan aku mulai masukan lagi penisku kevaginanya, “eemmmhhhh aaaahhhhh..” erang selly, lalu aku mulaigenjot lagi tubuhnya perlahan. “eeemmmmhhhh aaaahhhhh aaahhhhhh..” erang selly sambil menggigit bibirnya. Aku terus genjot vagina selly semakin lama semakin cepat. Sekitar 10 menit kemudian selly pun mendapatkan orgasmenya dan tak lama kemudian aku pun menyusul. Setelah itu, kami pun benar-benar mandi membersihkan tubuh kami.
Selesai mandi, kami pun berpakaian lalu jalan-jalan keluar sebentar mengajak selly rehat dari kegiatan kami. Dan ketika hari mulai sore aku pun mengantar selly pulang, “tunggu sebentar ya..” lalu selly pun masuk kedalam dan kembali dengan membawa tas. “kamu ngapain bawa tas?” tanyaku, “ini baju salinan..” jawabnya, “salinan buat apa? Emang kamu mau kemana?” tanyakulagi, “selama ortu kamu pergi, aku nginep dirumah kamu ya..” jawab selly, aku pun tersenyum lalu aku cium bibir selly dan kembali kerumahku.

TAMAT