Kamis, 30 Januari 2014

wulan, tetangga baruku (part 2)

Semenjak wulan pindah ke samping rumahku, sudah sering kali aku bermain dengan wulan dalam jangka waktu seminggu sekali atau lebih. Karena kejadian  pertama kali itu pun kehidupanku menjadi lebih berwarna dan wulan telah menjadi sahabatku yang paling mengerti aku dan kita pun saling menyayangi. Lama kelamaan, rasa sayangku kepada wulan sebagai sahabat bahkan saudara, perlahan berubah. Mungkin ini resiko yang harus dihadapi ketika seorang laki-laki bersahabat dengan seorang perempuan, jatuh cinta pada sahabat sendiri. Siang itu handphone ku berdering, “halo dani, kamu dimana?” sahut wulan dari telepon “iya lan, aku masih dirumah lg siap-siap jemput kamu..kamu udah bubar kuliah?” jawabku “ooohh..belum dan..masih ada kuliah 1 lagi..nanti temenin aku nyari buku ya dan..” sahut wulan “oke deh sayang..hehehe..aku berangkat sekarang aja deh biar kamu gak nunggu lagi nanti..” jawabku “hehehe..yaudah deh kalo gitu..makasih ya dan..” sahut wulan lalu menutup telepon’a. setelah telepon, aku pun mandi dan bersiap-siap jemput wulan. Lalu aku pun memanaskan motorku karena aku tau kalo sore hari bubaran kantor dan jalanan macet sehingga aku putuskan naik motor saja. Selesai memanaskan motor sportku, lalu aku pacu motorku menuju kampus wulan. Sekitar 30 menit, aku pun sampai ke kampus wulan. Karena wulan belum keluar, aku pun menunggu’a. sekitar 30 menit berlalu kulihat wulan sedang bejalan dengan teman’a. dari jauh wulan melambaikan tangan’a dan berpisah dengan teman’a dan menghampiriku. “hey dan..udah lama nunggu’a?” Tanya wulan “ah enggak kok lan, aku jg baru datang..hehehe..”  jawabku sambil memberikan helm pada wulan “masa sih? Enggak percaya aku..” jawab wulan sambil memakai helm dan tersenyum “hehehe..yaudah gak usah di bahas..yuk naik..” ajakku lalu wulan pun naik ke motorku dan melingkarkan tangan’a di pinggang dan perutku dan menyandarkan dada’a di punggungku.
Singkat cerita, kami pun sampai di sebuah mall dan aku pun menemani wulan ke toko buku untuk mencari sebuah buku. Sekitar 1 jam mencari, wulan pun mendapatkan buku’a. “yuk dan, udah ketemu buku’a..” sahut’a “oke deh..kamu udah makan belum?” tanyaku “udah kok tadi dan” jawab’a “kita nonton dulu yuk lan, ada film bagus..mau gak?” ajakku “emh boleh tuh..yuk dan” lalu kami pun berjalan sambil bergandengan tangan. Di dalam theather kami pun menonton film itu. Adegan demi adegan kami tonton dengan serius, tak terasa tanganku menggenggam tangan wulan, “gimana lan film’a?” tanyaku, “bagus dan, aku suka film’a” jawab wulan sambil tersenyum. Perlahan aku dekatkan wajahku ke wajah wulan, wulan pun terlihat hanya tersenyum. Lalu aku cium bibir wulan yang dibalas dengan wulan. Karena yang nonton film itu tidak banyak dan posisi tempat duduk kami berada di paling belakang jadilah momen yang pas. Aku elus rambut wulan sambil terus cium bibir’a, “mmuuuaaacchhh mmuuuaaccchh mmuuuaaacchhh” wulan pun membalas lumatanku. Saat lumatanku pindah ke leher’a sambil meremas payudara’a, wulan pun menolak. “jangan dan, nanti aja dirumah..” sahut wulan “oke deh..” aku pun menghentikan perbuatanku sambil tetap menggenggam tangan’a. film pun selesai jam 7 malam dan kami pun pergi pulang dengan motorku. Wulan pun aku bonceng dengan motorku, sepanjang perjalanan wulan terus berpegangan dengan cara menyandar tubuh’a ke punggungku dan melingkarkan tangan’a di tubuhku sambil menyandarkan kepala’a di bahuku. “kamu ngantuk lan?” tanyaku, “enggak kok dan..biar hangat aja..hehehe..” jawab’a sambil bercanda. “dan nginep dirumahku ya? Temenin aku” pinta wulan, “iya lan, aku pasti temenin kamu kok..” kataku sambil memacu motorku menuju rumah wulan yang bersebelahan dengan rumahku.
Sesampai’a dirumah wulan jam 8 malam, aku pun langsung masukin motor aku ke garasi rumah’a. selesai itu, aku pun langsung duduk di ruang tamu. “kamu mau minum apa dan?” Tanya wulan “apa aja deh lan, yang penting buatan kamu..hehehe..” jawabku, “ah kamu ini, tunggu ya..” lalu wulan pun pergi ke dapur untuk membuat minum. Sementara wulan membuat minum, aku pun hanya bersandar di sofa sambil menunggu wulan datang. “nih minum’a dan..” sahut wulan sambil memberikan minuman kepadaku, “eh iya lan..makasih ya..” lalu aku teguk minuman buatan wulan. Wulan pun menyalakan televise sambil duduk di sampingku, lalu aku pun merangkul’a wulan dan wulan pun menyandarkan kepala’a di dadaku. “film apa ini lan?” tanyaku, “liat aja dan..hehehe..” jawab’a. “laaann..main yuk..” bujuk ku, “emh..dikamar aja yuk dan..” ajak’a, “yuk deh..” lalu aku pun langsung membopong wulan ke kamar’a. sesampai’a dikamar wulan, aku pun membaringkan tubuh wulan di ranjang’a, lalu aku ambil sapu tangan dan chloroform yg ada di laci meja di sampan tempat tidur wulan. Lalu aku bekapkan sapu tangan tadi ke mulut dan hidung wulan, “mmmppphhh mmmppphh mmmppphhh..” aku bekapkan sampai wulan merasa lemas, “mmmmmppphhhh mmmppphhh..” saat wulan merasa lemas, aku lepas bekapan’a sapu tangan bius’a. “aadduuuhhhh aku pusing..” erang wulan, lalu perlahan aku buka celana dan cd wulan. Perlahan aku elus-elus vagina wulan, “eeegghhh aaaaggghhh..” erang wulan. Lalu aku  buka kancing baju wulan dari atas sampai bawah, lalu aku buka juga bh wulan lalu aku elus-elus payudara wulan. “eemmmhhh ssshhhh eemmmhhh..” erang wulan saat aku elus-elus payudara’a. lalu aku telungkupkan tubuh wulan, lalu aku ikat pergelangan tangan wulan membentuk sudut 90 derajat, lalu aku ikat juga lengan dan bagian atas dan bawah payudara’a sehingga payudara wulan mencuat. “aaawwwhhh eemmhhh sakit daann..” erang wulan saat aku ikat payudara’a. lalu aku ikat paha, betis dan pergelangan kaki wulan. Terakhir aku gumpalkan sapu tangan lalu aku sumpalkan ke mulut wulan lalu aku tutup mulut wulan dengan lakban 6 lembar lalu aku lipat sapu tangan yang lain’a jadi persegi panjang lalu aku sumpalkan lagi ke mulut wulan sampai menutupi dari hidung sampai dagu wulan. “nikmatin ya lan..” kataku sambil tersenyum, lalu aku mulai elus-elus dan remas-remas payudara wulan sambil isep-isep leher wulan untuk menambah rangsangan, “eemmmpphhh mmmmmppphhh mmmppphhh..” erang wulan sambil memejamkan mata’a, lalu mulai elus-elus vagiina wulan. “eeemmpphhhhh mmmpphhh mmmpppphhh..” wulan pun mengerang sambil meronta, aku mulai masukan jari tengahku kedalam vagina wulan. “mmmmpphhh mmmpphhh mmmmpppphhh..” erang wulan, dan vagina wulan pun terasa sudah basah dan licin, “laann, boleh gak aku masukin?” tanyaku samil mengelus-elus vagina wulan yang sudah basah. “ee’eemmpphhh..” erang wulan sambil mengangguk. Lalu aku buka celana dan boxerku, lalu aku lepas semua ikatan di kaki wulan. Perlahan aku elus-elus penisku di vagina wulan, “mmmmppphh mmmpphhh..” erang wulan sambil memejamkan mata mencoba manikmati elusan penisku di vagina’a. penisku pun semakin tegang dan mengeras dan vagina wulan pun terasa semakin basah. Perlahan aku mulai masukan penisku kedalam vagina wulan. “ssslllleeepppp..” aku dorong pelan-pelan penisku kedalam vagina wulan, “eeeemmmmmpppphhhhh..” erang wulan saat kepala penisku masuk kedalam vagina’a. aku dorong perlahan penisku masuk lebih dalam lagi ke vagina wulan “ssslllleeeepppp..” penisku pun melesak kedalam vagina wulan, lalu perlahan aku genjot penisku di vagina wulan yang sudah licin pelan-pelan. “mmmppphhh mmmppphhh mmmppphhh..” erang wulan saat aku genjot penisku di vagina wulan. Aku genjot makin cepat penisku di vagina’a, “mmmpphhh mmmpphh mmmpphhh..” erang wulan menikmati genjotanku. Lalu aku buka semua sumpalan di mulut wulan, lalu aku lumat bibir dan lidah wulan yang dibalas’a lumatanku, “mmmuuuaaacchhh mmmuuuaacchh mmuuuaaacchh..” aku pun melumat bibir dan lidah wulan sambil meremas payudara’a dan terus menggenjot penisku di vagina wulan. Aku terus genjot penisku di vagina wulan sambil meremas-remas payudara’a dan mengulum lidah dan bibir’a. “aaahhh ooouuhhh uuuuhhhh daaann..” erang wulan keenakan menikmati genjotan penisku di vagina’a. “aaaahhh aaahhh aaahhh daaann aaahhh aaahhh..” erang wulan sambil memejamkan mata’a, “kenapa lan? Enak gk? Hehehe..” tanyaku sambil terus menggenjot penisku di dalam vagina wulan. “aakkuu mmaauuu kkeelluuaarrr daaannn..ooouuuhhhh sssshhhhh” erang wulan, “barengan ya lan keluarin’a..” sahutku sambil terus menggenjot penisku. “oouuhhh ooouuuhhh aaahhh aahhh aahhhh..” tubuh wulan mulai mengejang dan menggelinjang dan, “aaaahhhh aaaaaahhhhhhhh ddaaaannhhhh..”  wulan pun orgasme, tak lama kemudian aku tarik penisku dan aku pun orgasme di paha wulan agar wulan tidak hamil karena perbuatan kami. “eeemmhhh aaahhh daaann..” sahut wulan, “iya lan..enak gak?” kataku sambil mengelus rambut wulan, “hee’eeemmhh..” angguk wulan sambil senyum padaku. Lalu aku lumat bibir wulan, “mmmuuaaaacchhh mmuuuaacchh..” ciumanku dibalas’a dengan melumat bibir dan lidahku. Aku terus lumat bibir dan lidah wulan sambil mengelus dan remas-remas payudara wulan. Aku elus terus payudara wulan sambil terus mencium bibir’a, “eemmmuuaacchh mmmuuaacchh mmuuaacchh mmuuudah dann..” pinta wulan, “kamu haus lan?” tanyaku, “iya dan aku haus..” sahut wulan, “bentar ya lan..” lalu aku pergi ke dapur untuk mengambil air minum dan sebaskom air hangat dan handuk kecil untuk membersihkan vagina wulan dari sisia-sisa spermaku. Tak berapa lama, aku pun kembali, “ini lan minum dulu..” kataku sambil memberikan minum pada wulan dengan menggunakan sedotan, “ssslluuurrrpphh sslluurrpphh sslluurrrpphh..” saking haus’a minuman yang aku bawa tadi pun habis di minum’a. “mau lagi gak lan?” tanyaku, “nggak usah dan..udah cukup kok..” jawab’a sambil tersenyum. Lalu aku pun mulai membersihkan vagina wulan dari sisa-sisa spermaku. “eeemmhhh uuuhhh..” erang wulan saat aku bersihkan vagina’a. “daann..aku capek..” sahut wulan, dan aku pun mengerti apa yang harus aku lakukan. Aku ambil sapu tangan bius tadi lalu aku lumuri lagi dengan chloroform, “eits nanti dulu dan..” sahut wulan, “ada apa lagi lan?” tanyaku, “kali ini bius aku sampai pingsan ya dan..hehehe..” jawab wulan, “ooo itu..hehehe..iya lan beres..”. lalu aku bekapkan sapu tangan bius itu ke mulut dan hidung wulan, “mmmppphhh mmmppphhh mmmppphhh..” perlahan wulan pun menghisap aroma chloroform di sapu tangan itu, “mmmppphhh mmmppphhh mmmpphhhh..” wulan pun pingsan setelah menghisap chloroform itu. setelah wulan pingsan, aku ikat lagi paha, betis dan pergelangan kaki wulan jadi satu. Selesai mengikat kaki’a, lalu aku telungkupkan wulan dan aku ikat hogtied sampai tangan dan kaki’a menyentuh. Lalu aku gumpalkan sapu tangan dan aku sumpalkan ke mulut wulan. Lalu aku lipat sapu tangan yang lain’a berbentuk persegi panjang dan aku bekapkan ke mulut wulan sampai menutupi bibir’a. lalu aku lipat persegi panjang besar sebuah sapu tangan yang 1 lagi dan aku bekapkan menutupi hidung sampai  dagu’a. selesai mengikat wulan dan menyumpal mulut wulan, aku miringkan tubuh’a dan aku peluk tubuh wulan yang aku ikat hogtied dan aku pun tertidur sambil memeluk tubuh wulan yang terikat.
Pagi hari’a sekitar jam 6 pagi, aku bangun duluan dan aku lihat wulan masih nyenyak tidur. Mungkin karena terlalu lelah karena main semalam. Sementara wulan masih tertidur, aku pakai boxer dan celanaku dan lau pergi kedapur untuk memasak. Selesai memasak, akupun kembali kekamar dan melihat wulan masih tertidur pulas. Selagi wulan tertidur aku pun mandi duluan sebelum wulan terbangun. Selesai mandi, aku berpakaian lalu aku lepaskan semua ikatan di tubuh wulan. “lan..lan bangun lan..” aku coba bangunin wulan, “eeegghhhh..” wulan pun hanya mengerang sambil memiringkan tubuh’a. “wah kaya’a capek banget nih..” lalu aku telentangkan tubuh’a, dan aku buka selangkangan wulan dan mulai aku jilat-jilat vagina wulan. “eeeggghhh eeggghhhh..” erang wulan saat aku jilat-jilat vagina’a, “aaahgghhh uuuggghhhh eeemmmhhh..”erang wulan makin keras tetapi mata’a masih terpejam. “eeeeggghhh eeegghhh eeegghhh..” wulan pun sudah mulai terbangun, “eeeggghhh daaannn..udaahh jangaaann..” erang wulan sambil memanggilku, “pagi lan..gimana rasa’a dibangunin pake waker jilatan aku? Hehehe..” tanyaku sambil bercanda “uuuggghh iseng deh..” jawab wulan cemberut. “hehehe..udah kamu bangun lan..mandi dulu terus sarapan..nanti langsung aku anterin kamu ke kampus..ayo cepet bangun..aku udah masak tuh” wulan pun lalu bangun dan berjalan ke kamar mandi. Sementara wulan mandi, aku tunggu wulan di ruang tengah sambil nonton tv. 1 jam kemudian wulan pun keluar menghampiriku. “kamu udah makan dan?” Tanya wulan “belum kok, aku nungguin kamu selesai mandi, kita makan bareng ya..” ajakku “hehehe..yuk deh kita sarapan..” ajak wulan “yuk..” lalu kami pun ke meja makan untuk sarapan. Selesai sarapan, aku antar wulan ke kampus’a denganaku bonceng  naik motorku. Di dalam perjalanan wulan terus berpegangan sambil memeluk tubuhku. Sesampai’a di kampus, wulan pun turun dan sebelum wulan masuk ke kampus aku cium kening dan dan bibir wulan. “nanti sore aku jemput kamu lagi..” sahutku, “iya dan..makasih ya..aku masuk dulu..bye..” sahut wulan sambil melambaikan tangan’a dan aku pun pulang dan menunggu dirumah untuk menjemput wulan pulang.

TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar