Senin, 24 Februari 2014

Scene antara Aku, Sahabat dan Pacarku

Namaku putri (17) aku adalah mahasiswi semester 2 disebuah universtas negeri di bandung. Hari ini pada mata kuliah pertamaku, dosenku memberikan quiz yang bisa dibilang sangat susah karena kita harus berfikir keras untuk mengerjakannya, kita? Ya benar, karena aku tidak sendirian mengerjakannya. Ada 2 orang sahabatku dari SMA, poppy (17) dan yuyun (16) serta teman sekelasku. Setelah berfikir lama dan mencari cara untuk menyelesaikan soal quiz tersebut, akhirnya kami bisa menyelesaikannya. “hadduuhhh gila tuh dosen, ngasih soal susah banget..” gerutu yuyun karena soal yang terlalu rumit, “iya bener tuh, baru 2 kali pertemuan udah ngasih quiz aja..siapa sih namanya? Lupa aku” sahut poppy, “namanya pak onto, nama lengkapnya sih sukonto legowo..bacanya jangan digabung ya..hehehe..” jawabku, “kalo bacanya digabung berarti..” sahut poppy sambil berfikir, “hahahahahahaha..” kami bertiga pun tertawa terbahak karena memikirkan nama dosen kami yang kalau di gabung akan mirip seperti kelamin cowok. Selesai quiz itu kami pun pergi kekantin untuk sekedar ngemil dan berbincang. “eh ada kabar nih katanya mata kuliah ekonomi hari ini gak ada, soalnya dosennya sakit..” sahut yuyun, “wah syukurlah, mumet banget kepala aku gara-gara quiz tadi..” jawab poppy, “eeemmhhhh kalo gitu kita scene yuk, kangen nih mau main sama kalian” sahutku, “boleh juga, kebetulan lagi pingin..hihihihi..” sahut poppy, “hhuuuu kamu ini..hihihihi..” jawabku, “gimana yun? Kamu ikut kan?” sahut poppy, “boleh deh..itung-itung refreshing..” jawab yuyun, “yaudah yuk kita ke kost..” ajakku. Lalu kami pun beranjak kekostan kami.
Sesampainya disana, kami semua membuka baju kami dan hanya menyisakan bra dan CD saja. “ayo siapa yang mau diikat duluan?” sahut yuyun sambil memegang tas berisi peralatan ikat-mengikat kami, aku dan poppy pun melihat sama lain dan, “ya kamu lah..” lalu aku dan poppy pun langsung menyergap yuyun, yuyun memang yang paling muda diantara kita dan teman kelas lainnya. “lho kok aku dulu sih?” sahut yuyun sambil aku ikat menyiku pergelangan tangannya lalu aku ikat lengan dan bagian payudaranya, sementara poppy sibuk mengikat bagian paha, lutut, betis dan pegrelangan kakinya. “uuuggghhhh uuugggghhhhh..” erang yuyun sambil meronta mencoba melepaskan ikatannya. Selesai aku ikat yuyun, lalu kami baringkan yuyun di ranjang, setelah itu giliran poppy yang aku ikat. “ayo sekarang giliran kamu dulu..” kataku, lalu aku ambil beberapa gulung tali dan aku mulai ikat pergelangan tangan poppy menyiku kebelakang dan aku ikat lengan dan bagian payudaranya sama seperti yuyun. Lalu aku ikat juga paha, lutut, betis dan pergelangan kaki poppy dengan erat, “aawwhhh jangan kenceng-kenceng donk put.” Sahut putri, “udah kamu tenang aja..aman kok..” jawabku meyakinkan poppy. Selesai aku ikat poppy, aku baringkan poppy disebelah yuyun yang sudah terikat lebih dahulu.
“put..putrii..tok..tok..tok..sayank buka donk pintunya” tiba-tiba pintu kamar kostku di ketuk oleh rival (19) kekasihku, “iihhh itu bang rival ngapain kesini..bahaya nih kalo dia lihat kita..” sahut yuyun dan poppy, “udah kalian tenang aja..jangan banyak bersuara ya” lalu aku tutupi tubuh poppy dan yuyun dengan selimut. “iya sebentar” lalu aku pakai handuk untuk menutupi tubuhku dan aku buka pintu kamar kostku, “kamu ngapain kesini yank? Gak kuliah kamu?” tanyaku, rival adalah kekasihku yang sekaligus kakak kelasku dikampus. “nggak, dosennya gak ada..aku numpang tidur dulu ya disini..ngantuk banget aku..” sahut rival sambil menuju kasur, “duuhh jangan deh, aku kan Cuma sendirian disini..nanti penghuni lain pada nyangka kita ngapa-ngapain lagi..” sahutku, “udah kamu tenang aja, lagi juga aku gak ngapa-ngapain kok..” jawab rival sambil duduk di ranjang, “aaawwwhhhhh..” teriak poppy karena kedudukan rival. Sontak rival pun kaget dan langsung membuka selimut tersebut.  Betapa kagetnya rival dan malunya poppy dan yuyun yang kedapatan terikat di ranjang hanya dengan mengenakan pakaian dalam. “ooo pantesan aku gak boleh tidur disini, lagi main iket-iketan..” sahut rival, rival juga suka dengan bondage, makanya ia tidak kaget melihat poppy dan yuyun terikat. Malah tak jarang rival ikut bermain bersama. “siang bang, tutupin tubuh kita donk bang..” sahut yuyun, “kamu kok gak ngajak-ngajak sih sayank kalo main beginian?” sahut rival sambil memegang tali dan mendekatiku, “ini kan khusus cewek yank, iihhh kamu ngapain siihh..eeegghhhh..” eragku saat pergelangan tanganku diikat menyiku seperti poppy dan yuyun, lalu rival pun mengikat lengan dan bagian payudaraku yang tertutup handuk, “eeegghhhh..pelan-pelan yank..eeegghhhh..” erangku saat tali yang mengikatku terlalu ketat. “ayo kamu duduk di kursi itu..” lalu aku pun mengikuti perintah rival dan tubuhku pun diikat menyatu dengan sandaran kursi. “ini hukuman buat kamu karena gak mau ajak-ajak aku..” sahut rival sambil mengikat paha, lutut, betis dan pergelangan kakiku. “iihhh ini kan khusus cewek, makanya aku gak ajak kamu..” sahutku, “udah kamu diem aja..ayo buka mulutmu..” sahut rival dan aku pun menurutinya membuka mulut, lalu rival pun menyumpal mulutku dengan 2 sapu tangan lalu menutupnya dengan sebuah bandana berwarna merah. “mmmmppphhhh mmmpppphhhh..” erangku, “nah kamu meronta-ronta aja dulu deh..hehehehe..” sahut rival padaku, lalu aku pun meronta mencoba melepaskan ikatan di tubuhku. Sementara itu rival mendekati poppy dan yuyun sambil membawa beberapa sapu tangan dan bandana. “ngapain bang rival ke kita? Kita baik-baik aja kok bang..ya kan yun?” sahut poppy, “iya bang kita gak apa-apa kok..” sahut yuyun, “halaaaahhh pura-pura aja kalian..kalian kan bawel jadi aku harus tutup mulut kalian..hehehehe..” lalu aku sumpal mulut poppy dengan sapu tangan dan aku tutup mulutnya dengan bandana berwarna hitam, “mmmmmpppphhhh mmmppphhhhhh..” erang poppy, “nah sekarang giliran kamu yun..hehehe..” sahut rival, “jangan lah bang..jangan disummmmpppphhhh mmmpphhhh..” belum selesai yuyun bicara, sapu tangan sudah berada didalam mulutnya dan bandana berwarna hijau menutup mulutnya. “ada yang kurang nih..” lalu rival pun membuka lemari kami dan mengeluarka 3 shall yang sering kamu gunakan saat jalan-jalan keluar, lalu rival pun menutup mulut poppy yang disumpal dari hidung sampai dagunya, “mmmmppphhhh mmmppphhhh..” erang poppy, lalu dilanjutkan dengan yuyun, “mmmmpppphhhhh..” dan terakhir, aku pun tak luput dari OTN gagnya. “mmmmmppphhhhh..”  selesainya aku diikat, rival pun langsung mengambil 3 buah vibrator lalu memasangkannya didalam vagina poppy dan yuyun, “mmmmppppphhhhh..” desah poppy saat vaginanya dimasuki vibrator dan ditahan dengan cd yang masih dipakai oleh poppy, “mmmmpppphhhh..” desah yuyun sambil menggelengkan kepalanya, yuyun sangat tidak tahan dengan getaran vibrator divaginanya. “kamu juga gabung sama mereka ya sayank..hehehehe..” sahut rival padaku. Lalu aku dilepaskan dari ikatan dikursi dan aku pun dibopongnya ke tempat tidur dan dijejerkan bersama poppy dan yuyun, tak lupa rival pun menyelipkan vibrator diantara vagina dan cd yang masih aku pakai dalam balutan handuk yang aku kenakan. “hhhhmmm..ada yang kurang..” lalu rival pun mengambil 3 gulungan tali dari tas, kemudian tubuhku pun di telungkupkannya lalu aku pun diikat hogtied. “mmmmppphhhh mmmppphhhh..” erangku karena vibrator divaginaku makin tertekan masuk kedalam karena kaki yang tertekuk ke punggungku. “nah sekarang kalian juga harus sama..hehehe..” lalu rival mengikat hogtied yuyun dan hal itu membuatnya semakin tersiksa dengan vibrator di vaginanya, “mmmmmmpppphhhh mmmmpppphhh mmmmppphhhh..” erang yuyunkarena tidak tahan dengan vibrator, “mmmmppphhhh mmmmpppphhhhh..” poppy pun mendesah saat kakinya tertekuk dan diikat hogtied yang membuat vibrator divaginanya semakin menusuk kedalam dan membuatnya semakin horny. “nah sekarang kalian nikmati ya..hehehe..” sahut rival, dan ia pun mulai menyalakan vibrator divagina kami bertiga, “mmmppphhhh mmmmppphhhh..” erang kami bertiga sambil menggelinjang kegelian. Diantara kami bertiga yuyun lah yang paling agresif rontaannya, karena ia memang tidak tahan dengan vibrator divaginanya. “mmmpppphhhh mmmmppphhh..” aku pun terus meronta-ronta mencoba melepaskan ikatan di tubuhku dan getaran vibrator divaginaku semakin membuatku semakin merasa tersiksa karena tidak bisa berbuat apa-apa. Lalu aku menoleh kea rah poppy, “mmmmpppphhhhh mmmmppphhhhh mmmppppphhhhh..” poppy memejamkan matanya mencoba untuk merasakan getaran vibrator di vaginanya. sepertinya poppy sangat menimkati getaran-getaran vibrator di vaginanya, terlihat dari pinggulnya yang naik turun menggenjot vibrator agar semakin menusuk kedalam. “mmmppphhhh mmppphhhh mmmmppphhhh..” desahku karena vibratornya terus menerus bergetar divaginaku, “mmmppphhhh mmmpphhhh..” aku panggil rival agar ia mau mematikan vibrator divagina kami, “kenapa sayank? Kurang? Oke aku tambah..” rival pun menambah getarannya, dan sontak kami bertiga pun menggelinjang hebat. “hehehehe..nikmatin aja..” sahut rival sambil merekam kami bertiga meronta kegelian akibat vibrator, “mmmmmpppphhhh mmmmppphhh mmmmppphhhh..” erang yuyun semakin keras karena tidak bisa menahan lagi, ia pun orgasme “waahh udah keluar..hehehe” sahut rival, dan ia pun langsung mematikan vibrator di vaginanya dan membiarkan yuyun terkulai lemas karena orgasme. “mmmmppphhhh mmmppphhhh mmmmmpppphhh..” erangku mencoba mengeluarkan vibrator itu dari vaginaku. Sesekali aku menoleh kearah poppy, “mmppphhh mmmpphhhh mmmpphhh..” kulihat goyangan pinggul poppy semakin cepat. “oke next level..” sahut rival sambil menaikan getaran vibratorku dan poppy. “ mmmmmmmmmpppppppphhhhhhhh mmmppphhhhh..” erang kami berdua, “mmmppphhh mmppphhh mmmppphhhh..” aku gesek-gesekan vaginaku di kasur brharap vibratornya bisa terlepas dari vaginaku tapi hal itu malah membuatku smakin horny, “mmmppphhhh mmmppphhh..” erangku karena sudah tidak kuat, tubuhku pun menegang dan menggelinjang hebat “mmmmppppphhhhhhhhhh..” akhirnya aku pun mendapatkan orgasmeku, aku pun tidak bisa bergerak lagi karena lemas. “waahhh kmu udah keluar sayank? Hehehe..” sahutnya sambil mencium keningku dan mematikan vibrator di vaginaku, “mmmmppphhhh mmmpphhh mmmpphhh.,” aku menoleh ke arah poppy, desahanya terbata-bata dan goyangan pinggulnya menjadi tak beraturan. “mmmppphhhh mmmmmmpppppphhhhh mmmmmmmpppppphhhhhhhhh..” poppy pun menapatkan orgasmenya. “hehehehe..waahhh banjir nih kasurnya..” ledek rival sambil mematikan vibrator divagina poppy. Lalu rival pun melepaskan sumpalan dimulut kami bertiga, “ffuuuaahhh..eeegghhh tega banget sih bang ngelakuin ini..abang kan tau kalo aku gak tahan sama vibrator..” cetus yuyun, “hehehehe..maaf deh..kan Cuma bercanda..” jawab rival, “udah lah yun kan Cuma mainan aja..” sahut poppy, “ah kamu sih enak pop emang maunya kamu itu..” gerutu yuyun. selagi mereka ribut, rival pun mencium bibirku dan aku pun membalasnya dengan lembut, “uuummmmhhhh uummmmhhhhh..” . setelah itu rival pun melepaskan kami bertiga.
Tak terasa hari sudah senja, kami pun mandi membersihkan tubuh kami yang berkeringat dan membersihkan sisa-sisa orgasme tadi. selesai mandi kami berempat pun makan malam bersama dan jam 8 malam, rival pun pulang kerumahnya. Hari itu pun diakhiri dengan rasa lelah dan pegal. Walaupun begitu, kami bertiga sangat menyukainya.

TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar