Kamis, 30 Januari 2014

yunita, teman kantorku

Mataku selalu tertuju kepada’a, wanita yang berada didepanku mempunyai tubuh yang sexy dan proporsional, wajah yang putih dan mulus, ditambah dengan busana blazer dan juga rok mini 15cm diatas lutut, membuat’a terlihat anggun dimataku dan teman sekantorku. Ratna yunita (22) nama’a, dia adalah teman sekantorku. Sikap’a yang ramah dan santun membuat banyak laki-laki mencoba mendekati’a, tapi sampai sekarang yunita masih sendiri. Dalam arti aku masih bisa mendapatkan hati’a. oiya, nama aku Dani aditiya (22) seorang pegawai di perusahaan dimana yunita jg bekerja.
Suatu siang saat jam istirahat, aku mengajak’a makan siang. “hei yun, makan siang yuk..” sapa ku “boleh dan, tapi bentar ya tunggu film ini abis dulu..hehehe..” jawab’a “ooh yaudah gak apa-apa yun..emang film apa sih?” sambil mengitip tanpa diketahui yunita karena sedang menonton dengan serius. “bukan apa-apa kok dan..hehehe..” jawab’a tidak melihatku yang sedang mengintip film tersebut. Terkejut aku dibuat’a karena film yang di tonton yunita adalah sebuah video bondage, dimana ada seorang wanita yang sedang terikat dikursi dengan mulut dilakban dan kaki mengangkang sambil di rangsang dengan vibrator. “kamu suka video beginian yun?” tanyaku, dan pertanyaanku tadi membuat yunita menoleh ke arahku dan langsung melipat laptop’a dengan panic. “eeehhh..eeehh..nggak dan, biasa aja kok..hehehe..yaudah yuk dan kita makan siang..” mengalihkan pembicaraan sambil menarik tanganku. Saat di kantin, kita pun makan di meja yang sama. “dan..” sapa yunita “iya yun..ada apa?” Jawabku “soal yang tadi, jangan kasih tau orang lain ya dan..Cuma aku sama kamu aja yang tau” kata’a sambil sedikit berbisik. “oooh..iya yun gampang..tenang aja..hehehe..” jawabku “kamu suka ya yun sama film kayak gitu?” lanjutku “iya dan aku suka ngeliat film kayak gitu..” jawab’a “ooohh..jangan-jangan kamu suka lagi diperlakukan seperti itu? Hehehe..” ledekku dan yunita pun hanya tersenyum sambil menunduk malu. Selesai makan, kita pun kembali keruangan dan bekerja kembali seperti biasa.
Jam pulang kantor, ku hampiri lagi yunita untuk mengajak’a pulang bareng. “yun balik bareng yuk, mau gak?” ajakku “ah gak usah dan, gak usah repot-repot..” jawab’a “nggakngerepotin kok..kayak baru kenal aja..hehehe..” jawabku sambil bercanda “gak usah dan..aku sendiri aja naik angkutan umum..” jawab’a sambil tersenyum “lho ngapain naik angkutan umum, bahaya klo cewek naik angkutan umum sendirian..bareng aja yuk, kita kan searah..” ajakku sedikit memaksa “emh iya deh..makasih ya dan..” sahut’a sambil tersenyum, “iya sama-sama yun..yuk..” ajakku ke menuju mobilku.
Didalam mobil, “kamu pernah yun diikat dan di perlakukan kayak tadi?” tanyaku “belum dan..” jawab’a sambil geleng kepala, “ooo..tapi kamu mau gak klo diikat dan di perlakukan kayak tadi? Hehehe..” tanyaku “sama siapa?” tanya’a sambil menunduk malu “sama aku mau gak? Hehehe “ lanjutku. Ku lihat yunita hanya tersenyum malu, terlihat dari pipi’a yang memerah. “jujur yun, aku juga tadi ngeliat’a tertarik juga..” sahutku, mendengar itu yunita pun takut padaku dan meminta turun disini. “eehh dan aku turun disini aja ya” kata yunita sembari ingin membuka pintu mobilku. “lho kamu mau kemana?” aku tarik tangan’a, “aku turun disini aja dan..lepasin aku” sambil menggerakkan tangan’a tp aku terus memegang’a erat. “addduuuhhh lepasin aku daann, kalo gak aku teriak nih..” ancam’a, lalu aku ambil pisau di laci dashboard mobilku dan menodongkan’a ke leher yunita. “coba aja kalo kamu berani..” sambil menodongkan pisau. “dan, jangan main-main ah..aku mohon dan..” sahut yunita memelas. “aku gak akan macam-macam kok yun asal kamu mau bekerja sama.hehehe..” kataku smbil terus menodongkan pisau. “iya-iya aku mau kerja sama..” sahut’a. lalu aku pun mengambil sebuah tali yang ada didalam mobilku lalu aku ikat pergelangan tangan yunita kebelakang, lalu tubuh’a aku tahan dengan seat belt mobilku dan menutup mata’a. Selesai mengikat yunita, aku pun kembali melanjutkan perjalanan ke rumahku. Sesampai’a dirumahku, aku lalngsung memarkirkan mobilku di garasi dan aku tuntun yunita kedalam rumahku. “daann, kamu bawa kemana aku?” tanya’a karena mata’a aku tutup. “tenang yun, akmu ada di tempat yang aman kok..hehehe..” lalu aku tuntun yunita kekamarku. Setiba’a di kamarku, aku keluarkan gulungan tali dan lakban medis yang lebar dan berwarna cokelat. Lalu aku lepas ikatan di pergelangan tangan danpenutup mata’a. “aaawwhhh..daann aku dimana nih?” Tanya yunita bingung, “tenang yun, kmu aman kok disini..hehehe..” kataku sambil mulai membuka kancing kemeja’a dari atas sampai bawah, “aaagghhh jangan daan, kamu mau apa?” tolak’a sambil memegang kemeja’a, “tenang aja yun, aku Cuma mau ngelakuin yang di video kmu tadi kok” sambil melucuti kemeja’a, lalu yunita pun menutupi payudara’a dengan tangan’a. Lalu aku lepas juga kaitan rok mini’a dan aku plorotkan sehingga hanya menyisakan BH dan CD’a saja. “aaaaggghh..please dan jangan perkosa aku..” yunita menjauh sambil menutupi tubuh’a. lalu aku dekati yunita dan aku tarik tangan’a lalu aku ikat pergelangan tangan dan lengan yunita, lalu aku ikat juga bagian bawah dan atas payudara’a. “aawwwhh jangan dan, saakiitt..” sahut yunita saat aku mulai mengikat tubuh’a. “tahan ya yun..” lalu yunita pun aku dudukan di kursi yang ada dikamarku.lalu aku ikat tubuh yunita menyatu dengan kursi, lalu aku ikat jg pergelangan kaki dan betis yunita ke kaki-kaki kursi itu. “eegghh uugghhh erat banget dan ngiket’a..iigghh eeggghh..” erang yunita, “hehehe..sengaja yun, kan kamu suka kayak yg di video..hehehe..” lalu aku pun mengambil lakban medis dan aku tempelkan ke mulut yunita dengan rekat. “mmmpppppphhh mmmpppphhhh mmmpppphhh..” yunita mengerang saat lakban medis yang lebar itu ku rekatkan ke bibir’a dan membentuk bibir yunita. “gimana yun rasa’a? enak kan?..hehehe..” sambil mulai mengelus-elus kedua payudara yunita dari balik BH’a, “mmmppppphhh mmmppphhh mmmmpphhhhh..” yunita pun mengerang saat aku mulai mengelus-elus payudara’a. lalu aku telusupkan tanganku kedalam BH’a dan mulai meremas-remas payudara yunita, “mmmppphhh mmpphhh mmmmpphhh..” erangan yunita makin kencang saat aku remas-remas payudara’a. “mmmppphhh mmpphhh mmpphhh..” erangan yunita makin kencang dan payudara’a pun sudah mengeras, lalu aku plorotkan BH’a dan aku pilin-pilin putting’a. “mmmppphhh mmppphhh..” erang yunita, lalu aku elus-elus vagina’a dari balik CD’a yang ternyata sudah basah. “waaahh udah horny ya yun? Hehehe..” lalu aku plorotin CD’a sampai ke paha’a, lalu aku mulai elus-elus vagina dan payudara’a. “mmmpppphhh mmmppphhh mmmppphhh..” yunita pun menggelinjang di atas kursi saat aku elus-elus payudara dan vagina’a. aku ambil vibrator lalu aku taruh di bibir vagina’a, “mmmmmppphhhhh mmmppphhh mmmppphhhh..” sontak yunita pun langsung menggelinjang hebat saat vagina’a aku kasih vibrator sambil terus remas dan pilin-pilin payudara’a. “mmmpphhh mmpphhh mmpphh..” erangan’a pun menjadi tersengal tidak beraturan, “kenapa yun? Enak banget ya? Hehehe..” ledekku, “mmmppphhh mmmpphhh mmmpphhh..” erang yunita sambil memejamkan mata’a dan megatur nafas’a mencoba menikmati getaran vibrator di vagina’a.”mmpphh mmpphh mmpphh..” leguh yunita saat aku mainin vibrator’a kedalam vagina’a. “gimana yun, enak kan? Hehehe..” ledekku saat melesakkan vibrator’a kedalam vagina yunita.”mmmpphhh mmmppphhhh mmmpphhh..” tubuh yunita menggelinjang hebat dan mulai menegang “mmmmmmppppphhhhhhh..” dan yunita pun mendapatkan orgasme’a yang pertama’a dan mengenai tanganku yang masih memegang vibrator’a. “waahh banyak banget yun..horny banget ya? Hehehe” ledekku, lalu aku lepaskan tanganku dan vibrator yang bergetar di vagina’a. “tunggu bentar ya yun..” lalu aku pun pergi untuk mengambil air hangat dan handuk untuk membersihkan cairan yunita di vagina’a. aku masuk kamar sambil membawa handuk kecil dan air hangat untuk membersihkan cairan di vagina’a. aku usap-usap vagina yunita dengan handuk kecil yang sudah aku rendam air hangat dan aku bersihkan cairan’a dari vagina’a. “udah bersih yun..” sahutku, “mmmppphhh mmmpphhh..” erang yunita ingin dilepas sumpalan’a. “kenapa yun?” aku lepas pelan-pelan lakban medis yang menutup bibir’a, “aaaawwwhhh..eemmmhh aku haus dan..” sahut yunita, “ooo tunggu ya yun, aku ambilin dulu..” aku pergi mengambil air minum dan kembali membawa minum’a, “ini yun minum dulu..pelan-pelan aja..” aku beri yunita minum. “uummmhhh..udah dan..” kata yunita. “yun, nanti kamu aku tinggal dulu ya sendirian, soal’a aku ada urusan sama temenku..kamu disini aja ya..” sambil melepas ikatan yang menyatukan tubh’a dengan kursi dan ikatan di pergelangan kaki dan betis’a. “tapi lepasin aku donk dan..pegel nih..janji deh gak akan kabur..” bujuk yunita. Lalu aku dudukan yunita di ranjangku lalu aku iket pergelangan kaki, lutut, dan paha’a. “lho, kok aku diiket lagi sih dan? Lepasin donk dan..eeeggghhhh..” protes yunita sambil meronta “hehehe..gak apa-apa yun..buat jaga-jaga aja..hehehe..”lalu aku ikat bagian perut sehingga tangan dan pinggang belakang yunita menyatu, lalu iseng aku ikat juga jempol kaki’a. “adduuhh daann udah donk..udah gak bisa gerak nih..” protes yunita “ssssttt..kamu bawel banget sih yun..hehehe” lalu aku gumpalkan sapu tangan dan aku sumpalkan ke mulut’a lalu aku tutup dengan lakban yang aku lilitkan sebanyak 5x dimulut’a. “mmmmppphhh mmmppphhh mmmpphhh..” protes yunita tertahan sumpalan’a. “siap untuk ronde kedua yun? Hehehe..” kataku sambil memperlihatkan 3 vibrator berbentuk telur, lalu aku masukan ke vagina’a dan aku pasang lagi CD’a, dan 2 vibrator aku taruh di payudara’a sambil aku pakaikan lagi BH’a agar menahan vibrator itu tidak lepas/jatuh. “mmmppphhhh mmmpphhh mmmpphhh..” protes yunita sambil menggelengkan kepala’a. lalu aku telungkupkan tubuh yunita, lalu aku ikat hogtied yunita sampai tangan’a menyentuhpergelangan kaki’a. ”aku pergi Cuma 1 jam kok yun..kamu baik-baik ya..hehehe..” sambil cium bibir yunita yang dilakban dan mulai menyalakan vibrator’a dengan getaran rendah dan yunita pun mulai menggelinjang. Lalu aku taruh sebuah handycam diatas lemari dan menyorot yunita yang lagi meronta-ronta. Lalu aku pun pergi meninggalkan yunita dirumah sendirian. Karena pasrah tidak bisa lepas dari ikatanku, yunita pun akhir’a mencoba menikmati getaran vibrator yang berada di vagina dan payudara’a dengan cara meronta pelan dan memejamkan mata’a sambil mengerang-erang. “mmmmppppphh mmmppphhhh mmmppppphhh..” erang yunita menikmati getaran vibrator sambil meronta-ronta kecil. “mmmppphh mmpphhh mmpphhh mmmmmmppppppphhhhh..” yunita pun mendapatkan orgasme’a yang kedua kali’a. tetapi walaupun sudah orgasme, vibrator itu pun tetap bergetar di vagina dan payudara’a sampai baterai’a habis. 1 jam kemudian baterai vibrator pun habis, dan yunita pun sudah terlihat lemas karena orgasme berkali-kali karena vibrator yang terus bergetar. “yuunn..aku pulang..” sahutku saat masuk kamar “mmmmppphhh mmmppphhh..” erang yunita minta dilepaskan. Lalu aku lepaskan lekban medis yang melilit mulut yunita trus aku lepas juga sumpalan’a. “aaawwwhhh hhhmmmm..lepasin aku donk daan..pegaall..” sahut yunita saat lakban medis’a dibuka, “iya-iya yun tenang aja, aku lepas kok..” lalu aku lepas ikatan hogtied’a lalu aku lepas juga ikatan di kaki yunita dari paha, lutut, pergelangan kaki dan jempol kaki’a yang aku ikat. “ini’a juga dan..” sahut yunita, “yang mana yun?” jawabku bercanda “aaahh ddaanniii..jangan bercanda aahh..ini niihh..”sahut yunita sambil menggoyangkan tubuh’a, “waahh lagi donk yun goyang’a..hehehe..” jawabku bercanda, “dani..” sambil memandangku serius, “hehehe..iya yun..bercanda kok tadi..” lalu aku lepas ikatan di tangan, lengan dan tubuh’a. “aaagghhh leegaaa banget deh..” lalu yunita pun mengeluarkan dildo yang aku taruh tadi di balik CD dan BH’a. “gimana yun rasa’a? hehehe..” tanyaku, “sakit tau dan..pegel nih..” jawab yunita cemberut, “hehehe..maaf ya yun, sekarang kamu telungkup yun, aku mau pijitin kamu..” suruhku “enggak ah, nanti diikat lagi aku..” tolak yunita karena takut aku ikat lagi, “enggak yun, seriusan..aku cum mau pijitin kamu..kata’a pegal badan kamu?” bujukku “iya deh..tapi jangan macem-macem lho..” sahut yunita, “iya yun tenang aja. Yunita pun mulai telungkup dan tiba-tiba terbangun lagi dengan sekejap “janji kan gak ngapa-ngapain aku lagi..” sahut’a “iya yun aduuhh..” jawabku sedikit jengkel, “oke deh..” lalu yunita pun telungkup diranjang dan aku pun mulai memijat-mijat tubuh yunita. “eeemmmhhh eeemmmhhh ternyata kamu punya bakat juga jadi tukang pijit..hehehe..” ledek yunita “yee ngeledek lagi..tapi enak kan?” hehehe..” tanyaku “hee’eemmhh..” jawab yunita singkat. Tak terasa sudah 1 jam aku pijitin yunita dan yunita tidak terdengar suara’a. “udah ya yun..yun..yunn?..jiah dia tidur” yunita pun tidur karena keenakan aku pijitin, lalu aku selimuti tubuh’a yang hanya memakai CD dan BH itu.
Keesokan hari’a, hari sabtu kami berdua pun jalan-jalan karena libur ngantor. Dari kejadian itu pun aku dan yunita menjadi sangat dekat, bahkan yunita pun sudah tidak segan lagi untuk bermain kerumahku jika dia sedang BT. Dan tentu’a kami berdua pun scene bondage bersama lagi.

TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar