Minggu, 06 Juli 2014

Wanita Penggoda

Namaku Nathan (23) aku bekerja disalah satu perusahaan bonafit dijakarta. Setiap harinya aku bekerja 8-12jam sehari, karena tuntutan pekerjaan sebagai planning crew. “hei kok malah tidur than? Udah selesai kerjaannya?” sahut citra (25) temanku. Citra adalah teman satu divisi denganku, umurnya 2 tahun lebih tua dariku dan ia termasuk seniorku di kantor. Citra orangnya cantik, menarik, putih, mulus, sexy and naughty. Kehidupan citra bisa dibilang cukup rumit dalam masalah percintaan, karena ia sudah beberapa kali gagal dalam menjalin cinta. Mungkin karena kehidupan malamnya yang sering clubbing dan bergaul dengan lelaki lain. “eh citra, bentar lagi kelar kok cit..” jawabku, “oohhh..oiya nanti aku numpang ya pulangnya..” sahut citra, “lho emang kamu gak dijemput sama cowo kamu?” tanyaku, “nggak than..udah lah jangan omongin dia..males aku..” jawabnya, “oohhh yaudah deh, nanti kalo udah kelar aku kasih tau..” jawabku, ”oke deh..makasih ya than..” jawab citra sambil senyum menggoda. Lalu citra pun kembali ke mejanya, “putus lagi nih anak kayaknya” batinku bicara. Walaupun putus dengan cowoknya, aku yakin dalam dekat ini pasti ia akan mendapatkan cowok baru. Citra memang termasuk wanita penggoda, cowok macam apapun pasti bisa terperangkap dalam rayuannya.
Hari pun menjelang malam, aku pun selesai menyelesaikan pekerjaanku. “ayo cit pulang..” ajakku, “oke deh..” sahut citra, lalu kami pun menuju parkiran motorku. Citra pun melipat segitiga sebuah slayer berwarna hitam dan ia gunakan untuk menutup hidung dan mulutnya sebagai masker. Saat aku melihat citra mengenakan masker, ada suatu rasa yang menimbulkan syahwatku. Aku memang sangat suka dengan wanita yang disumpal atai memakai masker saat berkendara motor. “yuk than berangkat..” citra pun berpegangan padaku dengan memelukku dari belakang. Karena motorku motor gede dan joknya nungging, otomatis dua gunung kembar citra pun terhimpit diantara punggungku. “oiya cit, kamu putus lagi ya sama cowo kamu?” tanyaku, “iya than, pusing aku.. padahal semua kemauannya udah aku turutin, tapi dia malah begini sama aku..” jawab citra, “emang kamu udah ngasih apa aja?” tanyaku lagi, “semuanya aku kasih sama dia dan..” jawabnya, “maksudnya semuanya cit?” tanyaku penasaran, “udah ah than jangan ngomongin dia lagi.. pusing aku, kamu temenin aku ya..aku mau curhat..” sahut citra. Lalu aku pun geber motorku menuju rumah citra. Sampai dirumah citra, “motornya masukin aja than kegarasi..” lalu aku pun menuruti kata citra. “kamu tunggu aja ya, aku mau ganti baju dulu..” sahut citra, citra pun ganti baju dikamar dan aku menunggu diruangan tamu. Rumah citra tidak terlalu besar, hanya terdapat ruang tamu, 2 kamar tidur, kamar mandi dan dapur. Tak berapa lama kemudian, citra pun keluar kamar dengan hanya menggunakan lingrie saja sambil menenteng sebotol chivas regal dan 2 gelas kecil. “kamu mau mabuk cit?” tanyaku, “aku kalo pusing suka mabuk than, biar lupa semuanya” jawabnya, “temenin aku minum ya?” sahutnya, “beberapa gelas aja gak masalah..” jawabku.
Citra pun mulai menceritakan masalah yang terjadi dalam percintaanya sambil meneguk chivas regal seloki demi seloki. Setelah meneguk sekitar 5-6 loki chivas regal, citra pun mabuk tapi ia hanya merasakan pusing dikepalanya saja, tidak sampai mabuk berat. “nathaannn temanin aku malem ini” sahut citra sambil merangkulku, “hei kamu mabuk berat cit, istirahatlah..” jawabku sambil mengusap rambutnya, “ayolah thaann, lagi pengen nih..” sahut citra. Citra pun mencium bibirku dan aku pun membalasnya, “uuummmmhhhh mmmmhhhhhh mmmhhhhhh..” desah citra, lalu aku baringkan citra disofa, “thaannn, dikamar aja yuk mainnya..” sahutnya, lalu aku bopong tubuhnya dan aku baringkan diranjang, aku mulai lumat lagi bibirnya dan citra pun membalas dengan penuh gairah sambil melingkarkan tanganya di leherku. Aku telusupkan tanganku kebawah lingrienya dan aku mulai elus payudaranya, “mmmhhhhh uummmhhhhh uuummhhhhh..” desah citra, “buka aja cit lingerinya..” sahutku, lalu citra pun membuka lingrienya kemudian menyambar celanaku dan langsung membuka resleting dan kancing celanaku. Aku buka bajuku dan citra melorotkan boxer yang aku pakai. Terlihatlah penisku yang sudah menegang karena citra. Citra pun bangun dan menyandarkan tubuhku di sandaran ranjang, “kamu diem dulu ya than..” sahut citra sambil memegang dan mengocok penisku, “aaahhhh pelan-pelan cit” sahutku, baru aku bilang begitu citra langsung telungkup dan mengulum penisku dengan penuh nafsu, “uuullmmmhhh uulllmmhhhh ssllluuurrrpphhhh sslluuurrppphhhh..” desah citra saat mengulum penisku sambil mengocoknya, “ooohhhhh enak ciitt teruussiinnn cciittrraaa..” desahku sambil mengelus rambutnya. Citra pun terus mengulum penis dan buah zakarku sambil mengocoknya, “ssllluuurrrppppphhh sslluuurrrppphhhh eellmmmhhhhh eelllmmmhhhhh..” desah citra saat mengulum penisku, “sebentar cit stop dulu” aku cabut penisku dari mulutnya, “ada apa thaann? Lagi assiikk nniihhh..” sahut citra. Lalu aku ambil 4 buah slayer citra yang berada di kursi kamarnya, lalu aku lipat slayer warna putih dan aku ikat pergelangan tangan citra kebelakang. “eehhh kok aku diiket sih than?” Tanya citra bingung, “gak apa-apa cit, biar tambah seru aja mainnya” sambil mengikat pergelangan kakinya dengan slayer warna putih, lalu aku ikat menyatu pergelangan kaki dan tangan citra dengan menggunakan slayer warna merah.
Lalu aku arahkan lagi penisku ke mulut citra. Citra pun langsung mengulum lagi penis dan buah zakarku, “eelllmmmhhhh uulllmmmmhhhh ssllluuurrppphhh ssllluuurrrpphhh..” desah citra, “aaahhhhh oohhhh enak ciitt..” desahku sambil membelai rambutnya, “uuummmmhhhh eelllmmmmhhhhh ssllluuurrrppphhh ssllluurrrppphhhh..” desah citra. Lalu citra pun menjilati penis dan buah zakarku sampai ke pangkal pahaku, aku belai-belai rambut citra lalu citra pun mengulum penisku lagi. “aaaahhhhhh oouuuhhhh terruuss cciiittt..” desahku sambil memilin putingnya. “eelllmmmmhhhhh eellmmmhhhh uummmhhhhh uuummmhhhhhh..” desah citra sambil mengulum penisku, “cukup cit, sekarang gentian kamu aku puasin” jawabku, lalu aku lepas ikatan hogtied dan pergelangan kaki citra. “ayooo doonkkk thaann, udah gak tahaannn nniiiihhhh..” desah citra. “sabar dong cit..hehehe” lalu aku lipat slayer warna pink, lalu aku buat simpul ditengahnya kemudian aku sumpalkan ke mulutnya. “eeeuummmffhhhh mmmffhhhhhh..” erang citra, “tenang citra, aku sengaja sumpal mulut kamu biar kamu gak menjerit pas aku puasin..bahaya kalo tetangga denger..hehehehe..” sahutku dan citra pun hanya mengangguk. Lalu aku ikat paha dan betis citra menyatu (frogtied), perlahan aku mulai masukan  penisku ke vagina citra. “eeemmmmffhhhhhhhh uuummmmmfffhhhh..” desah citra, lalu aku cabut lagi penisku dan aku masukan lagi. Aku mulai goyangkan penisku divagina citra sambil aku pilin-pilin putingnya, “eemmmfffhhhh mmmfffhhhh mmmfffhhhhh” desah citra, lalu aku percepat goyanganku dan aku peluk tubuh citra sambil aku jilat-jilat leher dan telinga citra. Aku kocok-kocok penisku divagina citra semakin cepat sambil aku isep-isep lehernya, “mmmffffhhhhh mmmmhhhhhhh mmmmfffhhhhhh” desah citra sambil memejamkan matanya. Aku terus genjot penisku divaginanya semakin lama semakin cepat dan kasar, “mmmmmfffffffhhhhhhhh mmmmmmmmmmffffffhhhhhhhhhhh..” jerit citra tertahan sumpalannya, citra pun meneteskan air matanya karena menahan rasa sakit akibat penetrasi divagnanya dan tubuhnya pun basah dengan peluhnya, “eeemmmmfffhhhhh eemmmmmmfffhhhhh mmmmfffhhhhhh..” desah citra sambil menggoyangkan pinggulnya seirama dengan genjotan penisku. “aahhhhh mmmmhhhhh aku hamper dapet ciiitt..” sahutku, lalu aku lepas sumpalan di mulut citra. “thaannnn pelan-pelaannn..saakkiittttt aaaaaahhhhhhh..” desah citra sambil meneteskan air matanya karena menahan sakit divaginanya. “tahan cciiittt, mau keluar niihhh..” jawabku sambil terus menggenjot penisku divaginanya. “keluarin diluaarrrrrr..aku masih ssuubbhhuurrrr mmmhhhh mmmhhhhh..” desahnya. Aku terus genjot vaginanya dengan cepat dan kasar sambil aku remas-remas payudara citra dengan keras, “aaaaaahhhhhhhh nathaaaaaaaaaannnnn saakkiitttttttt..aaaaahhhhhhhh” jerit citra. Karena jeritan citra sangat keras, langsung aku pasang lagi slayer yang tadi lalu aku tambah dengan menutup seluruh bibir citra agar suara desahannya memendam. “mmmmmpppppppphhhhh mmmmpppphhhhh mmmmpppphhhhhhh..” tubuh citra pun mulai menegang, aku terus genjot penisku divaginanya yang sudah licin. “mmmmppphhhhh mmmppphhhhh mmmmmpppphhhhhhh” citra pun mendesah dengan dibarengi hangatnya penisku karena cairan vaginanya. penisku pun terasa cenut-cenut, langsung aku lepas sumpalan dimulutnya citra lalu aku cabut penisku dan aku arahkan ke mulut citra. Citra pun membuka mulutnya dan “ccrrrooootttt cccrroooootttt cccrrrrooooottttt..” spermaku pun muncrat di mulut dan wajahnya. “aaahhhhh enak thaaannnn..” desah citra sambil aku oleskan spermaku ke sekujur wajahnya, “kamu hebat cit bisa bikin aku keluar banyak banget..hehehehe..” kataku sambil mengarahkan tanganku ke mulut citra. Citra pun langsung menjilati dan mengulum jariku yang belepotan spermaku, “eelllmmmhhhhh uuulllmmmhhhh ssllluuurrpphhhh” desahnya. “kamu jahat than  bikin aku nangis kesakitan sampe lemes begini..” sahut citra, “hehehehe..habis kamu nantangin..” jawabku, “Cuma kamu yang bisa bikin aku sampe nangis gini..mantan-mantanku gak ada yang bikin aku nangis keenakan sampe lemes begini..” sahut citra, “hehehe aku gitu..” jawabku, “lepasin aku donk than, lemes nih aku mau tidur..” sahutnya, “lho kok tidur? Gak mau ronde kedua? Hehehehe” candaku, “besok-besok aja ah, kalo sekarang aku gak berani..lemes banget aku..” jawabnya, “hehehe..yaudah aku lepasin..” lalu aku lepas ikatan di pergelangan dan kaki citra dan citra pun tidur. Aku bersihkan vagina dan wajah citra dari spermaku dan spermanya lalu aku peluk citra saat tertidur. “ternyata tipe cewek penggoda kayak citra bisa kelabakan juga diranjang..hehehehe..” batinku, lalu aku pun memejamkan mataku untuk mengumpulkan stamina untuk esok hari.

TAMAT

Aku dan Teman Kecilku (part 3)

Hari ini adalah hari yang sangat special buatku, gimana tidak.. hari ini adalah hari pernikahanku dengan selly, sahabatku sewaktu kecil. Setelah menjalin kasih lebih dari 1,5 tahun akhirnya aku pun berani mempersunting dirinya, lagi pula aku sudah pernah berhubungan intim dengannya. Gugup, deg-degan itu yang aku rasakan sebelum ijab Kabul, “waahhhh selly cantik banget dengan gaun pengantin itu” batinku, lalu ia pun duduk di sampingku. “kamu jangan gugup ya.. selangkah lagi aku milikmu seutuhnya” bisik selly sambil tersenyum padaku, dan acara pun dimulai dengan hikmat. Akhirnya ijab Kabul pun selesai dan selly sudah resmi menjadi istriku, aku berjanji akan menjaganya dan berusaha menjadi imam yang baik untuknya. Selesai ijab Kabul, kami pun duduk disinggasana dan tamu pun mulai berdatangan memberi selamat padaku dan selly, “capek juga ya yank..” sahutnya, “udah kamu duduk aja dulu, jaga stamina kamu buat nanti malem..hehehehe..” sahutku, “iiiisshhh kamu nih, masih aja mikirin begituan.. jangan nanti malem ah yank..” jawabnya, “eitz, kamu kan sekarang udah jadi istri aku, jadi gak boleh nolak.. dosa lho kalo nolak ajakan suami begituan..hehehehe..” bisikku tertawa kecil, “iya deh iya aku nurut aja sama suamiku..” sahut selly, lalu aku cium bibir selly “mmuuaahhh”. “cciiieeeee..masih pagi wooyyy..masih rame nih tamu..hahahaha..” ledek seorang temanku, “hahahaha brengsek lo ganggu aja..” sahutku, “selamat ya bro..” sahut temanku, “hehehe..makasih ya bro..” jawabku.
Setelah seharian disalami tamu, akhirnya malam pun tiba. Aku lihat selly didalam kamar lagi membersihkan make upnya lalu tiduran sambil membaca majalah diranjang pengantin, “eh sayank udah disini.. aassiikkkk..hehehe”  sahutku sambil tertawa kecil, “kenapa sayank?” Tanya selly sambil membaca majalah, “ayolah pura-pura gak tau..hehehe..” sahutku sambil mencolek tubuhnya, “iihhh apaan sih abang colak-colek? Emang aku sabun colek?” canda selly, “ayolah neng, lagi narik kan neng? (lagi mau maksudnya)” candaku, “iisshhh kaga bang, lagi ngaso dulu” jawab selly, “haddeehh udah penuh nih neng..” sahutku, “biarin ah biar lumer..hihihihi..” ledek selly, “aahhh kelamaan nih si neng” lalu aku ambil majalahnya dan langsung lumat bibir selly, “uuummmhhhh uummmhhhh uummmhhhh” desah selly sambil melingkarkan tangannya di leherku. “uuuummmmhhhh ssshhhhhh mmmhhhhhh..” desahnya saat aku lumat bibir dan lidahnya sambil aku elus-elus dan remas-remas payudaranya, “uuummmmhhhh aahhhhhh mmmmhhhhhh..” desahnya, lalu aku mulai jelajahi bagian lehernya dan aku jilat dan hisap leher selly, “aawwwhhhh mmmhhhh pelan-pelan yaannkk..” desahnya, “uuummmhhh mmmhhhhh eelllmmhhhhh” desahku saat melumat leher dan telinganya, “mmmmhhhhh aaahhhhhh sayaankk..” desah selly keenakan. “buka aja ya..” lalu aku buka tanktop yang dipakainya, lalu aku ambil tali yang ada di laci meja, lalu aku ikat pergelangan tangan selly kedepan lalu aku ikat lagi keatas kepalanya dan aku ikat lagi ke besi rangka ranjang.


“dduuhhhh kok diiket sih yank?” Tanya selly, “biar tambah hot sayank..hehehehe..” jawabku sambil mengikat bagian atas dan bawah payudaranya, lalu aku ikat tali diselah-selah payudaranya agar semakin mencuat. “pelan-pelan yaannkkk, saakkhhiiitttt mmmhhhhh..” desah selly saat aku elus-elus payudaranya sambil aku isep-isep putingnya, “mmmhhhhh aaahhhh aaahhhhh..” desah selly saat aku isep-isep putinngnya. Aku remas-remas payudara selly, “eeemmmhhhhh aaaaawwwhhhhh aaahhhhh aaahhhhhhh..” desahnya, “enak kan sayank? Hehehehe” tanyaku dan selly pun mengangguk menikmati permainan tanganku dipayudaranya. Lalu aku hentikan sejenak dan aku ambil gulungan tali dari laci. Kemudian aku pelorotin hotpants yang dipakai selly, lalu  aku ikat paha dan betis selly menjadi satu (frogtied) “eeemmmhhhhh jangan kenceng-kenceng yank..” sahut selly, “gak apa-apa yank, udah kamu nikmatin aja..buka mulutnya yank” sahutku sambil menggumpalkan sapu tangan, “aaaaa…aaammmpphhhh..” lalu aku sumpalkan sapu tangan tadi ke mulut selly, lalu aku lipat sebuah sapu tangan lalu aku kenakan diantara bibir selly dan aku ikat ke tengkuk kepalanya. “eeemmmpphhh mmmppphhhh..” desah selly. Lalu aku elus-elus dan jilat-jilat vagina selly, “eeeemmmmfffhhhhhhh mmmfffhhhhhhh..” desahnya saat aku mulai menjilati vagina selly yang sudah terbuka karena ikatan frogtiednya. Aku jilat-jilat vaginanya sambil aku pilin-pilin putingnya, “mmmmfffhhhhhhh mmmmmfffhhhh mmmmfffhhhhh” desahnya. Lalu aku pilin-pilin klitoris selly, “mmmmmfffhhhhhh mmmmmmmffffhhhhhhh mmmmmffffhhhhhh..” desah selly sambil menggelinjang karena kegelian, “mmmfffhhhhhh mmmfffhhhh mmmfffhhhh..” desahnya sambil meronta-ronta, lalu aku jilat-jilat vagina selli sambil aku gigit-gigit lembut klitoris selly, “mmmmmmmfffhhhhhh mmmmfffhhhhhhhh” desahnya sambil mendongakkan kepalanya.lalu aku isep-isep vagina selly dengan lembut, “mmmmffhhhhh mmmfffhhhh mmmfffhhhhhh” desah selly sambil menggoyangkan pinggulnya, aku isep-isep makin keras vagina selly sambil aku remas-remas payudaranya. Aku isep-isep vagina selly dengan kencang “mmmmfffhhhh mmmffffhhhh mmmfffhhhhh” desah selly sambil menggelengkan kepalanya dan menggelinjang karena kegelian, “ssllluuurrrpphhh ssllluuurrrppphh ssllluuurrrrppphhh” desahku saat aku isep dengan kencang vagina selly, “mmmmfffhhhhh mmmfffhhhh mmmmffffhhhhhhhh..” desah selly. Tubuhnya pun mulai menegang dan menggelinjang, “mmmmfffhhhhh mmmfffhhhhh mmmmfffhhhhh” desah selly dan ia pun mendapatkan orgasmenya. “laaahhhh kok keluar sayank?” tanyaku, selly pun lemas karena orgasmenya. Lalu aku lepas sumpalan dimulutnya, “kok udah keluar duluan sayank? Kan belum dimasukin” sahutku, “habis gak tahan aku yank..” jawab selly lemas. “yaudah aku bersihin dulu ya” sahutku, lalu aku jilat-jilat vagina selly, “iiiisshhh kok dijilatin sih yank? Geli tauu..eeggghhhhh” desah selly sambil meronta-ronta, “hehehhehe..bentar lagi yank..” jawabku sambil meneruskan jilat vagina selly, “sayaannkkkk udaahhhh...” desahnya, lalu aku hentikan jilatanku divaginanya. Aku elus-elus vagina selly dengan penisku, “eemmmmhhhhh mmmhhhhhh..” desah selly, lalu perlahan aku masukin penisku kedalam vaginanya, “aaaahhhhhh yyaaannnkkkkk uuuhhhhhhh..” desah selly keenakan. Lalu aku mulai tarik ulur penisku didalam vagina selly, “mmmhhhh mmhhhhh aaahhhh..” desah selly saat aku mulai menggenjot penisku, “nikmatin sayank” sahutku sambil terus menggenjot penisku, “aaahhhh aahhhhh enak yaannkkk mmhhhhh..” desah selly. Aku percepat genjotanku di vaginanya, “ooooohhhhh aahhhhh aaahhhhhh..” desah selly keenakan, aku genjot-genjot vagina selly sambil aku pilin-pilin putingnya, “mmmmhhhhhh enak yaaannkkkk eeemmmhhhhh..” desah selly sambil menggigit bibir bawahnya. Aku percepat genjotanku, “aaahhhhh eeemmhhhhh aaaaahhhhhhh..” desah selly sambil aku peluk tubuhnya dan aku isep-isep lehernya, “aaahhhhh eennaakkk yaaannnkkkkk mmmhhhhhh..”  desahnya. Selly pun mulai menggoyangkan pinggulnya mengikuti genjotan penisku divaginanya. “mmmhhhh aaahhhh aaahhhhh aaahhhhhhh..” selly pun mulai meracau karena kegelian saat aku genjot vaginanya sambil aku jilati belakang telinganya. Aku lumat bibir dan lidah selly, “uuummmhhh mmuuaaahhh mmuuaahhhhh”  desahku saat aku lumat bibirnya, selly pun membalasnya dengan penuh nafsu dan nafah yang terengah-engah. “mmmhhhhh uummhhh uummmhhh terruuss yaannkkk..” desahnya keenakan. Lalu aku percepat genjotanku sambil aku remas-remas payudara selly, “aaahhhh aaadduuuhhhhh aaaaaaahhhh aaaahhhhhh” desah selly, aaku remas dan pilin-pilin putting selly sambil aku genjot penisku dengan cepat, “uuuhhhhh aadduuhhhh pelan-pelan yaaannkkkk..” desah selly sambil menahan sakit divaginanya karena aku genjot dengan cepat. Aku genjot terus vagina selly dengan cepat dan kasar, “aaaaaaahhhhh daaanniiiiiiiiiii saaakkiiiiittttttt…” jerit selly karena merasa sakit divaginanya. “tahan sayank aku mau dapet niihhh..” desahku sambil terus menggenjot vagina selly dengan cepat. “uuuhhhhhh uuuhhhhhhh aaaaaahhhhh yyaaaaaannnkkkkk..” jerit selly, tubuhnya pun menggelinjang dan menegang karena genjotanku dan permainan tanganku di payudara selly, “barengan yaaannkkkk..” desahku, selly pun mendongakkan kepalanya sambilo menggigit bibirnya, “mmmmhhhhhh mmmmmmhhhhhh aaaaaaahhhhhhhh..” selly pun mendapatkan orgasmenya, “ccrrrooootttt ccrroooottt ccrrrooooooottt..” spermaku pun muncrat deras didalam vaginanya. “uuuuuhhhhhhh mmmmmmmhhhhhhh..” desah selly lemas. “aku sayang kamu..” sambil cium kening selly, lalu aku lumat bibirnya “eeuummhhhh uummmhhh uummmhhhh..” desahku dan selly saat bibir kami beradu. “yaaannkkk udaaahhh aku capeeekkk..” sahut selly. Lalu aku cabut penisku dari vagina selly dan spermaku pun meluber keluar. Lalu aku lepas ikatan di pergelangan tangan dan payudara selly, lalu aku lepas juga ikatan frogtied dikakinya. Selly pun beranjak dari ranjang, lalu ia pakai BH dan CD. “ngapain sih pake baju segala?” tanyaku, “siapa yang pake baju? Orang aku Cuma pake daleman aja..” jawab selly, “iya maksudnya itu, katanya mau tidur?” tanyaku, “ya emang mau tidur, tapi aku tutup dulu vagina sama payudara aku, takut kamu curi-curi kesempatan pas aku tidur..hihihi..” jawabnya, “yaelah gak percayaan banget sih sama suami sendiri?” sahutku, “biarin..weee..” lalu selly pun tidur. Aku tarik tangan selly kebelakang lalu aku ikat lagi pergelangan tangannya kebelakang “iiiissshhhh kok diiket lagi sih yank? Aku capek aahh” protes selly, “iya aku gak apa-apain lagi kok..” jawabku sambil mengikat lengan dan bagian atas dan bawah payudaranya. “iiissshhhh udah napa yank, aku mau tidur..” sahut selly, “udah kamu tenang aja sih, nurut sama suami..dosa lho kalo ngelawan suami” jawabku sambil mengikat pergelangan kaki dan pahanya, “ya tapi kan gak begini juga yank..” gerutunya, “ssstttt udah kamu diem aja, ayo buka mulut kamu..” sahutku sambil menggumpalkan sapu tangan, “gak mau ah..” tolak selly, “eits, dosa lho ngelawan suami..hehehee..” jawabku, “iiiisssshhhhh..” selly pun menurut, lalu aku sumpal mulutnya dengan sapu tangan, kemudian aku lakban 3x lalu aku OTM dan OTN mulutnya.


“mmmppphhhhh mmmpphhhhhh..” erang selly sambil meronta mencoba melepaskan ikatannya, “udah kamu gak akan bisa lepas dari ikatan ini..tidur yuk ah..” sahutku, lalu aku pun tidur memeluk selly dari belakang, dan kali ini kami tidur bareng dengan status suami isteri.

BERSAMBUNG

Bondage Photosession (part 2)

Hari ini aku dani sedang menunggu tiara pulang kuliah, aku sengaja jemput tya (panggilanku pada tiara) dengan cara menculiknya untuk langsung aku bawa ke rumahku dan melakukan pemotretan lagi disana. Kenapa harus menculiknya untuk pemotretan lagi? Karena awalnya tya menolak pemotretan hari ini, maka dari itu aku pun berencana untuk menculiknya. Karena tya ada kuliah sore ini, kemungkinan besar ia selesai kuliah malam. Jadi aku pun menunggunya sampai malam agar tidak ada saksi yang melihatku menculik tya. Sekitar jam 8 malam, aku lihat tya keluar kampus. Hari ini Ia mengenakan blouse berwarna putih gading dengan perpaduan coklat, lalu rok pendek selutut berwarna hitam dan ditambah dengan high heels 10cm.


aku lihat tya menuju kearahku (parkiran) sambil mencari kunci mobilnya didalam tasnya. Lalu aku segera tuangkan chloroform ke sapu tangan dan mengendap-endap dibelakangnya. Tya pun terus mencari kunci mobilnya didalam tas tangannya tanpa menyadariku dibelakangnya. Lalu aku bekapkan sapu tangan bius tadi ke mulut dan hidung tiara, “mmmmmppppphhhhhh mmmmmpppphhhhh mmmpppphhhhh!!” erang tya sambil meronta-ronta mencoba melepaskan bekapan sapu tanganku yang membekap hidung dan mulutnya. “mmmppphhh mmmmmpppppphhhh!!” jerit tya dalam bekapan, aku terus bekap mulut dan hidungnya. Tak berapa lama kemudian tya pun mulai lemas karena bau chloroform melemahkan syaraf-syarafnya dan membuatnya pingsan. Setelah tya pingsan, aku bopong tubuhnya kemobilku. Didalam mobil aku ikat pergelangan tangan tya dengan lakban perak, lalu aku lakban juga bagian atas dan bawah payudaranya dengan lakban. Lalu aku lilit juga pergelangan kaki dan lutunya dengan menggunakan lakban yang sama. Terakhir sebagai pencegahan, aku tutup mulut dan matanya dengan lakban perak. Selesai mengikat tya, aku pun tancap gas kerumahku. Didalam perjalanan, tya sudah mulai sadar. “mmmmppphhhhhh mmmppphhhhh..” erangnya, “waduh udah sadar, mesti cepet-cepet sampe rumah nih..” lalu aku pun mulai memacu mobilku lebih cepat. Sadar tya tidak bisa menggerakan tubuhnya, ia pun meronta tak karuan didalam mobilku. “mmmpppphhhh mmmppphhhhh mmmpppphhhhh!!”  jeritnya. Tak berapa lama kemudian, aku pun sampai dirumah. Langsung aku masukan mobilku digarasi, dan aku tutup rapat pintu garasi sebelum aku bawa tiara keluar mobil. Setelah memastikan keadaan aman, aku bopong tiara ke kamar yang sudah aku siapkan. “Untung tya belum pernah aku ajak kekamar ini..” batinku sambil mendudukannya dikursi dalam kamarku. “mmmmpppphhhh mmmppphhhhh mmmpppphhhhhh!!” erang tya, lalu aku kenakan topeng ski untuk menutupi wajahku. Aku lepas lakban dimatanya.


“mmmpppphhhh mmmppphhhh mmmppphhhhh!!” erangnya kencang saat lakban dimatanya aku lepas. “apa kamu? Mau ngomong? Hahaha” sahutku, “mmmpppppphhh mmmppphhhhh!!” erangnya, lalu aku lepas lakban dimulutnya. “aaawwwhhhhh eeeggghhhh siapa kamu? Dimana aku sekarang!” bentak tya, “sssstttt jangan teriak-teraik gitu donk cantik, kamu aman disini..hehehehe” jawabku, “gak.. aku gak mau disini! Lepasin aku..Toolloooooonnnggggg..” teriak tiara, lalu dengan sigap aku temple lagi mulutnya denga lakban lagi. “mmmmppppphhhh mmmppphhhh mmmpppphhhh..” erang tya, lalu aku siapkan kameraku dan aku bidik kearah tiara untuk menjadi target foto. Ekspresi rontaan yang natural, alasanku menculik tya tanpa diketahuinya. Dengan begitu, aura ketakutan dan rontaannya akan menambah kesan tidak dibuat-buat. “mmmmppphhhhhh mmmmppppphhhhh..” tya pun mencoba melepaskan ikatannya di tangan dan tubuhnya. Lalu aku baringkan tya di atas ranjang, lalu aku lepas kancing blousenya yang belum terbuka. Tiara pun panic dan ketakutan saat aku lepas kancing blousenya, “mmmmpppphhhh mmmppphhhhh mmmmpppppphhh!!” erangnya sambil meronta-ronta, aku rekam tya yang sedang meronta diranjang. Aku dekati tya dan aku lepas blousenya, “mmmmppphhhh mmmppphhhh mmmmppphhhh!!” erang tya sambil meronta dan menendangiku, “hei jaga sikap kamu!” bentakku. tanpa rasa takut tya pun memelototiku dan menendangi lagi tubuhku. “okeh kalo itu yang kamu mau” lalu aku ambil suntikan dari laci meja yang berisi obat penenang. “karena kamu nakal, kamu harus dijinakan dulu sedikit..” sahutku lalu aku suntikan obat penenang ke lengan tiara, “mmmmmmmmmmmpppppphhhhhhh mmmmppphhhhhh” erang tya saat jarum menusuk lengannya. Sesaat kemudian tiara pun mulai tenang karena efek obatnya, “mmmmppphhhh mmmpppphhhhh” erang tya melemas. Lalu aku singkap blouse yang dipakainya dan aku elus-elus payudaranya, “nah kalo gini kan enak..hehehe..” sahutku sambil mengelus payudaranya. Aku elus-elus payudaranya dan aku keluarkan payudara tiara dari cup branya dan terlihatlah payudaranya yang sintal dan besar itu. “mmmmmppppphhhhh mmmmppphhhhhh” desah tya saat aku pilin-pilin putting payudaranya sambil aku remas-remas payudaranya. “mmmmppphhhh mmmpppphhhhh mmmppphhhhh” desah tya, lalu aku isep-isep putting tya sambil aku elus-elus payudaranya yang satu lagi. Aku lepas lakban yang mengikat pergelangan kaki dan betisnya, lalu aku plorotkan cdnya dan aku singkap rok yang dikenakannya. “mmmmppphhhh mmmppphhhhhh” desah tya saat aku lepas cdnya. Lalu aku elus-elus vagina tya dan aku jilat-jilat vaginanya sambil aku pilin-pilin payudaranya. “mmmmpppppphhhhh mmmpppphhhhhh mmmpppppphhhhh” desah tya saat vaginanya aku jilat dan aku elus-elus. Aku buka boxerku dan terlihatlah penisku yang sudah tegang karena tya. Lalu perlahan aku dorong penisku masuk kedalam vagina tya, “mmmmmpppppphhhhhhh mmmmppphhhhh” desahnya saat penisku masuk kedalam vaginanya, lalu aku mulai genjot penisku pelan-pelan “mmmmpppphhhh mmmppphhhh mmmppphhhh..” desah tya saat aku genjot-genjot vaginanya. lalu aku isep-isep payudara tya yang sintal itu sambil terus menggenjot penisku di vaginanya. “mmmmppphhhh mmmppppphhhhh mmmppppphhhhh..” desahnya. Aku genjot lebih cepat penisku, “mmmmpppphhhh mmmppphhhh mmmppphhhh” desah tya keenakan. Aku cium-cium leher tya untuk menambah rangsangan sambil aku remas payudaranya dan aku genjot vaginanya. “mmmppphhhh mmmppphhh mmmppphhhh..” desahnya sambil memejamkan matanya, lalu aku rubah posisi tya menjadi diatasku lalu aku genjot vagina tya dari bawah. “mmmmpppphhh mmmppphhhhh mmmmppphhhhh” desahnya saat aku genjot vaginanya dengan keras, “mmmmpppphhhh mmmppppphhhh mmmpppphhhhh” desah tya sambil menggoyangkan pinggulnya. Aku peluk erat tubuhnya sambil aku isep-isep payudaranya dan aku genjot-genjot vaginanya dari bawah, “mmmmppphhhh mmmppphhhh mmmppphhhh..” desah tya sambil aku genjot penisku makin cepat. Terasa vagina tya mulai basah dan genjotan divaginanya terasa licin, “mmmmppphhh mmmppphhh mmmppphhhh” desahnya, kurasakan vaginanya semakin mencengkram penisku dan aku pun menggenjotnya semakin cepat. “mmmppphhhh mmmpphhhh mmmppphhhh..” desah tya sambil memejamkan matanya. “aaahhhhh uuuuhhhhhh aaaooouuhhhh..” desahku sambil menggenjot vaginanya makin cepat. Lalu aku berguling dan tya pun jatuh kesampingku, lalu aku angkat kaki tya keatas dan aku genjot-genjot vaginanya. “mmmmpppphhhh mmmppphhhh mmmpphhh..” desahnya. Aku dorong dalam-dalam penisku sampai mentok ke rahimnya. Lalu aku baringkan lagi tubuhnya dan aku terus genjot vaginanya dengan kencang. “mmmmmmmmpppphhhhh mmmmppphhhhh mmmmmmppppphhhhhhh” tubuh tya pun mengejang dan menggelinjang dan penisku pun terasa hangat, tya pun mendapatkan orgasmenya. Aku kocok terus penisku divaginanya yang sangat licin karena tya sudah orgasme, dan tak berapa lama kemudian aku pun orgasme didalam vaginanya. “kamu hebat..hehehehe..” sahutku sambil melepaskan topeng ski. Tiara pun terkejut “mmmmpppppphhhhhh” erang tya, lalu aku lepas lakban dimulutnya. “kenapa tya kok kaget gitu? Hehehehe” tanyaku, “iiihhh mas dani nih, suka banget bikin aku gak berdaya..hhuuuffttt” gerutunya, “tapi suka kan? Hehehehe” tanyaku sambil tertawa, “iiihhhh jahat jahat jahat..tega ih buat aku lemes begini..” jawab tya lemas, “hehehehe..maaf ya tya sayank, habis kamu gak mau sih pemotretan hari ini, ya jadi aku culik aja..hehehehe..” jawabku, lalu aku lumat bibir dan lidah tya, “uuuummmmhhhhh mmmmmmhhhhh..” desah tya saat aku lumat bibir dan lidahnya. “maass lepasin donk, pegel nih..” erang tya, “ah nggak ah, aku masih mau “pake” kamu..hehehe..” jawabku, “aadduuuhhh ayolah mas lepasin..janji deh nanti ML lagi” mohon tya agar dilepaskan, “iya deh aku lepasin, tapi kamu tidur dulu ya..” jawabku, “tidur gimammmmppppphhhh mmmppppphhhhhhh” belum sempat tya bicara, aku bekap lagi ia dengan sapu tangan bius, “mmmmpppppphhhhh mmmpppphhhhh mmmpppppphhhhh..” desah tya, “ayo sayank hisap terus..hehehehe..” sahutku sambil terus membekap mulut dan hidungnya, “mmmppphhh mmmppphhhh mmmpppphhhh” tak berapa lama kemudian tiara pun pingsan.

BERSAMBUNG

Scene Ekstrim Icha

Namaku dani (23) aku bekerja disalah satu perusahaan dijakarta. diusiaku yang masih muda ini, aku sudah mempunyai posisi yang enak diperusahaan aku bekerja. Suatu pagi saat liburan panjang, aku berniat untuk rekreasi dengan pujaan hatiku. Namanya icha (20) seorang mahasiswi jurusan design  disebuah kampus ternama dibandung. Orangnya cantik, putih, tinggi, pintar menggambar terutama manga, sexy dan yang paling aku sukai darinya adalah dia seorang penyuka bondage juga sama sepertiku. Awal aku kenal dengan icha pada saat di acara teman, aku dikenalkan dengannya dan saling bertukar nomor hp. Setelah beberapa lama sms dan telponan, kami pun ketemuan lagi sambil jalan-jalan mencari objek untuk gambar icha. Saat ia gambar, aku lihat gambar di buku gambar yang satu lagi dan dari situlah aku mengetahui kalau icha suka dengan bondage dan sering menggambar manga tentang bondage. Awalnya ia malu mengakuinya tetapi saat aku akui kalau aku juga suka, kami pun menjadi semakin dekat bahkan sekarang sudah bulan keenam kami berpacaran. Pekerjaan memaksa aku untuk menjalani hubungan ini dari jarak jauh (long distance relationship, kalo kata anak muda sekarang mah LDR-an) dan jarang bersama dengan icha. “krriinngg krriinnggg..” hp ku berdering, “halo..udah sampe mana yank?” Tanya icha dari seberang sana, “belom sampe mana-mana yank, aku baru mau beragkat..” jawabku, “yah masih lama donk nyampenya?” jawabnya, “mudah-mudahan sih gak macet, biar cepet sampe..” jawabku, “iyaudah deh kalo gitu.. kamu hati-hati dijalan, ada aku yang nunggu kamu nih..” sahutnya, “hehehe.. iya sayank.. love you..” jawabku, “love you too..” timpalnya lalu menutup telepon. Lalu aku pun tancap gas kerumanya. Selama perjalanan ternyata benar, karena banyaknya orang tamasya mencari udara sejuk, bandung pun macet. Bandung menjadi tujuan banyak orang pada saat liburan panjang. Selain udara yang sejuk dan pemandangan yang bagus, bandung juga menjadi kota mode di jawa barat karena banyaknya distro dan factory outlet disana. Karena aku berangkat pagi dan terjebak macet, alhasil aku pun sampai rumah icha sekitar jam 11an. “lama banget sih yank?” Tanya icha, “macet banget yank, ada buka tutup jalan..” jawabku, “oohh gitu, yaudah yuk masuk dulu..” ajaknya. Lalu aku pun masuk kedalam rumah icha dan bertemu orang tuanya. Aku pun meminta izin mengajak icha untuk mengajaknya jalan-jalan. Aku pun sudah mendapatkan izin dari orangtuanya dan icha pun sudah mempersiapkan semuanya dan berangkat.
Selama perjalanan, icha pun terus bertanya mau kemana kita. “sebenernya kita mau kemana sih yank?” tanyanya, “aku udah nyewa villa temenku yank, pemandangannya bagus.. cocok buat objek gambar kamu nanti..” jawabku, “beneran? Wah jadi gak sabar aku..” jawabnya antusias. Sekitar satu jam perjalanan, akhirnya sampai juga di villa. Villanya berada diatas bukit dengan pemandangan kebun the yang hijau dibagian belakang, “waaahh bagus banget pemandanganya yank..” sahutnya kagum, “hehehehe..sengaja aku sewa villa ini biar kamu bisa dapet objek gambar yang bagus..” jawabku, “makasih ya sayank, jadi makin sayang sama kamu..” jawabnya sambil memelukku, “sama-sama sayank..” jawabku sambil mencium bibirnya. Setelah itu, kami pun membawa barang bawaan kami kekamar dan aku pun mandi, sementara icha ganti baju dan langsung kebelakang untuk menggambar. Selesai mandi, aku hampiri icha yang lagi menggambar menggunakan kacamata berbingkai putih disebuah kursi menghadap kebun teh, melihat icha yang hanya mengenakan hotpants dan tanktop saja membumbuatnya semakin terlihat sexy. “sayaannkkk..” sapaku sambil mencium pipinya, “apa sayank? Aku lagi gambar nih..” jawabnya, “sexy banget sih kamu” sahutku, icha pun hanya tersenyum sambil menggambar. Aku ambil buku gambarnya dan aku letakan dimeja, “lho mau diapain yank?” Tanya icha, aku langsung cium bibirnya sambil aku peluk tubuhnya, “uuummmhhhhh mmmuuuaahhhh hhhmmmm” desahnya sambil aku cium bibirnya dan aku peluk erat tubuhnya. “main sekarang ya” sahutku sambil mengikat pergelangan tangannya menyiku kebelakang, “sekarang? Disini?” tanyanya, “iya lah, kenapa yank?” jawabku, “iihhh malu aku kalo ada yang liat..eeegghhh..” jawabnya sambil aku ikat lengan dan payudaranya. “gak aka nada yang liat yank.. sepi begini..” jawabku sambil aku ikat pergelangan kaki, lutut, dan pahanya. “eegghhhh aahhh yaannkk jangan kenceng-kenceng..” sahutnya, “udah gak apa-apa yank..” lalu aku pindahkan icha ke kursi malas. “uummmhhh mmuuuaahhh mmuaahhh..” aku lumat bibirnya dan icha pun membalasnya. Lalu aku masukan sapu tangan kedalam mulutnya dan aku tutup dengan lakban perak. “mmmppphhhhh mmmppphhhh..” erangnya, icha pun meronta berusaha melepaskan ikatan di tubuhnya, “mmmppphhhh mmmppphhhh mmppphhhh..” erangnya. Lalu aku foto tubuh icha yang terikat. Karena hari semakin siang dan matahari mulai terasa menyengat, aku bopong tubuh icha ke kamar lalu aku baringkan ia dikasur. “mmmppphhh mmmpppphhhh..” erangnya sambil menunjukan lakbannya, “kenapa sayank? Nanti aja ya dibukanya..hehehe..” jawabku, lalu aku lepas ikatan di paha, lutut dan pergelangan kakinya lalu aku buka celananya. Aku buat ikatan berbentuk g-string dengan simpul ditengah vaginanya agar vaginanya tergesek oleh bandul simpul yang aku buat, “mmmmppppphhhhhhhh..” desah icha saat bandul simpulnya menyentuh vaginanya. lalu ikat lagi dengan mengikat paha dan betisnya menyatu (frogtied).lalu aku ikat menyatu telapak kakinya. “mmmpphhh mmmppphhhh” desahnya, lalu aku ambil sapu tangan dan aku lipat segitiga, lalu aku tutup lakban dan hidungnya dengan sapu tangan itu (OTN gagged). “mmmppphhh mmmpphhh mmmpphhhh..” erangnya, lalu aku jilat-jilat pangkal pahanya sambil aku elus-elus vaginanya. “mmmmppphhhhh mmmpphhh mmmmmpppphhhhh” desahnya sambil menggelinjang saat aku jilat dan elus vagina dan selangkangannya.  “mmmppphhhh mmmmppphhhhhhh..” desah icha sambil mendongakkan kepalanya. Aku singkap tanktop icha lalu aku pilin-pilin puttingnya sambil aku pilin-pilin klitorisnya, “mmmmppphhhhhh mmmmpppphhhhhhhh mmmmmppppphhhhhh..” desah icha semakin keras saat aku pilin klitoris dan aku hisap-hisap payudaranya. “mmmmpppphhhh mmmpphhhhh..” desahnya sambil memejamkan mata dan menggelengkan kepalanya. Aku isep-isep payudaranya sambil meremasnya dan memilin klitorisnya. “mmmmmpppphhhhh mmmmmpppppphhhhhh..” desah icha saat klitorisnya aku pilin-pilin. Aku pindah kebawah dan aku jilat-jilat vaginanya sambil aku isep-isep juga, “mmmmppphhh mmmpphhh mmmmppphhhhh..” desahnya keras saat aku menjilati vaginanya sambil meremas payudaranya. Aku gigit lembut vaginanya dan aku isep-isep vagina dan selangkangannya. “mmmmppphhh mmmpphhhh mmmpphhhh..” desah icha dan tubuhnya pun menggelinjang karena hisapan mulutku divaginanya. “mmmmmppphhhh mmmmppphhhhh mmmpppppphhhhh..” desah icha dan tubuhnya pun mengejang dan menggelinjang, “mmmmmpppphhh mmmppphhhh mmmmppphhhh..” desahnya dibarengi dengan keluarnya cairan dari vagina icha. “waahhh keluar banyak sayank..hehehehe.. kita rehat dulu ya..” kataku sambil melepaskan ikatan dikaki icha dan aku buka CD dan aku robek tanktopnya, lalu aku ambil buku gambar icha yang satu lagi yang ada didalam tasnya dan aku lihat semua gambar icha. “waahhh gambarnya bagus juga yank, posisinya bagus..ekstrim” sambil menunjukan gambar icha, “mmmpppphhhhh..” icha pun hanya bisa mengerang untuk berkata terima kasih. “hhhmmmm..kita bikin model ikatan begini ya sayank? Hehehe..” sahutku, icha pun kaget mendengar perkataanku “mmmpppphhhh mmmpppphhhhh mmmpphhh..” erang icha sambil menggelengkan kepalanya. Lalu aku ikat lagi pergelangan kaki, lutut dan paha icha, lalu aku hogtied icha dengan ketat. “mmmmmpppphhhh mmmpppppphhhhhh..” icha pun hanya bisa mengerang sambil meronta tak berdaya, lalu aku bikin tiang penyangga dari balok kayu yang aku ambil dari luar. Setelah semuanya siap, aku ikat tali di lengan icha dengan tali yang lainnya, lalu aku ikat juga tubuh icha dengan tali yang lain dan terakhir aku ikat pergelangan kaki icha. Lalu aku pasang dildo di vagina icha, “mmmpppphhhh mmmmmpppphhhh..” erang icha kesakitan. Satu persatu aku ikat icha menyatu dengan balok kayu yang aku siapkan dan saat semuanya sudah terikat, aku angkat tubuh icha ke penyangga yang sudah aku siapkan. Rasa sakit yang tak tertahankan membuat icha meneteskan air matanya karena model ikatan yang ekstrim. (lihat gambar ilustrasi)

ilustrasi hogtied hanging ichailustrasi hogtied hanging icha

“mmmmppphhhhh mmmppphhhhh mmmmppphhhhhh..” erang icha sambil menahan rasa sakitnya, “sayank tahan ya, aku mau nyalain dildonya dulu..hehehe” sahutku, “mmmmmmpppphhhhhhhhhhh mmmmmmmppppppppphhhhhhhhhhhh..” erangnya kencang sambil menggelengkan kepalanya menolak dirangsang dengan dildo. “nikmatin ya sayank..” sahutku sambil menyalakan dildonya, sontak icha pun kaget dan tubuhnya mulai mengayun, “mmmmmmpppphhhh mmmmmmpppphhhh mmmpppphhhhh..” erangnya keras karena dildo di vaginanya bergetar. “sayank, kamu nikmatin dulu ya.. aku mau keluar dulu sebentar..” sahutku, mendengar itu icha pun membelalakan matanya dan mengerang semakin keras, “mmmmmpppppppppphhhhhhhhhh mmmmmmmpppppphhhhhh..” erangny. Karena getaran dildo divaginanya membuat icha tidak bisa berhenti bergerak, dan tubuhnya pun terus berayun. “mmmmppphhhh mmmppphhhh mmmppphhh..” desah icha sambil menahan rasa sakit di tubuhnya karena hanya ditopang dengan tali yang mengikat ditubuhnya. “mmmmpppphhhh mmmppphhhhh mmmpppphhh..” desahan dan getaran dildo di vaginanya membuatnya terus berayun. “mmmppphhhh mmmppphhhh mmmppphhhh..” desah icha karena ia mulai horny lagi karena dildo di vaginanya. “mmmppphhhh mmmpppphhhhh mmmppphhhh..” desah icha sambil memejamkan matanya karena sakit diikat seperti itu. Sekitar 10 menit kemudian aku pun kembali, “halo sayank gimana kabarnya? Hehehe” sahutku, karena dildo terus bergetar, icha pun mendapatkan orgasmenya yang kedua saat diikat menggantung, “wwaahhh keluar lagi ya? Ehehehe..” ledekku, “mmmmmmpppppppppppphhhhhhhhhhhhh..” erangnya kencang minta segera dilepaskan, “hehehe.. iya iya aku lepasin” aku turunkan icha lalu aku lepas semua ikatan dan sumpalanya. “aaaawwwhhhhh aadduuuhhhh..” erang icha sambil mengusap-usap bekas ikatan di tangannya, “gimana rasanya sayank? Hehehe..” sahutku, “jahat jahat jahat..” jawabnya sambil memukul-mukul tubuhku, “jahat kenapa sayank?” tanyaku, “tega kamu ikat aku kayak gitu, sakit tau..” ketusnya, “hehehehe..habisnya kamu gambar kayak gitu, aku pikir kamu suka diikat begitu..” jawabku, “kan aku udah bilang gak mau..” jawabnya, “kapan kamu bilangnya yank? Hehehe..” tanyaku, “itu tadi mmmmpphhhh gitu..” jawabnya masih marah, “suara kamu gak jelas yank, habis jawabnya gitu sih..hehehe” candaku, “iiihhh nyebelin..” icha pun mengambek karena aku ledekin terus, “hehehehe.. maafin aku ya sayank..” sahutku, “gak, aku gak mau maafin kamu..” jawabnya,”lho kok gitu? Maafin aku ya sayank..mmmuuaahhh” kataku sambil mencium bibirnya, “mmmuuuaahhh..jangan diulangi lagi ya..” sahutnya, “gak akan kalo kamu gak nyuruh..” jawabku.
Tak terasa, hari sudah semakin sore dan aku menyuruh icha untuk mandi dan berendam air hangat. Setelah itu, aku pijit tubuh icha karena kelelahan aku ikat se-ekstrim itu. Malamnya icha pun bangun dan aku ajak ia makan malam diluar.

BERSAMBUNG   

Terjebak dalam Cengkraman Teman

Namaku dani (23) aku kuliah disalah satu universitas jurusan elektro dijakarta, suatu hari aku mendapatkan tugas kelompok tentang perakitan pembuka pintu gerbang berbasis sms gateway. Tugas yang sangat sulit untuk dikerjakan berdua saja, apalagi dengan seorang wanita yang notabene buta dengan peraktek ini. Tapi tidak dengan teman  kelompokku, namanya dina (23) orangnya cantik, dengan wajah yang cantik dan tinggi sekitar 159cm membuatnya lebih sexy dengan tubuhnya yang proporsional. “dan, gimana nih ngerjain tugasnya?” Tanya dina, “ya kita kerjain lah, semakin cepat semakin baik..” jawabku, “yaudah kita kerjain hari ini aja? Tapi dimana ya?” sahutnya, “dirumahku aja yuk, kebetulan aku punya alat-alat buat ngerjainnya..” jawabku, “yaudah yuk, berangkat sekarang aja yuk dan..” ajaknya, “okeh..yuk..” lalu kami pun kerumahkuuntuk mengerjakan tugas. Sesampainya dirumah, aku ajak dina kedalam, “duduk dulu na..aku buatin minum dulu ya..” sahutku, “makasih ya dan..” lalu aku pergi ambil minum. Tak berapa lama kemudian, aku pun kembali dengan membawa segelas orange jus. “kamu sendirian aja dan?” Tanya dina, “iya aku sendirian, orang tuaku kan tinggal dikampung.. jadi aku disini sendirian..” jawabku, “ooohh gitu..” jawab dina sambil membuka jaketnya, saat dina membuka jaketnya ternyata dina hanya memakai tanktop saja. Kulihat putting payudara dina sangat jelas menjiplak di tanktopnya, sepertinya dina sedang tidak memakai bra. “iihhh si dani..kenapa bengong aja, genit nih..” sahut dina sambil menutupi dadanya dengan jaketnya, “waduh, siapa yang ngeliatin kamu.. GR nih.. udah yuk kita mulai aja bikin tugasnya..” sahutku sambil mengambil peralatan yang dibutuhkan. Selama mengerjakan tugas, dina pun berada disampingku. Sesekali mataku terpana dengan belahan payudaranya yang terlihat. Sesekali dina mengibaskan rambut panjangnya dan terlihat sangat mempesona. Dina minum minuman yang aku buat tadi dan melanjutkan lagi membuat tugasnya. Selama membuat tugas, pikiranku selalu tertuju pada dina yang tampil cukup menantang disampingku. Pikiranku menjadi tidak karuan karena dina, tak sengaja menempelkan payudaranya dilenganku. “oh tuhaannn.. empuk sekali rasanya” batinku.
Sekitar 3 jam mengerjakan tugas, aku pun meminta kita untuk rehat sejenak. “kita rehat dulu ya dina, kepalaku agak pusing nih..” sahutku, “oohh yaudah kita rehat dulu aja dan..” jawabnya, “aku ambilin minum dulu ya..” jawabku dan dina pun hanya mengangguk. Aku buat minuman lagi untuk dina, dan kali ini aku campur minuman milik dina dengan obat tidur. “minum dulu..” sahutku sambil membawa minuman dan memberikannya, “makasih ya dan..” jawabnya, lalu dina pun memimun minuman yang aku berikan. “mmmhhhhh kok ngantuk gini ya?” sahut dina, “bisa jadi ngantuk, dari tadi kita mikirin tugas terus..hehehe” jawabku dan dina pun tersenyum, “rehatnya lamaan dikit ya dan, ngantuk banget aku..” sahutnya, “tidur dikamarku aja na..” tawarku, “ah gak usah dan, disini aja..” jawabnya dan tak berapa lama kemudian dina pun tertidur. Saat dina tertidur, aku bopong tubuhnya kekamarku dan aku baringkan di kasur. Lalu aku lepas tanktop yang dikenakannya dan terlihatlah payudaranya yang sintal dan besar itu. Lalu aku buka kancing jeansnya dan aku pelorotkan jeans dan CD yang dipakainya. Dina pun kini sudah telanjang buil dihadapanku. Melihat itu aku pun horny dibuatnya, lalu aku ambil tali dan aku ikat pergelangan tangan dina kebelakang dan aku ikat lagi kepinggangnya sebagai tindak pencegahan agar dina tidak melawan saat sadar nanti, lalu aku ikat lengan dan bagian atas dan bawah payudaranya dan aku ikatkan lagi tali diselah-selah payudaranya agar payudara dina semakin besar mencuat. Lalu ikat paha, lutut, betis dan pergelangan kakinya dengan erat agar dina sulit untuk melepaskannya. Terakhir aku sumpal mulut dina dengan sapu tangan dan aku tutup mulutnya dengan lakban perak 3x agar ia tidak bisa berteriak minta tolong. Selesai mengikat dina, aku pun bersantai sejenak dengan menonton tv sambil menunggunya bangun.
Karena aku member obat tidur terlalu banyak, dina pun masih belum bangun. Aku lihat sekarang jam 8 malam, berarti sudah 5 jam dina tertidur. “mmmmmmmppppphhhhhh mmmmppppphhhhhhh..” aku dengar suara eranan dina, berarti dina sudah bangun dan sadar bahwa dirinya sudah terikat erat tak berdaya. Aku intip dina dari luar dan terlihatlah dina yang sedang meronta mencoba melepaskan ikatan di tubuhnya. “mmmmppphhhh mmmppphhhh mmmppphhhh..” erang dina sambil meronta hebat, “hai dina, gimana keadaan kamu? Hehehe..” sapaku sambil masuk kekamar, sontak dina pun berhenti meronta sejenak dan kaget melihatku. “mmmmppppphhhhhhh..” erang dina sambil meronta minta dilepaskan, “kamu kenapa? Enak kan diiket begini..hehehe” jawabku sambil mengelus payudaranya yang besar itu, “mmmmppphhhh mmmppphhh mmmppphhh!!” erang dina sambil memelototiku dan meronta sekuat tenaga, “udah kamu tenang aja, kamu gak akan bisa lepas kok..hehehe..” sahutku sambil mengelus rambutnya, “mmmmppphhhh mmmmppppphhh!!” erangnya sambil meronta, “kamu nikmatin aja ya..” sahutku, lalu aku elus-elus payudara dina sambil aku cium-cium pipi dan lehernya, “mmmppphhhh mmmppphhh..” erang dina sambil menjauh dariku, lalu aku peluk erat tubuhnya sambil aku elus dan remas payudaranya dan sambil aku jilat-jilat dan isep-isep lehernya, “mmmmpppphhhh mmmppphhhhh..” erang dina sambil menggelengkan kepalanya. Lalu aku isep-isep putting dina yang kiri dan aku pilin-pilin putting yang satunya lagi, “mmmmmppphhhh mmmmppphhh..” erang dina sambil menggelengkan kepalanya dan meronta-ronta hebat. “mmmhhhh.. payudaramu besar, jadi enak kalo aku remes-remes sama aku isep-isep..hehehe..” sahutku, “mmmmppppphhhhhh mmmmmmmppppphhhhhhhh!!” jerit dina tertahan lakban yang menyumbat mulutnya, aku isep-isep putingnya sambil aku elus-elus vaginanya dan aku pilin-pilin klitorisnya, “mmmmppphhhhh mmmmppphhhh mmmppphhhh..” erangnya sambil meronta. Aku turun kebawah dan mulai jilat-jilat vagina dina yang bebas, “mmmmppphhhhh mmmpppphhhh mmmmppphhhh..” erang dina dan matanya pun berkaca-kaca, “hhmmmmm.. kita ML ya..hehehe” kataku sambil membuka ikatan dipaha, lutut, betis dan pergelangan kakinya. Lalu aku tekuk kakinya dan aku ikat paha dan betis dina menjadi satu (frogtied). “mmmmmpppphhhhh mmmppphhhhh” ronta dina sambil menangis, “oooohhh jangan nangis donk sayank, sebentar lagi kamu akan merasakan kenikmatan yang berbeda..hehehe” sahutku, “mmmmpppphhhhh mmmppphhhhh..” erang dina memohon sambil meneteskan air matanya. Lalu aku buka celana dan boxerku dan nampaklah penisku yang sudah tegang dari tadi. Aku elus-elus vagina dina dengan penisku, “mmmmppphhhhh mmmppphhhh mmmppphhh…” erang dina sambil menggelengkan kepalanya dan menangis.  Aku buka kaki dina sampai mengangkang,“sekarang kamu nikmati ya..” sahutku sambil mendorong penisku perlahan masuk kedalam vagina dina, “mmmmmmmppppppphhhhhhh” erang dina saat penisku melesak divaginanya. Aku mulai maju mundurkan penisku divagina dina, “mmmmmhhhhhh aaahhhhhhhh..” desahku saat aku genjot-genjot penisku didalam vaginanya, “mmmmppppphhhh mmmppphhhhh mmmppphhhh..” erang dina sambil memejamkan matanya. Aku pilin-pilin putting dina sambil aku isep-isep payudaranya yang satu lagi. “mmmmppphhhh mmmppphhhh mmmppphhhhh..” erang dina mulai pasrah. Aku terus pilin-pilin putting dina sambil aku genjot penisku divaginanya. “mmmpppphhh mmmpppphhhhh mmmppphhhhh” erangan dina pun berubah menjadi desahan, putus asa karena selalu gagal melepaskan diri akhirnya dina pun pasrah menerima perlakuan ini. “mmmmppphhhh mmmppphhhh mmmpppphhhh..” desah dina. Aku pilin-pilin putting dina yang mulai mengeras. Aku terus genjot-genjot penisku divaginanya sambil aku isep-isep putingnya. Lalu aku lepas lakban yang menyumbat mulutnya, “aaahhhh daaannn jaangaaammmmhhhh mmhhhh..” desah dina saat aku genjot vaginanya sambil aku ciumi bibirnya. Mungkin karena pasrah dan horny, dina pun membalas ciumanku dan menggoyangkan pinggulnya mengikuti irama genjotan divaginanya. “kita ganti posisi ya..” aku miringkan tubuh dina, lalu aku letakan kaki dina agar menjepit penisku yang berada divaginanya, “ooouuhhh mantap dina, kamu nikmatin ya” kataku sambil menggenjot penisku divaginanya, “mmmmhhhhh aaahhhhh daaannnn uuuuhhhhhh…” desah dina saat penisku menggenjot vaginanya, “aaahhhhh uuuhhhh ddaannnnn mmmhhhhhh..” desah dina sambil memejamkan matanya, aku percepat genjotanku divaginanya. “aaawwwwwhhhhhh aaaaaahhhh daanniiii pelan-peellaaannnnn saakkkiiiitttttt..” jerit dina kesakitan karena aku genjot dengan kasar. Karena suara jeritan dina yang keras, aku tutup mulut dina dengan ballgag agar tetangga tidak mendengar jeritannya, “uuummmppppphhhh mmmmpppphhh mmmppphhhh..” desah dina tertahan ballgag. Aku terus genjot vagina dina dengan penisku, “nnnngggggmmmhhhhh nnngggmmmmmhhhhh..” desah dina sambil memejamkan matanya menikmati genjotan penisku divaginanya. Lalu aku baringkan lagi tubuh dina dan aku percepat genjotanku divaginanya sambil aku isep-isep putingnya. “mmmpphhh mmpphhh mmmpphhh mmmpphhhh..” desah dina, aku teruskan mengenjot vagina dina semakin cepat , terasa vagina dina mulai mencengkram penisku pertanda dina akan orgasme. “mmmmmpppphhhhh mmmpppphhhhhh mmmmppphhhhhh..” desah dina sambil menggelengkan kepalanya dan memejamkan matanya, “aakkuu mau keeluuaarrr..” sahutku sambil terus menggenjot penisku divaginanya. “mmmmppphhhh mmmppppphhhhh mmmppphhhhhh..” vagina dina semakin mencengkram dan putingnya semakin mengeras. “mmmmmppppphhhhh mmmmmmppppphhhhhh mmmmmmmmppppppppppphhhhhhhhhhh..” desah dina panjang, “aaaahhhh ooouuuuhhhh cccrrrooootttt ccrrooottt ccrroootttt..” aku dan dina pun orgasme bersamaan. Aku lepas ballgag dina, “kamu hebat dina..” sahutku sambil mengelus rambutnya, “daaannn lemeesss..bukain donk, pegel nih..” sahutnya lemas, “hehehehe iya-iya nanti aku lepasin..mmuuuaahhhh..” sahutku sambil mencium bibirnya, “mmuuaaahhhh uuummmhhhh uummhhhh..” balas dina sambil melumat bibir dan lidahku.
Ku lihat jam dinding menunjukan pukul 9 malam, lalu aku lepas semua ikatan ditubuh dina lalu aku bersihkan vaginanya dari sisa-sisa spermaku. Setelah rehat sejenak, kami pun beranjak mandi dan berpakaian setelahnya. Setelah itu, kami pun makan malam bersama, karena hari sudah malam dina pun menginap dirumahku dan keesokan harinya kami pergi kekampus bersama.

TAMAT

Scene dengan Teman Facebookku

Namaku dani (23) seorang pengusaha muda dibidang jasa, diusiaku yang terbilang masih muda aku dan temanku sudah memiliki perusahaan bersama. Hari ini aku berada disebuah café, bukan untuk bertemu dengan client tetapi untuk bertemu dengan seorang wanita yang aku kenal dari facebook. Metha (21) namanya, ia bekerja disalah satu perusahaan dijakarta. Menurut foto yang ada di facebooknya, metha orangnya cantik dengan kulit putih dan bersihnya, rambut panjang yang lurus dan belahan dadanya yang sedikit terlihat mamberikan kesan seksi pada orang yang melihatnya. Terlebih ia juga memiliki hobi yang sama sepertiku, yaitu softbondage. Kesukaan metha adalah diikat dengan menggunakan jarik atau kain batik. Hari ini semuanya akan jelas karena aku akan ketemuan dengan metha. Aku lihat-lihat sekitar, dan aku lihat ada seorang wanita yang sedang menunggu diluar café. Terlihat seperti metha tetapi lebih cantik, ia memakai rok span hitam 20cm diatas lutut dengan blouse warna biru dan high heels hitam 12cm. akhirnya aku beranjak dan coba bertanya padanya. “maaf, kamu metha bukan?” tanyaku sedikit ragu, “kak dani ya?” jawabnya, “iya aku dani..apa kabar?” tanyaku sambil menjabat tangannya, “baik kak..kakak gimana kabarnya?” Tanya balik, “baik juga kok, kita kedalam aja yuk ngobrol-ngobrol..” ajakku, lalu metha pun mengikutiku. “astaga..ternyata ia lebih cantik dari di foto” batinku. Lalu kami pun mengobrol tentang kegiatan kami masing-masing, karena metha orangnya asik diajak berteman, jadi kami pun langsung akrab dan merasa nyaman. Pada suatu kesempatan aku pun bertanya tentang softbondage yang kami sukai, “terus gimana minat kamu tentang bondage?” tanyaku, “mmhhh aku sih suka yang soft aja, diiketnya juga lebih suka pake jarik..” jawabnya, “oohh gitu.. pernah coba scene atau selfbondage?” tanyaku lagi, “kalo scene sama partner belum pernah kalo selfbound pernah, tapi ya gitu lebih asik lagi kalo ada partnernya.. kenapa kak?” sahutnya, “ooohh gitu.. kalo gitu kita scene yuk, mumpung lagi ketemuan..hehehe..” ajakku, “mmmhhh..mau sih” jawabnya, “tapi?” tanyaku, “jangan apa-apain aku ya..hehehe..” jawabnya, “hehehe..tenang aja, aku gak akan perkosa kamu kok..” jawabku, “kalo gitu oke deh aku mau..” jawab metha, “yaudah yuk sekarang kita kerumah aku aja, aku ada jariknya dirumah..hehehehe..” lalu kami pun berangkat kerumahku.
Sesampainya dirumahku, aku parkir mobilku digarasi dan aku ajak metha kedalam, “ayo masuk, anggap aja rumah sendiri..” sahutku, “iya makasih kak, yang lain kemana kak?” Tanya metha, “gak ada siapa-siapa disini, aku tinggal sendirian..” jawabku, “ooohh gitu..” jawabnya, “rehat dulu aja ya..kamu mau minum apa?” tanyaku, “apa aja deh kak..” jawabnya, “oke deh” lalu aku ambil minuman didapur, “ini minum dulu” sahutku sambil memberikan minuman pada metha, “iya kak.. makasih” lalu metha pun meminumnya, lalu aku ambil sekantung plastic penuh. “apa itu kak?” Tanya metha, “jarik.. nih..” jawabku sambil memperlihatkan jariknya, “waahh banyak banget kak..” sahut metha, “hehehe.. iya sengaja aku beli ini kemarin..kita mulai?” sahutku, “terserah kakak aja..” jawabnya, “oke deh yuk kita mulai. Lalu aku ambil sebuah jarik dan aku lipat menjadi panjang, lalu aku ikat pergelangan tangan metha, “mmmhhhhhh pelan-pelan aja kak” erang metha, “udah gak apa-apa kok, kan gak sakit..hehehe” jawabku, lalu aku ambil 3 jarik dan aku lipat lagi menjadi panjang agar mudah diikat. Aku ikat lengan metha dengan jarik, lalu aku ikat dengan bagian bawah payudara metha dengan jarik yang lainnya, dan yang terakhir aku ikat bagian atas payudara metha. “uuuggghhhhh eeegghhhhh erat banget kaakk..” sahutnya, “hehehe.. biar kerasa sensasinya..” jawabku. Lalu aku lipat 4 jarik lagi seperti yang tadi, lalu aku ikat paha, lutut, betis dan pergelangan kakinya. “eeeggghhhh eeeegggghhhhh adduuh kaakk gak bisa gerak aku” jawab metha, “hehehehe..yaudah sementara ini kamu gak bisa gerak dulu.” Jawabku sambil melipat sebuah scarf dan membuat simpul ditengahnya, “ayo buka mulutnya” sahutku, “aaaaa..aaammnngghhhhh mmmmfffhhhhh..” erang metha, lalu aku tutup lagi mulut metha dengan menggunakan scarf yang lain dan aku ikatkan kebelakang tengkuknya. “mmmmppphhhhh mmmmpppphhh..” erang metha, setelah aku ikat metha aku rekam ia yang sedang meronta berusaha melepaskan ikatan ditubuhnya. Metha terikat masih menggunakan pakaian dan rok mininya dan makin terlihat sexy dengan high heelsnya yang masih dipakainya, “mmmppphhhh mmmpppphhhh..” erangnya sambil meronta-ronta. Lalu aku ambil sebuah vibrator dan aku pasang diselah-selah vagina dan CD metha agar tidak bisa keluar, lalu aku temple remote controlnya dipaha metha. “siap ya..hehehe..” lalu aku nyalakan vibrator divagina metha, sontak metha pun kaget dan menggelinjang dibuatnya. “mmmmppphhhh mmmppphhhh mmmpppphhhhh” erang metha saat vibrator divaginanya mulai bergetar, lalu aku rekam metha yang meronta-ronta kegelian karena vibrator divaginanya, “mmmmppppphhh mmmppphhhhh mmmppphhhhhh..” desah metha, aku besarkan getaran vibrator divagina metha,”mmmmmmmmppppppppppphhhhhhhhhh..” desah metha sambil meronta keras dan memejamkan matanya. “nikmatin ya ta..hehehehe” sahutku sambil terus merekam dirinya terikat erat tak berdaya, “mmmmppphhhh mmmppphhhh mmmppphhhh..” desah metha seakan melemas, ternyata ia sudah orgasme. “udah keluar ya?” tanyaku, “mmmpppphhhhhhh..” desah metha lemas sambil mengangguk. “hehehehe..gimana rasanya?” kataku sambil membuka sumpalannya, “enak kak..adduuhh lemeess..” erang metha, “hehehehe.. yasudah sini aku lepasin dulu..” lalu aku lepas semua ikatan di tubuh metha. “kekamar yuk, aku pijitin kamu dulu..” ajakku, “iya kak..” jawab metha lemas. Lalu aku bawa metha kekamarku dan aku baringkan ia diatas kasur. Aku lepas high heels metha dan aku pijit-pijit lengan dan pergelangan tangan metha yang tadi diikat. “nanti main lagi ya..” sahutku, “hhmm’mmhhhh..” jawab metha sambil mengangguk. Aku pijitin semua tubuh metha sehabis diikat, setengah jam kemudian “kita mulai lagi yuk..” sahutku, lalu metha pun mengangguk. “sekarang buka donk baju kamu..hehehehe..” sahutku, “lho kenapa harus buka baju kak?” jawabnya curiga, “biar lebih sexy aja..hehehe..” jawabku, “nggak ah kak, aku takut” jawab metha, “takut aku perkosa? Tenang aja metha, aku bisa pegang janji aku kok..” rayuku, “mmmmhhhhhh..” pikirnya ragu, “yaudah deh aku mau, tapi janji ya kak gak apa-apain aku?” Tanya metha, “iya aku janji kok gak akan perkosa kamu” jawabku sambil mengangkat kedua jariku, “iya deh..” lalu metha pun mulai membuka pakaiannya satu persatu. Awalnya ia buka blousenya dan nampaklah kedua payudaranya yang besar dan padat itu. “oohhh tuhaaann.. kuatkan diriku..” batinku. Kemudian metha pun membuka rok span hitamnya. “aaadduuuhhh makin gak karuan aja rasanya..” batinku, setelah itu metha pun membuka CD dan BH yang dikenakannya. Terlihatlah putting metha yang berwarna pink dan vaginanya yang gundul tanpa bulu dan tampak sangat bersih karena perawatannya. “udah kak aku udah siap..” sahutnya, lalu aku pun langsung mengikat pergelangan tangan metha menyiku kebelakang dengan jarik yang tadi. “mmmhhhhh eeggghhh..” erang metha sambil meronta mengetes ikatanku. Lalu aku ikat bagian atas payudara metha dengan erat, “aaahhh kaakk jangan kenceng-kenceng..” sahut metha, “nggak kok, agak longgar ini” jawabku. Lalu aku ikat lagi bagian bawah payudara metha dengan erat sehingga payudaranya mencuat, “aaaahhhh pelan-pelan kaakk..eeegghhhh” desah metha, “hehehehe..iya-iya..” jawabku sumringah. Lalu aku ikat jarik yang ada diselah-selah payudaranyaaku tarik kebawah melewati selangkangannya kemudian aku aku tarik lagi keatas dan aku ikat ke pergelangan tangannya. Selesai mengikat tangan dan tubuhnya, lalu aku ambil lagi jarik dan aku ikat paha, lutut, betis dan pergelangan kakinya dengan jarik yang tadi. “uuuggghhhh erat banget ini kak..eeeegghhhh..” erangnya. “hehehe..belum kok, masih bisa gerak kan? Hehehehe” jawabku sambil membuat simpul ikatannya. “lho, emangnya aku mau diapain lagi kak?” Tanya metha bingung, “ada deh, pokoknya aku bikin kamu gak bisa berdaya..hehehehe..” jawabku sambil menyelipkan 1 vibrator divaginanya dan 1 lagi diselah-selah payudaranya. Lalu aku rentangkan sebuah jarik yang panjang dan lebar dilantai, kemudian aku bopong tubuh metha keatas jarik itu. Lalu aku bungkus tubuh metha dengan jarik yang tadi aku siapkan. “ah kayaknya kurang nih, lagi ah..hehehhee” sahutku, “hah masih kurang kak? Adduuhhh udah gak bisa gerak nih..eeegghhh eegghhhh..” erang metha sambil meronta didalam jarik. Lalu aku rentangkan lagi 2 lembar jarik dan aku bungkus lagi tubuh metha, aku ambil dan lipat 6 jarik yang baru lalu aku ikatkan di bagian atas dan bawah payudara, pinggang dan pahanya, lalu betis dan pergelangan kakinya. “kaakk udah doonnkkk, gak bisa ngapa-ngapain nih aku..” sahutnya. “hehehehe iya-iya, udah sekarang kamu diem dulu ya..” sahutku sambil membuat simpul di tengah-tengah scarf, lalu aku pakaikan scarf yang bersimpul itu kemulut metha, “mmmmfffhhhhhh mmmfffhhhhhh..” erangnya mencoba bicara. Lalu aku tutup scarf tadi dengan shall menutupi bibirnya, terakhir aku tutup mata metha dengan scarf lagi. “mmmmfffhhhhh mmmmffffffhhhhhh..” erang metha. “aku janji kan gak apa-apain kamu? Hehehehe.. sekarang nikmatin ya..” sahutku sambil menyalakan vibrator yang ada diselah-selah payudara dan vaginanya. “mmmmmffffhhhhhhhhhhh mmmmmmmfffffffhhhhhhhhhhhh..” jerit metha tertahan oleh sumpalannya, karena geli ia pun menggelinjang dan meronta-ronta mencoba melepaskan ikatannya. “mmmmmmppppppppppphhhhhhhhhh mmmmpppppppphhhhhhhhh..” erang metha keras sambil menggelengkan matanya berharap penutup matanya lepas. Aku tekan vibrator yang ada di vaginanya untuk penetrasi getaran agar semakn terasa, “mmmmmfffhhhhhhh mmmmhhhhhhhh mmmmhhhhhhh..” desah metha saat aku tekan vibrator di vaginanya. aku besarkan lagi getaran vibrator di selah-selah vagina dan payudaranya, “mmmmmmmmffffffffhhhhhhhhhhhh mmmmmmhhhhh mmmmmhhhhhh..” desah metha sambil menggelengkan kepalanya dan meronta-ronta. Aku lepas jarik penahan bungkusan yang dibagian atas dan bawah payudaranya lalu aku gulung jariknya agar payudaranya terlihat. Kemudian aku mulai pilin-pilin putingnya, “mmmfffhhhhh mmmffhhhhh mmmmfffhhhh..” desah metha saat aku pilin-pilin putingya yang berwarna pink itu. Aku remas-remas payudaranya lalu aku mulai menjilati payudaranya dan aku isep-isep putingnya. “mmmmmfffhhhhhh mmmmhhhhhh mmmffffhhhhhh..” desahnya saat aku isep-isep putingnya.  Aku mulai elus-elus payuradanya yang satunya lagi dan payudara metha pun mulai mengeras karena elusan dan isapan bibirku di payudaranya.  “mmmmmffffhhhh mmmfffhhhh mmmfffhhhhh..” desah metha, payudara metha pun mulai mengeras, aku pilin-pilin terus putingnya dan aku tarik putingnya dengan bibirku. “mmmmfffhhh mmmfffhhhh mmmfffhhhh..” desahnya saat aku isep-isep putingnya dan akutekan vibrator diselah vaginanya. metha pun meronta-ronta karena tidak tahan, tubuhnya pun mengejang dan menggelinjang. “mmmmfffhhh mmfffhhhhh mmmmmmffffffffhhhhhhhh..” desah metha panjang karena sudah orgasme, metha pun menghela nafasnya dan mendesah lemas. “udah keluar ya?” tanyaku, lalu metha pun mengangguk lemas. Kemudian aku buka jarik yang membungkus tubuhnya lalu aku lepas sumpalan dan penutup matanya, “waaahhh banyak juga keluarnya, aku bersihin ya..hehehehe..” sahutku dan metha pun hanya mengangguk. Aku lepas jarik di kakinya lalu aku pun mulai membersihkan vagina metha dengan menggunakan lidhku, “aaaahhhhhh mmmmhhhhhhh uuuuhhhhh..” desahnya saat aku mulai menjilati vaginanya, “aaaahhhh jangaann kaaakkk, katanya mau dibersihiinnnn?” ucapnya sambil mendesah, “ini juga lagi aku bersihin tapi pake lidah aku..hehehe..” jawabku, “jangaann kaaakk aku bisa keluar lagi kalo giniii..uuuuhhhhhhh..” sahutnya sambil mendesah, mendengar itu aku pun mulai isepin vagina metha yang sudah basah itu, “mmmmhhhhhh aaahhhhhhh aaaahhhhhh..” desahnya saat aku isep-isep vagina metha, “uuddaaahhh kaakkk jangaaannnn..aammppuuunnnn aku udah gak kuat laggiiiii…mmmmhhhhhhh..” desahnya, aku jilat-jilat klitorisnya dan aku isep-isep vaginanya, “aaaaaahhhhhh oouuuhhhhh kaaaaakkkkk aku hamper dapettt kaaakkkk mmmmmhhhhh..” desahnya keenakan, “aaahhhh uddaahhh kkaaaakkk aaaaaaahhhhhhh aaaahhhhhh..” desahnya saat aku mulai menghisap vaginanya dengan kencang, “aaaahhhhh kkaaaaakkk aaaaahhhh kakaaaakkk hhhhhhhh aaaaaaaaaaaaahhhhhhh..” nafas metha pun mulai tidak teratur dan akhirnya ia mendapatkan orgasmenya yang ketiga. “yaaahhh udah bersih-bersih malah keluar lagi..aku bersihin lagi ya? Hehehhe..” candaku, “udah kak cukup, jahat ah kakak bikin aku lemes begini..” sahut metha, “hehehehe..tapi suka kaann?” candaku, “uummmhhhh uuummmmhhhhh mmmuuaahhh..” aku cium bibir metha dan ia pun membalasnya “uuummmmhhhhh uuuummmhhhhh mmmuuaahh..” desahnya.
Selesai scene, metha pun lemas karena tiga kali orgasme dan tubuhnya pun penuh dengan peluh. Lalu aku bersihkan vagina metha dengan handuk yang sudah aku rendam dengan air hangat, selesai itu aku lepas jarik ditubuh metha dan ku pijit bagian tubuhnya yang  terikat tadi. Aku siapkan air hangat untuknya berendam agar peredaran darahnya kembali lancar dan relaks. Setelah itu metha pun berpakaian dan aku ajak ia makan diluar. Setelah scene pertama tadi, aku dan metha pun menjadi dekat dan kami berdua ingin mengulanginya lagi

TAMAT

Sabtu, 08 Maret 2014

Scene antara Aku dan Pacarku (Scene antara Aku, Sahabat dan Pacarku Part 2)

Semenjak aku dan temanku diikat oleh pacarku, kami jadi sering main bersama. Yang tadinya Cuma kami perempuan bertiga, sekarang ada cowokku rival yang mengikatku dan sahabat-sahabatku, poppy dan yuyun. hari ini kami libur kuliah dan aku berencana untuk mengajak teman-temanku scene, “pop yun, scene yuk lg pengen nih..” sahutku, “aduuhh aku gak bisa put, aku harus pulang soalnya keluarga ngajakin tamasya besok..” jawab poppy, “yaahhh..kalo kamu gimana yun?” tanyaku pada yuyun, “maaf ya put, aku juga mau pulang soalnya aku dikabarin ibuku sakit..” jawab yuyun, “yaahh kok pada pulang sih? Sendirian donk aku” sahutku, “ya kamu juga pulang aja put, kan hari ini libur..” sahut poppy, “enggak ah, dirumahku lagi rame.. aku mau santai dulu dengan suasana tenang..” jawabku, “eemhh.. yaudah kamu scene sama rival aja..” celetuk yuyun, “iya nanti aja deh, aku mau santai dulu..” jawabku, “yaudah deh, kita pulang dulu ya put..hati-hati dikosan”  sahut mereka berdua, “iya..hati-hati ya dijalan..” sahutku. Lalu aku pun sendirian di kosan sambil nonton tv atau video koleksiku. Tak terasa hari sudah siang, dan aku hanya sibuk dengan menonton video dan film yang lainnya. “kkrriinngg kriinnggg..” handphoneku berdering ku lihat rival menelponku. “iya sayank, ada apa?” tanyaku, “halo sayank, kita jalan yuk yank..” sahut rival dari seberang sana, “jalan kemana yank?” tanyaku, “kita nonton sama makan aja diluar” jawab rival, “ah enggak ah yank, aku lagi males kemana-mana” jawabku, “yaahh..kamu dimana sekarang?” Tanya rival, “dikosan” jawabku, “sama poppy sama yuyun?” Tanya rival, “poppy sama yuyun pulang, aku sendirian di kos” jawabku, “ooo yaudah aku ke kos ya” jawab rival, “iya deh temenin aku..” jawabku, lalu rivalpun menutup teleponnya.
Sekitar setengah jam kemudian rival pun datang, “ayo masuk yank” kataku, “iya.. ini aku bawain makanan buatmu” sahut rival, “waahh makasih ya sayank” jawabku, rival pun duduk dikarpet sementara aku menyimpan makanannya. “kok gak langsung dimakan sayank?” sahut rival, “nanti aja aj, belum lapar” jawabku sambil menoleh kearahnya. Aku lihat rival sedang memandangku sambil melongo. Memang saat itu aku hanya menggunakan hotpant dan kaos ketat tanpa bra. “hayoo ngeliatin apa kamu?” sahutku, “kamu sexy banget yank” jawab rival, “heemm? Pasti ada maunya” sahutku, “hehehe.. kita main yuk yank, lagi pengen nih” ajak rival, “iya yank nanti aja..” jawabku, “adduhh aku udah gak tahan nih..” jawab rival sambil mengambil tali dari tas peralatanku, “iihhh nanti aja yank” jawabku, “sekarang aja yank..” jawabnya sambil menarik tanganku kebelakang dan mengikat pergelangan tangaku, “aawwhh adduuhh nanti aja yaannkk..” jawabku, lalu rival pun mengikat lengan dan payudaraku dengan ketat. “aawwhhh adduuhh pelan-pelan yannkk..” sahutku, lalu rival pun mendekap tubuhku dari belakang dan menolehkan wajahku ke wajahnya dan mencium bibirku, “uuummmhhh uummhhh mmmhhh..sayaannkk..” sahut rival saat mencium bibirku, “uummhhh uummhh uummhh..” ku balas ciuman rival dengan melumat lidahnya, dan ia pun memberikan respon dengan melumat bibir dan lidahku, “uuummmhhhh uummhhh uuummmhhhh..” desahku. Lalu rivalpun menghentikan ciumannya dan mengambil tali lainnya. Rival pun kemudian mengikat paha dan betisku menjadi satu (frogtied) dalam keadaan duduk bersila. “ayo sayank buka mulutmu..” sahutnya, karena tau apa yang akan dilakukannya, aku pun menurut. “aaaaa..” aku buka mulutku dan rival pun menyumpalkan 2 sapu tangan ke mulutku, “mmmppphhhhh mmmppphhhh..” erangku, lalu rival kembali menutup mulutku dengan sapu tangan yang lainnya dan mengikatkannya ke tengkukku (OTM gagged). “mmmmppphhhh mmmppphhhhh.” Erangku sambil meronta mencoba melepaskan ikatan di tubuhku. “sayaannkkk..” sahut rival sambil mendekapku dari belakang sambil mulai mengelus payudaraku yang terbalut kaos ketat, “mmmppphhhhh mmmmppphhhh” desahku, lalu rival pun mulai mengelus dan menjilati leher dan belakang telingaku, “mmmmppphhhh” aku pun mendesah kegelian karena telingaku dijilatnya. Rival pun menelusupkan tangannya kedalam kaosku dan mulai mengelus payudaraku sambil meremasnya. “mmmppphhhhh mmmmpppphhhh mmmppphhhh..” desahku, “enak kan sayank?” sahut rival sambil meremas payudaraku  dan menjilati leher dan telingaku, “mmmppphhhhh mmmpppphhhh..” desahku. Lalu rival pun menyingkap kaosku keatas dan terlihatlah payudaraku yang mencuat karena terikat erat. Ia pilin-pilin putingku sambil menghisap-hisap leherku, “mmmmmmppppphhhh mmmpppphhh..” desahku sambil memjamkan mataku dan menyandarkan kepalaku dibahunya. “mmmppphhh mmmppphhhh..” desahku keenakan. Aku pejamkan mataku sambil merasakan hisapan dan permainan di putingku. “telungkup yank..” lalu rival pun menelungkupkan tubuhku, dan ia pun membuka celana dan boxernya. Terlihatlah penis rival yang sudah tegang dan mengeras. Ia pun membuka ikatan sapu tangan di tengkukku dan mengeluarkan sapu tangan didalam mulutku, “isepin donk yank..” pinta rival. Karena aku sudah terlanjur horny, aku pun mulai menciumi dan menjilat-jilat penis dan buah zakar rival. “eellmmmhhhh uummmhhh ccuuupppp..” erangku saat mencium dan menjilati penisnya. “aaahhhh oouuhhhh enak yaannkkk..” desah rival keenakan, lalu aku mulai mengulum dan menghisap penis rival yang sudah tegang, “uuummmhhh uummhhh uummmhhhh..” desahku. Rival pun mengelus rambut dan memegangi rambutku sementara aku mulai mainkan lidahku pada penisnya. “mmmhhhh aahhhhh oouuhhhh..” desah rival sambil menganggukkan kepalaku yang sedang mengulum penisnya. “aaahhhh oouuuhhhh enak yaannkkk..” desahnya, “mmmhhhh aahh udah ah yank” sahutku sambil mengeluarkan penisnya dari mulutku. “ayo aku sumpel lagi mulutmu” sahutnya sambil memegang sumoalan yang tadi, “aaaaa” aku pun membuka muluku dan rival pun menyumpalkan lagi muutku dengan sapu tangan dan memasang lagi OTM gagged dimulutku. tak hanya itu, rival pun mengambil sebuah bandana dan menutup mulutku sampai sebatas dagu dan menutupi hidungku (OTN gagged). “mmmppphhhh mmmppphhh...” erangku.  “terlentang sayank..” sahut rival, lalu aku pun menurutinya. lalu ia buka kancing celanaku dan memelorotkan celanaku sebatas tali yang mengikat paha dan betisku menjadi satu. Karena tidak memakai CD, vaginaku pun langsung terekspos. Dan dengan penuh nafsu, rival pun mulai menjilati vagina dan selangkanganku, “mmmmmppppphhh mmmppphhhhhh..” desahku keenakan, rival pun terus menjilati dan menghisap-hisap vagina dan selangkanganku sambil mengelus dan meremas payudaraku. “mmmppphhhh mmmppphhhhh..” desahku. Lalu rival mulai mengelus-eluskan penisnya di vaginaku yang sudah basah karena liurnya, “ssllleeeppppp..” penis rival pun perlahan melesak kedalam vaginaku, “mmmppppppphhhhhhhh..” desahku saat setengah penis rival maelesak kevaginaku. “enak kan sayank? Uummmhhh uummhhhh..” sahut rival sambil menjilat dan menghisap-hisap payudaraku, “mmmppphhh mmmppphhhh..” desahku saat rival menghisap payudaraku. “ssllllleeeppppp..” rival pun kembali melesakkan penisnya semakin dalam kevaginaku. “mmmppphhh mmpphh mmmmppphhhhhh..” desahku saat penis rival melesak masuk kedalam vaginaku. “nikmatin ya sayank..ssllleeeppp sslleepp sslleeppp” rival pun mulai menggenjot-genjot penisnya didalam vaginaku perlahan. “mmmmpphhh mmmppphhhh..” desahku keenakan. Aku pejamkan mataku sambil aku geleng-gelengkan kepalaku keenakan. “aaahhhh hhhmmmm uummhhh uummmhhh..” desah rival sambil menghisap-hisap putingku dan terus menggenjot vaginaku, “mmmppphhhh mmmmmppphhhh..” desahku, tak terasa aku mulai goyangkan juga pinggulku mengikuti gerakan genjotan rival. “mmmppphhh mmpphhh mmppphhh..” ddesahku. “ssllleepp ssllleeeppp ssllleeepppp” rival pun semakin kencang menggenjot vaginaku dan aku pun semakin cepat menggoyangkan pinggulku. “mmmppphhhh mmmppphhh mmmppphhhh..” desahku. “oouuhhh sayaannkk..” sahut rival sambil terus menggenjot-genjot vaginaku. Aku pejamkan mataku mencoba merasakan genjotan penis rival divaginaku. “mmmppphhhh mmmpppphhh mmmpphhhh..” desahku dan aku pun mendapatkan orgasmeku yang pertama. Karena aku orgasme, genjotan rival pun semakin cepat karena spermaku membuat vaginaku menjadi licin, “mmmpphhhh mmmppphhhh mmmppphhhh..” desahku keenakan. “yank ganti posisi..” rival pun memiringkan tubuhku dan mulai  menggenjot penisnya lagi. “mmmpphhh mmpphhhh mmppphhhh..” desahku semakin menjadi. “aaahhhh uuuhhhh hhmmmmm..” desah rival saat genjotannya semakin cepat. Aku rapatkan selangkanganku agar penis rival semakin terjepit oleh vaginaku, “mmmmppphhh mmpphhh mmmpphhh..” desahku keenakan karena posisinya yang menjepit. Rival sempat mendapat kesulitan karena posisiku yang sangat menjepit penisnya. “mmmppphhh mmpphhhh mmmppphhhh..” desahku keenakan. Lalu rival pun melepas lagi sumpalan dimulutku “uuummhhh uummhhh uummhhh..” ia pun melumat bibir dan lidahku sambil menggenjot vaginaku. “uuummhhhh ummmhhhh uuummmhhhhh..” balasku dengan mengulum lidah dan bibirnya dan itu membuatku semakin horny. “uummmhhh uummmhhh uummmhhhh..” desahku saat rival genjot vaginaku dan melumat bibir dan lidahku sambil mengelus dan meremas-remas payudaraku. “uuummmhhh aaahhhh aaahhhh yaaannkkkk..” desahku, “aaahhhh oouuhhh enak sayaannkk..” desah rival. “ganti posisi lagi yank kayak yang petama..” sahutnya sambil membalikkan lagi tubuhku terlentang, “ganti posisi terus yank?” tanyaku, “ssstttt..kamu nikmatin aja ya..” sahutnya sambil menyumpal OTM dan OTN gagged. “mmmppphhh mmmppphhh..” erangku, lalu rival pun mulai lagi menggenjot penisnya di vaginaku sambil meremas payudaraku, “mmmpphhh mmpphhhh mmpphhhh..” desahku saat rival menggenjot penisnya divaginaku yang mencengkram penisnya. “aaahhh oouuhhhh aaahhh..” desah rival sambil memeluk tubuhku dengan erat dan menggenjot penisnya dengan cepat. “mmmppphhhh mmpphhhh mmmpphhhhh..” desahku, lalu rival pun menggenjot vaginaku sambil memelukku erat dan menghisap leherku keras.”aaaammmmppphhhhh mmmpppphhhhh..” desahku keenakan. Puttingku semakin mengeras dan vaginaku semakin mencengkram kuat penis rival. “mmmmpphh mmpphhh mmmmpppphhhh..” desahku saat mendapatkan orgasmeku. “aaahhhh aaahhh aaahhh sayaannkk..ccrroottt ccrooott ccrroottt..” rival pun orgasme didalam vaginaku karena terasa hangat dan penuh. “mmpphh mmpphh..” erangku sambil memperlihatkan mulutku tanda ingin bicara, lalu rival pun melepaskan sumpalanku. “keluar didalam ya yank?” tanyaku, “hehehe iya yank..”  jawabnya, “adduhhh aku gak mau hamil yaannkk..” jawabku, “tenang yank kamu gk akan hamil kok” jawabnya tenang, “kok gitu yank? Kan kamu ngeluarin didalem” sahutku, “seminggu lalu kamu baru bersih mestruasi kan?” tanyaku, “iya yank..” jawabku, “udah kamu tenang aja..sekarang bukan masa subur kamu, jadi kamu gak akan hamil.” Jawabnya, (Sebagai contoh mudah penjelasan Masa Subur wanita adalah, apabila hari terakhir Menstruasi adalah tangal 10 maka tanggal Masa Puncak Subur anda pada tanggal 23, dan masa subur awal tanggal 20 dan masa subur akhir tanggal 26.) lalu rival pun mencium bibirku sambil mengulum lidah dan bibirku. “yaannkkk lepasin donk, pegeell..” sahutku, “sebentar ya sayank..” lalu rival pun mencabut penisnya dari vaginaku dan spermanya pun meluber ke selangkangan dan kasurku. Lalu rival pun mengambil handuk yang direndam di air hangat dan membersihkan vaginaku dari sisa-sisa spermanya. Setelah itu rival pun melepaskan ikatan ditubuhku dan aku pakai lagi kaos dan hotpantku. Aku rapikan tali dan sapu tangan bekas pakai tadi.
Tak terasa hari sudah sore, “kamu sendirian disini sampe kapan?” Tanya rival, “eemmhhh..mungkin sampe yuyun dan poppy pulang..kenapa yank?” sahutku, “berani tidur sendirian disini?” Tanya rival, “nggak sih..” jawabku singkat, “hehehe.. yaudah kalo kamu mau nginep dirumahku aja..kebetulan ku juga lagi sndirian dirumah..” jawabnya, “yaudah deh aku mau..” jawabku sambil tersenyum, lalu rival pun kembali mencium bibirku. Setelah itu kami pun makan bersama makanan yang rival bawa tadi dan malamnya, aku pun menginap dirumah rival.