Kamis, 30 Januari 2014

silvi permatasari, teman sekelasku

Namaku Dani aditiya, aku seorang mahasiswa sebuah perguruan tinggi dan aku mempunyai seorang teman sekelasku dikampus. Silvi permatasari, teman sekelasku. Putih, tinggi, cantik, dan tubuh’a yang proporsional membuat’a sering dilirik banyak lelaki dikampusku. Suatu hari, aku mengajak’a jalan ke sebuah mall untuk mencari sebuah buku dan berniat mengajak’a nonton bioskop. “sil, nonton dulu yuk..” ajakku, “nonton film apa dan?” sahut’a,”apa aja..kamu deh yang pilih film’a..” usulku, “emh..oke deh..yuk dan..” lalu kami pun berjalan menuju loket bioskop. Didalam theater bioskop, kami pun menonton film yang sebenar’a romantic tetapi jalan cerita’a yang gk nyambung, membuatku menjadi bĂȘte. “sil, kamu suka film’a?” aku membuka percakapan “nggak dan, romantic sih film’a, tp alur cerita’a gak nyambung..” jawab’a “sil..sebener’a aku suka sama kamu..” kataku “haah?..apaan dan?” trnyata silvi tidak mendengar karena suara fil yang kencang di dalam bioskop. Tanpa sadar, aku hadapkan wajah silvi menghadap wajahku, dan perlahan kudekatkan wajahku ke wajah’a. “jangan dan..” silvi membuang muka. Setelah kejadian itu, dimobil pun silvi terlihat berbeda. Terlihat dari tingkah laku’a yang berubah menjadi dingin terhadapku. Sesampai’a didepan rumah’a, “aku pamit dulu dan..makasih ya”lalu silvi membuka pintu mobil tp aku tahan dengan memegang tangan’a. “maafin aku ya sil atas kejadian td..” kataku “iya gak apa-apa” jawab’a dingin dan langsung keluar dari mobilku. Lalu aku pun pergi dan memutuskan untuk berbicara pada’a besok di kampus.
Keesokan hari’a di kampus, aku menunggu silvi di depan kelas. Silvi pun dating, “sil..sil tunggu sil, aku mau ngomong dulu sebentar..” sahutku sambil mengejar silvi yg terus berjalan. “gak ada yang perlu dijelasin lagi dan..semua’a udah jelas..” jawab’a sambil terus berjalan “udah jelas gimana sil? Aku kan belum ngejelasin apa-apa sama kamu..” lalu silvi pun berhenti berjalan dan “plllaakkk..” silvi menampar wajahku. “aku piker kamu tuh baik dan, aku piker kamu tuh beda sama lelaki lain’a. ternyata aku salah, kamu sama aja kayak laki-laki lain’a, kamu tuh brengsek, bajingan..” sambil memukul tubuhku dan pergi meninggalkan ku tanda kecewa.aku pun merasa sedikit marah dengan ucapan silvi tadi, dan aku pun merencanakan sesuatu untuk’a. saat selesai kuliah pukul 17.00, hari sudah sore dan kampus sudah mulai sepi, aku lihat silvi melintas di depan mobilku sendirian dan aku pun berencana untuk menculik’a. aku langsung keluar mobil, dan langsung mengendap-endap kebelakang’a dan langsung membekap mulut silvi. “mmmppphhh mmpphhh mmpphhh..” silvi pun meronta-ronta saat aku bawa dia ke mobilku. Aku telungkupkan silvi d kursi mobilku, lalu aku ikat pergelangan tangan dan lengan’a kebelakang. “aaaggghhh uuuggghhh..lepasin aku,tooollooooonnggg..” lalu aku balikan tubuh silvi dan ia pun terkejut saat melihatku. “dani..apa yang kamu lakukan dan? Lepasin aku dan..uuuggghhhh iigghhh..” protes silvi “sssttt..udah kamu nurut aja sama aku..aku gk akan nyakitin kamu kalo kamu mau krja sama..” kataku sambil mengikat pergelangan kaki dan lutut’a. “lepasin aku dan..please lepasin ammmpphhh mmpphhh..” belum selesai silvi bicara, langsung aku lakban mulut’a dan aku tutup jg mata’a. “mmmppphh mmpphh mmmpphhhh..” protes silvi, lalu aku tutup selimut tubuh’a biar gk ada orang yang lihat silvi terikat lalu aku bawa silvi kerumahku.
Sampai dirumahku, aku bopong silvi ke kamarku lalu aku baringkan di kasur. “mmmppphhh mmmpphhh mmmpphh..” erang silvi saat sampai di rumahku. Lalu aku lepas lakban yang menempel di mulut’a, “mmhhhh aaaggghhh ssshhh..kenapa kamu lakuin ini sama aku dan? Lepasin aku..” sahut’a sambil menangis saat lakban di mulut’a dibuka. “aku gak suka saat kamu bilang aku cowo brengsek dan bajingan..” jawabku  sambil membuka penutup mata’a. “maafin aku klo kamu tersinggung dengan pernyataan aku tadi..tapi kenapa kamu lakukan itu kemarin?” tanya’a sambil menangis, “apa lagi kalo bukan aku suka sama kamu,aku dah bilang itu kemarin tapi kamu gk mau dengar..” jawabku tegas “lepasin aku daaann..” kata’a sambil menangis, “yaudah, kita gak usah bahas tentang itu dulu..sekarang kita senang-senang dulu sil” kataku sambil mngelus payudara’a dari balik pakaian’a. “eegghh apa yg kamu lakukan daan..” silvi pun terus menangis saat aku lakukan itu pada’a. “sekarang kamu nikmatin aja ya sil..hehehe..” kataku sambil melepas ikatan di kaki’a, lalu aku lepas jeans dan jg cd’a “aaawwwhhh..jangan daann..aku masih perawaann..” erang silvi sambil menangis. lalu aku ikat lg paha, lutut, dan jg pergelangan kaki’a. “tenang sil, aku gk akan perkosa kamu kok..” kataku meyakini’a “sekarang kamu tenang dulu ya..aku mau lepas baju kamu dulu..hehehe..” sambil lepas semua kancing kemeja’a dan aku potong tali bh’a lalu aku lepas ikatan di lengan dan pergelangan tangan’a lalu aku lepas pakaian’a sampai terlepas dan silvi pun bugil. “jangan daann..eeggghhhh eegghhh “ prottes silvi sambil pukul-pukul tubuhku, lalu aku pegang tangan’a lalu aku telungkupkan tubuh silvi lalu ikat pergelangan tangan, lengan’a dan bagian bawah dan atas payudara’a. “ampuun daan..jangan daan..please lepasin aku..” kata silvi sambil menangis. Lalu aku terlentangkan tubuh’a, “jangan nangis donk sil, kita kan bakal senang-senang malam ini..hehehe..” sambil mengelus rambut’a. “jangan dan, jangan..aku masih virgin dan..please jangan perkosa aku..” tolak’a sambil menggeleng-gelengkan kepala’a. “tenang sil aku gak akan perkosa kamu kok..aku Cuma akan memberikan sentuhan kasih saying sama kamu..hehehehe” sambil aku cium bibir silvi, “mmuucchh jaanggmmm daaaamm..” protes’a sambil menggelengkan kepala’a menolak ciumanku. Lalu aku gumpalkan sapu tangan dan aku ambil lakban perak. “kamu mau apa dan? Jangan dan, please jangmmmpphhh mmpphh mmpphhh..” langsung aku sumpal mulut silvi dengan sapu tangan tadi dan aku tutup lakban perak 6x. “sssrreeettt..sssrrreeettt..sssrreeett..sssrreeett..sssrrreeett..sssrrreeett..” silvi pun meronta-ronta sambil mengerang kencang, “mmmmppphhh mmmpphhh mmmmpppphhhh..”. aku mulai elus-elus payudara silvi, “mmmpphhh mmpphh mmpphh..” silvi pun menolak’a dengan cara membalikkan tubuh’a, “sssttt..nikmatin aja sil..hehehe..” aku elus-elus payudara’a sambil menahan tubuh’a biar gak balik lagi sambil mulai raba-raba paha’a yang putih dan mulus itu. Sontak silvi pun menggelinjang saat tangan ku berada di payudara dan paha’a. “mmpphhh mmpphh mmpphh..”protes silvi tertahan sumpalan dan meronta-ronta. Elusanku di paha’a pun berpindah di vagina’a dan terlihat rontaan silvi melemas saat tanganku mengelus vagina’a. “gimana sil rasa’a? hehehe..” ledekku sambil mengelus vagina’a, rontaan silvi melemas sambil memejamkan mata’a silvi mengerang “mmpphh mmpphhh mmpphhh..”. aku teruskan mengelus payudara dan vagina’a. “mmmmppphhh mmmppphhh mmmppphhh..” erang silvi sambil memejamkan mata’a. lalu aku pilin-pilin klitoris silvi sambil remas-remas payudara’a. erangan penolakan’a pun berubah menjadi erangan kenikmatan saat aku pilin-pilin klitoris’a. “mmmpphh mmpphh mmpphh..” erang silvi. Aku pilin-pilin klitoris dan putting payudara’a, terasa putting payudara’a sudah mengeras dan vagina’a pun terasa basah, pertanda dia horny berat. Aku elus-elus vagina silvi sambil remas-remas payudara’a yang mulai mengeras itu. “eemmppphhh mmmpphhhh mmmppphhhhhhh..” tanganku pun terasa hangat dibagian vagina’a, dan silvi pun mendapatkan orgasme’a yang peratama. “waahh banyak banget sil, horny banget ya?..hehehe..” tanyaku. “eemmppphh..mmmppphhhh..” erang silvi sambil melemas. Lalu aku bersihkan vagina silvi dengan handuk kecil yang aku basahi dengan air hangat yang sudah aku siapka sebelum’a. “mmmppphhhh mmppphhh..” erang silvi,  “mau ngomong apa sil?” tanyaku sambil melepas lakban dan sumpalan’a. “eemmhh aawwhhh..daan lepasiinn akuu..” kata’a dengan lemas, “emang kamu mau ngapain sil?” jawabku sambil mengelus-elus rambut’a, “aku haus dan lapar dan..” jawab’a “ooo..yaudah, kamu tunggu dulu disini ya, aku mau masak dulu buat kita..” jawabku sambil mencium kening’a, “lho, aaku gak dilepasin? Lepasin donk dan..uuuggghhh eeggghhh..pegeell..” kata silvi sambil meronta kecil. “nanti ya sil..aku mau masak dulu..hehehe..” lalu aku pun pergi sebentar untuk masak makanan untuk kami dan silvi pun hanya bisa meronta kecil.
15 menit kemudian aku pun kembali dengan membawa makanan. “aku pulang sil..ngapain aja pas aku pergi? Hehehe..” candaku “lemes aku dari td meronta terus..” jawab’a pelan “maafin aku ya sil..aku ngelakuin ini karena aku suka dan sayang sama kamu..” kataku sambil merapikan rambut’a yang berantakan. “iya aku maafin..” jawab silvi pelan “makasih ya sil..sekarang kamu makan dulu ya..aku suapin kamu..” kataku sambil menyendok nasi dan menyuapi kamu. “gimana sil rasa’a?..” tanyaku, “enak dan..lagi donk..” jawab silvi yang sudah tidak marah lagi padaku. “uuuhhhh hhhhaaa..minum dan, pedeess..” pinta’a “iya-iya sil..nih minum’a..pelan-pelan aja..” aku kasih minum silvi dengan memakai sedotan. “lagi ya sil..” lalu aku mnyuapi silvi sampai habis dan memberi’a minum. “uuummhhh aaahhh..udah dan aku udah kenyang..” sahut’a setelah makan, “hehehe..gimana sil makan sambil diiket gini? Hehehe..” kataku sambil merapikan rambut’a dan membersihkan bibir’a dari sisa-sisa air minum yang ada di atas bibir’a. saat aku membersihkan bibir dan merapikan rambut’a, ku lirik silvi sedang menatap wajahku. “kenapa sil?” Kataku sambil mengelus-elus rambut’a, “aku baru sadar, ternyata kamu perhatian juga ya sama aku..” jawab’a sambil tersenyum. Denger’a ada seneng ada nusuk’a juga sih. Nusuk’a karena silvi baru nyadar kalo aku perhatian sama dia, seneng’a akhir’a silvi menyadari perhatian yang aku berikan selama ini..hehhehe. “sil, lepas’a besok pagi aja ya..aku janji kok gk diapa-apain lg..” kataku “emh iya deh..tapi kamu jangan tinggalin aku sendirian ya dan?” pinta’a “iya sil..nanti aku tidur di sofa itu deh” sambil nunjuk sofa didalam kamar. “jangan dan..kita tidur seranjang aja..aku percaya kok kamu gk akan perkosa aku..” jawab’a sambil tersenyum. Lalu aku pun lengsung mencium bibir’a “mmuuuaaaccchhh mmuuuaacchh mmuuaaacchh..” lumatanku dibalas’a “mmuuaaacchh mmuuaacchh mmmuuaacchh..mmuudah dan, aku ngantuk..” kata’a “yaudah kamu tidur dulu..tp sebelum’a aku sumpel dulu ya sil..hehehe..” kataku “hhmmm..iya deh..” lalu aku sumpalkan sapu tangan ke mulut silvi lalu aku OTM dengan sapu tangan yang lain’a. “mmmppphh..mmmpphh..” erang’a. “bobo dulu ya sil, mimpi indah ya..” kataku sambil mencium kening’a, lalu kita berdua pun tidur satu ranjang sambil memeluk tubuh silvi yang telanjang.
Pagi hari’a aku pun terbangun dengan suara erangan silvi, “mmmpphh mmpphh mmpphh..” erang silvi sambil meronta di pelukanku biar aku terbangun. “mmmhhh kamu udah bangun sil? “ kataku tetapi masih menutup mata, “mmmmmpphhhhhh..” erang silvi tanda ingin dilepaskan ikatan’a. lalu aku pun bangun dan diam sejenak. “mmmppphhhhh..” erang silvi lg tnda minta segera dilepas. Lalu aku lepas iketan di tangan, lengan dan tubuh’a. lalu aku lepas iketan di paha, lutut dan pergelangan kaki’a, dan terakhir aku lepas OTM dan sumpelan’a. “aaahhhh mmmhhh..aadduuuhhhhh..” kata silvi sambil mengelus bilur-bilur bekas ikatan di tangan’a. “aku siapin air hangat dulu ya sil buat kamu mandi..” kata ku saat memberekan tali-tali bekas mengikat silvi. “makasih ya dan..” jawab silvi sambil mengelus bilur-bilur bekas ikatan’a. lalu aku pergi menyiapkan air hangat untuk mandi silvi. “sil, udah tuh..mandi dulu sana..” kataku “iya dan..” lalu silvi pun berjalan ke kamar mandi dan berendam di bathtube.selama silvi mandi, aku pun memasak di dapur.  Merasa lelah setelah diikat semalaman, silvi pun berendam air hangat selama 1 jam untuk melepas penat’a. selesai berendam, silvi pun keluar. “daan..daann kamu dimana?” sambil keluar dengan hanya menggunakan handuk yang menutupi tubuh’a. “iya sil..aku ada di dapur..” sahutku, lalu silvi pun menghampiriku yang lg menyiapkan makanan di meja makan. “waaaahhhh siapa yang masak dan?” Tanya silvi “ya aku donk sil..hehehe..” jawabku “kayak’a enak nih..” silvi pun langsung mencicipi masakan buatanku. “pakai baju dulu sil, kita sarapan bareng nanti. Lalu silvi pun memakai celana dan baju’a tanpa menggunakan bh’a karena sudah putus aku gunting..hehehe. setelah berpakaian kami pun sarapan sambil berbincang. “makasih ya sil kamu udah maafin aku..” kataku membuka percakapan “iya dan sama-sama..tapi lain kali kalo mau culik aku bilang-bilang dulu donk..hihihi..” jawab silvi sambil bercanda. Lalu kami pun kembali sarapan. Selesai sarapan kami punpergi kekampus bersama seperti biasa’a tanpa ada rasa malu lg. dan setiap liburan pun silvi dan aku sering mengulangi permainan yang aku mainkan tanpa ada paksaan dan melakukan’a atas dasar suka sama suka.

TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar