Minggu, 06 Juli 2014

Terjebak dalam Cengkraman Teman

Namaku dani (23) aku kuliah disalah satu universitas jurusan elektro dijakarta, suatu hari aku mendapatkan tugas kelompok tentang perakitan pembuka pintu gerbang berbasis sms gateway. Tugas yang sangat sulit untuk dikerjakan berdua saja, apalagi dengan seorang wanita yang notabene buta dengan peraktek ini. Tapi tidak dengan teman  kelompokku, namanya dina (23) orangnya cantik, dengan wajah yang cantik dan tinggi sekitar 159cm membuatnya lebih sexy dengan tubuhnya yang proporsional. “dan, gimana nih ngerjain tugasnya?” Tanya dina, “ya kita kerjain lah, semakin cepat semakin baik..” jawabku, “yaudah kita kerjain hari ini aja? Tapi dimana ya?” sahutnya, “dirumahku aja yuk, kebetulan aku punya alat-alat buat ngerjainnya..” jawabku, “yaudah yuk, berangkat sekarang aja yuk dan..” ajaknya, “okeh..yuk..” lalu kami pun kerumahkuuntuk mengerjakan tugas. Sesampainya dirumah, aku ajak dina kedalam, “duduk dulu na..aku buatin minum dulu ya..” sahutku, “makasih ya dan..” lalu aku pergi ambil minum. Tak berapa lama kemudian, aku pun kembali dengan membawa segelas orange jus. “kamu sendirian aja dan?” Tanya dina, “iya aku sendirian, orang tuaku kan tinggal dikampung.. jadi aku disini sendirian..” jawabku, “ooohh gitu..” jawab dina sambil membuka jaketnya, saat dina membuka jaketnya ternyata dina hanya memakai tanktop saja. Kulihat putting payudara dina sangat jelas menjiplak di tanktopnya, sepertinya dina sedang tidak memakai bra. “iihhh si dani..kenapa bengong aja, genit nih..” sahut dina sambil menutupi dadanya dengan jaketnya, “waduh, siapa yang ngeliatin kamu.. GR nih.. udah yuk kita mulai aja bikin tugasnya..” sahutku sambil mengambil peralatan yang dibutuhkan. Selama mengerjakan tugas, dina pun berada disampingku. Sesekali mataku terpana dengan belahan payudaranya yang terlihat. Sesekali dina mengibaskan rambut panjangnya dan terlihat sangat mempesona. Dina minum minuman yang aku buat tadi dan melanjutkan lagi membuat tugasnya. Selama membuat tugas, pikiranku selalu tertuju pada dina yang tampil cukup menantang disampingku. Pikiranku menjadi tidak karuan karena dina, tak sengaja menempelkan payudaranya dilenganku. “oh tuhaannn.. empuk sekali rasanya” batinku.
Sekitar 3 jam mengerjakan tugas, aku pun meminta kita untuk rehat sejenak. “kita rehat dulu ya dina, kepalaku agak pusing nih..” sahutku, “oohh yaudah kita rehat dulu aja dan..” jawabnya, “aku ambilin minum dulu ya..” jawabku dan dina pun hanya mengangguk. Aku buat minuman lagi untuk dina, dan kali ini aku campur minuman milik dina dengan obat tidur. “minum dulu..” sahutku sambil membawa minuman dan memberikannya, “makasih ya dan..” jawabnya, lalu dina pun memimun minuman yang aku berikan. “mmmhhhhh kok ngantuk gini ya?” sahut dina, “bisa jadi ngantuk, dari tadi kita mikirin tugas terus..hehehe” jawabku dan dina pun tersenyum, “rehatnya lamaan dikit ya dan, ngantuk banget aku..” sahutnya, “tidur dikamarku aja na..” tawarku, “ah gak usah dan, disini aja..” jawabnya dan tak berapa lama kemudian dina pun tertidur. Saat dina tertidur, aku bopong tubuhnya kekamarku dan aku baringkan di kasur. Lalu aku lepas tanktop yang dikenakannya dan terlihatlah payudaranya yang sintal dan besar itu. Lalu aku buka kancing jeansnya dan aku pelorotkan jeans dan CD yang dipakainya. Dina pun kini sudah telanjang buil dihadapanku. Melihat itu aku pun horny dibuatnya, lalu aku ambil tali dan aku ikat pergelangan tangan dina kebelakang dan aku ikat lagi kepinggangnya sebagai tindak pencegahan agar dina tidak melawan saat sadar nanti, lalu aku ikat lengan dan bagian atas dan bawah payudaranya dan aku ikatkan lagi tali diselah-selah payudaranya agar payudara dina semakin besar mencuat. Lalu ikat paha, lutut, betis dan pergelangan kakinya dengan erat agar dina sulit untuk melepaskannya. Terakhir aku sumpal mulut dina dengan sapu tangan dan aku tutup mulutnya dengan lakban perak 3x agar ia tidak bisa berteriak minta tolong. Selesai mengikat dina, aku pun bersantai sejenak dengan menonton tv sambil menunggunya bangun.
Karena aku member obat tidur terlalu banyak, dina pun masih belum bangun. Aku lihat sekarang jam 8 malam, berarti sudah 5 jam dina tertidur. “mmmmmmmppppphhhhhh mmmmppppphhhhhhh..” aku dengar suara eranan dina, berarti dina sudah bangun dan sadar bahwa dirinya sudah terikat erat tak berdaya. Aku intip dina dari luar dan terlihatlah dina yang sedang meronta mencoba melepaskan ikatan di tubuhnya. “mmmmppphhhh mmmppphhhh mmmppphhhh..” erang dina sambil meronta hebat, “hai dina, gimana keadaan kamu? Hehehe..” sapaku sambil masuk kekamar, sontak dina pun berhenti meronta sejenak dan kaget melihatku. “mmmmppppphhhhhhh..” erang dina sambil meronta minta dilepaskan, “kamu kenapa? Enak kan diiket begini..hehehe” jawabku sambil mengelus payudaranya yang besar itu, “mmmmppphhhh mmmppphhh mmmppphhh!!” erang dina sambil memelototiku dan meronta sekuat tenaga, “udah kamu tenang aja, kamu gak akan bisa lepas kok..hehehe..” sahutku sambil mengelus rambutnya, “mmmmppphhhh mmmmppppphhh!!” erangnya sambil meronta, “kamu nikmatin aja ya..” sahutku, lalu aku elus-elus payudara dina sambil aku cium-cium pipi dan lehernya, “mmmppphhhh mmmppphhh..” erang dina sambil menjauh dariku, lalu aku peluk erat tubuhnya sambil aku elus dan remas payudaranya dan sambil aku jilat-jilat dan isep-isep lehernya, “mmmmpppphhhh mmmppphhhhh..” erang dina sambil menggelengkan kepalanya. Lalu aku isep-isep putting dina yang kiri dan aku pilin-pilin putting yang satunya lagi, “mmmmmppphhhh mmmmppphhh..” erang dina sambil menggelengkan kepalanya dan meronta-ronta hebat. “mmmhhhh.. payudaramu besar, jadi enak kalo aku remes-remes sama aku isep-isep..hehehe..” sahutku, “mmmmppppphhhhhh mmmmmmmppppphhhhhhhh!!” jerit dina tertahan lakban yang menyumbat mulutnya, aku isep-isep putingnya sambil aku elus-elus vaginanya dan aku pilin-pilin klitorisnya, “mmmmppphhhhh mmmmppphhhh mmmppphhhh..” erangnya sambil meronta. Aku turun kebawah dan mulai jilat-jilat vagina dina yang bebas, “mmmmppphhhhh mmmpppphhhh mmmmppphhhh..” erang dina dan matanya pun berkaca-kaca, “hhmmmmm.. kita ML ya..hehehe” kataku sambil membuka ikatan dipaha, lutut, betis dan pergelangan kakinya. Lalu aku tekuk kakinya dan aku ikat paha dan betis dina menjadi satu (frogtied). “mmmmmpppphhhhh mmmppphhhhh” ronta dina sambil menangis, “oooohhh jangan nangis donk sayank, sebentar lagi kamu akan merasakan kenikmatan yang berbeda..hehehe” sahutku, “mmmmpppphhhhh mmmppphhhhh..” erang dina memohon sambil meneteskan air matanya. Lalu aku buka celana dan boxerku dan nampaklah penisku yang sudah tegang dari tadi. Aku elus-elus vagina dina dengan penisku, “mmmmppphhhhh mmmppphhhh mmmppphhh…” erang dina sambil menggelengkan kepalanya dan menangis.  Aku buka kaki dina sampai mengangkang,“sekarang kamu nikmati ya..” sahutku sambil mendorong penisku perlahan masuk kedalam vagina dina, “mmmmmmmppppppphhhhhhh” erang dina saat penisku melesak divaginanya. Aku mulai maju mundurkan penisku divagina dina, “mmmmmhhhhhh aaahhhhhhhh..” desahku saat aku genjot-genjot penisku didalam vaginanya, “mmmmppppphhhh mmmppphhhhh mmmppphhhh..” erang dina sambil memejamkan matanya. Aku pilin-pilin putting dina sambil aku isep-isep payudaranya yang satu lagi. “mmmmppphhhh mmmppphhhh mmmppphhhhh..” erang dina mulai pasrah. Aku terus pilin-pilin putting dina sambil aku genjot penisku divaginanya. “mmmpppphhh mmmpppphhhhh mmmppphhhhh” erangan dina pun berubah menjadi desahan, putus asa karena selalu gagal melepaskan diri akhirnya dina pun pasrah menerima perlakuan ini. “mmmmppphhhh mmmppphhhh mmmpppphhhh..” desah dina. Aku pilin-pilin putting dina yang mulai mengeras. Aku terus genjot-genjot penisku divaginanya sambil aku isep-isep putingnya. Lalu aku lepas lakban yang menyumbat mulutnya, “aaahhhh daaannn jaangaaammmmhhhh mmhhhh..” desah dina saat aku genjot vaginanya sambil aku ciumi bibirnya. Mungkin karena pasrah dan horny, dina pun membalas ciumanku dan menggoyangkan pinggulnya mengikuti irama genjotan divaginanya. “kita ganti posisi ya..” aku miringkan tubuh dina, lalu aku letakan kaki dina agar menjepit penisku yang berada divaginanya, “ooouuhhh mantap dina, kamu nikmatin ya” kataku sambil menggenjot penisku divaginanya, “mmmmhhhhh aaahhhhh daaannnn uuuuhhhhhh…” desah dina saat penisku menggenjot vaginanya, “aaahhhhh uuuhhhh ddaannnnn mmmhhhhhh..” desah dina sambil memejamkan matanya, aku percepat genjotanku divaginanya. “aaawwwwwhhhhhh aaaaaahhhh daanniiii pelan-peellaaannnnn saakkkiiiitttttt..” jerit dina kesakitan karena aku genjot dengan kasar. Karena suara jeritan dina yang keras, aku tutup mulut dina dengan ballgag agar tetangga tidak mendengar jeritannya, “uuummmppppphhhh mmmmpppphhh mmmppphhhh..” desah dina tertahan ballgag. Aku terus genjot vagina dina dengan penisku, “nnnngggggmmmhhhhh nnngggmmmmmhhhhh..” desah dina sambil memejamkan matanya menikmati genjotan penisku divaginanya. Lalu aku baringkan lagi tubuh dina dan aku percepat genjotanku divaginanya sambil aku isep-isep putingnya. “mmmpphhh mmpphhh mmmpphhh mmmpphhhh..” desah dina, aku teruskan mengenjot vagina dina semakin cepat , terasa vagina dina mulai mencengkram penisku pertanda dina akan orgasme. “mmmmmpppphhhhh mmmpppphhhhhh mmmmppphhhhhh..” desah dina sambil menggelengkan kepalanya dan memejamkan matanya, “aakkuu mau keeluuaarrr..” sahutku sambil terus menggenjot penisku divaginanya. “mmmmppphhhh mmmppppphhhhh mmmppphhhhhh..” vagina dina semakin mencengkram dan putingnya semakin mengeras. “mmmmmppppphhhhh mmmmmmppppphhhhhh mmmmmmmmppppppppppphhhhhhhhhhh..” desah dina panjang, “aaaahhhh ooouuuuhhhh cccrrrooootttt ccrrooottt ccrroootttt..” aku dan dina pun orgasme bersamaan. Aku lepas ballgag dina, “kamu hebat dina..” sahutku sambil mengelus rambutnya, “daaannn lemeesss..bukain donk, pegel nih..” sahutnya lemas, “hehehehe iya-iya nanti aku lepasin..mmuuuaahhhh..” sahutku sambil mencium bibirnya, “mmuuaaahhhh uuummmhhhh uummhhhh..” balas dina sambil melumat bibir dan lidahku.
Ku lihat jam dinding menunjukan pukul 9 malam, lalu aku lepas semua ikatan ditubuh dina lalu aku bersihkan vaginanya dari sisa-sisa spermaku. Setelah rehat sejenak, kami pun beranjak mandi dan berpakaian setelahnya. Setelah itu, kami pun makan malam bersama, karena hari sudah malam dina pun menginap dirumahku dan keesokan harinya kami pergi kekampus bersama.

TAMAT

1 komentar: