Jumat, 07 Februari 2014

Petaka jurit malam

Suatu hari di suatu kamp perkemahan, ada sebuah universitas yang sedang melakukan ospek mahasiswa angkatan baru. Kegiatan ospek tersebut dilakukan selama 2 hari karena banyaknya kegiatan yang akan mereka lakukan. saya dani (23) seorang pemuda yang menetap di wilayah perkemahan tersebut, bersama teman saya anton (23) saya pun sering nongkrong di kawasan tersebut hanya untuk menikmati suasana sore hari disuatu warung tak jauh dari kegiatan ospek tersebut. Sedang asik-asiknya ngopi dan ngobrol disaat hujan turun, datanglah 2 orang mahasiswi untuk berteduh dari hujan. Temanku anton yang memang genit pada perempuan langsung saja menggodanya. “disini aja gabung sama kita..hehehe..” goda anton tapi tidak di gubris. Dari name tagnya ku ketahui nama mereka adalah indah (21) dan intan (20). Indah mempunyai postur tubuh yang proporsional dengan kulit putih mulus, dan mempunyai paras yang cantik dan tinggi, dan intan mempunyai postur tubuh sedikit lebih tinggi dari indah dan kulitnya pun sam putihnya dengan paras wajahnya yang bisa dikatakan manis. “sombong banget sih..kita Cuma mau kenal aja kok..hehehe..” sahut anton. Karena merasa tidak nyaman dengan anton, indah dan intan pun pergi dan kembali ke kemah mereka. “eh ton, hp-nya ketinggalan tuh..balikin yu..” kataku, “wah iya bener dan..ayo dah kita balikin..” lalu kita pun bergegas mengejar indah dan intan. “hey tunggu..” teriak anton sambil mendekatinya. Indah dan intan pun menoleh kebelakang dan melihat aku dan anton mendekat. Karena takut, merekapun berlari dan berteriak. “aaagghhhh temen-temeennnn tolongiinn kitaaaa..aaaaggghhhh..” teriak indah dan intan. Mendengar teriakan mereka, sontak mahasiswa dari kampus intan dan indah pun mendekati mereka dan bertanya pada intan. “ada apa?..ada apa kalian lari dan berteriak kaya gitu?” Tanya teman indah dan intan. “tolongin kita dong..kita dikejar-kejar tuh sama mereka” jawab indah sambil menunjuk kearah aku dan anton. “heh ngapain lu ngejar-ngejar temen gue! Rampok lu ya!” bentak teman indah. “weehh kalo ngomong hati-hati bos” sahut anton. Seketika itu pula, indah melihat handphonenya berada ditangan anton. “itu kan hp gue..kok bisa sama lo?” sahut indah, belum sempat aku dan anton bicara, indah sudah merebut handphonenya dan menampar pipi anton “dasar brengsek!” bentak indah. “gue tuh ngejar lo bukan mau ngrampok lo, gue tuh pengen baliki hp lo yg ketinggalan di warung..dengerin dulu makanya, jangan main tampar aja!” bentak anton, “halaahh basi tau gak!” indah pun langsung pergi meninggalkan kami berdua diikuti teman-teman kampusnya tanpa meminta maaf pada kami berdua. “gue bersumpah, gue bakal bales dia!” kata anton, “udah ton lu tenang aja, setiap ospek pasti ada jurit malam buat mahasiswa baru..pas jurit malam di mulai, kita bales dia” sahutku, “ide bagus dan..ayo kita pulang dulu buat rencana nanti malam” jawab anton, lalu kami berdua pun pergi pulang untuk menyusun rencana nanti malam saat jurit malam dimulai.
Saat malam tiba sekitar pukul 24.00, jurit malam pun dimulai. Itu berarti saatnya balas dendam pada indah dan intan. Aku pantau terus indah dan intan semenjak keluar dari tenda sampai menempati posnya. Kebetulan indah dan intan mendapatkan pos terakhir dan jauh dari keramaian. Saat mereka sedang asyik mengobrol, langsung saja aku dan anton menyergap mereka dari belakang. Anton menyergap indah dari belakang dan langsung membekap mulut indah dengan sapu tangan yang sudah dibaluri oleh chloroform begitu juga dengan intan yang aku sergap dan membiusnya. “mmmppphhh..mmppphhh..mmppphhh!!!” mereka berdua pun mengerang sambil meronta-ronta mencoba melepaskan bekapan sapu tangan dari mulut dan hidung mereka. “mmmpphh..mmpphhh..mmpphhh!!” indah pun mengerang dan meronta hebat sedangkan intan seudah mulai melemas karena menghirup aroma chloroform dari sapu tangan yang aku bekapkan ke mulutnya dan akhirnya intan pun pingsan. Tak berapa kemudian, rontaan dan erangan indah pun mulai melemas dan akhirnya pungsan. Setelah mereka berdua pingsan, aku dan anton pun membopong tubuh mereka berdua kesebuah rumah kontrakan milik temanku  yang sudah aku siapkan semuanya disana. Lalu aku lucuti semua pakaian indah dan intan tanpa sehelai benang pun. Selesai melucuti semua pakaiannya, aku ikat pergelangan tangan intan menyiku kebelakang, lalu aku ikat payudara sampai membesar dan lengannya. Anton pun melakukan hal yang sama pada indah dengan mengikat pergelangan tangan dan lengannya kebelakang lalu diikatnya juga payudara indah sampai menyembul. Aku dudukan intan disebuah kursi lalu aku ikat tubuh intan ke kursi. Lalu aku ikat kaki intan ke kaki-kaki kursi seingga mengangkang. “dan, bantuin gue ngiket indah ke kursi” sahut anton, “oke bro..” lalu aku dudukan indah ke kursi dan anton mengikat kaki indah ke kaki-kaki kursi. Lalu aku sumpal mulut indah dan intan dengan sapu tangan lalu aku OTM dengan slayer yang aku lipat segi empat. “beres dah..kita tunggu aja sampe mereka bangun dan” sahut anton. “yaudah kita diluar aja jaga-jaga” sahutku.
Sementara itu, di perkemahan sedang sibuk mencari indah dan intan yang tidak diketahui keberadaannya. “innddaaahh..iinntaaaann dimana kaliaannnn..” teriak teman-teman indah mencari keberadaannya. Lalu salah seorang temannya menghampiri aku dan anton. “maaf bang numpang tanya, abang lihat temen kita gak bang cewek 2 orang lewat sini?” Tanya seorang teman indah dan intan, “siapa temen lo? Cewek yang lewat sini banyak kali..” jawab anton santai, “cewek yang tadi ribut sama abang di perkemahan..” jawabnya, “ooo..nggak, gue gak liat..” jawab anton, “kalo gitu makasih ya bang..” lalu mereka pun pergi dan melanjutkan melakukan pencarian. Tak lama kemudian intan pun tersadar dari pingsannya. “mmmmpphhh..mmmpphh..” erang intan, dan ia pun terkejut saat melihat tubuhnya bugil tanpa sehelai benangpun menutupi tubuhnya. Lalu intan melihat indah yang masih pingsan dalam keadaan terikat dan bugil juga. “mmmppphhh..mmmpphhh..mmmppphhhh..” erang intan mencoba membangunkan indah. “mmmmmppphhhhh..mmmmppphhh..” erang intan dengan keras yang membangunkan indah dari pingsannya. “mmmpphh..mmmpphhh..” tersadar dari pingsannya, indah pun terkejut dengan keadaannya yang bugil terikat dikursi. “ooo ternyata kalian udah sadar..hehehe..” aku dan anton pun menghampiri indah dan intan. “mmmppphhh mmmpphhh mmmppphhh!!” erang mereka berdua. “apa sih berisik banget?” lalu aku lepas sumpelan di mulut indah dan intan, “ffuuuaahhh..brengsek..lepasin kita, atau kita bakal teriak..” ancam indah. “kliikk klliiikk kklliikk..” langsung saja aku potret tubuh indah dan intan dengan kamera, “kalo mau teriak silahkan aja, tapi jangan salahin kita ya kalo foto ini menyebar di dunia maya..hahahaha..” aku dan anton pun tertawa jahat. “brengsek..lepasin kita..” bentak indah sambil meronta melepaskan ikatan ditubuhnya. “pplleeaasseee lepasin kitaa..ampuunn jangan apa-apain kita..” mohon intan sambil menangis, “ooouuhhh jangan nangis donk sayang..hehehe..” kata anton sambil mengelus-elus rambut intan. “heh..menjauh dari dia..eeggghhh..aaaggghhhh..” bentak indah, “dan urusin dulu tuh si indah..kita kerjain si intan dulu..” sahut anton, “beres ton..” lalu aku sumpal lg mulut indah dengan sapu tangan, lalu aku OTM dan OTN dengan sapu tangan yang lainnya. “mmmppphhh mmmppphhh mmmppphhh..” erang indah. “tenang indah..nanti juga kamu dapet bagian kok..mmuuuaaahhh..” kataku sambil mencium bibir indah yang di sumpal. “mmmppphhh mmmppphhh mmmppphhh!!” erang indah sambil meronta kencang. Aku pun menghampiri intan yang sudah mulai “dikerjain” anton. Anton pun mulai meraba-raba payudara intan sambil terus mengelus vaginanya. “cuy gantian donk, lo mulu yang ngerjain” kataku, “ah lu mau aja, nih lu bagian atas aja” jawab anton. Tanpa basa-basi aku pun mulai meremas payudara intan sambil aku jilat-jilat lehernya. “eeggghh..ammmppuuunn..jaangaann..jangan apa-apain akuu..” erang intan sambil terus menangis. “udah kamu tenang aja dan nikmatin semua ini..hahaha” jawab anton sambil memainkan klitoris intan dengan jarinya, “eeeggghhh..aaagghhh..jaanggaannnn..” erang intan menolaknya. Lalu anton pun langsung jilat-jilat vagina intan yang sudah basah dan aku pun terus meremas-remas payudara intan sambil isep-isep dan jilat-jilat lehernya. “eeeeggghhh..aaagghhh..aaggghhh..” erang intan saat lidah anton semakin masuk kedalam vaginanya. “nikmatin ya sayang..hahaha..” dengan nafsunya anton pun langsung mencium dan menjilat-jilat vagina intan dan aku pun meremas payudara intan sambil terus membuat tattoo dilehernya. Dimasukannya jari anton kedalam vagina intan sambil dikocoknya dengan cepat. “aaaggghhhh..aaggghhh..aaaggghhh..” erang intan. “mmmmpphhh..mmmppphhh..mmmpphhhh..” protes indah dibalik sumpalannya karena melihat intan terus menerus dirangsang oleh aku dan anton, “eeeeggghhhh..eeggghhh..aaaggghhh..ccuuukkkuuuppp..jangann laaggiii” tangis intan karena terus dirangsang. Anton pun semakin cepat mengocok jarinya didalam vagina intan. “uuuddaahh ccuuukkkuupp..ccuukkuuupppp..aaggghhh..aagghhh..aaaaggggghhhhhh..” intan pun mengerang keras saat ia orgasme. “waaahh banyak banget keluarnya..horny berat ya? Hehehe..”  ledek anton pada intan. Tubuh intan semakin lemas tapi anton tidak menghentikan perbuatannya pada intan. Intan pun lemas setelah orgasmenya dan perlahan intan pun pingsan. “dia pingsan ton..” kataku, “hehehe..kalo gitu pindah dan ke indah..hehehehe..” jawab anton. Lalu kami pun menghampiri indah yang terikat di kursi seberang intan. 
“mmmppphhh..mmmpphhh..mmmppphhhh” indah pun langsung mengerang dan meronta kencang saat aku dan anton mendekati dirinya yang terikat dan disumpal. “sekarang giliran kamu yang kita kerjain..hahaha..” kataku sambil melepas sumpelan di mulutnya. “mmmffuuuaahh..eerrgghhh..lepasin aku..brengsek..” bentak indah, “wwooaahh..galak banget sih..udah nikmatin aja ya..” lalu aku remas payudara indah dengan keras. “aaaaggghhhh..eeeggghhhh..ssaakkiittt..aaaagghhh..” erang indah kesakitan karena aku remas agak keras payudaranya. “hehehe..nikmatin ya..” aku pun mulai menggerayangi tubuh indah, aku remas-remas payudara indah sambil aku isep-isep lehernya. “eeegghhh..eegghhh..jangaannn..” brontak indah. Lalu anton juga mulai mengelus-elus vagina indah lalu menjilatnya. “eeeggghhh..aagghhh.aaaagghhh..” erang indah tidak berdaya saat dikerjain dengan aku dan anton. “aaaggghhhh..jaanggaaannn..lepasiinn aakkuuu..” erang indah sambil meronta-ronta menolak perlakuanku. Aku remas payudara indah makin kencang dan semakin kencang juga aku isep-isep lehernya. “aaaccchhh..eeeeggghhhh..mmmmmhhhhhhhh..” erang indah sambil meronta lemah. Anton dan aku pun terus menggerayangi indah, anton pun semakin cepat menjilati vagina indah sambil mengocok-kocok vagina indah. Tak berapa lama anton ngerjain indah, ia pun orgasme. “hehehe..keluar dan..” kata anton sambil menunjukan cairan vagina indah padaku. “hahahaha..blo’on..pake diliatin segala lagi..hahaha..” jawabku. Indah pun lemas setelah orgasme. “cukup dulu untuk mala mini..sekarang kamu tidur dulu ya..” anton pun langsung membius indah dengan sapu tangan yang sudah di baluri chloroform. “mmmpphhh..mmpphhh..mmpphhh..” erang indah lemas karena dibius setelah orgasme dan dengan cepat indah pun tak sadarkan diri. Setelah indah dan intan tak sadarkan diri, aku ganti ikatan mereka berdua dan memindahkannya diranjang. Lalu aku ikat pergelangan tangan mereka berdua kebelakang sambil ikat lengan dan payudaranya. Lalu aku ikat juga tali disela-sela payudaranya dan aku tarik kebawah melalui vaginanya dan aku tarik lagi keatas sambil aku ikat pada tali yang melingkari payudaranya. Lalu aku ikat paha, lutut, betis, dan pergelangan kaki mereka berdua. Lalu aku sumpel mulut mereka dengan sapu tangan dan aku tambah dengan OTM memakai scarf. “dah ton kita tinggal dulu..biarin mereka istirahat..” lalu aku dan anton pun pergi meninggalkan mereka.
Pagi harinya sekitar pukul 7 pagi, indah pun terbangun. “mmmpphhh..mmmppphhh..” indah pun mengerang sambil meronta mencoba melepaskan diri dari ikatan. “mmmpphhh..mmmmpphhh..” indah pun bangun dan duduk dikasur sambil mencoba membangunkan intan yang masih belum sadarkan diri. “mmmppphhh..mmmppphhh..mmmppphhh..” erang indah mencoba membangunkan intan. “mmmpphhh..mmmppphhh..” intan pun mulai tersadar, “mmmppphhh..mmmpphhh..mmmppphhh..” erang intan sambil mendekatkan kepalanya ke tangan intan. Lalu indah pun melorotkan OTM di mulut intan dan mengeluarkan sumpalannya. “ffuuuaahh..aaahhh..eeggghhhh..” intan pun bangun dan duduk di kasur. “mmmpphhh..mmpphhhh..” indah pun memperlihatkan mulutnya yang tersumpal, lalu intan pun mencoba melepaskan sumpelannya dengan mulutnya dengan cara yang sama. “ffuuuaahhh..eeggghhh..tan cepet lepasin iketan di tangan aku..” sahut indah, lalu intan pun mencoba melepaskan ikatan di prglangan tangan indah dengan cara menggigit tali di pergelangan tangan indah. “eeerrggghh..susah ndah..kenceng banget iketannya..” jawab intan. “hahahaha..mau ngapain cantik? Mau kabur ya?..hehehe..” sahutku saat masuk kekamar tempat mereka disekap, “pleeassee jangan apa-apain kita lagi..ampun..” jawab intan, “iya please aku minta maaf atas perbuatanku..aku menyesaall..” sahut indah. “hehehe..kita maafin kok, tapi kita main dulu ya..heheehehe..” jawab anton. Lalu aku pun mendekati indah dan anton mendekati intan dan membopongnya ke sofa, aku mulai elus-elus payudara indah sambil aku remas-remas dan isep-isep lehernya. “eeggghhh jangaannn..eeggghhh..” erang indah, lalu aku lihat anton juga sedang melakukan hal yang sama pada intan di sofa. Aku duduk dibelakang indah sambil peluk tubuhnya dan aku lepas ikatan di kakinya lalu aku remas payudaranya yang mencuat itu. “eeggghhh..aaagghhhh..aaggghhh..” erang indah saat aku remas-remas payudaranya sambil aku elus payudaranya. “aadduuuhhh..jangaaannn..eeeggghhh..” erang indah saat aku elus-elus makin cepat vaginanya. “aaaahhh jaangaannnn..aammmppuuunnn..” erang intan dengan keras karena dikerjain anton, “hahaha..kasian tuh anak orang..” sahutku sambil terus mengelus dan pilin klitorisnya indah. “hehehe..biarin..horny berat gue dan..” jawab anton sambil mengocok vagina intan dengan cepat. “aaaggghhh..eemmmhhh..uuddaahhh..aku gak kuaat laggiii..” erang indah saat aku piliin-pilin klitorisnya dan aku jilat-jilat belakang lehernya. “aaaaggghhhh..uuuuggghhhh…nnnggghhhh…” erang indah sudah tidak kuat lagi menahan orgasmenya. “aaaggghhhh..aku gakk kuuaattt..aaggghhhh..” indah pun orgasme lagi setelah aku kerjain. “waahh banyak juga keluarnya..sayang kamu bukan pacarku, kalo kamu pacarku masih berlanjut ke tahap berikutnya nih..hehehe..” ledekku. “aammppuunn..jangan perkosa akuu..” mohon indah sambil meneteskan air mata. “tenang, aku gak akan perkosa kamu kok..” jawabku. Mendengar itu indah punmulai tenang. Aku lihat anton di sofa ternyata intan pun sudah terkulai lemas tak berdaya karena orgamsenya. “ini kamu minum dulu biar kamu tenang..” aku pun memberikan air minum pada indah dan intan. “kita akan lepasin kalian berdua, tapi kalo sampai kalian laporin kejadian ini, foto-foto ini bakal aku upload di internet..” ancamku, “jangan mas..iya kita berdua gak akan lapor kok..” jawab indah. Tiba-tiba kepala indah dan intan terasa pusing akibat air minum yang diminumnya sudah aku campur dengan obat penenang agar mereka tertidur. Saat mereka tidak sadarkan diri, aku lepas semua ikatannya dan aku pakaikan lagi pakaian mereka berdua.
Selesai memakaikan pakaian mereka, aku ikat lagi prgelangan tangan dan kakinya saja lalu melakban mulut mereka. Lalu aku bopong tubuh indah dan intan ke tempat pertama kali aku culik dan meninggalkan mereka disana. Sejam kemudian mereka pun sadar dan mencoba melepaskan ikatan di tangan dan kaki mereka. “eemmmppphhh..mmmppphhhh..mmmmppphhh..” erang indah dan intan saat sadar dari tidurnya, dan kebetulan erangan mereka didengar oleh teman mereka. “indah intan!!” langsung saja teman indah dan intan melepas semua ikatan dan lakban di mulutnya. “kalian kenapa? Kalian gak apa-apa kan?” Tanya teman indah, “kita dirampok semalam..barang-barangku hilang semua..” indah pun sengaja berbohong karena takut dengan ancamanku. “yaudah kamu ikhlasin aja yang penting kalian selamat gak kurang satu pun” jawab teman indah. “iya..yaudah yuk kita ke tenda..” lalu mereka pun kembali ke tenda, dan karena kejadian tersebut, acara ospek pun dihentikan dan mereka pun memilih berkemas menyudahi acara ospek mereka.

TAMAT  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar