Selasa, 28 Januari 2014

nina, teman kampusku

Namanya nina andriani (21), tinggi, putih, sexy dan juga cantik. Itulah gambaran nina, salah satu mahasiswi yang bisa dibilang tercantik dan sexy di kampusku sekaligus teman sekelasku. Banyak laki-laki yang berusaha mengejar dan mendapatkan dia termasuk aku. Setiap melihat dia, aku pun selalu berfantasi menculik dan mengikat’a sampai tidak berdaya sesuai dengan hobiku, soft bondage. Oiya, namaku dani aditiya (22), sebagai laki-laki normal, siapa sih yang tidak tertarik pada wanita seperti nina. Suatu hari saat aku sedang mengerjakan tugas kuliahku ditaman, tiba-tiba nina memanggilku dan memintaku untuk membantu’a mengerjakan tugas kuliah’a juga.
“dani..” teriak nina memanggilku dari kejauhan sambil melambaikan tangan’a “hei..” sahutku. Lalu nina pun menghampiriku, “ada apa nina? Tumben manggil aku?” tanyaku sambil tersenyum, “ooh..nggak ada apa-apa kok dan..kamu lagi sibuk gk?” Tanya nina, “nggak sih, paling lagi ngerjain tugas ini aja tapi sebentar lagi juga udah selesai kok, ada apa nina?” jawab dan tanyaku “tolong bantuin aku bikin tugas donk..aku nggak ngerti nih..” jawab nina sambil memperlihatkan tugas’a padaku. “oooh ini..boleh-boleh..” jawabku sambil mengangguk “serius dan mau bantuin aku bikin tugas?” Tanya nina kegirangan “ya iyalah masa sama temen aja gak mau bantu..” jawabku sambil senyum “makasih ya dani, nanti aku traktir kamu makan deh di kantin..” kata nina “traktir makan selama seminggu ya? Hehehe..” candaku. “hah..bisa habis uang jajanku kalo traktir kamu selama seminggu” jawab nina “hehehe..becanda kok nina, santai aja kayak di pantai..hehehe..” sahutku. “kirain minta beneran..” jawab nina sambil tersenyum. Singkat cerita saat aku selesai membantu’a mengerjakan tugas di laptop’a, aku bertanya pada nina “kamu punya film apa aja nina di laptopmu? Aku minta donk..” “ooo..kamu lihat aja di folder video, disitu banyak kok dan film apa aja, yang nggak ada cuma film bokep doank..hehehe..” ledek nina “waduh..aku juga bukan nyari film bokep kali..hehehe..” sahutku. Setelah aku lihat folder video dan aku putar video’a satu-satu tanpa sengaja aku memutar film bondage yang dimana adegan’a seorang wanita yang sedang meronta dalam keadaan terikat di sebuah kursi. Aku gak menyangka ternyata nina juga suka dengan bondage sama sepertiku yang aku sembunyikan  dari teman-temanku. Lalu dengan pura-pura tidak tau film itu, aku bertanya pada nina “ini film apaan nina? Kok film’a Cuma ada adegan seorang cewek yang lagi diikat dikursi aja..” nina langsung menoleh padaku dan cepat-cepat mengambil laptop’a yang ada padaku sam il berkata “ahh..ooh..mmhhh..anu..bukan film apa-apa kok dan..” jawab nina dengan gugup karena panic dan langsung melipat laptop’a dan memasukan’a kedalam tas. “udah sore nih dan, aku pulang dulu ya..makasih ya udah bantuin aku bikini tugas..” sahut nina dengan terburu dan meninggalkan aku sendirian ditaman. Sesampai’a aku dirumah, aku masih kepikiran dan gak nyangka kalo nina juga suka dengan bondage. Seketika pikiranku tentang fantasiku yang ingin menculik dan mengikat’a sampai tidak berdaya pun muncul dan akhir’a aku berencana untuk menculik nina esok hari setelah jam kuliah. Esok hari’a setelah jam kuliah selesai, aku berencana mengajak nina jalan-jalan. “nina, kita jalan-jalan yuk..mau gak?” ajakku “jalan-jalan kemana dan?” jawab nina “klo kita ke puncak gimana?” sahutku. “ngapain kamu ngajakin aku ke puncak? Mau macem-macem ya sama aku? Hehehe..” jawab nina sambil meledekku “hush..ngaco aja..jangan berpikiran kayak gitu dulu..kita nyari udara segar aja di puncak” jawabku “ayo deh…aku mau..” sahut nina. Akhir’a fantasiku bisa berubah jadi kenyataan, singkat cerita aku dan nina berangkat menggunakan mobilku dan tiba mobil ku pun mogok “ehh..kenapa dan kok berhenti disini?” Tanya nina. “gak tau nih nina, kayak’a mogok deh..aku cek dulu ya” jawabku, padahal mesin’a memang aku sengaja matikan. Dan ketika aku diluar, aku beri saputanganku dengan choloroform lalu aku buka pintu belakang mobilku dan membius nina dari belakang. “mmmmmpppppppphhhhhhh…mmmmmmmppppppppppphhhhhhhhhhh..mmmmmmppppppphhhhhh...” nina pun meronta dengan hebatnya tetapi tubuhnya langsung melemas saat mencium aroma chloroform yang melemahkan syarafnya dan nina pun langsung pingsan. Setelah pingsan, aku gunakan saputangan tadi menjadi masker dan memakaikan’a pada nina yang sedang pingsan untuk jaga-jaga kalo nina tiba-tiba tersadar. Setelah itu, aku pun langsung menancap gas mobilku kerumahku. Sesampai’a dirumahku, aku bopong nina ke kamarku lalu aku buka semua pakaian nina dan aku telikung tangan nina membentuk sudut 90 derajat lalu aku ikat pergelangan tangan dan lengan nina setelah itu, aku ikat bagian atas dan bawah payudara nina dan aku ikat lagi tali yang ada di selah-selah payudara nina sehingga membuat’a makin menyembul. Setelah selesai mengikat bagian atas tubuh nina, lalu ku ikat bagian paha, lutut dan pergelangan kaki nina. Setelah mengikat semua tubuh nina, aku berikan minyak angin pada nina supaya nina tersadar. Setelah mencium aroma minyak angin, nina pun tersadar “emmh..aahh..hhsss..aduuhh..” erangan nina, “bagun nina kita udah sampai..” kataku sambil tersenyum “hhmmm..aduuhh..kepalaku pusing..” kata nina setengah sadar dan nina meronta2 dan berkata “uuggghhh..iigghhh..eeenngggghhh..dani apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu ikat aku kayak begini?” protes nina. “bukan’a kamu suka nina diperlakukan seperti ini?..hehehe..” jawabku sambil mengelus payudara nina. “aaagghhh..mmmhhh..lepasin aku dani..pleasee lepasin aku..” protes nina sambil menangis. “kamu nikmatin aja permainan ini ya nina..” kataku sambil tersenyum, “gak..aku gak mau..lepasin aku..toollloooommmppphhhh..mmmppphhhh..mmmppphhhh..” belum sempat nina teriak minta tolong, langsung aku sumpal mulut’a dengan lakban 3 lapis. “mmmppphh..mmmppphh..mmmppphhh..” nina mengerang keras saat ku mainin putting payudara’a sambil aku elus2 payudara’a. kemudian aku remas2 payudara’a sambil aku elus2 vagina nina. “mmmmppphhhh….mmmmmppppphhhhh..mmmppphhhhhh..” nina pun menggelijang hebat atas perlakuanku pada tubuh’a, “eemmmpphhh..uummmppphhh..mmmppphhhh..” perlahan tubuh nina pun bisa menerima perlakuan ku pada tubuh’a. aku mainin klitoris’a sambil meremas payudara’a yg membuat’a menggelinjang hebat. “mmmpppphhh..mmmppphhh..mmmppphhh..” aku percepat elusan pada vagina nina dan tiba-tiba tubuh nina pun mengejang dan mengerang keras, “mmmmmmmpppppphhhhhhhhhhhh..” nina pun orrgasme  dan tubuhnya langsung melemas. Aaku pun langsung membersihkan vagina nina dengan jilatan dan hisapanku. “sslllluuuurrrpphhhh..ssslllluuurrrppphhh..ssslllluuurrrrppphh..sssllluuurrrppphhh..” tubuh nina pun meronta dengan kencang’a ketika aku jilat2 vagina nina. “mmmmpppphhh..mmmmpppphhh..mmmpppphh..” dan akhir’a nina pun pingsan. Pada malam hari’a nina pun tersadar dan tidak mendapatiku di kamar “mmmmpppphhhh…mmmppppphhh…mmmmppphh..” nina pun mengerang dan meronta berusaha melepaskan ikatan’a, dan saat nina melihat ke  arah meja disamping tempat tidur, nina pun mendapati sebuah pisau lipat milikku tergeletak dan langsung saja nina menggeser2kan tubuh’a ke sisi tempat tidur dan meraih pisau lipat tersebut dan akhir’a berhasil di dapat. Langsung saja nina melompat-lompat ke depan cermin agar memudahkan’a memotong ikatan pada pergelangan tangan’a. setelah nina didepan cermin, nina pun langsung berusaha memotong tali yang ada pada pergelangan tangan’a dan berhasil memotong’a, lalu nina memotong tali yang ada pada payudara dan lengan’a. setelah selesai dgn ikatan di bagian atas kemudian nina potong semua ikatan yang ada dip aha, lutut, dan pergelangan kaki’a. lalu nina melepas lakban yang menyumpal mulut’a. “aagghhhh..” erang nina karena menarik lakban cukup keras, lalu nina pun mencari baju’a dan langsung memakai baju’a. setelah memakai baju dan membawa barang2 milik’a nina pun bergegas keluar untuk kabur, tetapi ketika nina membuka pintu kamar “aaagggghhhhh..jangan dani aku mohon lepasin aku..aku mau pulang” pinta nina sambil menangis,  “belum saat’a kamu pulang nina..hehehehe..” aku bopong tubuh nina kembali ke kamar lalu meletakan’a dikursi dan mengikat pergelangan tangan dan bagian atas dan bawah payudara nina ke sandaran kursi “uuggghhhh..iiggghhhh..dani aku mohon lepasin aku..aku mau pulang..” pinta nina sambil menangis. “belum saat’a kamu pulang nina..” sambil mengikat kaki nina ke kaki2 kursi dan nina pun hanya bisa menangis. “maafin aku nina..” langsung aku sumpal mulut nina dengan saputangan dan menutup’a dengan lakban 3 lapis lalu pergi meninggalkan’a sendiri. “mmmmpppphhhh..mmmmppphhh..mmmmppphhh..” karena lelah meronta, nina pun akhir’a tertidur dikursi. Pagi hari’a sebelum nina terbangun, aku lepas semua ikatan di tubuh’a dan memindahkan tubuh’a ke tmpat tidur. “hheeeemmmhhhh..” nina pun tersadar ketika aku gendong tubuhy’a ke tempat tidur. “sssstttt..kamu tidur dulu saja ya nina..” ssambil mengelus rambut nina dan nina pun kembali terlelap. Aku cium kening nina dan terlihat senyuman di bibir nina dan kemudian aku piun pergi keluar mencari makanan. Karena aku mencari makan gak dapet2, maka aku putuskan untuk memasak sendiri saja. Ketika aku sedang memasak didapur, nina pun terbangun dan memanggil-manggilku. “danii..danii..kamu dimana?” panggil nina “aku ada di dapur nina..aku lagi masak..” dan nina pun menghampiriku ke dapur . “kamu lagi apa dan?” tnya nina “lagi masak buat kamu..kamu laparkan?” jawabku sambil senyum. “he’em..” nina mengangguk sambil tersenyum. Setelah selesai memasak aku dan nina pun mulai makan siang dan aku pun memulai perbincangan “maafin aku ya nina?” pintaku, “maaf kenapa dan?” nina balik bertanya “karena aku udah culik kamu dan memperlakukan kamu seprti itu..” jawab ku. “oooh..yasudahlah lupain aja..” jawab nina enteng. “kamu gak marah nina?” tanyaku sambil bingung “kenapa aku harus marah..aku suka kok kamu gituin..” jawab nina sambil melanjutkan makan’a. “oiya, kapan2 perlakukan aku seperti itu lagi ya dan..” lanjut nina, sontak akupun terkejut sambil menganga mendengar ucapan nina tersebut. “kamu kenapa dan? Muka kamu jelek deh klo bengong begitu..hehehe..” ledek nina. “eehh..gak ada apa-apa kok nina..aku Cuma bingung aja..” jawabku “tenang aja dan, kita ngelakuin’a tanpa ikatan apapun kok” lanjut nina. Sontak akupun senang bisa bermain dengan nina walaupun tanpa ikatan apaun.

TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar